1.
1.Bernadetha
BernadethaNovianti
NoviantiNapiun
NapiunTRO
TRO16
16BB01156
01156
2.
2.Ramdani
RamdaniRachmat
RachmatSiddiq
SiddiqTRO
TRO16
16BB01180
01180
3.
3.Rizky
RizkyPutri
PutriOctaviani
OctavianiTRO
TRO16
16BB01183
01183
4.
4.Yoka
YokaArdinansyah
ArdinansyahTRO
TRO16
16BB01191
01191
SPECT
SPECT CT
CT
Kamera pada SPECT dapat menangkap/ menampakkan multipel planar radioaktif dari dalam tubuh
atau organ. Kemudian data yang diterima diproses secara matematis sehingga menghasilkan
gambaran crosssectional dari organ tersebut.
SPECT memanfaatkan single photon emisi dari sinar gamma yang dihasilkan dari radiofarmaka
seperti Tc 99m, In 111 dan | 123 (contras media pada PET, yang memanfaatkan kemunculan 511
KeV Photon dari positron annihilasi yang terpasang.
SPECT-CT sendiri
memiliki beberapa
instrumen yang terdiri
dari :
1. Kamera Gamma
Jenis kamera pada SPECT imaging mirip kamera planar ( dengan dua fitur
tambahan). Kamera pertama pada SPECT dibuat single camera sehingga kepala
kamera dapat memutari pasien untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sisi yang
terhubung dengan computer yang mengintegrasikan beberapa gambar membentuk
tampilan crossectional dari organ tersebut.
Dan untuk kamera dengan tiga kepala hanya melakukan rotasi sebesar 120
derajat untuk mendapatkan hasil yang sama.Sehingga dapat di simpulkan bahwa
penambahan jumlah kepala kamera sebanding dengan peningkatan kecepatan akuisisi.
Kamera Gamma
Kamera dengan double kepala memiliki berbagai posisi
seperti konfigurasi paralel, tegak lurus dan bisa juga disesuaikan
sesuai kebutuhan.
Kepala paralel tetap maksudnya ( kepala saling
berlawanan) dapat mengambil citra dari inferior dan posterior secara
bersamaan atau bisa sebagai unis aquisisi pada SPECT.
Kepala tegak lurus dengan bentuk seperti huruf L biasa
digunakan dalam encitraan SPECT jantung dan otak.
Kamera Gamma
SPECT CT menggunakan jumlah konvigurasi yang berbeda, disamping
konvigurasi gantry yang sequensial, penggunaan kepala kamera SPECT pada gantry
akan membuatnya lebih dekat dengan pasien.
Kedua sistem yaitu kepala kamera dan X-Ray Tube dari CT cocok untuk gantry
dengan single rotation.
Kamera Gamma
Kolimator yang umum digunakan pada pesawat SPECT adalah kolimator parallel-hole.
Namun telah diciptakan pula berbagai kolimator khusus. Sebagai contoh, fan beam kolimator yang
merupakan hibrida dari kolimator konvergen dan paralel. Setiap baris piksel pada paralel kolimator
arahnya sesuai dengan satu slice citra proyeksi..
Colimator
Dengan kolimator konvergen, citra hasil citra akan mempunyai resolusi spasial lebih
tinggi dibanding dengan arah kolimator parale-hole.Spect CT menggunakan colimator khusus untuk
menangkap foton dari lapisan obyek tertentu. Kolimator Konstruksi lobang-lobang colimator
(colimator pinhole) dibuat supaya dapat menangkap foton yang terpancar dari kedalaman tertentu
organ tertentu.
Cara Kerja
Spect
Cara Kerja Spect
Pasien Menutup area tubuh yang tidak discan dengan tujuan mengurangi radiasi hambur yang
akan mengenai tubuh pasien yang tidak discan.
Pemberian Pb pada dinding/tembok untuk meminimalisasi radiasi hambur yang terpancar dari
sumber radiasi yang akan mengenai pekerja radiasi atau masyarakat umum.
Pemberian kaca Pb pada ruang konsul agar pada saat memonitor pasien,radiasi yang diterima
pekerja radiasi terminimalisasi.
Aplikasi Klinis
SPECT
Aplikasi klinis SPECT (Single Photon Emission
Computed Tomography)
Aplikasi klinis SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography) dalam bidang radiologi
melibatkan penggunaan teknologi ini untuk mendeteksi dan mengevaluasi kondisi medis.
Contohnya, SPECT dapat digunakan dalam:
1. Imaging Otak: Untuk menilai aktivitas otak, mengidentifikasi lesi, atau membantu dalam
diagnosis gangguan neurologis seperti tumor atau epilepsi.2.