Anda di halaman 1dari 14

TR.

Kepala dan Gigi Geligi

Facial
Bones
Surdiyah Asriningrum, SKM., M.I.L
Kelompok 7

Arpina Ramadhina Moch Ripan M


01 TRO/16/01111 02 TRO/16/01130

Asep M Ridwan M. Ardiansyah


03 TRO/16/01112 04 TRO/16/01131
Pengertian
Facial Bones atau tulang wajah merupakan tulang- tulang yang menyusun rangka
kepala. Tulang wajah dibagi menjadi enam bagian yaitu tulang zigomatik, tulang

maksila, tulang lakrimal, tulang hidung, tulang mandibula dan tulang palatina .
Fungsi facial Bones :
• Membentuk struktur wajah
• Menyokong tulang didalam wajah
• Membentuk tulang mata
Anatomi Facial Bones
Bagian Rahang :
• 2 Os maxila (tulang rahang atas)
• 1 Os Mandibular (tulang rahang bawah)
• 2 Os Zigomatikum (tulang pipi)
• 2 Os Palatum (tulang langit- langit)

Bagian Hidung:
• 2 Os Nasal (tulang hidung)
• 1 Os Vomer (sekat rongga hidung)
• 2 Os Lakrimal (tulang mata)
• 2 Os Concha Nasal (tulang karang hidung)
Teknik Pemeriksaan Facial Bones

4 proyeksi untuk pemeriksaan Facial Bones diantaranya:


• Lateral
• Waters
• PA Axial/ Caldwell
• Modifikasi Parietoacanthial ( waters Methode)
1. Proyeksi Lateral

❑ Posisi Pasien :Pasien diposisikan erect/supine


❑ Posisi Objek : - leher fleksi, sehingga IOML
lurus/tidak membentu sudut
- atur MSP sejajar dengan kaset
-pastikan nantinya tidak ada
gambaran yang terpotong
❑ Central point (CP) : zigomatikum (pertemuan garis antara
outer cantus dan MAE)
❑ Central Ray (CR) : horizontal/vertical tegak lurus kaset
❑ FFD : 100 cm
❑ Kaset : 24x30cm
Kriteria Radiograf
• Semua tulang wajah tampak
• zigomaticum terletak pada pertengahan kaset
• mandibula ramus saling superposisi
• orbital saling superposisi
• tidak ada rotasi pada sella tursica
2. Proyeksi Parietoacantial (Waters)

❑ Posisi Pasien : Pasien diposisikan erect/prone


❑ Posisi Objek : - leher ekstensi, sehingga OML
membentuk sudut sekitar 37 derajat
- atur MSP, agar tidak terjadi rotasi
- pastikan nantinya tidak ada
gambambaran yang terpotong
❑ Central point (CP) : tembusan acantion
❑ Central Ray (CR) : horisontal/vertical tegak lurus kaset
❑ FFD : 100 cm
❑ Kaset : 24x30cm
Kriteria Radiograf
• Jarak antara Skull bagian lateral dengan orbita sama
• Petrous ridge berada di bawah sinus maxila
• tidak ada bagian face bone yang terpotong
3. Proyeksi PA Axial/ Caldwell
❑ Posisi Pasien : Pasien diposisikan erect/supine
❑ Posisi Objek : - atur cranium pada posisi true PA
- atur cranium pada pertengahan
kaset
- cranium fleksi, sehingga OML tegak
lurus kaset
- pastikan nantinya tidak ada
gambaran yang terpotong
❑ Central point (CP) : tembusan nasion
❑ Central Ray (CR) : 15 derajat caudad
❑ FFD : 100 cm
❑ Kaset : 24x30cm
Kriteria Radiograf
• Tidak ada rotasi pada cranium
• Petrous ridge simetris
• Frontal tampak jelas
• Tidak ada bagian frontal mandibula yang terpotong
4. Proyeksi Modifikasi Parietoacanthial Waters Methode
❑ Posisi Pasien : Pasien diposisikan erect/prone
❑ Posisi Objek : - atur cranium pada posisi true PA
- leher ekstensi, pastikan dagu dan
hidung menempel pada meja
pemeriksaaan/ bucky stand
- LML tegak lurus dan OML membentuk
sudut 55 derajat dri IR
- pastikan nantinya tidak ada
gambaran yang terpotong
❑ Central point (CP) : menembus acanthion
❑ Central Ray (CR) : tegak lurus
❑ FFD : 100 cm
❑ Kaset : 24x30cm
Kriteria Radiograf
• Tidak ada rotasi pada cranium
• pada proyeksi ini Petrous ridge berada pada bagian
bawah sinus maxilla
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai