Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK PEMERIKSAAN

DACRIOCYSTOGRAFI
• Dacriosistografi adalah pemeriksaan secara radiologi dari sistem
nasolakrimal dengan cara mengisi kanal lumina dengan kontras yang
radioopaque.
• B.   Indikasi
• Dacrolithiasis
• Obstruksi duktus nasolakrimalis
• Ektropi
• Epifora
• Stenosis
C.    Kontra Indikasi

.       Infeksi akut pada mata atau jaringan periorbital

.       Pasien yang alergi pada bahan kontras

.       Wanita hamil terutama trimester pertama


Anatomi dan fisiologi
Lakrimal glan/ kelenjar air mata
adalah bagian yang kecil,
berbentuk kacang almond.
Letaknya dibagian anterior sisi
lateral orbita bagian atas pada
fossa lakrimal dari tulang frontalis.
Fungsi kelenjar ini adalah
mensekresikan cairan air mata
Anatomi dan fisiologi
Sistem naso lakrimal terdiri dari :
a. 2 lakrimal canaliculi
b. Taer sac
c. Tear duct yang
menghubungkan dengan
hidung
D.    Persiapan Pasien

Benda-benda yang digunakan pasien yang bersifat radioopaque seperti


anting, jepit rambut dan sebagainya sebaiknya dilepas.

Posisi pasien, untuk kenyamanan pasien pada saat pemasukan bahan


kontras sebaiknya pasien :

 -          Diposisikan supine

 -          Diberi anestesi, untuk orang dewasa dengan anestesi lokal, untuk


anak-anak dengan anestesi     total.
E.     Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dilakukan dalam
pemeriksaan  Dacryocystografi terdiri dari steril dan
unsteril.
Unsteril :
 .       Ampul bahan kontras : lipiodol, ultra fluid, guerbet,
media kontras yang mengandung iodine
 .       Lokal anestesi tetes mata seperti opthoine,
ametochdine 1% atau lebih, pantocaine 0,5%
 .       Gergaji ampul
 .       Senter lampu sorot
 .       Handuk kecil
 .       Bengkok
 .       Pelindung mata/penutup
Steril :
 .       Dilator tumpul, yaitu alat yang digunakan untuk
melebarkan punctum lacrimal
 .       Kanula lacrimal logam atau dua nilon kateter
 .       Kain kassa dan kapas
 .       Spon dan aplikator
 .       Forceps (sejenis catut) spon
 .       Cairan yang mengandung garam
 .       Kateter lakrimal
F.      Persiapan Pasien
Sebelum bahan kontras dimasukkan, dilakukan sebagai
berikut :
 .        Isi dari sakus lacrimal dikosongkan dengan cara
memberikan tekanan pada sakus
 .        Mata ditetesi anestesi lokal sebagai penghilang rasa
sakit. Beberapa detik setelah penetesan akan dirasakan
menyengat, namun hal ini hanya akan berlangsung
sementara dalam waktu yang relatif sangat singkat
 Di atas meja pemerikaan diberi handuk kecil pada
bagian dasar kepala penderita untuk menampung
bahan kontras yang tumpah
 .        Salah satu dari lubang mata (punctum lacrimal) yang
letaknya di inner chantus dilebarkan dengan dilator.
Maksud pelebaran ini adalah untuk memasukkan canula
ke dalam reservoir air mata
 .        Isi sakus dibersihkan dengan irigasi garam fisiologik.
Larutan garam disemprotkan dengan perlahan-lahan ke
dalam kantung air mata (lacrimal sac)
 
G.    Pemasukan Media Kontras
1.                Teknik pemasukan bahan kontras dengan
menggunakan kanula
-                Masukkan canula (silver lacrimal canule) ke dalam
punctum lacrimal yang telah di dilatasi. Lakukan
pemasukan kanula terlebih dahulu pada punctum bagian
bawah, bila tidak berhasil lakukan pada punctum bagian
atas
-       Siapkan bahan kontras dalam spuit kurang lebih 2 cc,
bila kanula berhasil dimaksudkan disusul dengan
pemasukan bahan kontras. Pemeriksaan ini harus dilakukan
dengan cepat.
2.                 Teknik pemasukan bahan kontras dengan
menggunakan kateter
-        Kateter dimasukkan ke dalam kantung air mata melalui
punctum lacrimal bawah kanan/kiri, sedangkan punctum
bagian atas ditutup dengan dilator. Setelah kateter masuk
pasien diposisikan prone kemudian ujung kateter
disambung dengan spuit yang berisi bahan kontras,
diletakkan di samping telinga untuk memudahkan
pemasukan bahan kontras. Bahan kontras yang digunakan
2 cc sampai 4 cc.
3.                 Teknik pemasukan bahan kontras dengan
menggunakan wing needle
-        Wing needle yang telah dihubungkan dengan spuit
berisi bahan kontras dimasukkan  ke dalam kantung air
mata melalui punctum lacrimal bawah, sementara punctum
lacrimal atas ditutup dengan dilator. Ubah posisi pasien
dari supine menjadi prone. Lanjutkan dengan pemasukan
bahan kontras sedikit demi sedikit sampai kantung air mata
terasa penuh oleh bahan kontras. Bila terdapat kelebihan
bahan kontras canthus atau fornix maka harus dibersihkan.
H.      Teknik Pemeriksaan
1.       Proyeksi PA metode Caldwell
a.       Posisi pasien : tegak atau prone
b.       Posisi objek : mengatur dahi dan hidung menempel
kaset sehingga OML tegak   lurus dengan bidang film.
Mengatur MSP tegak lurus pada bidang film
c.       Kaset : 18x24 cm, vertical
d.      CR : 15o Caudally untuk OML dan 25o caudally untuk
GML
e.       CP : nasion
f.        FFD : 100 cm
g.       Ekspose : setelah media kontras dimasukkan, pada
menit ke-7 atau ke-10 dan pada   menit ke-15 atau ke-20
2. Proyeksi PA metode Waters
a. posisi pasien: tegak atau prone
b. posisi objek : dagu diatur dengan midline kaset. MSP
kepala tegak lurus midline kaset. OML membentuk sudut
37 derajat terhadap bidang film. jarak hidung normal
kurang lebih 1-2 cm dari kaset.
c. kaset : 18x24 cm, vertical
d. CR : horizontal tegak lurus menuju mid point
e. CP : Acanthion
f. FFD : 100 cm
g. ekspose: setelah media kontras dimasukkan, pada menit
ke-7 atau ke-10 dan pada   menit ke-15 atau ke-20
Proyekai waters
3. Proyeksi lateral
a. posisi pasien : berdiri atau duduk
b. posisi objek : kepala true lateral, os parietal menempel
kaset. MSP kepala sejajar dengan film. IPL tegak lurus film.
bagian oran 2,5 cm posterior outer chantus di mid point
kaset.
c. kaset : 18x24 cm, vertical
d. CR : horizontal tegak lurus mid point kaset
e. CP : 2,5 cm posterior outer chantus
f. FFD : 100 cm
g. ekspose: setelah media kontras dimasukkan, pada menit
ke-7 atau ke-10 dan pada   menit ke-15 atau ke-20. Bila ini
dilakukan, perlu untuk merotasikan kepala pasien sedikit
(10-15 derajat) menjauhi film pada posisi lateral kedua
untuk memiahkan bayangan opasistas saluran bilateral.

Anda mungkin juga menyukai