Oleh:
Finkainarae
FAB 118 108
Pembimbing:
dr. NUNUN CHATRA KRISTINAE, Sp.THT – KL
Bangunan :
Ostium tuba
Adenoid
Fossa Rosenmulleri
Ismus nasofaring
Torus tubarius
4
OROPHARYNX
(MESOPHARYNX)
Lingual tonsil
Bangunan :
Tonsila palatina
Fossa supratonsil
Tonsila lingualis
6
LARYNGOPHA
RYNX
(HIPOPHARYN
X)
Depan : aditus laring
Atas: epiglotis
Bawah : kartilago
krikoid
Belakang : Vertebrae
servical 3,4,5,6
Bangunan :
Valekula
Fossa / sinus
piriformis
8
WALDEYER’S RING
Fungsi: proteksi / pertahanan
tubuh
1. Satu tonsil adenoid
2. Dua tonsil tuba
3. Dua tonsil palatine
4. Satu tonsil lingual
MUKOSA FARING
Nasofaring berfungsi untuk saluran respirasi, sehingga mukosanya bersilia,
sedangkan epitelnya torak berlapis yang mengandung sel goblet.
…MUKOSA FARING
Orofaring dan laringofaring berfungsi untuk saluran cerna, sehingga
mukosanya tidak bersilia, sedangkan epitelnya gepeng berlapis.
OTOT PHARYNX
Kerja: mengecilkan lumen faring menaikkan bagian bawah faring dan laring
Saraf: N. X
N. IX
N. X
14
Pada palatum mole terdapat 5 pasang otot (N. X) disatukan 1 sarung fasia dari mukosa:
3. M. palatoglosus
4. M. palatofaring
5. M. azigos uvula
Otot Fungsi
M. palatoglosus
Menyempitkan ismus faring
M. azigos uvula
Memperpendek dan menaikkan uvula ke atas
VASKULARISASI PHARYNX
Berasal dari
cabang arteri
karotis eksterna :
• A. pharyngea ascendens
• A. palatina ascendens
• A. facial
• A. maxillaris
• A. lingualis
VASKULARISASI PHARYNX
Superior: Plexus
pterigoid
Inferior : Vena
jugularis interna
INERVASI
PHARYNX
KELENJAR GETAH BENING
Aliran limfa dari dinding faring dapat melalui 3 saluran :
Ruang ini bermula dari dasar tengkorak di bagian atas sampai batas paling bawah dari
fasia servikalis.
Abses retrofaring → sering ditemukan pada bayi atau anak → terdapat kelenjar-kelenjar
limfa.
Pada peradangan → terjadi supurasi
→ bila pecah, nanahnya akan
tertumpah di dalam ruang
retrofaring.
Kelenjar limfa di ruang retrofaring
ini akan banyak menghilang pada
pertumbuhan anak.
Ruang parafaring
(fosa faringomaksila = pharyngo-maxillary fossa)
Bentuk : kerucut
Batas luar : ramus assenden mandibula yang melekat dengan m.pterygoid interna dan
bagian posterior kelenjar parotis
Lapisan fasia yang tipis.
Fosa ini dibagi menjadi 2 bagian yang tidak sama besarnya oleh os stiloid dengan otot
yang melekat padanya.
Bagian anterior (presteloid) adalah bagian yang lebih luas dan dapat mengalami proses
supuratif sebagai akibat tonsil yang meradang, beberapa bentuk mastoiditis atau
petrositis, atau dari caries dentis.
Bagian yang lebih sempit dibagian posterior (poststiloid) berisi a.carotis interna,
v.jugularis interna, n.vagus, yang dibungkus dalam satu sarung yang disebut selubung
karotis (carotid sheath).
Bagian ini dipisahkan dari ruang retrofaring oleh suatu lapisan fasia yang tipis.
REFERENSI
Putz R., Pabst R., Sobotta : Atlas anatomi manusia. Edisi 22. Jakarta : EGC. 2006
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku ajar ilmu kesehatan
telinga hidung tenggorok kepala & leher. Edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;
2007.
Farokah. Kuliah faringologi. Semarang: Bagian THT FK Undip; 2013.
28
FISIOLOGI FARING
29
FUNGSI FARING
Respirasi
Menelan
Resonansi Suara dan Artikulasi
30
MOTILITAS → MENELAN
Menelan = keseluruhan proses memindahkan makanan dari mulut melalui
esofagus hingga ke lambung
31
MENELAN DIBAGI MENJADI :
1. Fase Oral Volunter
2. Fase Faringeal
3. Fase Esofageal Involunter
32
FASE ORAL
Terjadi secara sadar.
Makanan dikunyah dan bercampur dg liur membentuk bolus.
Bolus bergerak dari rongga mulut melalui dorsum lidah, terletak di
bagian tengah lidah akibat kontraksi otot intrinsik lidah.
33
FASE ORAL
M. levator veli Kontraksi M. Kontraksi M.
palatoglosus palatofaring sehingga
palatini menyebabkan ismus bolus tidak berbalik
berkontraksi fausium tertutup ke rongga mulut
Akibat kontraksi M.
Rongga lekukan levator veli palatini
dorsum lidah terjadi penutupan
diperluas nasofaring secara
bersamaan
34
FASE FARINGEAL
Terjadi secara refleks pada akhir fase oral perpindahan bolus makanan dari faring ke
esofagus
Epiglotis tertekan ke bawah dan aditus laring tertutup melindungi masuknya bolus ke laring
Sfingter laring (plika ariepiglotika, plika ventrikularis dan plika vakalis ) tertutup
kontraksi m. ariepliglotika dan m. aritenoid obligus
Bolus makanan akan meluncur ke arah esofagus valekula dan sinus piriformis sudah
dalam keadaan lurus
Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus esofagus dan dorongan
otot-otot faring ke inferior bolus makanan turun ke bawah dan masuk ke dalam
servikal esofagus.
TAHAP ESOFAGUS
37
FUNGSI FARING DALAM
PROSES BICARA
Saat bicara dan menelan terjadi gerakan antara otot-otot
palatum dan faring, yaitu berupa gerakan pendekatan
palatum mole ke arah dinding belakang faring yang
melibatkan m.salpingofaring, m.palatofaring, m.levator veli
palatini dan m.konstriktor faring superior.
38
REFERENSI
Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: EGC; 2012
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku ajar ilmu kesehatan
telinga hidung tenggorok kepala & leher. Edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;
2007.
Farokah. Kuliah faringologi. Semarang: Bagian THT FK Undip; 2013.
39