Pembimbing:
dr. Moelyadi Utomo, Sp.THT
Melepaskan ko transmiter
Menginervasi pemb. darah vasokontriksi dan
noradrenalin dan
mukosa dan sebagian kelenjar
neuropeptida Y penurunan sekresi hidung.
Serabut Parasimpatis
Pelepasan
Rangsangan neuropeptida
sensoris serabut C Disfungsi hidung substance P dan
dihidung calcitonin gene-
related protein
Respon Permeabilitas
hiperreaktifitas vaskular dan
hidung sekresi kelenjar
Nitrik Oksida
Peningkatan
Peningkatan rangsangan reaktifitas
NO dan Kerusakan dan non spesifik serabut
trigeminal +
persisten nekrosis berinteraksi recruitment
dilapisan epitel hidung dengan sub refleks vaskular
epitel hidung. epitel + kelenjar
mukosa hidung.
GEJALA KLINIK
Gejala sering dicetuskan oleh berbagai
rangsangan non-sepsifik :
• udara dingin
• Asap/rokok
• pendingin/pemanas ruangan
• bau yang menyengat
• perubahan kelembaban
• parfum
• perubahan suhu luar
• minuman beralkohol
• kelelahan dan stress/emosi
• makanan pedas
….GEJALA KLINIK
Mempunyai gejala yang mirip dengan rinitis alergi, namun gejala yang dominan :
• hidung tersumbat (bergantian kiri/kanan, tergantung posisi pasien)
• rinore yang mukoid/serosa
Gejala memburuk pada pagi hari waktu bangun tidur (adanya perubahan suhu yang
ekstrim, udara lembab).
…. GEJALA KLINIK
Berdasarkan gejala yang menonjol, kelainan dibedakan dalam 3 golongan :
1. Golongan bersin (sneezers) gejala biasanya memberikan respon yang baik
dengan terapi antihistamin dan glukokortikosteroid topikal
2. Gejala rinore (runners) gejala dapat diatasi dengan pemberian anti kolinergik
topikal
3. Golongan tersumbat (blockers) kongesti umumnya memberikan respon yang
baik dengan terapi glukokortikosteroid topikal dan vasokonstriktor oral
DIAGNOSIS
Diagnosis umum ditegakkan dengan cara eksklusi menyingkirkan adanya rinitis
infeksi, alergi, okupasi, hormonal dan akibat obat.
19