Disusun oleh:
Kelompok C4
Benita Rosalie - 102014168
Dwiki Widyanugraha - 102014194
Jelita Septiwati Sitanggang - 102011385
Faruq Fathullah 102011401
Kent Wiranata - 102014006
Nia Uktriae - 102014113
Nur Salsabilla - 102014243
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
2014/2015
Pendahuluan
Sel-sel saraf memiliki kebutuhan yang tinggi akan energi, sementara cadangan energi dalam
bentuk karbohidrat atau lipid. Selain itu, sel-sel saraf memiliki sedikit mioglobin sehingga
tidak mempunyai tempat yang cukup untuk menyimpan cadangan oksigen. Oleh karena itu,
kebutuhan mereka akan energi harus dipenuhi dengan suplai vaskular yang luas. Darah arteri
dapat mencapai otak melalui arteri carotis interna dan arteri vertebralis. Sebagian besar darah
vena dari otak meninggalkan tengkorak dalam vena jugularis interna, yang menguras sinus
dural. Cedera kepala yang merusak pembuluh darah otak dapat menyebabkan perdarahan ke
duramater, baik dekat epitel dural maupun di antara lapisan luar duramater dan tengkorak.
Hal ini merupakan kondisi yang serius, karena darah yang masuk ke dalam ruang-ruang
tersebut memampatkan dan mendistorsi jaringan yang relatif lunak pada otak.1
Adapun tujuan dari penyusunan tinjauan pustaka ini adalah agar pembaca dapat memahami
lebih lanjut mengenai struktur dan mekanisme vaskularisasi otak.
Otak
Otak merupakan komponen dari sistem saraf pusat. Dalam perkembangannya, otak dibagi
menjadi 5 bagian yang saling berhubungan. Bagian otak mulai dari cranial ke caudal adalah
sebagai berikut2 :
ini merupakan bagian yang letaknya paling rostral (cranial) dari batang otak.
Mesencephalon (otak tengah), merupakan bagian pertama dari batang otak yang
terlihat ketika otak orang dewasa diperiksa secara utuh, terletak pada pertemuan fossa
Aliran darah ke otak yang melalui arteri vertebralis berserta cabang-cabangnya disebut sistem
vertebrobasiler, sedangkan aliran yang melalui arteri karotis interna beserta cabangcabangnya disebut sistem karotis. Sistem karotis terdiri dari tiga arteri mayor, yaitu arteri
karotis komunis, karotis interna, dan karotis eksterna.2
Sistem Carotis
Sistem carotis berasal dari arteri carotis interna yang memberi suplai darah kepada
prosencephalon, yaitu kedua belahan telencephalon dan diencephalon. Arteri carotis
communis berjalan ke atas di dalam leher. Arteri carotis communis biasanya dapat diketahui
letaknya dengan menekan lembut di sepanjang kedua sisi trakea (tenggorokan) sampai detak
nadi yang kuat terasa. Arteri carotis communis terbagi menjadi arteri carotis externa dan
arteri carotis interna. Sinus carotis, terletak di dasar dari arteri carotis interna, dapat
membentang sepanjang arteri carotis interna. Sinus carotis berisi baroreseptor dan
kemoreseptor yang terlibat dalam regulasi kardiovaskular. Arteri carotis externa memasok
darah ke leher, faring, laring, kerongkongan, rahang bawah, dan wajah. Arteri carotis interna
masuk ke dalam tengkorak melalui kanal carotis pada os temporal, mengalirkan darah ke
otak.2
Gambar
2.
Sistem
Arteri
Carotis
Sumber :
Netter
FH.
Atlas
Arteri carotis interna keluar dari sinus cavernosus pada sisi medial processus
clinoideus anterior dengan menembus duramater. Kemudian arteri ini membelok ke belakang
menuju sulcus cerebri lateralis. Batang arteri karotis interna terbagi menjadi empat bagian,
yaitu3 :
1. Pars servikalis
Berasal dari arteri karotis komunis dalam trigonum karotikum sampai ke dasar
tengkorak.
2. Pars petrosa
Terletak di dalam os petrosum bersama-sama dengan pleksus venosus karotikus
internus. Setelah meninggalkan kanalis karotikus, di sisi depan ujung puncak piramid
pars petrosa hanya dipisahkan dari ganglion trigeminal yang terletak disisi lateral oleh
septum berupa jaringan ikat atau menyerupai tulang pipih.
3. Pars kavernosa
Melintasi ujung sinus kavernosus, membentuk lintasan berliku menyerupai huruf "S"
yang sangat melengkung, dinamakan Karotissphon. Di sisi medial, pars kavernosa
terletak berdekatan badan tulang baji di dalam suatu slur mendatar yang membentang
sampai dengan dasar prosesus klinoidesus anterior.
4. Pars serebralis
Dalam lamela duramater kranial arteri ini membentuk cabang arteri oftalmika, yang
segera membelok ke rostral dan berjalan di bawah nervus optikus dan ke dalam orbita.
Pembuluh darah ini berakhir pada cabang-cabang yang memberi darah kulit dari dahi,
pangkal hidung dan kelopak mata dan beranastomosis dengan arteri fasialis serta arteri
maksilaris interna, yang merupakan cabang dari arteri karotis eksterna.2
Cabang-cabang arteri karotis interna beserta fungsinya yaitu sebagai berikut:2,4
1. Pars petrosa
2. Pars kavernosa
3. Pars supraklinoid
Arteri kallosomarginalis,
Arteri serebri media, memperdarahi korteks orbitalis, lobus frontalis, parietal dan
temporal serta cabang sentralis. Cabang-cabang dari arteri serebri media yaitu. :
Cabang-cabang A. Basilaris :
Cabang utamanya adalah A. Serebellaris anterior inferior, A.serebellaris superior serta A.
serebri posterior. 1,2
A. Khoroidea posterior, memperdarahi pleksus koroid ventrikel lateral, posterosuperior thalamus dan hipokampus
dan
membentuk
sistem
anastomosis,
yaitu
sirkulus
Willisi.2
Arteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteria karotis komunis kira-kira
setinggi rawan tiroidea. Arteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang kirakira setinggi kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media. Arteri serebri anterior
memberi suplai darah pada struktur-struktur seperti nukleus kaudatus dan putamen basal
ganglia, kapsula interna, korpus kolosum dan bagian-bagian (terutama medial) lobus frontalis
dan parietalis serebri, termasuk korteks somestetik dan korteks motorik. Arteri serebri media
mensuplai darah untuk lobus temporalis, parietalis dan frontalis korteks serebri.2
Arteria vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteria subklavia sisi yang sama. Arteri
vertebralis memasuki tengkorak melalui foramen magnum, setinggi perbatasan pons dan
medula oblongata. Kedua arteri ini bersatu membentuk arteri basilaris, arteri basilaris terus
berjalan sampai setinggi otak tengah, dan di sini bercabang menjadi dua membentuk
sepasang arteri serebri posterior. Cabang-cabang sistem vertebrobasilaris ini memperdarahi
medula oblongata, pons, serebelum, otak tengah dan sebagian diensefalon. Arteri serebri
posterior dan cabang-cabangnya memperdarahi sebagian diensefalon, sebagian lobus
oksipitalis dan temporalis, aparatus koklearis dan organ-organ vestibular. Darah di dalam
jaringan kapiler otak akan dialirkan melalui venula-venula (yang tidak mempunyai nama) ke
vena serta di drainase ke sinus duramatris. Dari sinus, melalui vena emisaria akan dialirkan
ke vena-vena ekstrakranial.2
bergabung bersama sistem carotis interna (anterior) melalui arteri communicans posterior
(PCOM).1,2
koroideus dan mengalirkannya sampai kepada sinus rectus. Vena cerebri lainnya mengalir ke
dalam sinus kavernosus bersama dengan vena-vena kecil dari orbita (rongga mata pada
tengkorak). Darah dari sinus kavernosus sampai ke vena jugularis interna melalui sinus
petrosus. Sinus venosus menyatu dalam duramater di daerah sutura lambdoidea. Sinus
transversus dextra dan sinistra membentuk confluen sinuum dekat dengan dasar dari bagian
petrosus os temporal, dan masing-masing mengalir ke dalam sinus sigmoideus, yang
menembus foramen jugulare dan meninggalkan tengkorak sebagai vena jugularis interna sisi
tersebut. Vena jugularis interna turun sejajar dengan arteri carotis communis pada leher. Vena
vertebralis mengalir pada saraf cervical tulang belakang dan permukaan posterior dari
tengkorak. Pembuluh darah ini menuruni foramen transversus vertebrae cervicalis, bersama
dengan arteri vertebralis. Vena vertebralis mengalir sampai kepada vena brakiosefalika dada.1
Vena cerebri superficial terdiri atas vena cerebri superior, vena cerebri media, dan vena
cerebri inferior. Vena cerebri superior mengalir pada permukaan superior, lateral, dan medial
dari hemisfer cerebri menuju sinus sagitalis superior dan sinus sagitalis inferior. Vena cerebri
media mengalir sepanjang permukaan lateral hemisfer cerebri sampai kepada sinus
cavernosus. Vena cerebri inferior mengalir pada bagian anterior permukaan lateral dan basal
dari hemisfer cerebri menuju sinus kavernosus, sinus sfenoparietal, dan sinus petrosus.6
Vena cerebri profunda terdiri atas vena cerebri interna, vena basalis (Rosenthal), vena cerebri
magna (Galen), serta vena batang otak dan cerebellum. Vena cerebri interna mengalir mulai
dari foramen Monro menyalurkan darah dari pleksus koroideus ventrikel III, septum
pelucidum, corpus callosum, corpus striatum, dan capsula interna. Mereka bergabung
membentuk vena cerebri magna. Vena basalis (Rosenthal) mengalir mulai dari substansia
perforata, mengalirkan darah dari permukaan orbita lobus frontalis, rostral corpus callosum,
gyrus cinguli, gyrus insula, talamus, dan corpus striatum. Vena basalis bermuara dalam vena
cerebri magna. Vena cerebri magna (Galen) bermuara ke ujung anterior sinus rectus setelah
menerima darah dari vena basalis. Vena batang otak dan cerebellum mengalir mengikuti jalan
arterinya. Vena cerebellar superior bermuara di vena cerebri magna, sedangkan vena
cerebellar inferior bermuara di sinus transversus dan sinus rectus.6
Drainase vena encephalon dimulai di dalam sebagai jaringan saluran-saluran vena kecil yang
mengarah pada vena cerebri yang lebih besar, vena cerebelli, dan vena yang mengalirkan
darah ke truncus encephali, yang akhirnya bermuara pada sinus duramatris. Sinus duramatris
adalah ruangan-ruangan berlapis endothelium di antara lamina eksterna lamina interna
duramater, yang akhirnya mengarah pada vena jugularis interna. Yang juga bermuara pada
sinus duramatris ialah vena diploicae, yang berjalan di antara tabula interna dan tabula
eksterna tulang kompakta pada atap cavitas cranii, dan vena emissariae, yang lewat dari sisi
luar cavitas cranii ke sinus duramatris.2
Daftar Pustaka
1. Martini FH, Timmons MJ, Tallitsch RB, et al. Human anatomy. 7 th edition. Glenview:
Pearson Education; 2012. p.414,584,592-4
2. Drake RL, Vogl W, Mitchell AWM. Grays anatomy for students. 1st edition. Philadelphia:
Churchill
Livingstone
Elsevier;
2007.
p.787-8
Netter FH. Atlas of Human Anatomy, 4th edition. USA : Saunders, 2006.p.136.
1. Mardjono M, Sidharta P. Sistem Vaskularisasi Otak. Jakarta: PT. Dian Rakyat,
2004.h.398-404.
2. Baehr, M. Frotscher,M. Duus Topical Diagnosis in Neurology. 4th Completely Revised
Edition. New York. Thieme. 2005.p.419-427, 463-466.
3. Ropper, AH. Adams and Victors-Principles of Neurology. 8th Edition. McGrawHill.2005.p. 667-673.
3. Moore KL, Dalley AF. Clinically oriented anatomy. 5 th edition. Baltimore: Lippincott
William & Wilkins; 2006. p.929-33