Proposal Skripsi
Diajukan oleh:
BAGAS RAMDHANUARDI
NIM. P1337430219034
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sagital, aksial, dan oblik tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien
sehingga sangat sesuai untuk diagnostik jaringan lunak, terutama otak, sumsum
tulang belakang dan susunan saraf pusat dan memberikan citra detail tubuh
ray lainnya sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi
untuk melihat patologi atau kelainan. (Westbrook, 2011). Pemeriksaan MRI dapat
Vertebra lumbal terdiri dari lima ruas tulang belakang yaitu L1 sampai L5
(body) dan arcus vertebra. Arcus vertebra dibentuk oleh processus transversus,
(Applegate, 2010).
vertebra sangat tergantung pada teknik. Teknik yang dipilih harus sesuai dengan
organ yang diperiksa dan pemilihan parameter yang tepat (Satyanegara, 2013)
stenosis, kompresi pada lumbal, tumor dan lain-lain. Pemilihan pulse sekuen
yang digunakan pada pemeriksaan lumbal harus tepat dan sesuai sehingga
medula spinalis dan cerebro spinal fluid (CSF) (Satyanegara, 2013). Potongan
sagital pada MRI lumbal dapat memperlihatkan body vertebra yang mencakup
area conus sampai sacrum dan gambaran yang lebih bermanfaat dalam
lumbal radiculopathy, lumbal cord compression atau trauma, spinal infection atau
dapat melihat struktur anatomi dan patologi menggunakan sekuen Sagital T2WI
FSE, sagital T1WI SE, sagital T2WI FSE STIR, Axial T2WI FSE, dan Axial T1WI
karena dapat mendeteksi tanda / gejala awal sebuah patologis, seperti oedem,
tumor, infeksi, fraktur, cedera ligamen, serta dapat menghasilkan citra dengan
sinyal yang kuat pada cairan CSF termasuk detail akar persyarafan, serta dipilih
potongan sagital untuk memberikan visualisasi citra yang lebih luas serta
Pulse sekuen Fast Spin Echo adalah sekuen yang merupakan salah satu
pengembangan dari sekuen Spin Echo. FSE menggunakan train pulse rephasing
180º, yang sering disebut echo train length atau turbo factor. Keuntungan
penggunaan sekuen FSE adalah waktu scanning jauh lebih singkat, dan kualitas
pembobotan T2 pada Fast Spin Echo disebut dengan T2WI (Westbrook, 2014).
(2011) ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan diantaranya adalah Signal
to Noise Ratio (SNR), Contrast to Noise Ratio (CNR) dan Scan Time. SNR
pemeriksaan MRI, CNR adalah selisih nilai antar dua SNR yang berdekatan, dan
scan time adalah waktu yang diperlukan dalam akuisisi data selama
Nilai kualitas citra dapat berbeda akibat variasi nilai Time Repetition (TR).
proses pembentukan citra MRI. Jika nilai naik TR maka akanmenaikkan nilai
SNR, CNR, serta Scan Time, sebaliknya jika nilai TR diturunkan maka akan
menurunkan nilai parameter kualitas citra MRI yang dihasilkan (Prastowo, 2013).
sekuen T2WI Fast Spin Echo berbeda-beda. Menurut Moeller (2010) nilai TR
dengan rentang pada 3000 – 3500 ms, nilai TE 100 – 200 ms, dan ETL 16+.
Sedangkan menurut Westbrook (2014) nilai TR yang digunakan > 4000 ms, nilai
TE > 90 ms, dan ETL > 16. Nilai TR yang disebutkan oleh Moeller dan
Region of Interest (ROI) menggunakan modalitas MRI. Ukuran ROI pada daerah
SNR antara CSF dengan Corpus Vertebra (CSF-CV), antara CSF dengan Discus
Discus Intervertebralis (CV-DI). Berdasarkan jurnal ini maka akan diambil ROI
signal pada jaringan Corpus Vertebra (CV), Discus Intervertebralis (DI), Medulla
Fast Spin Echo pada pemeriksaan MRI Lumbal menggunakan nilai TR dengan
rentang nilai 3500 sampai dengan 7500 ms dengan pesawat MRI 1.5 Tesla.
menggunakan TR 5500 ms, dan > 70 kg menggunakan TR 7500 ms. Hal ini
Repetition yang dapat menghasilkan kualitas citra dan informasi anatomi yang
baik pada pemeriksaan MRI Lumbal sekuen T2WI Fast Spin Echo (FSE)
potongan sagital berdasarkan nilai SNR, hal ini membuat penulis tertarik untuk
Soekarjo Purwokerto.
C. Tujuan Penelitian
patologi dan informasi anatomi juga terus berkembang. Adapun tujuan penelitian
ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Lumbal Sekuen T2WI Turbo Spin Echo di Instalasi Radiologi RSUD Dr.
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian penelitian
Spin Echo (FSE)”. Hasilnya ada pengaruh variasi nilai average terhadap
kualitas citra MRI Lumbal pembobotann T2 Fast Spin Echo (FSE) pada
Repetition.
T2WI TSE.
spinal fluid (CS0F) nulling dan CNR pada spinal-cord. Pada penelitian
Namun pada T1 FLAIR nilai SNR pada spinal cord dan CSF lebih tinggi
penelitian ini adalah organ cervical dan penelitian ini lebih menekankan
penggunaan variasi TR pada sekuen T2WI Turbo Spin Echo dan ingin
mengetahui kualitas citra anatomi yang optimal pada MRI lumbal potongan
sagital
9