Bila mengubah salah satu dari 4 karakteristrik tersebut akan mempengaruhi parameter lain
(Trade-off)
SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO)
SNR didefinisikan sebagai rasio amplitudo sinyal yang diterima dengan
amplitudo rata-rata kebisingan, sinyal adalah tegangan yang diinduksi dalam Coil
receiver oleh presisi magnetisasi koheren pada bidang transversal atau sekitar waktu
TE, kebisingan mewakili frekuensi yang ada secara acak dalam ruang dan waktu.
Dalam istilah sederhana, SNR pada MRI mengukur seberapa kuat sinyal
yang diterima dalam gambaran dibandingkan dengan seberapa besar gangguan
kebisingan yang ada. Semakin tinggi nilai SNR, semakin baik gambaran MRI, karena
gambaran akan memiliki sinyal yang lebih kuat dan kebisingan yang lebih rendah.
SNR yang tinggi penting dalam MRI karena dapat menghasilkan gambaran
yang lebih jelas, meningkatkan resolusi, memungkinkan identifikasi dan pemisahan
yang lebih baik antara jaringan dan struktur dalam tubuh, serta meningkatkan
kemampuan untuk mendeteksi perubahan patologis atau masalah medis.
SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO)
Faktor-faktor yang mempengaruhi SNR pada ruangan MRI :
1. Kekuatan medan magnet system (Magnetik Field Strength)
6. Bandwith receiver
Di mana:
Matriks fase mewakili jumlah langkah pemberian fase, yang menentukan jumlah garis dalam ruang k-
space atau jumlah "laci" yang diisi dengan data untuk menyelesaikan pemeriksaan MRI. Memperbesar
matriks fase berarti mengakuisisi lebih banyak titik data, yang dapat meningkatkan kualitas gambar
dengan meningkatkan tingkat detail. Namun, ini juga menghasilkan waktu pemindaian yang lebih lama
karena data yang lebih banyak harus dikumpulkan. Matriks fase penting untuk resolusi dan kualitas
gambar.
NSA
NSA singkatan dari "Jumlah Sinyal Yang Dijumlahkan" dan mengacu pada jumlah kali data
dikumpulkan dengan gradien pemberian fase yang sama. Ini juga mewakili jumlah kali setiap "laci" atau
garis ruang k-space diisi dengan data. Memperbesar NSA melibatkan pengambilan rata-rata sinyal yang
diambil beberapa kali. Hal ini dapat meningkatkan rasio sinyal terhadap kebisingan dalam gambar akhir,
menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik. Namun, hal ini mengakibatkan waktu pemindaian yang
lebih lama. NSA khususnya penting untuk mengurangi kebisingan dan mendapatkan gambar
berkualitas tinggi dalam situasi di mana kekuatan sinyal lemah. Parameter-parameter ini sangat penting
dalam MRI karena mereka memengaruhi pertukaran antara kualitas gambar dan waktu pemindaian.
Radiolog dan teknisi MRI harus memilih nilai-nilai yang sesuai untuk parameter-parameter ini
berdasarkan kebutuhan diagnostik khusus dan konteks klinis dari prosedur pencitraan.
Trade-Off
Trade-Off
ARTIFACT
1. CHEMICAL SHIFT ARTIFACT
3. TRUNCATION ARTIFACT
4. ZIPPER ARTIFACT
5. SHADING ARTIFACT
6. MOIRE ARTIFACT
CHEMICAL SHIFT ARTIFACT
Chemical Shift Artifact terjadi karena perbedaan
kecil dalam frekuensi resonansi atom hidrogen
dalam jaringan yang berbeda. Dalam MRI,
sebagian besar sinyal berasal dari inti hidrogen
dalam molekul air dan lemak, dan ini memiliki
frekuensi resonansi yang sedikit berbeda.
Perbedaan frekuensi resonansi ini
menyebabkan sinyal dari air dan lemak berada
pada posisi yang sedikit berbeda dalam
spektrum MRI. Akibatnya, dalam gambar akhir,
Anda mungkin melihat pola gelap dan terang di
dekat batas antar jaringan di mana air dan
lemak hadir. Artifak-artifak ini dapat
memengaruhi akurasi gambar dan menciptakan
kebingungan dalam menginterpretasi MRI
CHEMICAL SHIFT ARTIFACT
Chemical Shift Artifact terjadi karena perbedaan
kecil dalam frekuensi resonansi atom hidrogen
dalam jaringan yang berbeda. Dalam MRI,
sebagian besar sinyal berasal dari inti hidrogen
dalam molekul air dan lemak, dan ini memiliki
frekuensi resonansi yang sedikit berbeda.
Perbedaan frekuensi resonansi ini
menyebabkan sinyal dari air dan lemak berada
pada posisi yang sedikit berbeda dalam
spektrum MRI. Akibatnya, dalam gambar akhir,
Anda mungkin melihat pola gelap dan terang di
dekat batas antar jaringan di mana air dan
lemak hadir. Artifak-artifak ini dapat
memengaruhi akurasi gambar dan menciptakan
kebingungan dalam menginterpretasi MRI
MAGNETIC SUSCEPTIBILITY
ARTIFACT
Susceptibility magnetik artifact adalah sifat
dari suatu bahan yang menggambarkan
bagaimana bahan tersebut merespons medan
magnet yang diterapkan.
Variasi susceptibilitas magnetik antara
jaringan yang berbeda dapat menghasilkan
artefak gambar dan memberikan informasi
berharga tentang komposisi dan struktur
jaringan biologis.
Susceptibilitas magnetik adalah ukuran
bagaimana suatu bahan berinteraksi dengan
dan merespons medan magnet eksternal, dan
sifat ini memainkan peran penting dalam
berbagai bidang ilmu dan teknologi.
MAGNETIC SUSCEPTIBILITY
ARTIFACT
Susceptibility magnetik artifact adalah sifat
dari suatu bahan yang menggambarkan
bagaimana bahan tersebut merespons medan
magnet yang diterapkan.
Variasi susceptibilitas magnetik antara
jaringan yang berbeda dapat menghasilkan
artefak gambar dan memberikan informasi
berharga tentang komposisi dan struktur
jaringan biologis.
Susceptibilitas magnetik adalah ukuran
bagaimana suatu bahan berinteraksi dengan
dan merespons medan magnet eksternal, dan
sifat ini memainkan peran penting dalam
berbagai bidang ilmu dan teknologi.
TRUNCATION ARTIFACT
Ini terjadi ketika data dalam ruang k-space (domain
spasial) tidak diambil lengkap karena adanya
upaya untuk mengurangi waktu pemeriksaan. K-
space adalah representasi matematis dari data
yang digunakan untuk membuat gambar MRI.
Ketika data dalam k-space dipotong atau tidak
diambil sepenuhnya, maka gambar yang dihasilkan
mungkin mengalami distorsi atau penurunan
kualitas. Truncation artifact sering terlihat sebagai
garis-garis atau batas yang terlihat di dalam
gambar. Teknik-teknik pemrosesan gambar dan
perangkat lunak canggih telah dikembangkan
untuk mengatasi atau mengurangi truncation
artifact, sehingga menghasilkan gambar MRI yang
lebih akurat dan jelas. Kesadaran akan potensi
artefak ini penting dalam interpretasi hasil MRI
ZIPPER ARTIFACT
Artefak ini muncul sebagai garis-garis vertikal yang
berjalan sejajar di seluruh gambar. Zipper artifact
dapat memengaruhi kualitas gambar dan membuat
interpretasi lebih sulit. Penyebab utama zipper
artifact adalah gangguan dalam peralatan MRI,
seperti masalah pada peralatan elektronik atau
peralatan penyaringan sinyal. Hal ini dapat
menghasilkan gangguan dalam data yang diterima
selama pemeriksaan, yang kemudian tercermin
sebagai garis-garis vertikal pada gambar.
SHADING ARTIFACT
Shading Artifact menghasilkan perbedaan intensitas
sinyal di seluruh volume gambar. Penyebab utama
artefak bayangan adalah eksitasi inti yang tidak merata
pada pasien akibat RFpulsa eksitasi diterapkan pada
sudut balik selain 90° dan 180°. Bayangan juga
disebabkan olehpembebanan abnormal pada
kumparan atau dengan penggandengan kumparan
pada satu titik. Hal ini mungkin terjadi dengan ukuran
yang besarpasien yang menyentuh salah satu sisi
kumparan tubuh dan memasangkannya pada titik
tersebut. Shading juga disebabkanoleh
ketidakhomogenan dalam medan magnet utama, yang
diperbaiki dengan shimming
MOIRÉ ARTIFACT
Moiré Artifact adalah pola yang
dihasilkan ketika terjadi interferensi
antara dua pola lainnya. Kadang-kadang
efek ini bisa terlihat saat melihat melalui
dua lembar tirai berjaring. Garis-garis
berubah yang bergeser dihasilkan ketika
anyaman jaring entah tumpang tindih
atau tidak. Penampilan yang sama
digunakan dalam bahan seperti sutra
moiré. Ada dua aberrasi gambar yang
dapat dijelaskan sebagai artefak moiré
karena menghasilkan penampilan
bergaris. Yang pertama disebabkan oleh
lonjakan noise ganda, yang kedua oleh
ketidakhomogenan medan.
Terimakasih
-----------------------------------------
-----------------------------------------
-----------------------------------------
-----------------------------------------
-----------------------------------------
-----------------------------------------
-----------------------------------------
-----------------------------------------
-----------------------------------------