Anda di halaman 1dari 15

Teknik

Radiografi
Digestivus Dan
Urinaria
RETROGRADE PYELOGRAFI
KELOMPOK 6
 Afif Rizal Lulkhaq  M.Nazhif Hilmi
TRO/16/01108 TRO/16/01128
 Arif Fajar Sidiq  Neng Jihan Bilqis
TRO/16/01110 TRO/16/01136
 Dalhadi Farhanulhakim  Rahma fadillah
TRO/16/01115 TO/16/01138
 Devina Damayanti  Roihan Khoirunnawa
TRO/16/01116 TRO/16/01141
1. Pengertian
 Teknik atau prosedur atau tata cara pemeriksaan sistem
urinaria dengan menggunakan sinar-X dan memasukkan
media kontras secara retrograde (berlawanan dengan alur
sistem urinaria) untuk menegakkan diagnosa.
 Pemeriksaan ini dilakukan apabila sistem urinary sudah tidak
berfungsi.
 Media kontras dimasukkan berbalik atau melawan jalannya
alur sistem urinaria melalui sistem pelviocaliceal dengan
memasang kateter.
 Pemasangan kateter adalah dengan melakukan bedah minor
oleh dokter urology di ruang bedah.
 Umumnya dilakukan untuk menunjukkan letak urinary
calculi atau jenis kerusakan lain.
Indikasi

Stricture uretra Batu uretra Uretris injuri

Renal pelvic
Renal calculi Ureteric fistule
neoplasm
 Urethritis
Merupakan kontra indikasi absolute karena dapat
menyebarkan infeksi pada tractus urinari distal dan
proximal.Peradangan yang terjadi akan sulit untuk

Kontraindikasi diobati.

 Stricture urethra
Bukan kontra indikasi absolute, namun pemasukan
kateter dapat memperparah keadaan.
Komplikasi yang mungkin terjadi

Paraphimosi
Injuri uretra
Penggunaan cystoscopy sMungkin terjadi pada
dengan ukuran besar dan pasien yang tdk
tidak digunakannya dicircumsisi
lubricant (jelly)
memungkinkan injuri
terjadi.

Bladder Injuri Cystitis


Jarang terjadi. Apabila Jika tidak dilakukan
tekanan keras dengan aseptic maka terjadi
paksaan dilakukan, maka peradangan
perforasi bladder mungkin
terjadi.
Persiapan Pasien

Yang diperhatikan dalam Persiapan


Akibat rasa takut pada jarum suntik,
Pasien
perlu diperhatikan :
 Hasil ureum dan creatinin normal.  Penjelasan pada pasien
 Satu hari sebelum pemeriksaan, pasien makan makanan yang  Dorongan mental dan
lunak / rendah serat, misalnya bubur kecap. emosional
 12 jam sebelum pemeriksaan pasien minum obat pencahar.  Penandatanganan Informed
 Selanjutnya pasien puasa sehingga pemeriksaan selesai consent.
dilakukan.
 Selama puasa pasien dinjurkan untuk tidak merokok, dan
banyak bicara untuk meminimalisasi udara dalam usus.
 Sebelum pemeriksaan dimulai pasien buang air kecil untuk
mengosongkan blass.
Teknik
Pemeriksaan
RetrogradePyelogr
afi
Proyeksi AP

1. Plan Foto
Pengambilan radiograf ini diambil sebagai pendahuluan untuk
mengetahui persiapan pasien dan ketepatan factor eksposi.
Posisi Pasien : Supine diatas meja pemeriksaan, kedua bahu pasien
diatur sejajar. Dan kedua tangan disamping tubuh
Posisi Objek : MSP diatur sejajar dengan meja pemeriksaan
CR : Vertikal tegak lurus kaset
CP : Pada MSP setinggi crista iliaca
FFD : 100 cm
Kaset : 30x40 cm (membujur) + grid.
Eksposi : Saat pasien ekspirasi penuh dan tahan nafas
Tujuan : Untuk melihat posisi kateter, persiapan pasien, posisi
pasien, dan factor eksposi
2. Fase Pyelogram (Fase 1)
Pengambilan radiograf pyelogram pada saat media kontras mengisi
penuh daerah pelvis ginjal dan calises.Meja pemeriksaan disudutkan
10-15° terhadap bidang horizontal, sehingga posisi kepala lebih
rendah dari anggota tubuh yang lain.
Posisi Pasien : Supine diatas meja pemeriksaan, kedua bahu pasien
diatur sejajar. Dan kedua tangan disamping tubuh
Posisi Objek : MSP diatur sejajar dengan meja pemeriksaan
CR : Vertikal tegak lurus kaset
CP : Pada MSP setinggi crista iliaca
FFD : 100 cm
Kaset : 24x30 cm (melintang+grid)
Eksposi : Saat pasien ekspirasi penuh dan tahan nafas
3. Fase Uretrogram (Fase 2)

Pengambilan radiograf uretrogram dilakukan pada saat media kontras


mengisi daerahureter secara merata, dengan cara kateter ureter ditarik
perlahan-lahan.Meja pemeriksaan disudutkan 35-40° sehingga posisi
kepala lebih tinggi dari anggota tubuh yang lain, untuk melihat ada
tidaknya ureter yang berkelok-kelok atau pergerakan ginjal.
Posisi Pasien : Supine diatas meja pemeriksaan, kedua bahu pasien
diatur sejajar. Dan kedua tangan disamping tubuh
Posisi Objek : MSP diatur sejajar dengan meja pemeriksaan
CR : Vertikal tegak lurus kaset
CP : Pada MSP setinggi crista iliaca
FFD : 100 cm
Kaset : 30x40 cm (membujur+grid)
Eksposi : Saat pasien ekspirasi penuh dan tahan nafas
4. Fase Melihat Vesica Urinarius (Fase 3)
Kontras yang dimasukan sudah berada pada vesica
urinarius/kandung kemih
Posisi Pasien : Supine diatas meja pemeriksaan, kedua bahu pasien
diatur sejajar dan kedua tangan di samping tubuh
Posisi Objek : MSP diatur sejajar dengan meja pemeriksaan
CR : Vertikal tegak lurus kaset
CP : Pada MSP setinggi crista illiaca
FFD : 100 cm
Kaset : 30x4o cm (membujur + grid)
Eksposi : Saat pasien ekspirasi penuh dan tahan napas
Proyeksi Right Posterior Oblique (RPO)

 Posisi Pasien : Supine diatas meja pemeriksaan


 Posisi Objek : Pasien tidur miring 30⁰ ke kanan terhadap meja. Tangan kanan lurus di
samping tubuh dan tangan kiri menyilang ke depan, tubuh berpegangan pada tepi meja.
Kaki kanan lurus ke bawah dan kaki kiri sedikit ditekuk untuk fiksasi
 CR : Vertikal tegak lurus kaset
 CP : Pada 1-2 inchi ke arah lateral kiri dari titik tengah kedua crista illiaca
 FFD : 100 cm
 Eksposi : Saat pasien ekspirasi penuh dan tahan napas
Proyeksi Left Posterior Oblique (LPO)

 Posisi Pasien : Supine diatas meja pemeriksaan


 Posisi Objek : Pasien tidur miring 30⁰ ke kiri terhadap meja. Tangan kiri lurus di
samping tubuh dan tangan kanan menyilang ke depan, tubuh berpegangan pada tepi
meja. Kaki kiri lurus ke bawah dan kaki kanan sedikit ditekuk untuk fiksasi
 CR : Vertikal tegak lurus kaset
 CP : Pada 1-2 inchi ke arah lateral kiri dari titik tengah kedua crista illiaca
 FFD : 100 cm
 Eksposi : Saat pasien ekspirasi penuh dan tahan napas
Thanks
Do you have any questions ?

Anda mungkin juga menyukai