2. Indikasi Pemeriksaan:
Stricture Uretra
Batu Uretra
Uretris Injuri
Renal Pelvic Neoplasma
Renal Calculi
Ureteric Fistule
Urethritis:
merupakan kontra indikasi absolute karena dapat menyebabkan infeksi pada traktus urinari distal
dan proximal. peradangan yang terjadi akan sulit di obati.
Stricture Uretra
Merupakan bukan kontra indikasi absolute, namun pemasukan kateter dapat memperparah
keadaan
Injuri Uretra
penggunaan Cystoscopy dengan ukuran yang besar dan tidak digunakannya lubricant (jelly)
memungkinkan unjuri terjadi
Bladder Injuri
Bladder injuri ini sangat jarang terjadi. apabila tekanan keras dengan paksaan dilakukan, maka
perforasi bladder mungkin terjadi
Paraphimosis
Stricture Uretra
tidak digunakannya lubricant (jelly) yang cukup dapat menyebabkan luka dan stricture kemudian
Cystitis
5. Persiapan pasien
Persiapan pasien pada RPG sama hal nya dengan persiapan BNO - IVP, yaitu:
Pesawat sinar-X
kontras iodium 20 cc
Spuit 20 cc
Needle 19 G
Film dan kaset 24 x 30 dan 30 x 40
Grid atau bucky
Marker R/L
Kateter (dipasang dgn bantuan cystoscopy)
Desinfektan
Kontras media, urografin
7. Prosedur Pemeriksaan
Pemasangan kateter dilakukan oleh dokter urology dengan menggunakan bantuan cystoscopy,
secara retrograde (berlawan dengan alur sistem urinary) melalui uretra sblm pemeriksaan mulai
dilakukan.
b. Posisi AP Oblique
Posisi Pasien: Semisupine
Posisi Obyek:
a. Plain foto
b. Fase 1
c. Fase 2
d. Fase 3
10. Kesimpulan
Retrograde pyelografi merupakan pemeriksaan radiologi untuk menilai traktus urinarius.
Pemeriksaan ini dilakukan jika pemeriksaan sebelumnya mengalami kegagalan atau informasi
yang didapat kurang memadai untuk diagnosis.
Persiapan yang dilakukan untuk pemeriksaan ini mirip seperti pemeriksaan BNO IVP, namun
pada tekniknya kontras media dimasukkan melalui kateter yang dipasang di penis. Biasanya
pemeriksaan ini dilakukan dibawah kontrol fluoroskopi, namun apabila pesawat tidak
memungkinkan, maka pemeriksaan dapat dilakukan dengan ekspos film yang cukup banyak
untuk melihat perjalanan kontras media.