Anda di halaman 1dari 36

Mega Indah Puspita,

S.ST, M.Kes

RETROGRADE
PYELOGRAPHY
RETROGRADE RETROGRADE
PYELOGRAPHY UROGRAFI
Pengertian RPG

Teknik atau prosedur atau tata cara


pemeriksaan sistem urinaria dengan
menggunakan sinar-X dan
memasukkan media kontras secara
retrograde (berlawanan dengan alur
sistem urinaria) untuk menegakkan
diagnosa”
Langkah Sebelum Pemeriksaan

Dokter urologi melakukan kateterisasi ureter


melalui ureterocystoscope, yaitu
cystoscope dengan pengaturan yang
membantu pemasukan kateter ke
vesicoureteral orifices.
Setelah endoskopi selesai, urologi memasukkan
kateter ureter ke salah satu atau kedua
ureter, kemudian meninggalkan kateter
didalam ureter dan menarik cystoscope.
Cystoscopy adalah prosedur
diagnostik yang menggunakan
cytoscope.
Yaitu endoskopi yang secara khusus
didesain untuk keperluan urologi
dalam pemeriksaan kandung kemih,
saluran urinary bagian bawah, dan
kelenjar prostat
Selain itu juga dapat digunakan untuk
mengumpulkan urin, biopsy, dan
menghilangkan batu kecil.
Alat ini terbuat dari tabung yang
berongga kira-kira dengan garis
tengah sebesar sedotan minuman
dengan beberapa lensa-lensa dan
sumber cahaya untuk melihat
kedalam kantong kemih dan urethra.
Pemeriksaan ini
dilakukan apabila
sistem urinary sudah
tidak berfungsi.
media kontras yang
disediakan radiografer
dimasukan melalui
kateter oleh Urologist
dan pengambilan
radiograf dilakukan
oleh Radiografer.
Media kontras dimasukkan
berbalik atau melawan jalannya
alur sistem urinaria melalui
sistem pelviocaliceal dengan
memasang kateter.

Pemasangan kateter
adalah dengan melakukan
bedah minor oleh dokter
urology di ruang bedah.
Jika pemeriksaan
RPG dilakukan di
bagian Radiologi
maka pasien
Umumnya datang ke bagian
dilakukan untuk Radiologi dalam
menunjukkan keadaan kateter
sudah terpasang.
letak urinary
calculi atau jenis
kerusakan lain.
Indikasi
Pemeriksaan

Stricture Urethra
Batu Uretra
Uretris Injury
Renal Pelvic Neoplasma
Renal Calculi
Ureteric Fistule
Kontra Indikasi Pemeriksaan
 Urethritis  Injuri Uretra
Merupakan kontra indikasi Penggunaan Cystoscopy
absolut karena dapat dengan ukuran yang besar
menyebabkan infeksi pada dan tidak digunakannya
traktus urinari distal dan lubricant (jelly)
proximal. Peradangan yang memungkinkan unjuri
terjadi akan sulit di obati. terjadi.
 Cystitis  Paraphimosis
Jika tidak dilakukan aseptic Mungkin terjadi pada pasien
maka terjadi peradangan yang tidak di circumsis.
Lanjutan

 Bladder Injuri  Stricture Uretra


Bladder injuri ini sangat Merupakan bukan kontra
jarang terjadi. apabila indikasi absolut, namun
tekanan keras dengan pemasukan kateter
dapat memperparah
paksaan dilakukan, keadaan. Tidak
maka perforasi digunakannya lubricant
bladder mungkin (jelly) yang cukup dapat
terjadi. menyebabkan luka dan
stricture kemudian.
Persiapan
Pemeriksaan
Persiapan Alat Dan Bahan
 Pesawat sinar-X  Grid atau bucky
 Media kontras  Marker R/L
iodium 20 cc  Kateter
 Spuit 20 cc (dipasang dgn
 Needle 19 G bantuan
 Film dan kaset cystoscopy)
24 x 30 dan 30 x  Desinfektan
40
Persiapan Pasien
 Hasil ureum dan kreatinin normal
 Satu hari sebelum pemeriksaan, pasien makan makanan yang
lunak/rendah serat, misalnya bubur kecap
 12 jam sebelum pemeriksaan pasien minum obat pencahar
 Selanjutnya pasien puasa sehingga pemeriksaan selesai dilakukan
 Selama puasa, pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak
bicara, untuk meminimalisasi udara dalam usus
 Sebelum pemeriksaan dimulai pasien buang air kecil untuk
mengosongkan kandung kemih
 Akibat rasa takut pada jarum suntik, perlu diperhatikan :
Penjelasan pada pasien, Dorongan mental dan emosional,
Penandatanganan Informed consent
PROSEDUR PEMERIKSAAN
 Lakukan Plain Foto (Abdomen polos)
 Untuk memastikan letak kateter (untuk dokter urologis)
 Radiografer : mengetahui ketepatan teknik dan posistioning.
 Lakukan injeksi 3-5 cc media kontras melalui kateter
menuju renal pelvis, pada ginjal yang diperiksa.
 Diambil dengan menggunakan film 24x 30
 Kontras dimasukkan kembali ± 5 cc sambil kateter ditarik
perlahan, lalu foto, menggunakan film 30x40 cm untuk
melihat daerah ureter.
 Kontras dimasukkan sampai habis, sambil ditarik diperkirakan
kontras habis, dan keteter dilepas. Foto diambil dengan
menggunakan fim 30x40.
 Padapemeriksaan RPG
biasanya menggunakan
tiga proyeksi AP, yaitu
radiograf pendahuluan Menurut
yang memperlihatkan
posisi kateter, fase
pyelogram, dan Merills
ureterogram.
Lanjutan

 Beberapa dokter  Beberapa dokter


urologi menyarankan menyarankan untuk
bagian atas meja memberi tekanan pada
spuit selama fase
direndahkan 10-15˚ pyelogram untuk
pada fase pelogram, pengisian penuh pada
dengan tujuan agar sistem pelvicalyceal.
media kontras tidak  Bagian atas kepala
cepat turun ke dinaikkan sekitar 35-40
ureter. derajat pada fase
ureterogram.
Lanjutan
 Pengisian ginjal rata-rata membutuhkan media
kontras sebanyak 3-5 ml.
 Jika kedua ginjal yang akan diisi, dokter urolodi
menyuntikkan media kontras dalam jumlah
cukup untuk mengisi renal pelvis dan kaliks.
 Pasien diberi aba-aba untuk menahan nafas
setelah ekspirasi, kemudian eksposi dilakukan
(fase pyelogram).
Lanjutan
 Setelah eskposi dilakukan, kaset diganti,
kemudian meja bagian atas dinaikkan untuk
persiapan fase ureterogram.
 Pasien diberi aba-aba untuk inspirasi dalam
kemudian ekspirasi dan menahan nafas.
 Secara bersamaan dengan aba-aba tersebut,
dokter menarik kateter ke bawah secara
perlahan sambil menyuntikkan media kontras.
 Radiografer melakukan eksposi saat diberi
sinyal oleh dokter.
Proyeksi - Proyeksi
 Proyeksi RPO atau LPO kadang-kadang
diperlukan sebagai tambahan.
 Proyeksi lateral dengan posisi miring ke arah
bagian tubuh yang ingin dilihat, bertujuan untuk
melihat displacement ginjal atau ureter dan
menggambarkan perinephric abses.
 Proyeksi lateral decubitus juga kadang
diperlukan untuk memperlihatkan daerah
ureteropelvic pada pasien hidronefrosis.
ANTEGRADE
PYELOGRAPHY
Pengertian
Teknik atau prosedur pemeriksaan
sinar-X pada sistem urinaria dengan
menggunakan media kontras yang
dimasukkan melalui kateter yang
telah dipasang dokter urologi dengan
cara nefrostomi percutan.
Tujuan Pemeriksaan
 Memperlihatkan anatomi dan lesi-lesi tractus
urinarius bagian proximal.
 Dilakukan setelah IVP gagal menghasilkan suatu
diagnosa yang informatif/kurang akurat/metode
RPG (retrograde pyelography) tidak
memungkinkan.
 Untuk menunjukkan terutama gambaran renal
pelvic dan ureter.
 Menujukkan obstruksi ureter akibat batu.
Indikasi Pemeriksaan
 Nephrolitiasis
 Urethrolitiasis
 Nephritis
 Pyelonephritis
 Traumaakut tractus urinarius
 Hydroneprosis
Persiapan Pasien
Sama dengan persiapan pasien yang
akan dilakukan operasi antara lain
: puasa, urus-urus / clisma
/lavement
Persiapan Alat dan Bahan

Media kontras iodium 50 cc, cairan NaCl 100 cc


 Spuit dissposible 50 cc
 Needle 19 G
 Handscoen
 Clamp
 Plester
 Alkohol dan betadine
 Haas
 Pesawat sinar-X, kaset dan film 24 x 30, dan 30 x 40
Prosedur Pemeriksaan
 Kateter yang telah terpasang diklem kemudian
selang yang menghubungkan dengan urine
dicabut.
 Kontras medis disiapkan dengan mencampur
MK dan NaCl dgn perbandingan 1:3
 Sebelum pemasukan MK dilakukan, lakukan
plain foto dengan kaset 30 x40 orientasi ginjal
 Masukkan media kontras yang sudah
diencerkan melalui kateter yang langsung
terhubung dengan pelviocalyces .
Proyeksi – Proyeksi
Pemeriksaan
 Terdapat 3 seri pemotretan* dengan menggunakan
film 30x40
1. Foto 1 fokus pada renogram dan pelviocalyceal
system
2. Foto 2 fokus pada ureter bagian proximal dan
pelviocalyceal system
3. Foto 3 fokus pada ureter distal dan vesika urinaria.
4. Foto terakhir dibuat untuk melihat sekresi ginjal.

* Proyeksi yang dilakukan adalah AP dan oblique.

Anda mungkin juga menyukai