Anda di halaman 1dari 67

SINUS

PARANASAL
(SPN)
Definisi

Sinus Paranasal adalah ruang atau


rongga yang berisi udara yang terletak
pada :
- os frontal (Cranial Bone)
- os ethmoid (Cranial Bone)
- os sphenoid (Cranial Bone)
- os maxillary (Facial Bone)
Lanjutan
 Disebut paranasal (asesori nasal) karena
terbentuk dari mukosa nasal dan
berhubungan dengan fossa nasalis.
 Fungsi sinus paranasal :
1. Sebagai ruang resonansi suara
2. Mengurangi berat tulang kepala
Lanjutan
 Sinus paranasal terletak pada sebagian bagian
wajah (anterior) dan sebagian tempurung kepala
(posterior).
 Sinus pada bagian anterior terdiri dari sinus
maxilaris, frontalis dan ethmoidalis serta bermuara
di bawah konka media atau dekat infundibulum.
 Sedang sinus bagian posterior terdiri dari sinus
sphenoidalis dan sinus ethmoidalis bagian
posterior, sinus posterior bermuara di atas konka
media.
Lanjutan
 Pemeriksaan radiografi sinus paranasal sebaiknya
dilakukan dalam posisi tegak, dengan maksud:
1. Untuk melihat ada/tidaknya cairan dalam sinus
2. Untuk melihat batas antara cairan dan udara
yang terdapat dalam sinus

 Agar cairan dalam sinus turun (sehingga udara


berada di atas), eksposi dilakukan setelah
beberapa menit (posisi pasien diatur, kemudian
dibiarkan beberapa menit)
Sinus Frontal

Berhubungan dengan meatus medius


melalui duktus nasofrontal
Sinus Maxillary

Merupakan sinus yang terbesar, bentuk


piramid, dasar menghadap fosa nasalis,
puncak kearah apeks prosesus zigomatikus
os maksila
Sinus Ethmoid
 Terletak di kanan-kiri kavum nasi
 Mempunyai bidang horisontal dan vertikal yang
saling tegak lurus
 Bidang horisontal :
– Superior : krista galli
– Inferior : lamina perpendikularis os ethmoid
– Medial : lamina kribrosa
– Lateral : atap sel-sel ethmoid
Sinus Sphenoid

Terletak dalam korpus os ethmoid,


dipisahkan oleh septum tulang yang
tipis
Radiograf SPN
Indikasi
1. Sinusitis : Inflamasi atau peradangan pada
mukosa SPN, dimana mukosa tampak
oedema (bengkak) dan adanya bendungan
2. osteomyelitis
3. Sinus polyps
Persiapan Pasien
1. Komunikasi dengan pasien
2. Menghindarkan benda-benda yang
mempengaruhi gambaran radiograf
Persiapan Alat dan Bahan
1. Pesawat sinar-X
2. Film dan kaset 18x24 cm
3. Sands bag
4. Marker
5. Grid/bucky
Proyeksi SPN
1. Proyeksi Lateral
2. Proyeksi PA Axial (Caldwell)
3. Proyeksi SMV (Sub MentoVertex)
4. Proyeksi ParietoAcanthial (Metode Waters)
a. Open Mouth
b. Close Mouth
Proyeksi lateral
Tujuan proyeksi Lateral adalah untuk melihat ke-
empat sinus dalam profil lateral, yaitu :
1. Sinus Frontal
2. Sinus Ethmoid
3. Sinus Sphenoid
4. Sinus maxillary
Lanjutan PP : Pasien Tegak (erect or duduk) di
depan grid vertikal dalam posisi oblik
PA
PO : - Kepala diatur true lateral
- Kedua bahu diatur simetris
- Lengan diatur dalam posisi yang
nyaman
- MSP Kepala paralel dengan bidang
film
- IPL dan IOML tegak lurus bidang film
CR : Horisontal tegak lurus
CP : Menurut Merils : ½-1 Inchi (1,2 cm-
2,5 cm) Posterior outer canthus (yang
Posisi Kaset jauh dari film) menuju pertengahan
Membujur + film. Menurut Bontrager : pertengahan
Grid
antara outer canthus dan EAM)
FFD : 100 cm
Kriteria Radiograf
Tampak keempat sinus (sinus frontalis, sinus
maxillaris, sinus sphenoidalis, dan sinus
ethmoidalis
Sella Tursica tidak rotasi
Lantai Orbita saling superposisi
Ramus mandibula saling superposisi
Kolimasi dibatasi
Proyeksi PA Aksial (Metode Caldwell)

Tujuan PA Aksial (Metode Caldwell) adalah untuk


melihat sinus frontal dan sinus ethmoid
anterior)
Lanjutan PP : Pasien Tegak (duduk or erect)
menghadap film
PO : - Kening dan hidung menempel
grid/kaset/film
- MSP Kepala tegak lurus film pada
pertengahan
- Pertengahan kaset diatur
setinggi nasion
CR : a. Horisontal tegak lurus apabila
bucky tidak dapat disudutkan dan
OML diatur membentuk sudut 15°
b. Arah sinar 15° caudal (OML
Posisi Kaset tegak lurus film)
Membujur +
Grid CP : Menuju Nasion
FFD : 100 cm
Kriteria Radiograf

1. Tampak sinus frontalis diatas sutura frontalis


2. Tampak cellulae ethmoidalis anterior dibawah
sinus frontalis
SMV (Submentovertex)
PP : Erect
PO : - IOML sejajar bidang
film
- Kepala Ekstensi Penuh
- Kedua Tangan
disamping Tubuh
CP : 1 ½ Inchi (4 cm) or 2
Inchi (5cm) Inferior dari
symphysis mandibular
Posisi Kaset
Membujur + CR : Horisontal tegak lurus
Grid
FFD : 90-100 cm
Kriteria Radiograf

Tampak sinus Sphenoid, sinus ethmoid, fossa


nasal, dan sinus maxilla
Proyeksi Parieto-acanthial (Metode Water’s)

a. Open Mouth : Bertujuan untuk melihat sinus


maxillary dan sinus sphenoid
b. Close Mouth : Bertujuan untuk melihat sinus
maxillary
Open Mouth dan Close Mouth
PP : Pasien tegak (erect or duduk) menghadap grid vertikal
PO : - Lengan diatur dalam posisi nyaman
- Kedua bahu diatur simetris
- MSP tubuh dan kepala tegak lurus film pada pertengahan
grid/film
- Dagu menempel pada grid/kaset
- Kepala ekstensi sehingga OML membentuk sudut 37°
terhadap film, MML akan tegak lurus terhadap bidang film
- Ujung hidung akan berjarak ± 2cm terhadap permukaan
meja/grid
- Mid film diatur setinggi acanthion
- Untuk Open Mouth : pasien membuka mulut selebar
mungkin
CR dan CP : Horisontal tegak lurus pada bagian belakang menuju
acanthion kepertengahan film
Kriteria Radiograf
 Petrosum tampak terproyeksi di bawah sinus
maxillary
 Kepala tampak simetris dan tidak rotasi
 Tampak sinus sphenoid terproyeksi melalui
mulut yang terbuka (pada posisi buka mulut)
TEMPORO –
MANDIBULAR
JOINT (TMJ)
Temporo - Mandibular Joint (TMJ)

Satu - satunya sendi yang berada dikepala


yang dapat digerakan.
Ditunjukan dengan gambaran lateral
Lanjutan

TMJ di bentuk oleh condyle/prosesus condyloid


yang berada dikepala.
Mandibular tepatnya ada di fosa temporal
mandibular dengan tulang temporal.
TMJ terletak dianterior dan agak superior pada
external acoustic meatus (EAM).
Macam-macam TMJ
1. Synovial joint (Diarthodial)
diantara atas dan bawah rongga synovial
oleh satu sendi articular fibrous.
2. Fibrous joint (Synartrhoidal)
diantara sutura dan gomphosis, sutura
panjangnya antara tulang-tulang cranial.
Gomphosis antara akar gigi dan prosesus
alveolar sekaligus maxille dan mandibular.
Gerakan TMJ
Radiographs TMJ ada 2 gerakan yaitu gerakan
buka dan tutup :
1. Ketika membuka mulut dengan lebar,
condyle akan bergerak kedepan.
2. Jika TMJ dislokasi itu mungkin akan sulit
untuk menutup mulut.
Open and closed mouth

 2 posisi aksiolateral (schuller method) pada


TMJ yaitu posisi buka dan tutup mulut
 Jarak antara anterior condyle itu
berhubungan dengan fosa temporal
mandibular dan digambarkan dengan jelas.
Indikasi Pemeriksaan
 Fraktur
 Fissure
 Dislokasi
 Kelainan Patologi
Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus bagi pasien, hanya
di instruksikan untuk melepas semua benda –
benda yang dapat menganggu gambaran
radiograf.
AP AKSIAL Metode Towne
PP : Pasien supine di atas
meja pemeriksaan or
tegak (berdiri atau duduk)
di depan grid vertikal.
PO : - Lengan diatur dalam
posisi yang nyaman,
kedua bahu diatur
simetris.
- MSP tegak lurus pada
bidang film, leher fleksi
sehingga OML tegak lurus
bidang film.
AP AKSIAL Metode Towne
CR :
a. 35 ° Ke arah Caudal OML
diatur tegak lurus
b. 42 ° Ke arah Caudal IOML
diatur tegak lurus
CP :
Ditujukan pada
pertengahan antara kedua
TMJ, setinggi 3 inchi (7,6
cm) superior diatas nasion
(pertengahan kedua TMJ
akan jatuh tepat pada
pertengahan film).
Kriteria Radiograf
• Pada proyeksi AP Axial tampak condylus
mandibula dan fossa mandibula pada tulang
temporal
• Tidak terjadi rotasi
• Terjadi sedikit superposisi tulang petrosa di
condylus pada pemeriksaan closed mouth
• Tampak condylus dan TMJ berada dibawah
pars petrosa pada pemeriksaan open mouth
AKSIOLATERAL Metode Schuller
PP : posisi semiprone or posisi tegak

di depan grid vertikal

PO : - Atur pertengahan film setinggi

½ inchi (1,3 cm) didepan MAE.

- Tempatkan kepala pasien dalam

posisi lateral

- MSP kepala paralel terhadap

bidang film sehingga IPL tegak

lurus film.
Lanjutan
- Gunakan immobilisasi
pada kepala
- Setelah dilakukan eksposi
untuk closed mouth,
ganti kaset kemudian
lakukan eksposi lagi
untuk pemeriksaan open
mouth.
- Periksa kembali posisi
pasien dan lakukan
eksposi yang kedua
Lanjutan
CR :
Pada pertengahan
film menyudut 25 -
30⁰ kearah caudal.
CP :
Ditujukan pada ½
inchi (1,3 cm) anterior
dan 2 inchi (5 cm)
superior dari MAE.
Kriteria Radiograf
• Tampak TMJ saat buka mulut maupun tutup
mulut
• Pemeriksaan kedua sisi baik dilakukan untuk
perbandingan
• TMJ tampak berada didepan MAE
• Tampak condylus didepan fossa mandibula
pada pemeriksaan buka dan tutup mulut

Anda mungkin juga menyukai