Anda di halaman 1dari 5

Nama : Renolia Widyaningrum

NIM : P1337430119030

Kelas : 1A D3 TRR Semarang

Pemeriksaan BNO IVP

Pemeriksaan secara radiografi dari system traktus urinarius (renal, ureter, vesica
urinaria, dan urethra) dengan menggunakan bahan kontras positif yang disuntikkan
melalui pembuluh darah vena (intra vena). Tujuan pemeriksaan untuk melihat
anatomi dan fisiologi dari tractus urinarius (system perkemihan). Dengan
pemeriksaan ini dapat diketahui kemampuan ginjal mengkonsentrasikan bahan
kontras tersebut. Berikut ini adalah indikasi pemeriksaan:

1. Nephrolithiasis  adanya batu pada ginjal


2. Nephritis  peradangan pada ginjal
3. Uretrolithiasis  adanya batu pada ureter
4. Uretrisis  peradangan pada ureter
5. Vesicolithiasis  adanya batu pada vesica urinary
6. Cystisis  peradangan pada vesica urinary
7. Tumor  pada tract urinary
8. Kanker  pada tract urinary

Persiapan pasien :

1. Sehari sebelum pemeriksaan, pasien harus banyak makan makanan yang


tidak beserat, misalnya bubur kecap
2. Makan terakhir jam 19.00
3. Minum obat pencahar jam 20.00, misalnya garam inggris sebanyak 30 gram
atau dulcolax tablet sebanyak 6 tablet dan 2 jam sebelum pemeriksaan diberi
dulcolax supposituria (per anal)
4. Boleh minum air putih sampai jam 23.00
5. Puasa sampai dilakukan pemeriksaan radiografi
6. Tidak boleh banyak bicara dan merokok
7. Sebelum pasien naik ke meja pemeriksaan, pasien diminta untuk Buang Air
Kecil terlebih dahulu
8. Pasien diminta membawa air putih sebanyak 1 liter
9. Apabila pasien berasal dari ruang perawatan, sebaiknya sudah terpasang
abocath / venocath (untuk pemberian kontras media)
10.Pasien perlu diinformasikan :
a. Bahwa pemeriksaan ini, pasien akan diberikan obat kontras media
melalui penyuntikan pembuluh darah dan apabila pasien mempunyai
riwayat alergi atau asma agar memberitahukan kepada dokter/petugas
radiologi sebelum dilakukan pemeriksaan
b. Selama pemeriksaan pasien berbaring diatas meja pemeriksaan
dengan pengambilan foto dilakukan beberapa kali
c. Pasien agar menyertakan hasil pemeriksaan laboratorium untuk
mengetahui kadar ureum dan creatinine.

Persiapan alat dan bahan :

1. Pesawat sinar x siap pakai


2. Kaset dan film ukuran 18 x 24 cm, 24 x 30 cm, 35 x 43 cm
3. Stuwing band
4. Contras media yang beriodium
5. Spuit disposable
6. Kapas alcohol
7. Plester
8. Infus set
9. Alat kompresi
10.Obat-obatan emergency
11.Hand scoon
12.Bengkok dan alat medis
13.Marker R dan L, dan numeric.

Kontras Media

Bahan kontras dari golongan garam sodium atau meglumin dari diatrizoat atau
iothalamate secara terpisah atau campuran. Dosis rendah atau dosis tinggi dari
kontras media bisa digunakan menurut indikasi/klinis pemeriksaan dan keputusan
Dokter Radiologi, misalnya :

 Dosis rendah : 20 ml
 Dosis medium : 50 ml
 Dosis tinggi : diatas 50 ml

Volume bahan kontras :

 Dewasa sekitar 70 kg : urografin 76% atau 40 ml hypaque untuk dosis


rendah
 Pasien anak-anak : 2ml/kg berat badan, apabila ada dugaan
kegagalan ginjal dosis 4ml/kg berat badan.

PROSEDUR PEMERIKSAAN
Bila pasien telah menjalani persiapan dan telah diketahui kandungan ureum dan
kreatinin dalam darah, dilakukan foto pendahuluan abdomen dengan posisi AP,
menggunakan film 30 x 40 cm. Tujuan foto pendahuluan :

1. Mengecek persiapan pasien


2. Menilai abdomen secara umum, mengetahui letak ginjal
3. Menentukan faktor eksposi selanjutnya.

Cek foto pendahuluan, bila persiapan bagus bahan kontras disuntikkan secara intra
vena, biasanya pada vena cubiti, pasien dalam keadaan supine.

PENGAMBILAN GAMBAR RADIOGRAFI

1. Foto menit ke - 5 setelah dimasukan bahan kontras.


Dilakukan foto pada 5 menit pertama dengan area jangkauan pada
pertengahan proc. xiphoideus dan umbilikus. Foto ini untuk melihat
perjalanan kontras mengisi sistem calyces pada ginjal. Memakai ukuran
kaset 24 x 30 cm dengan posisi AP sama seperti foto Abdomen dan CR nya
vertikal Kompresi Ureter dilakukan dengan tujuan untuk menahan kontras
media tetap berada pada sistem pelvi calyces dan bagian ureter proximal.
Kompresi ureter diketatkan setelah dilakukan pengambilan foto menit ke-5.
2. Foto menit ke - 10 bila pada foto menit ke - 5 kurang baik.
Bila pengambilan gambar pada pelvicalyces di menit ke lima kurang baik
,foto diambil kembali pada menit ke 10 dengan zonografi untuk memperjelas
bayangan. Menggunakan kaset 24 x 30 cm mencakup gambaran
pelviocalyseal, ureter dan bladder mulai terisi media kontras dengan posisi
AP sama seperti foto abdomen, pertengahan (CP) di antara prc xiphoideus
dengan umbilikus dan CR vertikal.
3. Foto menit ke – 30
Setelah menit ke 30 kompresi dibuka dan di ambil gambar dengan
menggunakkan kaset ukuran 30 x 40 cm. Di beberapa Rumah Sakit setelah
menit ke 30 diharuskan meminum air yang banyak. Foto ini digunakan
untuk mengevaluasi kemampuan ginjal mensekresikan bahan kontras, tapi di
beberapa Rumah Sakit tidak. dengan posisi AP sama seperti foto abdomen
dan CR nya vertical
4. Foto menit ke – 60
Setelah masuk ke menit 60 dibuat foto BNO lagi dengan kaset 30 x 40 cm.
Setelah hasil rontgen dikonsultasikan pada radiolog dan dinyatakan normal
maka pasien diharuskkan mixi kemudian di foto kembali. Jika radiolog
menyatakan ada gangguan biasanya dilakukan foto 2 jam. dengan posisi AP
sama seperti foto abdomen dan CR nya vertikal.
5. Foto Post Void Yang terakhir lakukan foto post void dengan posisi AP
supine atau erect untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi di
daerah bladder. Dengan posisi erect dapat menunjukan adanya ren mobile
(pergerakan ginjal yang tidak normal) pada kasus pos hematuri. dengan
posisi AP sama seperti foto abdomen dan CR nya vertikal.

Anda mungkin juga menyukai