Anda di halaman 1dari 3

2.

-Pemasangan kateter dilakukan oleh dokter urology dengan menggunakan bantuan


cystoscopy, secara retrograde (berlawan dengan alur sistem urinary) melalui uretra sblm
pemeriksaan mulai dilakukan.
- Lakukan plain foto (Abdomen Polos) untuk memastikan letak kateter
1. PP : tidur telentang di atas meja pemeriksaan
2. PO : daerah pelvis dan uretra ditempatkan persis di atas kaset, kemudian pasien
dimiringkan 300 sehingga uretra tidak superposisi dengan soft tissue dari otot paha
3. CR : tegak lurus terhadap kaset
4. CP : ditujukan ke simpisis pubis
5. Kolimasi: gunakan luas lapangan seluas obyek
6. Kriteria gambar : tampak mengisi uretra ( pars cavernosa, pars membranacea dan pars
prostatika)

3. Pasien dengan Kelainan Renal Mobile


Persiapan Pasien 
1.      Pasien makan bubur kecap saja sejak 2 hari (48 jam) sebelum pemeriksaan BNO-
IVP dilakukan.
2.      Pasien tidak boleh minum susu, makan telur serta sayur-sayuran yang berserat.
3.      Jam 20.00 pasien minum garam inggris (magnesium sulfat), dicampur 1 gelas air
matang untuk urus-urus, disertai minum air putih 1-2 gelas, terus puasa.
4.      Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara guna
meminimalisir udara dalam usus. 
5.      Jam 08.00 pasien datang ke unit radiologi untuk dilakukan pemeriksaan, dan
sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta buang air kecil untuk mengosongkan
blass.
6.      Yang terakhir adalah penjelasan kepada keluarga pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan dan penandatanganan informed consent.
Persiapan Media Kontras
Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana jumlahnya
disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat badan.
Persiapan Alat dan Bahan
Peralatan Steril
·         Wings needle No. 21 G (1 buah)
·         Spuit 20 cc (2 buah)
·         Kapas alcohol atau wipes
Peralatan Un-Steril
·         Plester
·         Marker R/L dan marker waktu
·         Media kontras Iopamiro (± 40 – 50 cc)
·         Obat-obatan emergency (antisipasi alergi media kontras)
·         Baju pasien
·         Tourniquet
Prosedur Pemeriksaan
1.      Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan pasien
2.       Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras melalui intravena 1
cc saja, diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergis.
3.       Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan dengan memasang
alat compressive ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS kanan dan kiri
4.       Setelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi AP supine 1 menit setelah
injeksi media kontras untuk melihat masuknya media kontras ke collecting sistem.
5.       Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan ukuran
film 24 x 30 untuk melihat pelviocaliseal dan ureter proximal terisi media kontras.
6.       Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan film 24 x 30
mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan bladder mulai terisi media kontras.
7.       Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine. Film yang digunakan ukuran
30 x 40.
8.      Terakhir foto dengan posisi erect dapat menunjukan adanya ren mobile yaitu
pergerakan ginjal yang tidak normal.
 
 
4. Pasien Benigna Prostat Hipertropi (BPH)
Persiapan
 Alat dan bahan steril
•Spuit 20 cc (2 buah)
•Jarum abocath.
•Wing needle.
•Kapas.
•Alkohol.
•Iopamiro ± 30cc (sesuai berat badan pasien dengan ketentuan 0,5 cc/kg berat badan)
Air minum ± 1500 ml
Alat dan bahan non steril
•Pesawat sinar-x yang dilengkapi dengan bucky table dan fluoroskopi
•Kaset ukuran 24 x 30 cm dan 30 x 40 cm yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan.
•Marker dan penanda waktu.
•Baju pasien
•Plester
•Bengkok
•Prosesing menggunakan automatic processing
Persiapan Pasien :
-Satu hari sebelum pemeriksaan, pasien dianjurkan hanya makan bubur / nasi lembek hanya
dengan kecap atau kuah tanpa sayur.
-Makan malam terakhir sekitar pukul 19.00 dan pada pukul 20.00 pasien minum obat urus-
urus dengan cara sebagai berikut,
-obat urus-urus (garam Inggris 30 gram) diaduk dengan setengah gelas air putih, boleh pakai
gula kemudian diminum.
-Setelah itu pagi hari, Dulcolax Supposutoria yang dimasukkan melalui anus . Pasien
dianjurkan untuk tidak terlalu banyak bicara dan merokok.
Selanjutnya puasa sampai selesai difoto, setelah obat bekerja
-Menjelaskan efek dari urus-urus dan tidak dianjurkan untuk minum obat lain, terutama obat
diare.
-Pada keesokan harinya pukul 08.00 pasien datang ke Instalasi Radiologi dalam keadaan
puasa.
-Sebelum pemeriksaan dimulai, pasien wajib buang air kecil terlebih dahulu
Prosedur Pemeriksaan
1.      Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan pasien
2.       Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras melalui intravena 1 cc saja,
diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergis.
3.       Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan dengan memasang alat
compressive ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS kanan dan kiri
4.       Setelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi AP supine 1 menit setelah injeksi
media kontras untuk melihat masuknya media kontras ke collecting sistem.
5.       Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan ukuran film
24 x 30.
6.       Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan film 24 x 30 .
7.       Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine . Film yang digunakan ukuran 30 x
40.
8.       Lalu Dibuat foto blast oblique untuk melihat prostate pada indikasi pembesaran
prostate(tumor jinak ) BPH.

Anda mungkin juga menyukai