“Edukasi Mengenai Demam Berdarah Dengue dan Pemberantasan Jentik - Jentik Nyamuk di
Panti Asuhan Yatama Alfirdaus”
Disusun oleh :
Kelompok 4 Kelas 2 B
2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, atas
limpahan rahmat dan anugerahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Kegiatan
Promosi Kesehatan yang berjudul “Edukasi Mengenai Demam Berdarah Dengue dan
Pemberantasan Jentik - Jentik Nyamuk di Panti Asuhan Yatama Alfirdaus”.
Adapun tujuan dari penulisan dari proposal ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Epidemiologi dan Promosi Kesehatan. Selama menyelesaikan proposal ini kami telah
banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dan berbagai pihak, baik moril maupun materil.
Untuk ini kami ingin menghaturkan penghargaan dan terimakasih kepada:
iii
Semoga proposal ini dapat memberikan gambaran sekaligus sebagai bahan
pertimbangan bagi semua pihak demi terwujudnya rencana tersebut dan suksesnya acara sesuai
dengan kegiatan yang direncanakan.
Ketua Panitia
iv
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 15
v
RINGKASAN PROPOSAL
A. Nama Kegiatan
Kegiatan ini kami beri nama “Edukasi Mengenai Demam Berdarah Dengue dan
Pemberantasan Jentik - Jentik Nyamuk di Panti Asuhan Yatama Alfirdaus”.
B. Anggota Kepanitiaan
Anggota kepanitiaan dari kegiatan ini adalah : Muhammad Irfan Naufal
Maryuano Putra (ketua), Menur Puspa Istiqomah (sekertaris), Nurul Ayu Hidayanti
(bendahara), M. Naufal Rafi Alaauddin (sie acara), Arbadiva Rosabella Wahyu (sie
humas), Harti Lestari (sie konsumsi), Nadila Nur Fauziah (sie perkap), dan Indi
Wijayanti (sie dekdok).
C. Ringkasan
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang
terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Untuk demam berdarah yang parah, ia
bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok)
dan bahkan kematian. Kelompok kami tertarik melakukan promosi kesehatan di Panti
Asuhan Yatama Alfirdaus Timur III Sumurboto, Kec. Banyumanik, Kota Semarang,
Jawa Tengah karena dari sumber yang kita dapat Kota Semarang per bulan Mei 2022,
jumlah kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD naik sekitar 50 persen. Tujuan
diadakannya promosi kesehatan ini untuk memberikan informasi bagi masyarakat
terkait Demam Berdarah Dengue (DBD) dan cara pencegahannya, hasil yang
diharapkan dari promosi kesehatan ini adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif sehingga peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat dapat terjadi.
Kegiatan promosi kesehatan ini menggunakan metode pelaksanaan sosialisasi,
demonstrasi dan diskusi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang
Demam Berdarah Dengue (DBD). Sasaran kegiatan ini adalah anak – anak Panti
Asuhan Yatama Alfirdaus sebanyak 10 anak. Promosi kesehatan ini dilakukan di Panti
Asuhan Yatama Alfirdaus, Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa
Tengah. Metode evaluasi yang akan dilakukan adalah dengan diskusi antar anggota
kelompok kami
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas promosi kesehatan merupakan bagian dari program pemerintah yang ada
di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat. Promosi kesehatan secara umum adalah segala upaya
yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau
masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan
atau promosi kesehatan.
Segala aktivitas promosi kesehatan memiliki tujuan memberikan informasi bagi
masyarakat terkait segala hal yang bertujuan pada peningkatan kualitas kesehatan, baik
itu kesehatan individu maupun masyarakat. Hasil yang diharapkan dari suatu promosi
kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan.
(Notoatmodjo, 2012)
Kegiatan promosi yang berlangsung di tingkat masyarakat dapat menjadi sebuah
media efektif untuk mengumpulkan data dan informasi yang kemudian dapat diolah,
dianalisis dan digunakan sebagai informasi penunjang untuk merancang perencanaan
dan pelaksanaan berbagai macam program promosi kesehatan selanjutnya.
Ada berbagai bentuk kegiatan promosi kesehatan salah satunya adalah pendidikan
pada masyarakat. Kegiatan pendidikan pada masyarakat dapat berbentuk pendidikan
nonformal dalam rangka pendidikan kesinambungan (contuining education). Jenis-
jenis program promosi kesehatan meliputi sosialisasi, penyuluhan-penyuluhan,
kampanye, publikasi-publikasi, percontohan, dan demonstrasi seperti pameran.
Topik pendidikan pada masyarakat harus disesuaikan dengan komunitas
masyarakat yang dipilih. Komunitas yang kami pilih adalah anak-anak Panti Asuhan
Yatama Alfirdaus. Berdasarkan kelompok masyarakat tersebut kami mengambil topik
“Pemberantasan Jentik - Jentik Nyamuk di Panti Asuhan Yatama Alfirdaus” . Alasan
dipilihnya topik tersebut karena dari sumber yang kita dapat1 Kota Semarang per bulan
1
SEMARANG, KOMPAS.TV - Data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang per bulan Mei 2022,
jumlah kasus demam berdarah dengeu atau DBD naik sekitar 50 persen.
1
Mei 2022, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD naik sekitar 50 persen.
Salah satu faktor penyebab tingginya jumlah kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD
adalah PSN atau Singkatan dari Pemberantasan Sarang Nyamuk belum menjadi
perhatian sehingga tidak dilakukan secara rutin di rumah, tempat-tempat umum,
sekolah dan di lingkungan sekitar pemukiman.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
2. Bagaimana cara mengedukasi anak – anak seputar penyakit yang dapat ditularkan
nyamuk.
3. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran anak – anak akan pentingnya
memberantas jentik – jentik nyamuk.
4. Bagaimana cara mengedukasi anak – anak seputar cara memberantas jentik – jentik
nyamuk.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan Edukasi Pemberantasan Jentik -
Jentik Nyamuk di anak Panti Asuhan Yatama Alfirdaus, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
2. Memberikan edukasi seputar penyakit yang dapat ditularkan nyamuk.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memberantas jentik – jentik
nyamuk.
4. Memberikan edukasi seputar cara memberantas jentik – jentik nyamuk.
2
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN
Salah satu faktor penyebab tingginya jumlah kasus Demam Berdarah Dengue
atau DBD adalah PSN atau Singkatan dari Pemberantasan Sarang Nyamuk belum
menjadi perhatian sehingga tidak dilakukan secara rutin di rumah, tempat-tempat
umum, sekolah dan di lingkungan sekitar pemukiman.
Dengan memperhatikan hal tersebut, saran yang mungkin diberikan adalah
dengan memberikan sosialisasi atau pengetahuan tentang pentingnya memberantas
sarang nyamuk dan kebiasaan hidup bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan DBD.
Memberikan edukasi cara mencegah DBD seperti :
1. Membersihkan wadah penampung air dengan rutin
Genangan air merupakan tempat bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
Nyamuk betina pertama-tama akan bertelur pada dinding bak yang terisi air. Larva
nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan mendapat makanan dari
mikroorganisme di sekitarnya.
Maka dari itu, menguras dan membersihkan wadah penampung air minimal
seminggu sekali adalah cara pencegahan DBD yang paling utama. Kebiasaan ini
dapat membasmi nyamuk Aedes aegypti serta memutus rantai penularan demam
berdarah.
6. Fogging
Fogging adalah cara pencegahan demam berdarah (DBD) secara massal dengan
penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas. Pencegahan
demam berdarah (DBD) dengan fogging biasanya dilakukan ketika masuk musim
pancaroba atau ketika angka kasus demam berdarah mulai meningkat.
4
Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti serai wangi, bunga lavender, daun
peppermint, dan bunga geranium (tapak dara).
5
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan
Indikator
No
Keberhasilan
Tahap Keterangan
2. Pelaksanaan
6
Sosialisasi di lakukan di Panti Peserta teredukasi
Asuhan Yatama Alfirdaus, mengenai bahaya
Sumurboto, Kecamatan penyakit DBD dan
a. Sosialisasi
Banyumanik, Kota Semarang, mengerti cara
Jawa Tengah, dengan power mencegahnya.
point.
7
Memberikan pemahaman Peserta mampu
mengenai bahaya DBD dan menerapkan
cara mencegahnya dengan pencegahan dan
memberantas jentik – jentik pengendalian
nyamuk. DBD meliputi
penilaian faktor
d. Target risiko DBD serta
modifikasi gaya
hidup menjadi gaya
hidup sehat.
8
sosialisasi, demonstrasi,
dan diskusi tanya jawab
yang dilakukan terhadap
peserta atau anak - anak
Panti Asuhan Yatama
Alfirdaus, Sumurboto,
Kecamatan Banyumanik,
Kota Semarang, Jawa
Tengah
3. Minggu kedua (14 Juli
2022) melakukan
evaluasi kegiatan yang
sudah dilakukan.
9
BAB IV
A. Target Capaian
Target dari promosi kesehatan ini adalah memberikan pemahaman mengenai
bahaya DBD, penyebab DBD, dan cara mencegah DBD.
Dengan materi yang memberikan pemahaman mengenai bahaya DBD,
penyebab DBD, dan cara mencegah DBD ini kepada anak - anak Panti Asuhan Yatama
Alfirdaus, diharapkan mereka mampu menerapkan pencegahan dan pengendalian DBD
meliputi penilaian faktor risiko DBD serta modifikasi gaya hidup menjadi gaya hidup
sehat.
B. Luaran
Dari kegiatan promosi kesehatan ini dapat dihasilkan luaran berupa :
1. Pemahaman tentang pentingnya menerapkan gaya hidup sehat dan pemberantasan
jentik – jentik nyamuk sebagai upaya pencegahan DBD yang selanjutnya dapat
diterapkan pada kehidupan sehari – hari.
2. Laporan dari pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan yang dibuat berdasarkan
format yang telah ditentukan.
3. Poster mengenai upaya pencegahan DBD.
10
BAB V
A. Nama Kegiatan
Kegiatan ini kami beri nama “Edukasi Mengenai Demam Berdarah Dengue dan
Pemberantasan Jentik - Jentik Nyamuk di Panti Asuhan Yatama Alfirdaus”.
C. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan ini dilaksanakan dengan 3 serangkaian acara. Dimulai pada
tanggal 9 Juli 2022, yaitu dilaksanakan survei lokasi promosi kesehatan kemudian, di
lanjutkan pada tanggal 13 Juli 2022 yang merupakan inti kegiatan promosi kesehatan.
Pada tanggal 14 Juli 2022 merupakan evaluasi dari kegiatan promosi Kesehatan.
D. Susunan Acara
(Lampiran I)
E. Susunan Kepanitiaan
(Lampiran II)
F. Estimasi Biaya
(Lampiran III)
11
BAB VI
GAMBARAN LOKASI
A. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah anak – anak Panti Asuhan Yatama Alfirdaus sebanyak 10
anak.
B. Peta Lokasi
Panti Asuhan Yatama Alfirdaus, Sumurboto, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa
Tengah
https://goo.gl/maps/9nGxiE8Ly2ZnXpCH7
12
BAB VII
PENUTUP
Demikian Proposal ini diajukan, sebagai bahan pertimbangan bagi semua pihak dan
sebagai kerangka acuan dasar bagi panitia dalam pelaksanaan kegiatan ini. Kami berharap
kegiatan ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan suatu apapun.
Namun, kegiatan ini tidak dapat berjalan tanpa dukungan dari semua pihak khususnya
Ketua Program Studi Diploma Tiga Jurusan Teknik Radiodiagnostik Dan Radioterapi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang dan dosen pembimbing. Besar
harapan kami proposal ini dapat disetujui. Atas dukungannya kami menyampaikan terima
kasih.
13
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
https://www.kompas.tv/article/297255/awas-kasus-dbd-di-kota-semarang-naik-50-
persen?page=all (diakses 3 Juli 2022)
https://hellosehat.com/infeksi/demam-berdarah/cara-pencegahan-demam-berdarah-dbd/
(diakses 4 Juli 2022)
14
SUSUNAN ACARA ( LAMPIRAN I)
15
SUSUNAN KEPANITIAAN (LAMPIRAN II)
16
ESTIMASI BIAYA ( LAMPIRAN III)
A. Pemasukan
Pemasukan Kegiatan
No Pemasukan Jumlah
TOTAL Rp800.000,00
B. Pengeluaran
1. Peralatan dan Perlengkapan
HARGA
NO. URAIAN VOLUME
SATUAN JUMLAH
17
Sembako (beras,
13. 1 Rp200.000,00 Rp200.000,00
minyak, telur)
Air hangat 1 - -
17.
Gelas 1 - -
18.
Mangkuk 1 - -
19.
Spidol 1 - -
20.
Cutter 1 - -
21.
Isolasi 1 - -
22.
Penggaris 1 - -
23.
LCD dan
1 - -
24.
Proyektor
Senter 1 - -
25.
Speaker 1 - -
26.
Rp373.600,00
TOTAL
2. Konsumsi
HARGA
NO. URAIAN VOLUME
SATUAN JUMLAH
Rp70.000,00
TOTAL
18
3. Dekorasi dan Dokumentasi
HARGA
NO. URAIAN VOLUME
SATUAN JUMLAH
MMT (1 x 2
1. 1 Rp36.000,00 Rp36.000,00
meter)
HP dengan
1 - -
2.
kamera
Rp36.000,00
TOTAL
19
BANNER ( LAMPIRAN IV)
20
POSTER ( LAMPIRAN V)
21