Disusun oleh:
HARTI LESTARI
P1337430120054
Latar Belakang
Pemeriksaan uretrography adalah pemeriksaan radiologi untuk melihat urethra
dengan menggunakan media kontras positif yang diinjeksikan ke urethra dengan
tujuan untuk melihat anatomi fisiologi, fungsi dan kelainan pada urethra.
KONTRA INDIKASI
Ginjal
Fungsi
Tractus urinarius adalah suatu sistem urinaria, terdiri dari
menyaring sisa hasil metabolisme dan toksin
ginjal ,ureter ,vu,dan urethra.
dari darah
mempertahankan homeostatis cairan dan
elektrolit yang kemudian dibuang melalui
urine.
Keterangan :
1.Ureter kanan
2.Urethra opening
3.Urethra
4.Prostrat Gland
5.Trigone
-Kaset ukuran 24 x 30 cm
-spuit 20 cc
-handscoon sterill
-baju pasien
-bengkok
Kriteria radiograf
Tampak gambaran tulang pelvis (ilium, ischium, sacrum dan symphisis pubis).
Tampak rongga pelvis, tampak kandung kemih dan urethra , kandung kemih
tidak superposisi dengan symphisis pubis.
Penyuntikan Media Kontras
Kriteria Radiograf
Tampak gambaran symphisis pubis dan urethra.
Tampak seluruh gambaran urethra yang terisi media kontras
HASIL BACAAN RADIOGRAF
Urethrography pada penderita Suspek striktur urethra menggunakan
kontras urografin 76 dimasukkan kontras sebanyak 20 cc melalui oue :
Hasil :
Tampak kontras mengisi urethra pars cavernosa dan pars membranacea ,
kontras awalnya lancar, dinding licin, tak tampak gambaran filling maupun
additional defect, dengan penambahan kontras, tampak terasa ada
hambatan, tampak ujung proximal, pars membranacea lancip, kontras tak
dapat berlanjut ke urethra pars prostatica maupun VU.
Kesan :
Suspek striktur urethra pada pars prostatica/stenosis ujung proximal
uretra pars membranacea
Pembahasan Kasus
An MNH datang pada Poli Bedah Urologi dengan gejala mengalami kesulitan saat berkemih dan
kencing tidak tuntas.
Dokter bedah urologi menyarankan untuk melakukan pemeriksaan radiologi dengan
menyuntikkan media kontras guna memberikan indikasi striktur.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah urethrography untuk melihat adanya kelainan atau gangguan
yang menghalangi urine dari kandung kemih menuju urethra, sehingga jika media kontras yang
dimasukkan melalui urethra tidak sampai masuk ke kandung kemih kemungkinan besar terdapat
penyempitan.
Foto polos Pelvis terlebih dahulu dengan Proyeksi AP bertujuan untuk melihat kondisi
urethra dan dilakukan perbandingan foto dengan pemasukkan media kontras. Media
kontras yang digunakan adalah 20 cc iohexol dan Nacl dengan perbandingan 1:1.
Foto Post penyuntikkan Media Kontras
Proyeksi RPO dan LPO ,posisi pasien tetap Antero Posterior tetapi urethranya yang
diobliquekan.
Tujuan dilakukannya proyeksi ini adalah untuk melihat sampai mana terdapat penyempitan
pada urethra. Dengan posisi ini pasien lebih nyaman karena tidak berubah posisi serta
radiograf yang diperoleh dengan posisi pasien AP sudah cukup untuk memperlihatkan
kelainan yang dialami pasien.
Namun dilihat dari sisi radiograf pada posisi ini Pars Prostatica nampak superposisi dan
kurang tervisualisasi dengan baik, sebaiknya posisi Oblique tetap dilakukan karena hasil
radiograf juga lebih maksimal sehingga dapat membantu dokter radiologi dalam
menegakkan diagnosa yang tepat dan akurat hal ini juga akan berdampak baik bagi pasien.
KESIMPULAN
Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrography pada kasus striktur urethra di RS PKU
Muhammadiyah dilakukan tanpa persiapan khusus hanya pasien diminta BAK sebelum
pemeriksaan dilakukan. Media kontras yang digunakan adalah jenis non ionic yaitu
iohexol konsentrasinya 300 mg/mL kira-kira sebanyak 20 cc dengan perbandingan 1:1
dengan Nacl ,dimasukkan secara retrograde melalui orifisium urethra eksterna.
Proyeksi yang digunakan adalah foto polos Pelvis AP, foto post kontras Oblique (RPO
dan LPO). Proyeksi yang digunakan adalah Oblique namun posisi pasien tetap AP agar
pasien merasa lebih nyaman.
SARAN
Sebelum melakukan tindakan pemeriksaan, pasien diberi penjelasan yang mudah
dipahami mengenai prosedur yang akan dilakukan sehingga pasien dapat bekerja sama
dan kooperatif selama pemeriksaan berlangsung. Jika memungkinkan dan pasien tidak
kesulitan pada proyeksi RPO dan LPO pinggul tetap dirotasikan agar radiograf yang
dihasilkan lebih maksimal.
THANKS!