Anda di halaman 1dari 68

Departemen Klinik, Reproduksi dan

Patologi

Bedah Urogenital
(Saluran Reproduksi Jantan)
Divisi Bedah dan Radiologi
…………………………………………
Sub Pokok Bahasan

Uretrolit Definisi
Causa dan patogenesa
Gejala klinis
Diagnosa dan diferensial diagnose
Terapi
Manajement post operasi
Komplikasi
Sub Pokok Bahasan

Definisi
Uretral
Prolaps Causa dan patogenesa
Gejala klinis
Diagnosa dan diferensial diagnose
Terapi
Manajement post operasi
Komplikasi
Sub Pokok Bahasan

Renal Definisi
Neoplasia Causa dan patogenesa
Gejala klinis
Diagnosa dan diferensial diagnose
Terapi
Manajement post operasi
Komplikasi
Sub Pokok Bahasan
Paraphimosis Definisi
Causa dan patogenesa
Gejala klinis
Diagnosa dan diferensial diagnose
Terapi
Manajement post operasi
Komplikasi
Sub Pokok Bahasan

Criptorchid Definisi
dan
Causa dan patogenesa
Monorchid
Gejala klinis
Diagnosa dan diferensial diagnose
Terapi
Manajement post operasi
Komplikasi
1. Definisi : Uretrolit

• Uretrolit atau uretral urolitiasis merupakan calculi


atau batuan yang berada dalam uretra yang
menyebabkan obstruksi total atau parsial serta
uretritis traumatik
Causa dan Patogenesa : Uretrolit

• Agen infeksi
Faktor Etilogi
• Toxin

• Spesies
• Ras
Faktor
• Umur
Demografi
• Jenis kelamin
• Genetik
Faktor
• Pakan
Lingkungan
Gejala klinis : Uretrolit
1. Stranguria, hematuria, pollakiuria
2. Pada kasus obstruksi total, terjadi distensi abdominal, nyeri,
gestur merejan namun tidak ada urin yang menetes, azotemia,
hyperkalemia
3. Pada kasus obstruksi parsial, hewan menunjukkan gesture usaha
untuk miksi, dan ukuran vesika urinaria teraba besar
4. Keparahan dari gejala klinis bergantung pada derajat dan durasi
obstruksi urolit.
Diagnosa dan diferensial Diagnosa : Uretrolit
• Pemeriksaan klinis :
• Pembesaran pada vesika urinaria saat dilakukan palpasi abdomen
• Adanya halangan pada saat pemasangan urin catheter juga dapat menjadi
indicator adanya urolit pada uretra
• Pemeriksaan darah
• kasus urolitiasis dengan batuan kalsium oksalat akan menunjukan hasil
biokimia darah hiperkalsemia, sedangkan dengan batuan struvit
cenderung terjadi hiperkloremia
• Urinalisis
• pH
• Mikroskopis
Diagnosa dan Diferensial Diagnosa : Uretrolit
• Terlihat urolit radiopaque
di dalam VU dan juga
terlihat di uretra pada os
penis (panah putih)
Diagnosa dan Diferensial Diagnosa : Uretrolit
• Diagnosa penunjang dengan uretrogram (bahan kontras
positif)
• Seekor anjing ras campuran berumur 12 tahun dengan
polakiuria dan hematuria selama 3 minggu dan tenesmus
selama 1 minggu.
• Gambar A : Plain radiografi tidak menunjukkan adanya
kelainan
• Gambar B: Uretrogram menunjukkan defek yang berbatas
tidak teratur (panah putih) di uretra.
• Diagnosis banding termasuk kalkulus uretra radiolusen atau
polip uretra.
• Diagnosis: Kalkulus uretra radiolusen
Diagnosa dan Diferensial Diagnosa : Uretrolit
Kalkuli radiolusen terlihat setelah
aplikasi bahan kontras positif
(panah).
Gelembung udara mungkin
disalahartikan sebagai calculi,
namun kalkuli menyebabkan
pelebaran uretra, sedangkan
gelembung udara tidak.
Terapi Bedah : Uretrolit
Pada kasus obstruksi parsial
• Terapi yang dapat digunakan yaitu menggunakan cateter urin, dengan
tujuan flushing urolit menuju VU. Jika urolit telah mencapai VU maka terapi
yang dapat dilakukan yaitu cystotomy untuk menghilangkan batu dari VU
• Jika cara nomor 1 tidak dapat dilakukan, maka terapi bedah yang dapat
dilakukan yaitu uretrotomi
• Untuk terapi berkelanjutan, agar tidak terjadinya kasus berulang, atau
adanya retra striktura, trauma uretra yang parah akibat neoplasia, maka
dapat dilakukan uretrostomy
Uretrostomy pada kucing
• Pre Operasi
• Evaluasi kondisi pasien (obstruksi total atau parsial)
• Antibiotik : Tergantung dari hasil kultur urin
• Anastesi
• Persiapkan pasien dengan pemasangan urin catheter terlebih
dahulu sebelum operasi
Pre operasi kucing kasus obstruksi total
Pre operasi kucing kasus obstruksi total
Pre operasi kucing kasus obstruksi parsial
Pre operasi kucing kasus obstruksi parsial
Prosedur Perineal Urethrostomy

Sayatan elip dilakukan ujung


preputium hingga scrotum
Prosedur Perineal Urethrostomy

• Lakukan diseksi sehingga distal • Identifikasi otot ischiocavernosis dan


uretra terlepas dari jaringan sekitar ischiouretralis, hindari kerusakan saraf
pudenda (panah hitam dan putih)
Prosedur Perineal Urethrostomy

• Temukan bulbouretra (panah • Identifikasi mucosa uretra


hitam)sebagai batas proksimal
dari sayatan
Prosedur Perineal Urethrostomy

• Gunting uretra hingg batas • Jahitan dilakukan


yang telah ditentukan • Hasil akhir
antara uroepithelium
dengan metzenbaum uretra dengan kulit
scissor
Manajemen Post Operasi
• Monitoring : Nyeri, Perdarahan, Infeksi
• Monitoring urinasi, urin catheter tetap dipasang (2-3 hari), pasien
menggunakan elizabeth collar
• Fluid therapy sampai postobstruktif diuresis berhenti. Elektrolit
harus dipantau (khususnya potasium) karena hipokalemia dapat
terjadi sekunder akibat diuresis atau terapi medis hiperkalemia
• Urin harus dikultur setelah kateter dilepas dan juga 1 minggu
setelah terapi antibiotik dihentikan
Komplikasi pembedahan : Kebocoran VU
(rembesan urin)
Faktor risiko Penanganan
• Rupturenya postprostatic uretra • Operasi kembali
• Jaringan mucocutaneus tidak cukup • Aspirasi cairan disubkutan
• Tekanan simpul jahiatn yang terlalu besar • Menempatkan aktif atau pasif
• Misidentification musoca uretra (sehingga drain
terjadi kegagaln penyatuan kulit dengan
mukosa uretra) • Pengalihan urin dengan
cystotomy tube

• Pengamatan
Komplikasi pembedahan : Urin
Incontinensia
Faktor risiko Penanganan
• Kerusakan yang parah ada plexus pelvis • Jika disebabkan oleh kerusakan
• Uretra yang rusak banyak, sehingga spincter uretra, maka dapat
panjang uretra tidak cukup dilakukan dengan pemberian a-
adrenergik.
• Kerusakan saraf pudenda saat tindakan
pembedahan • Jika disebabkan oleh disfungsi VU
maka dapat dilakukan dengan
• Adanya kerusakan VU pemasangan urin kateter, sekitar
10 hari diikuti dengan pemberian
sediaan parasimpatomimetik
Komplikasi pembedahan : Uretra stricture
Faktor risiko Penanganan
• Diseksi uretra yang tidak sampai ke a. Penggunaan ballon dilatation
bulbouretra
b. Meminimalkan trauma dan
• Tekanan dan tarikan simpul jahitan
invasive dari uretral stent
• Pola continous suture dengan benang
absorbable memiliki insiden tinggi c. Operasi revisi uretrostomy
• Pengalaman ahli bedah telah d. Menempatkan pengalihan urin
• Penggunaan kateter uretra pasca operasi secara permanen di proksimal
• Trauma yang diinduksi sendiri striktur
2. Definisi : Uretral Prolaps
Penonjolan mukosa uretra di ujung luar penis
Causa dan Patogenesa : Uretral Prolaps
• Excitement seksual yang berkepanjangn
• Urolitiasis
• Infeksi uretra
• Peningkatan tekanan abdomen (batuk, strangiuria, dan
tenesmus)
• Kelainan anatomi uretra
Gejala Klinis : Uretral Prolaps
• Tonjolan merah pada ujung penis
• Biasanya teramati saat anjing sangat bersemangat.
• ± Perdarahan pada penis
• Menjilat bagian prolaps sehingga dapat menyebabkan trauma
pada mukosa uretra.
Diagnosa dan Diferensial Diagnosa : Uretral
Prolaps
Diagnosa
• Pemeriksaan fisik
• USG, : diferensial dengan tumor
Diferensial diagnose
1. Uretritis, fractur os penis, uretral kalkuli dan uretral stricture. Seluruh kasus
ini menyebabkan perdarahan uretral
2. Squamous cell carcinoma atau transitional cell carcinoma pada ujung penis
atau uretra. Biasanya terjadi secara asimetris dan tidak melibatkan ujung
penis dan terjadi pada hewan yang tua
3. Transmissible vereal tumor, terjadi pada anjing muda dan berdasarkan
sitologi, masa yang menonjol merupakan sel tumor
Uretropexy
• Masukkan groove kedalam uretra menuju
distal os penis.
• Kemudian buat jahitan untuk mengaitkan
mukosa uretra dengan dinding penis, yaitu
dengan benang ukuran 2.0 atau 3.0
absorbable dan jarum ujung lancing dengan
jari-jari luas.
• Tusukkan jarum hingga ke bagian dalam,
menyentuh dinding groove.
• Lalu tusukkan kembali menuju dinding luar
penis.
• Buat simpul dan pasang kateter urin.
Komplikasi pembedahan : Perdarahan

Faktor Resiko Penanganan


• Pergerakan dari hewan • USG dapat digunakan untuk mengetahui
sumber perdarahan.
• Penggunaan benang yang tidak sesuai.
Jahitan dapat terlepas atau benang yang • Sediaan untuk menghentikan perdarahan
mengiritasi, sehingga menyebabkan • Jika terdapat kerusakan jaringan dan
perdarahan
pembuluh darah, maka dilakukan operasi
kembali.
Komplikasi pembedahan : Obstruksi
urin
Faktor Resiko Penanganan
• ligase yang dilakukan tidak tepat, Dua sisi • operasi kembali
mukosa uretra terjahit
• Teknik, pengetahuan operator dan jam
terbang
3. Definisi : Renal Neoplasia
• Renal neoplasia adalah tumor pada ginjal.
• Kejadian renal neoplasia pada kucing yaitu 1,6-2,5% dari total kejadian
seluruh tumor.
• Bentuk renal neoplasia yang sering ditemukan adalah renal cell
carcinoma. Bentuk RCC terjadi 70% pada anjing dan 68% pada kucing.
Diagnosa dan Diferensial Diagnosa: Renal Neoplasia

• 1) pemeriksaan fisik -> ukuran ginjal


• 2) CBC -> anemia dengan berbagai derajat.
• 3) Pemeriksaan kimia darah -> azotemia, hypo atau
hyperfosfatemia, hyperkalemia, hypoalbunemia, hypocalcemia,
hypernatremia, dan peningkatan kreatinin fosfokinase.
• 4) Urinalisis -> hematuria dan proteinuria
• 5) Radiografi dan USG -> Dilakukan untuk mengevaluasi atau atau
tidaknya metastasis tumor.
Gejala Klinis : Renal Neoplasia

•TIDAK SPESIFIK
• Anoreksia
• Kehilangan berat badan
• Depresi dan letargi
• Hematuria dapat muncul pada 6 dari 9 kasus renal neoplasia.
Terapi Bedah : Nefrektomi

1. Hewan diposisinya ventrodorsal, dengan penyayatan ventral midline.


2. Jepit peritoneum di atas ginjal dan sayat. Kemudian gunakan mayo scissor
sharp blunt untuk diseksi.
3. Lepaskan ginjal dari perlekatannya di sublumbar. Tarik ginjal ke medial untuk
menemukan arteri dan vena ginjal pada permukaan dorsal hilus ginjal.
4. Identifikasi semua cabang arteri ginjal.
5. Ligasi ganda arteri ginjal dengan jahitan yang dapat diserap (misalnya,
polydioxanone, polyglyconate, glycomer 631, poliglecaprone 25) atau jahitan
yang tidak dapat diserap (misalnya, sutra kardiovaskular) dekat dengan aorta
abdominal. Pastikan semua cabang telah diikat.
Terapi Bedah : Nefrektomi

6. Identifikasi vena ginjal dan ikat dengan cara yang sama.


7. Ovarium kiri dan vena testis mengalir ke vena ginjal tidak boleh diikat pada
anjing atau kucing yang fertile.
8. Hindari mengikat arteri ginjal dan vena bersama-sama untuk mencegah
pembentukan fistula arteriovenosa.
9. Ligasi ureter di dekat kandung kemih. Keluarkan ginjal dan ureter
Isolasi arteri renal Isolasi vena renal Ureter
Manajemen Post Operasi

• Hematokrit
• Abdominocentesis jika terjadi kebocoran
• Kateter urin untuk memantau volume urin
• Tranfusi darah jika terjadi hipotensi dan perdarahan hebat
• Tekanan darah vena sentralis
• Radiografi atau USG -> hydroureter atau hidronefrosis
Komplikasi Nefrektomi : Kegagalan
Ginjal
Faktor Resiko Penanganan
1. Penurunan tekanan darah arteri rata-rata selama operasi
(hipotensi, penurunan cardiac output) • Fluid therapy
2. Dehidrasi • Rehidrasi
3. Pengobatan dengan obat nefrotoksik potensial
(aminoglikosida, NSAID) • Koreksi elektrolit
4. Penyakit ginjal yang sudah ada sebelumnya • Tranfusi darah
5. Waktu anestesi dan operasi yang lama
6. Anemia atau perdarahan hebat
7. Demam, septikemia, syok, atau penyakit multi organ
8. Melakukan nefrotomi
9. Melakukan nefrektomi unilateral (mengurangi jumlah
nefron yang fungsional)
4. Definisi : Paraphimosis

• Paraphimosis ketidakmampuan penis untuk kembali ke


dalam preputium. Isitilah ini sering dikelirukan dengan
phimosis. Phimosis adalah ketidakmampuan penis untuk
keluar dari preputium.
Gejala Klinis
• Bagian penis yang terjepit menjadi kongesti dan berubah warna, bengkak
dan nyeri
• Anjing biasanya menjilat bagian penis yang keluar sehingga akan timbul
radang
• Kerusakan penis dapat terjadi pada kejadian paraphimosis yang
berkepanjangan (nekrosa penis dan obstruksi uretra)
Diagnosa dan diferensial diagnose

• PE
• Fraktur os penis : radiografi
• Gangguan saraf : pemeriksaan fisik dan penunjang spesifik fungsi
saraf atau radiografi spinal dengan kontras (myelografi).
• Diferensial diagnose kasus ini adalah penile trauma dan
priapismus, urethritis kronis, kelemahan muskulus retractor penis,
hipoplastik preputium atau pembedahan yang menyebabkan
kerusakan otot preputium.
Terapi bedah

Reposisi Preputial
Penis Lenghthening

Partial Penile
Phallopexy
Amputation
Reposisi Penis
• Pengukuran Panjang preputium, kondisi orifium preputium, dan keberadaan
benda asing.
• Jika dilakukan retraksi dan reposisi penis, maka paling tidak terdapat 1 cm
preputium yang lebih untuk menutup penis.
• Penis yang terjebak diluar preputium, direndam dengan saline dingin, dan
cairan hyperosmolar
• Hewan disedasi, kemudian bilas preputium dengan antiseptic, kemudian
lakukan reposisi penis dilakukan secara hati-hati dengan bantuan lubrikan,
dengan mendorong penis ke kranial (menuju kearah depan/kelapa) dan
menarik preputium ke caudal (menuju kearah belakang/ekor).
Preputial Lengthening
Partial Penile Amputation
Phallopexy

• Teknik membuat adhesi permanen antara permukaan


dorsal penis dengan mukosa preputium

Insisi dilakukan dorso lateral preputium,


hingga ke dalam rongga preputium
Lakukan diseksi hingga penis
terlihat
Phallopexy

Phallopexy harus dilakukan pada bagian dorsal Harus perhatikan jaringan


penis, untuk menghindari uretra dan hilngnya cavernosus jangan sampai
jaringan preputium bagian ventral tersayat
Phallopexy

Satukan bagian preputium yang


ada di hadapan mukosa penis yang
Insisi mukosa penis, lebar 2mm dan dihilangkan dengan menggunakan
panjang 20 mm. Hilangkan bagian yang benang monofilament 4/0
telah diinsisi tersebut. absorbable.
5. Definisi : Criptorcid dan
monorchid
• Tidak turunnya testis ke dalam kantong scrotum
• Jika terjadi pada kedua testis disebut cryptorchid
• Jika terjadi pada salah satu testis disebut monorchid atau
cryptorcid unilateral
Causa dan Patogenesa : Criptorchid
• Patogenesa
• Umumnya testis turun saat lahir
Kongenital • Namun descensus testiculorum
dapat terjadi pada umur 6 bulan

Predisposisi • Prevalensi pada anjing 0,8 - 10%


spesies • Prevalensi pada kucing 0,4 -2 %

• Cryptorchid : Pada anjing brakhisefalik dan


Predisposisi ras kecil dolikosefalik (pommeranian, poodle,
tekel -> gen resesif
breed • Monorchid : Pada kucing ras murni himalayan
Gejala Klinis : Criptorchid
Gejala klinis :
• Pada saat pemeriksaan klinis, akan ditemukan hanya satu testis pada
kantong scrotum (monorchid) atau kantong scrotum yang kosong
(cryptorchid)
• Testis yang tertahan (ectopic testis) dapat ditemukan di prescrotal,
inguinal atau di rongga abdominal
• Unilateral cryptorchidism umum terjadi pada testis kanan jika terjadi
pada anjng
• Gangguan hormon bisa terjadi bisa juga tidak
• Ectopic testic tidak mampu melakukan spermatogenesis
• Gangguan perkembangan ciri kelamin sekunder (cryptorchid)
Anatomi & Teknik Pemeriksaan Testis Anjing
dengan USG

o Dipergunakan probe dengan frekuensi tinggi minimal 6-7,5 MHz


o Transducer linear dengan kontak areal luas  resolusi baik dibandingkan curve /sector
o Disarankan dengan bantalan sandar untuk menahan testis
o Daerah orientasi tidak perlu di cukur
o Posisi sagital dan transversal
Sonogram Normal Testis
 Hypoechoic homogen dan baik
 Tepi testis tipis, halus & tunika albuginea
hyperechoic.
 Gambaran sagital: garis hyperechoic
sentral  mediastinum testis (panah)
 Gambaran transversal : fokus
hyperechoic di sentral  mediastinum
(panah)
 Bagian epididimis lebih hypoechoic
dengan echotexture kasar (kepala
panah )
 Kepala epididimis berlokasi di ujung
kranial dan ekor epididimis di kaudal,
badan epididimis di dorsal testis.
Monorchid : intra abdominal testikel
Monorchid abdomen (Tumor & Abses)
Trauma testikel  Hematoma Skrotalis
GAMBARAN NORMAL PROSTAT
 Prostatnormal anjing bentuknya
halus dan bervariasi hampir
berbentuk buah pear atau bilobed
 Jaringan parenkim yang normal
echoic sedang
 Saluran urethra prostat umumnya
tidak kelihatan pada anjing dalam
keadaan sadar
 Variasiukuran prostat tergantung
dari umur hewan dan sejarah
kastrasi pada hewan

renal medulla < cortex < liver < spleen < prostate
HIPERPLASIA PROSTAT ANJING (KLIK MOVIE)
Inguinal Criptorchid

1. Insisi dilakukan diatas kulit inguinal, dimana testis teraba. Dengan menggunakan
metzembaum, dilakukan diseksi secara longitudinal untuk memisahkan jaringan
subkutan untuk mencapai testis.
Inguinal Criptorchid
2. Lepaskan yang melekat pada basal testis dengan
menggunakan tampon atau menggunakan
Metzenbaum, kemudian keluarkan testis
3. (Langkah berikutnya sama dengan kastrasi normal).
Jepit spermatic cord dengan dua hemostatic forceps.
Lakukan ligase pada spermatic cord, duplo di cranial
hemostat yang paling carnial.
4. Lakukan pemotongan di antara dua hemostat
5. Lakukan penutupan subkutan dengan benang 3.0
absorbable dengan simple suture. Pada hewan yang
gemuk, penjahitan dilakukan pada dua lapis subkutan
untuk mengurangi dead space
6. Tutup kulig dengan benang 3.0 non absorbable
dengan Teknik simple suture
Manajemen Postoperasi

1. Penggunaan analgesic selama 1-3 hari post operasi


2. Pembengkakan umumnya terjadi pada daerah insisi, terutama
pada anjing yang aktif yang telah dilakukan insisi paramedianus.
Pembengkakan akibat inflamasi akan hilang dengan sendirinya.
3. Jika bagian operasi tetap membengkak dalam waktu lama, perlu
dilakukan USG atau X ray untuk membantu mendiagnosa apakah
muncul hernia inguinalis iatrogenic
Komplikasi

• Pembengkakan
• Parapreputial seroma
• Wound dehiscence
• Infection, iatrogenic
Komplikasi
Faktor resiko Penanganan
1. Pembengkakan umum terjadi pada daerah 1. Seroma parapreputial akan terserap dengan
operasi, terutama pada anjing yang aktif dan sendirinya dalam waktu beberapa minggu
telah dilakukan insisi 2. Jika seroma dinilai sangat berlebih, maka
paramedianus/parapeputial dapat dilakukan pemasangan drain

2. Insisi yang dilakukan terlalu sempit, sehingga 3. Wound dehiscence dan infeksi diterapi
visualisasi untuk testis yang tertahan di rongga dengan pembersihan luka, penggunaan
abdomen menjadi terbatas, sehingga antibiotic topical dan antiseptic

menyebabkan blind exploration yang beresiko 4. Jika terjadi kerusakan uretra maka perlu
terhadap kerusakan iatrogenic dilakukan penanganan berupa fluid terapi
untuk kasus azotemia, abdominocentesis
3. Penggunaan spay hook untuk menarik testis
atau drainase untuk uroabdomen dan operasi
yang tertahan di rongga abdomen akan
rekonstruktif untuk memperbaiki uretra
beresiko terhadap kerusakan uretra
Preface Slide

Anda mungkin juga menyukai