PENDAHULUAN
Kanker Uretra adalah suatu keganasan yang jarang terjadi yang ditemukan di dalam
berkemih yang mengecil sampai sama sekali tidak dapat mengalirkan urin keluar dari
tubuh. Urin yang tidak dapat keluar dari tubuh dapat menyebabkan banyak
komplikasi.
masalah yang sering ditemukan pada bagian dunia tertentu.Kanker uretra lebih sering
terjadi pada pria dari pada wanita karena uretra wanita lebih pendek dan jarang
terkena infeksi.
1. Tujuan Umum
Kanker uretra.
2. Tujuan Khusus
1
i. Mahasiswa mampu memahami intervensi pada Kanker uretra.
1.3. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
berkemih,mulai dari aliran berkemih yang mengecil sampai sama sekali tidak
dapat mengalirkan urin keluar dari tubuh. Urin yang tidak dapat keluar dari tubuh
2. Bagi masyarakat
3. Bagi insitusi
Agar makalah ini menjadi refrensi untuk dapat menambah wawasan tentang
bahayanya CA uretra.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Definisi
Kanker Uretra adalah suatu keganasan yang jarang terjadi yang ditemukan di
aliran berkemih yang mengecil sampai sama sekali tidak dapat mengalirkan urin
keluar dari tubuh. Urin yang tidak dapat keluar dari tubuh dapat menyebabkan
banyak komplikasi.
masalah yang sering ditemukan pada bagian dunia tertentu.striktur uretra lebih
sering terjadi pada pria dari pada wanita karena uretra wanita lebih pendek dan
jarang terjadi.
2. Etiologi
Menderita dispareunia
3
Pembengkakan kelenjar getah bening di daerah pangkal paha
Pendarahan Uretra
4. Patofiologi
Kanker uretra terdiri atas lapisan mukosa dan lapisan sub mukosa.lapisan
cara epimorfosis,artinya jaringan yang rusak akan diganti oleh jaringan ikat yang
4
5. Patway
Striktur uretra
Ggn pemenuhan
eliminasi urine Nyeri miksi
Tindakan
pembedahan
preoprasi
Pascaoprasi
nyeri Ggn konsep diri Resiko tinggi trauma Resiko tinggi infeksi
5
6. Terapi/pengobatan
o Pembedahan
2. Terapi Laser
6
2.2. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Keluhan utama pada striktur uretra bervariasi sesuai dengan derajat penyempitan
lumen pada uretra.keluhan utama yang lazim adalah pancaran urin kecil dan
– kadang dengan penis yang membenkak, infiltrat, abses dan fistel. Keluhan yang
lebih berat adalah tidak bisa mengeluarkan urin/tidak bisa miksi (retensi
urin).pada pemeriksaan fisik dengan palpasi pada penis didapatkan adanya suatu
2. Pengkajian Diagnostik
1) Laboratorium
2) Uroflowmetri
3) Radiologi
7
memasukkan bahan kontras secara antegrad dari buli – buli dan secara
Tidak ada terapi medis untuk mengobati penyakit striktur uretra.intervensi utama
2) bedah rekonsruksi.
2. Diagnosa keperawatan
1) Gangguan pemenuhan eliminasi urine b.d. retensi urine, obstruksi uretra sekunder dari
3) Nyeri b.d. peregangan dari terminal saraf disuria, resistensi otot prostat, efek mengejan saat
6) Gangguan konsep diri (gambaran diri) b.d. resiko kerusakan organ seksual.
8
Rencana Keperawatan
1. Gangguan Pemenuhan eliminasi urine b.d. retensi urine,obstruksi uretra sekunder dari
Tujuan : Dalam waktu 5x24 jam pola eliminasi optimal sesuai kondisi klien.
Kriteria evaluasi :
Intervensi Rasional
Kaji pola berkemih dan catat produksi urine tiap Mengetahui pengaruh iritasi kandung kemih
2. Bedah rekonstruksi
individu.
9
2. Resiko tinggi trauma b.d. kerusakan jaringan pasca prosedur pembedahan.
Tujuan : Dalam waktu 5x24 jam tidak mengalami trauma pasca bedah.
Kriteria Evaluasi :
Intervensi Rasional
Monitor adanya keluhan subyektif pada saat Parameter penting dalam mengevaluasi
Istirahatkan pasien setelah pembedahan Pasien dianjurkan tirah baring selama 24-48
telah dilakukan
Lepas keteter pada hari 1-3 pasca operasi. Menurunkan resiko cedera pada uretra
bedah.
kandung kemih
3. Nyeri b.d. peregangan dari terminal saraf disuria, resistensi otot prostat, efek mengejan saat
Kriteria evaluasi :
-Secara subyektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diatasi. Skala nyeri 0-4.
10
-Dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
Intervensi Rasional
Jelaskan dan bantupasien dengan tindakan Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan
Beri kompres hangat pada pinggang. dan kontraksi otot pinggang sehingga
Lakukan tekhnik stimulasi per Salah satu metode distraksi untuk menstimulasi
nyeri.
11
Lakukan massase sekitar nyeri menurunkan iskemia.
akan berlangsung.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian Analgetik memblok lintasan nyeri shingga
Tujuan : Dalam waktu 1x24 jam tingkat kecemasan pasien berkurang atau hilang.
wajah rileks.
12
Intervensi Rasional
memperlambat penyembuhan.
Beri lingkungan yang tenang dan suasana penuh Mengurangi rangsanganeksternal yang tidak
istirahat perlu.
Berikan privasi untuk pasien dan orang terdekat Memberikan waktu untuk mengekspresi kan
perasaan terisolasi.
13
Evaluasi
14
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
sampai sama sekali tidak dapat mengalirkan urin keluar dari tubuh. Urin yang tidak
3.2. Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini,
agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Medika.
16