Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER GINJAL

Pengertian

Kanker ginjal merupakan suatu keganasan pada parenkim ginjal yang berasal dari tubulus proksimalis
ginjal.(Jonasch,2006 )

Etiologi

Penyebab pasti masih belum diketahui ,tetapi ada beberapa faktor lingkungan dan genetik yang menjadi
predisposisi terbentuknya karsinoma sel ginjal ,meliputi hal –hal sebaagai berikut :

1.Merokok

2. Obesitas. Menjadi fakktor resiko , terutama pada wanita ,berat badan meningkat memiliki hubungan
linier dengan meningkatkan risiko (McLaughlin,2006).

3. Hipertensi .dikaitkan dengan peningkatan insiden karsinoma sel ginjal (McLaughlin,2006).

4. Penyakit kistik ginjal pada pasien yang menjalanin dialysis ginjal jangka panjang .Hal ini predisposisi
untuk kanker sel ginjal (McLaughlin,2006).

5. transplantasi ginjal .predisposisi pada penerima transplantasi ginjal (Zisman,2002).

6. penyakit sindrom pada von hippel lindau (VHL) merupakan penyakit bawaan terkait dengan
karsinoma ginjal(lliopoulos,2000).

Patifisiologi

Jaringan asal untuk karsinoma sel ginjal adalah epitel tubulus proksimal ginjal .kanker ginjal bias terjadi
secara herediter atau non hereediter .keduanya memberi bentuk yang berhubungan dengan perubahan
structural dari kromosom . studi genetic kanker ginjal menyebabakan kloning gen yang menghasilkan
perubahan formasi tumor (Ilopoulos,2000).

Setidaknya terdapat empat sindrom genetik yang terkait dengan karisinoma sel ginjal, meliputi :

1. Sindroma von Hippel –Lindau (VHL).


2. Hereditary papillary renal carcinoma (HPRC).
3. Onksit ginjal familia (FRO) associated with birg- hogg- dube syndrome (BHDS ).
4. Karsinoma ginjal hereediter (Iliopoulos,2000).
Penyakit sindrom von hippel-lindau adalah sindrom autosomal dominan yang memberikan
predisposisi untuk berbagaai neoplasma, termasuk kanker ginjal. Rena cellcarcinoma
berkembang dihampir 40%dari pasien dengan penyakit hippel-linadu von dan merupakan
penyebab utama kematian diantra pasien tersebut.
Karsinoma paapiler ginjal herediter (HPRC) adalah kelainan bawaaan dengan pola dominan
warisan autosom: individu yang terkena mengembaang karisanoma ginjal bilateral
(Radovanovic ,1986).individu dengan onkosit ginjal familial mengembang oncoyitoma multifocal
atau neoplasma oncocytik diginjal. Sindroma Birt Hogg-Dube adalah sindrom kulit turun-
temurun.pasien dengan sindroma birt hogg dube memiliki kecendrungan dominan diwariskaan
untuk mengembangkan tumor jinak dari folikel rambut yaitu fibrofolliculomas,terutama
dileher,wajah, dan batang atas,serta berisiko tumor ginjal, polip kolon atau tumor, dan kista
paru (Iliopoulus 2000). Kanker ginjal memberikan berbagaai manifestasi masalaah
keperawataan .
Pengkajian Fokus
Pada hemartoma ginjal sering didapatakan gejala klinis yang mungkin yang mungkin dikeluhkan
yaitu nyeri pinggang. Hematuria, gejala obstruksi saluran kemih bagian atas, dan kadang
terdapat gejala perdarahan rongga retroperitoneal.
Pada karisinoma ginjal didapakan trias klasik berupa: nyeri pinggang, hematuria ,dan massa
pada pinggang yang merupakan tanda tumor dlam stadium lanjut. nyeri terjadi akbat invasi
tumor kedalam organ lain ,sumbatan aliran urine, atau massa tumor yang menyebabkan
peregangan kapsula fibroasa ginjal. Nyeri yang bersifat kolik terjadi jika bekuan darah atau
massa sel tumor bergerak turun melelui ureter.
Gejala sistemik akibat metastis dapat menjdi manifestasi pertama tumor renal dan bisa
mencakup penurunan berat bada yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
Hipertensi ,peningkatan perasaan lemah ,serta anemia. Serinf didapatkan varikolel, tidak
mengecil dengan posisis tidur, dan terjadi akibat obstruksi vena spermatika interna karena
terdesak oloeh tumor ginjal.
Pengkajian Diagnostik
Pemeriksaan PIV biasanya dikerjkan atas indikasi adanya hematuria ,tetapi jika diduga ada
massa pada ginjal ,pemeriksaan dilanjutkan CT scan ato MRI. Dalam hal ini USG hanya dapat
menerngkan bahwa ada masa solid ato kistik. Ct scan merupakan pemeriksaan pencitraan yang
dipilih pada karsinoma ginjal. Pemeriksaan ini mempunyai akurasi yang cukup tinggi dalam
mengetahui adanya penyebaran tumor pada vena renalis ,vena cava,ekstensi perirenal,dan
metastasis pada kelenjar limfe retroperitoneal. MRI dapat mengungkapkan adanya invasi tumor
pada vena renalis dan vena cava tanpaemebutiuhkan kontras ,tetapi pada kelemahanya adalah
kurang sensitif mengenali lesi solid yang berukuran kurang dari 3cm,
Semua pemeriksaan ini mungkin melelahkan bagi pasien yang keadaan umumnya sudah
menurun akibat efek sistemik tumor ,pasien berusia lanjut ,dan pasien yang merasa khawatir
akan diagnosis penyakit serta hasil akhirnya.
Pengkajian Penatalaksanaan Medis
Tujuan penatalaksanaan tumor renal adalah untuk menghilangkan tumor tersebut sebelum
terjadi metastasis. Menurut purnomo (2005) peantalaksanaan pada tumor ginjal,meliputi hal-
hal tersebut.
1. Nefrektomi. Tumor yang masih dalam stadium dini dilakukan nefrektomi radikal yaitu
mengangkat ginjal berseta kapsula gerota. Beberapa kasusu yang sudah dalam stadium
lanjut ,tetapi masih mungkin untuk dilakukan operasi ,masih dianjurkan untuk dilakukan
nefrektomi paliatif. Pada beberapa tumor yang telah mengalami metastasis,setelah
tindakan nefrektomi kadang-kadang terjadi regresi pada focus metastasis. Tindakan
nefrektomi ini sering didahului dengan embolisasi arteri renalis yang bertujuan untuk
memudahkan operasi.
2. Hormonal. Penggunaan terapi hormonal belum banyak diketahui hasilnya. Preparat yang
dipakai adalah hormone progetagen. Dari berbagai literature disebutkan bahwa pembrian
preparat hormone tidak banyak member manfaat.
3. Imunoterapi. Pemberian imunoterapi dengan memakai interferon atau dikombinasikan
dengan interleukin saat ini sedang dicoba dinegara-negara maju. Oleh karena harganya
sangat mahal dan hasilterapi dengan obat-obatan imunoterapi masih belum jelas, maka
pemakaian obat ini masih sangat terbatas.
4. Radiasi eksterna. Radiasi eksterna tidak banyak memberikan manfaat pada adenokarsinoma
ginjal karena tumor ini adalah tumor yang radioresisten.
5. Sitostatika. Demikian pula pemakaian sitostatika tidak banyak memberikan manfaat pada
tumor ginjal. Jika bekuan darah atau masa sel tumor bergerak turun melalui ureter.
Diagnosi keperawatana
1. Nyeri berhubungan dengn spasme otot punggung dan abdomen, peregangan dari
terminal saraf sekunder dari invasi tumor kedalam organ lain, sumbatan aliran
urine ,masa tumor yang menyebabkaan peregangan kapsula fibrosa ginjal, bekuan darah
atau masa sel tumor bergerak turun melalui ureter.
2. Kecemasan berhubungan dengan prognosis pembedahan,tindakan invasive diagnostic.
3. Gangguan pemenuhan eliminasi urine berhubungan dengan retensi urine ,efek
sekunder dan obstruksi saluran kemih dari tumor ginjal.
4. Actual/resiko penurunan perfusi ferifer berhubungan dengan tidak adekuatnya jaringan
n dalam mengabsorbsi komponen darah efek sekunder dari peningkatan tekana darah
sistemik,penurunan hemoglobin.
5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adnya luka pascabedah nefrektomi.
6. Actual/resiko hipertensi berhubungan dengan peningkatan laju dengan metabolisme
sekunder dari respon sistemik metastasis kanker ginjal keorgan lain.
7. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
metabolism, intake nutrisi yang kurang efek sekunder dari mual dan muntah.
8. Gangguan activity daily living (ADI) berhubungan dengan kelelahan , kelemahan fisik
efek sekunder dari peningkatan laju metabolism, anemia.
9. Pemenuhan informasi berhubungan dengan adanya prosedur diagnostic ,intervensi
bedah,intervensi radiasi, intervensi kemotrrapi, dan rencana perawatan rumah.

Anda mungkin juga menyukai