Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi dan melakukan
eliminasi sisa-sisa hasil metabolisma tubuh.
Pengkajian keperawatan pada system perkemihan adalah salah satu dari komponen dari
proses keperawatan yang merupakan suatau usaha yang dilakukan oleh perawat dalam
menggali permasalahan dari klien meliputi usaha pengumpulan data, membuktikan data
tentang status kesehatan seorang klien. Keahlian dalam melakukan observasi komunikasi,
wawancara, dan pemeriksaan fisik sangat penting untuk mewujudkan fase proses
keperawatan.
Tumor ginjal merupakan tumor urogenitalia nomor tiga terbanyak setelah tumor prostat
dan tumor kandung kemih. Semakin meluasnya penggunaan ultrasonografi abdomen sebagai
salah satu pemeriksaan screening (penyaring) di klinik-klinik rawat jalan, makin banyak
diketemukan kasus-kasus tumor ginjal yang masih dalam stadium awal. Dan karsinoma sel
renal adalah jenis kanker ginjal yang banyak ditemukan pada orang dewasa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tumor ginjal?
2. Etiologi dari tumor ginjal?
3. Bagaimana patofisiologi dari tumor ginjal ?
4. Apa manifestasi klinis dari tumor ginjal?
5. Bagaimana penatalaksanaan yang tepat bagi penderita tumor ginjal?
6. Bagaimana pencegahan dari tumor ginjal ?

C. Tujuan
Untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah yang berupa makalah tentang tumor
ginjal
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Tumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal. ginjal adalah organ
berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kemih seseorang. Ini membantu
untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari aliran darah, membuat urin, yang pindah ke
kandung kemih dan keluar dari tubuh. Manusia dilahirkan dengan dua ginjal. Tumor Ginja
terbentuk ketika sel tumbuh terlalu cepat dalam ginjal. Biasanya, sel yang lebih tua mati dan
diganti oleh sel baru. Ketika proses ini berjalan kacau, sel-sel tua tidak mati, dan sel-sel baru
tumbuh ketika mereka tidak dibutuhkan, membuat tumor. Ketika tumor ginjal jinak, tidak
kanker dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Namun, kadang-kadang tumor dapat
mengganggu fungsi organ, sehingga mereka bisa diangkat melalui pembedahan

B. Etiologi
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Tetapi penelitian telah
menemukan faktor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan resiko terjadinya kanker
ginjal. Merokok merupakan faktor resiko yang paling dekat dengan timbulnya kanker ginjal.
Faktor resiko lainnya antara lain :
a. Kegemukan
b. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
c. Lingkungan kerja (pekerja perapian arang di pabrik baja memiliki resiko tinggi, juga
pekerja yang terpapar oleh asbes)
d. Dialisa (penderita gagal ginjal kronis yang menjalani dialisa menahun memiliki resiko
tinggi)
e. Penyebabnya tidak di ketahui secara pasti,tetapi juga di duga melibatkan faktor genetik
f. Kurang dari 2 % terjangkit karena faktor keturunan.Kebanyakan kasus terjadi secara
sporadik dan merupakan hasil dari mutasi genetik yang mempengaruhi perkembangan
sel-sel di ginjal
C. Patofisiologi
Tumor ini berasal dari tubulus proksimalis ginjal yang mula-mula berada di dalam
korteks, dan kemudian menembus kapsul ginjal. Tidak jarang ditemukan kista-kista yang
berasal dari tumor yang mengalami nekrosis dan diresorbsi.
Tumor tersebut tumbuh dengan cpat di lokasi yang dapat unilateral atau bilateral.
Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau menyimpang ke luar renal. Mempunyai
gambaran khas berupa glomerulus dan tubulus yang primitif atau abortif dengan ruangan
bowman yang tidak nyata, dan tubulus abortif di kelilingi stroma sel kumparan. Pertama-
tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi,tetapi kemudian di invasi oleh sel tumor.
Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu-abuan homogen,lunak
dan menyerupai jaringan ikat. Tumor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke
abdomen dan di katakana sebagai suatu massa abdomen. Akan teraba pada abdominal
dengan di lakukan palpasi. Munculnya tumor dapat sejak dalam perkembangan embrio dan
aka tumbuh dengan cepat setelah lahir. Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau
pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain. Tumor yang biasanya baik terbatas dan
sering terjadi nekrosis, cystic dan perdarahan. Terjadinya hipertensi biasanya terkait iskemik
pada renal

D. Manifestasi Klinis
Gejala klinis yang biasa dikeluhkan adalah nyeri pinggang, jarang dilaporkan adanya
nyeri perut, namun nyeri perut dapat timbul bila terjadi infasi tumor yang menembus ginjal
sedangkan hematuria terjadi karena infasi tumor yang menembus system velveo kalises.
Demam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein tumor dan gejala lain
yang bisa muncul adalah :
1. Adanya massa dalam perut (tumor abdomen)
2. Hematuri akibat infiltrasi tumor ke dalam sistem kaliks
3. Hipertensi diduga karena penekanan tumor atau hematom pada pembuluh- pembuluh
darah yang mensuplai darah ke ginjal, sehingga terjadi iskemi jaringan yang akan
merangsang pelepasan renin atau tumor sendiri mengeluarkan rennin
4. Anemia
5. Penurunan berat badan
6. Infeksi saluran kencing
7. Demam
8. Malaise
9. Anoreksia
10. Nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah dalam saluran kencing
11. Nyeri pinggang
Nyeri ini bisa diakibatkan oleh tekanan balik yang oaleh kompresi ureter perluasan tumor
ke daerah perineal atau perdarahan ke dalan jaringan ginjal. Nyeri kronik terjadi jika
bekuan darah atau massa sel tumor bergerak melalui ureter

E. Tahapan/Grade/Tingkatan Penyakit
The National Wilms Tumor Study Group (NWTSG) membagi 5 stadium tumor Wilms, :
1. Stadium I
Tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul. Tumor ini dapat di
reseksi dengan lengkap
2. Stadium II
Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal dan sekitar ginjal
yaitu jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe para-aortal. Tumor
masih dapat direseksi dengan lengkap
3. Stadium III
Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum), misalnya ke hepar, peritoneum
dan lain-lain
4. Stadium IV
Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-paru,otak dan tulang

F. Pemeriksaan Diagnostik
1. CT-Scan
CT scan merupakan pemeriksaan pencitraan yang dipilih pada karsinoma ginjal.
Pemeriksaan ini mempunyai akurasi yang cukup tinggi dalam mengetahui adanya
penyebaran tumor pada vena renalis, vena cava, ekstensi perirenal dan metastasis pada
kelenjar limfe retroperitoneal.
CT Scan berguna sebagai tambahan ketepatan dalam membedakan antara kista atau
tumor padat terutama dalam melakukan staging. Dapat juga dilakukan untuk melihat
adanya sisa tumor setelah pembedahan atau adanya rekurensi tumor pasca bedah. CT
scan merupakan pemeriksaan pencitraan yang dipilih pada karsinoma ginjal.
Pemeriksaan ini mempunyai akurasi yang cukup tinggi dalam mengetahui adanya
penyebaran tumor pada vena renalis, vena cava, ekstensi perirenal dan metastasis pada
kelenjar limfe retroperitoneal

2. USG
Apabila terdapat keraguan antara kista atau tumor padat ginjal, maka pemeriksaan
tersederhana dan murah adalah pemeriksaan ultrasonografi. Dalam hal ini USG hanya
dapat menerangkan bahwa ada massa solid atau kistik.
Pemeriksaan USG umumnya dapat membedakan karsinoma renal, angioleiomiolipoma
renal dan kista renal sederhana. Lemak menunjukkan hiperekoik, karsinoma sel renal
tidak mengandung lemak sehingga USG dapat membedakan dengan baik karsinoma
renal dan angioleimiolipoma renal. Tapi angioleimiolipoma renal yang mengandung
sedikit lemak mudah didiagnosis keliru sebagai karsinoma renal

3. Laboratorium

4. MRI
MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor. MRI dapat
mengungkapkan adanya invasi tumor pada vena renalis dan vena cava tanpa
membutuhkan kontras, tetapi kelemahannya adalah kurang sensitif mengenali lesi solid
yang berukuran kurang dari 3 cm. MRI juga bermanfaat untuk magnetic resonance
venography untuk membantu diagnosis trombus pada vena renalis. MRI dapat
menunjukkan informasi penting untuk menentukan perluasan tumor di dalam vena cava
inferior termasuk perluasan ke daerah intarkardial
G. Penatalaksanaan Medis
1. Operasi pembedahan
Operasi adalah perawatan umum pada kanker ginjal. Umumnya operasi akan dilakukan
dengan mengangkat salah satu organ ginjal. Operasi pengangkatan ini disebut dengan
nephrectomy
2. Arterial Embolization
Cara ini adalah terapi untuk menyusutkan tumor dnegan menyuntikkan suatu senyawa ke
dalam pembuluh darah untuk menghalangi aliran darah ke ginjal. Halangan ini akan
mencegah tumor menjadi tumbuh lebih besar
3. Terapi radiasi
Pengobatan ini menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel kanker pada ginjal
4. Terapi biologi
Terapi ini adalah metode penyembuhan menggunakan kemampuan alami tubuh manusia
yakni sistem imunitas untuk melawan kanker. Hal ini dilakukan dengan menambah sel
imun sehingga dapat menyerang sel kanker
5. Kemoterapi
Cara ini adalah dengan memasukkan obat-obatan kimia ke dalam tubuh supaya dapat
menghambat pertumbuhan sel kanker. Hal ini umumnya dilakukan setelah terjadi
pembedahan untuk menghancurkan sisa sel kanker yang ada. Kemoterapi tentu saja
memiliki efek samping yang tidak menyenangkan sehingga cara ini seringkali dihindari
oleh banyak pasien pengidap kanker

H. Terapi Farmakologis

Anda mungkin juga menyukai