TINJUAN KASUS
obat-obatan
yang
ulserogenik:
golongan
salisilat,
Aspirasi pneumoni (infeksi paru yang terjadi akibat cairan yang masuk
saluran napas)
penderita
perdarahan
pengawasan yang teliti dan pertolongan yang lebih baik. Pengobatan penderita
perdarahan saluran cerna bagian atas meliputi:
1. Pengawasan dan pengobatan
a. Penderita
harus
menimbulkan
diistirahatkan
efek
sedatif
morfin,
mutlak, obat-obat
meperidin dan
yang
paraldehid
sebaiknya dihindarkan
b. Penderita dipuasakan selama perdarahan masih berlangsung dan bila
perdarahan berhenti dapat diberikan makanan cair. Infus cairan langsung
dipasang
terhadap
tekanan
darah
diperlukan
mempertahankan
g. Pemberian
karbasokrom
kadar
obat-obatan
mengganti
atau
(Adona AC),
antagonis (simetidin
untuk
K 4x10mg/hari,
reseptor
perdarahan
h. Dilakukan klisma atau lavemen dengan air biasa disertai
antibiotika
yang
tidak
diserap
oleh
pemberian
mencegah terjadinya
peningkatan produksi amoniak oleh bakteri usus dan ini dapat menimbulkan
ensefalopati hepatik.
2. Pemasangan pipa nasogastrik
Tujuan pemasangan pipa naso gastrik adalah untuk aspirasi cairan
lavage (umbah
Pemberian
lambung)
dengan
lokal sehingga
menyebabkan
aliran darah
lambung,
obat-obatan.
vasokontriksi
di mukosa
berulang
kali
memakai
air
sebanyak
100- 150 ml
sampai cairan aspirasi berwarna jernih dan bila perlu tindakan ini dapat
diulang setiap 1 - 2 jam. Pemeriksaan
endoskopi
mempunyai
efek
diharapkan
perdarahan
varises dapat berhenti. Perlu diingat bahwa pitresin dapat merangsang otot
polos sehingga dapat
iskemik. Karena
itu
perlu
untuk
pecahnya
SB tube dilakukan
sesudah
bagian
pemasangan
atas
akibat
SB tube
yang
pecahnya
varises
esofagus. Komplikasi
varises
ini
kemudian ditekan
sudah mulai
populer
fleksibel
disuntikan
merupakan
salah
satu
usaha-usaha
kegagalan
dan
penanggulangan
perdarahan
tetap
perdarahan
diatas mengalami
dilakukan
adalah: ligasi
(1)Tanda-tanda Vital
Tekanan darah bisa normal/naik/turun (perubahan postural di catat dari tidur
sampai duduk/berdiri.
Nadi dapat normal/penuh atau tidak kuat atau lemah/kuat kualitasnya dengan
pengisian kapiler lambat, tidak teratur (disritmia).
RR lebih dari 20 x/menit.
Suhu hipotermi/hipertermia.
(2)Riwayat Kesehatan
Riwayat mengidap : Penyakit Hepatitis kronis, cirrochis hepatis, hepatoma,
ulkus peptikum, Kanker saluran pencernaan bagian atas, Riwayat penyakit
darah, misalnya DIC, Riwayat penggunaan obat-obat ulserogenik.
(3)Kebiasaan/gaya hidup :
Alkoholisme, kebiasaan makan
(4)Pengkajian Umum
a. Aktivitas / Istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelehan
Tanda : Takikardi, takipnea/hiperventilasi (respon terhadap aktivitas)
b. Sirkulasi
Gejala : Hipotensi, takikardi, disritmia (hipovolemia/hipoksemia), nadi perifer
lemah, pengisian kapiler terlambat (capilarirefil time >2 detik), warna kulit
pucat,
kelembaban
Tanda : Nyeri tekan abdomen, distensi, bunyi usus sering hiperaktif selama
perdarahan, karakter feses diare, darah wana gelap, kecoklatan, atau kadangkadang merah cerah, berbusa, bau busuk,(steatorea), Konstipasi dapat terjadi
(perubahan diet, penggunaan antasida), haluaran urine : menurun , pekat.
e. Makanan/cairan
Gejala :Anoreksia, mual, muntah, Cekukan, Nyeri uluhati, sendawa bau
asam, Tidak toleran terhadap makanan, penurunan berat badan.
Tanda : Muntah : warna kopi, gelap, atau merah cerah, dengan atau tanpa
bekuan darah. Membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor
kulit buruk, berat jenis urine meningkat.
f. Neurosensori
Gejala : Rasa berdenyut pusing/sakit kepala, kelemahan.
Status mental : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak
cenderung tidur, disorientasi/bingung, sampai pingsan, koma( tergantung
sirkulasi/ oksigenasi).
g. Nyeri kenyamanan
Gejala : Nyeri digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar,perih, nyeri
hebat tiba-tiba dapat diserta perforasi, rasa ketidaknyamanan/distres samarsamar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut). Nyeri
epigastrium kiri sampai tengah/nyebar ke punggung terjadi 1-2 jam setelah
makan dan hilang dengan antasida (ulkus gaster). Nyeri gaster terlokasi
dikanan terjadi lebih kurang 4 jam setelah makan/bila lambung kosong dan
hilang dengan makanan atau antasida (Ulkus duadenal)
Faktor pencetus : Makanan, rokok, alkohol, pengguna obat-obatan tertentu
misal salisilat, reserpin,antibiotik,ibuprofen, stresor psikologis.
Tanda : Wajah berkerut berhati-hati pada area yang sakit, pucat berkeringat,
perhatian menyempi.
h. Keamanan
Gejala : Alergi terhadap obat/sensitif misal ASA
Tanda : Peningkatan suhu, Spider angioma , eritema palmar, (Menunjukan
sirosis/hipertensi portal)
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
Intervensi
karakteristik
Rasional
muntah 1. Membedakan distres gaster
dan/draenase
2. Perubahan
digunakan
TD
dan
nadi
untuk
dapat
perkiraan
kehilangan darah
mengukur
5. Pertahankan
perdarahan
tirah
baring
untuk
berat/lamanya
periode
pedoman
untuk
penggantian cairan
abdominal
dapat
tekanan
intra
mencetuskan
perdarahan lanjut.
6. Mencegah refluk sgaster dan aspirasi
antasida
7. Menetralisir
dan
asam
lambung
dan
kesempatan
untuk
perdarahan.
lambung
4. Berikan perawatan oral dan pijat 4. Nafas bau menimbulkan nafsu makan
punggng,perubahan posisi
kurang
lemah
7. Berikan obat sesuai terapi Medis 6. Lemak pada susu dapat menurunkan
misal analgetika dan antacid
sekresi gaster
7. Menghilangkan rasa nyeri dan
menurunkan keasaman gaster.
3. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tindakan
pembatasan intake nutrisi oral (Pemasangan NGT dan Puasa)
Tujuan : Nutrisi kurang dari kebutuhan tidak terjadi
Kriteria Hasil: Porsi Intake nutrisi oral dapat dihabiskan
Pasien tidak mengeluh lapar
HB.70 % dari harga normal dapat dipertahankan
Intervensi
1. Kaji Tanda-tanda vital
Rasional
1. Mengetahui gambaran kondisi pasien
hari
terpenuhi
3. Kaji
adanya
6. Mencegah obstipasi
protein;
mencakup
kesukaan
ketentuan medic
medic
9. Berikan
parenteral
prototokol
nutrisi
enteral
total
penanganan
atau
melalui
jika
DAFTAR PUSTAKA
Davey, Patrick (2005). At a Glance Medicine (36-37). Jakarta: Erlangga.
Doenges,
Marylin
Pedoman Untuk
E,
et.
al.
Perencanaan
(2000). Rencana
dan
Asuhan
Pendokumentasian
Keperawatan
Perawatan
Jhoxer
(2010).
dari
Asuhan
http://kumpulan
Keperawatan
Hematomesis
Melena. Diambil
asuhankeperawatan.blogspot.com/2010/01/asuhan-
Melena. Diambil
pada 13 Agustus
http://primanileda.blogspot.com/2009/01/asuhan keperawatan-
gratis-free.html.