PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
sehat dalam konteks lingkungan dan memiliki hidup yang kreatif dan
lainnya karena luka tersebut meliputi sejumlah besar jaringan mari (eskar)
yang tetap berada pada tempatnya untuk jangka waktu yang lama. Dengan
cepat luka bakar akan didiami oleh bakteri pathogen, mengalami eksudasi
dengan perembesan sejumlah besar air, protein serta elektrolit, dan sering kali
penutupan luka yang permanen (Arif Muttaqin & Kumala Sari, 2011).
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu
tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi juga kontak
Luka bakar merupakan salah satu jenis luka yang paling sering dialami
1
2
luka bakar yang paling ringan yaitu akibat sengatan matahari, hingga yang
terberat, menyebabkan kematian. Luka bakar yaitu luka yang disebabkan oleh
suhu tinggi, dapat disebabkan banyak faktor, yaitu fisik seperti api, air panas,
listrik seperti kabel listrik yang terbuka, petir atau bahan kimiawi seperti asam
sementara luka bakar besar mungkin memerlukan pengobtan yang lebih lama
dipusat perawatan luka bakar khusus. Luka bakar yang mengenai sebagian
menangani lepuh masih belum jelas, tetapi mungkin ada baiknya untuk
membiarkan lepuh tersebut tetap utuh. Luka bakar akan mengenai seluruh
Luka bakar yang luas sering kali membutuhkan banyak cairan intravena
kapiler yang signifikan dan edema. Komplikasi paling umum pada luka bakar
adalah infeksi. Meskipun luka bakar yang besar biasanya membuat fatal,
hasil penanganan secara signifikan, terutama pada anak dan remaja. Secara
global, sekitar 11 juta orang dengan luka bakar akan mencari perawatan
medis, dan 300.000 orang meninggal karena luka bakar setiap tahunnya. Di
Amerika Serikat, sekitar 4% dari pasien yang dirawat di pusat perawatan luka
bakar meninggal karena luka bakar. Hasil jangka panjang dari perawatan luka
3
bakar berhubungan erat dengan ukuran luka bakar dan usia orang yang
Di Indonesia angka kejadian luka bakar cukup tinggi, lebih dari 250
jiwa per tahun meninggal akibat luka bakar, usia anak-anak dan lansia
2,7% dari seluruh kejadian cidera total. Data yang diperoleh dari Unit Luka
tersiram air panas (19,1%) dengan mortalitas pasien luka bakar mencapai
34%. Sebagian besar pasien dirawat karena luka bakar dengan luas 20-50 %,
dengan diagnosa combustio (luka bakar) sebanyak 59 orang. Pada tahun 2012
tercatat ada 41 kasus, kemudian pada tahun 2013 tercatat ada 18 kasus (RM
KABUPATEN BREBES”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
beserta pemecahannya.
5
Combustio.
C. Metode Penulisan
1. Wawancara
langsung baik dengan pasien maupun keluarga pasien dengan tujuan untuk
dipercaya.
2. Observasi
3. Study Dokumentasi
medik dan status pasien baik sekarang maupun yang telah lalu dengan
D. Sistematika Penulisan
BAB III : Tinjauan kasus berisi biodata, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik,
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
E. Manfaat
1. Manfaat Akademik
memadai, oleh karena itu agar menyiapkan fasilitas yang cukup sesuai
lebih tinggi.
bakar.