Anda di halaman 1dari 13

Laporan Pendahuluan Sistem Integumen

SISTEM INTEGUMEN

A. Definisi Sistem Integumen


Kata integument ini berasal dari bahasa latin “integumentum”, yang berarti “penutup”.
Sistem integument atau biasa disebut kulit adalah system organ yang membedakan,
memisahkan, melindungi, dan menginformasikan manusia terhadap lingkungan
sekitarnya dan merupakan organ yang paling luas, dimana orang dewasa luasnya
mencapai lebih dari 19.000 cm.
Sistem integument terdiri dari organ terbesar dalam tubuh. Sistem integument merupakan
sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan,
mencegah dehidrasi, lemak took dan menghasilkan vitamin dan hormone. Hal ini juga
membantu untuk mempertahankan hemeostatis dalam tubuh dengan membatu dalam
pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integument adalah garis pertama
pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu
untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah
organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin,
sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat,
kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai
anatomi sistem yang menutupi kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang
didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang mendasari
(hypodermis atau subcutis).

B. Anatomi Sistem Integumen

Kulit

 Epidermis Kulit

Epidermis pada kulit terbentuk dari beberapa epitel skuamous yang terstratifikasi. Ada
sedikit suplay darah dan juga reseptor saraf, hanya dengan lapisan yang paling dekat
dengan epidermis. Membentuk lapisan yang paling luar sepanjang 0,1-5 mm. lapisan
eksternalnya tersusun dari keratinosit atau zat tanduk. Lapisan eksternal ini biasanya
terganti sekitar 3-4 minggu sekali. Epidermin dibagi lagi menjadi 5 bagian yaitu korneum,
lusidum, granulosum, spinosum, dan germinativum.

Stratum koreneum atau lapisan tanduk adalah lapisan epidermis yang paling luar, yang
tersusun atas beberapa lapis sel gepeng yang mati dan tidak berinti. Protoplasmanya pun
sudah berubah menjadi keratin atau zat tanduk. Dengan lapisan yang lebih tebal di
beberapa area, yang banyak terjadi gesekan pada permukaan luar khususnya pada tangan
dan kaki.

Stratum ludisum adalah lapisan sel gepeng yang tidak memiliki inti. Lapisan ini biasanya
terdapat pada telapak tangan dan juga kaki. Stratum granulosum adalah 2/3 lapisan inti
yang merupakan lapisan gepeng, yang dimana sitoplasmanya berbutir kasar. Sedangkan
mukosa tidak memiliki lapisan inti. Stratum spinosum atau lapisan malphigi memiliki
beberapa lapisan sel, yang berbentuk polyangona. Stratum ini besar karena adanya proses
mitosis atau pembelahan sel. Lapisan ini mengandung pigmen melanin, yang memberi
warna pada kulit.

Stratum germinavitum adalah lapisan sel yang bentuknya kubus atau kolumnar dan juga
vertikal. Yang merupakan perbatasan dengan dermis, dan tersusun seperti pagar dengan
mengadakan mitosis. Dalam sitoplasmanya mengandung melanin. Penyambungan antara
epidermis dan juga dermis, menghasilkan kerutan di permukaan kulit. Terdapat di
beberapa ujung jari tangan, dan kerutan tersebut dinamakan sidik jari.

 Dermis

Adalah lapisan yang berada di bawah lapisan epidermis, yang lebih tebal. Lapisan ini
juga bersifat elastis dan tahan lama. Yang berisi jaringan kompleks di beberapa ujung
syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut dan pembuluh darah.
Yang merupakan penyedia nutrisi bagi setiap lapisan di dalam epidermis.

Dermis tersusun atas dua lapisan yaitu :


 Stratum Pappilare yaitu lapisan yang banyak mengandung kapiler dan makrofag, limfosit,
sel mast dan leukosit.
 Stratum Retikulare adalah bagian di dalam dermis yang lebih tebal dibanding stratum
pappilare, yang di dalamnya terdapat lemak dalam kelompok besar atau kecil.

 Subdermis

Lapisan ini berupa jaringan adiposa yang memberikan bantalan, diantara lapisan kulit
dengan struktur internal seperti otot dan juga tulang. Di dalamnya terdapat pembuluh
darah, saraf & limfe dengan jaringan penyambung yang berisi sel lemak. Jaringan lemak
ini bekerja sebagai penyekat panas, dan menyediakan penyangga bagi lapisan kulit yang
ada di atasnya.

Berikut ini beberapa fungsi kulit :

 Proteksi atau melindungi. Kulit yang menjaga bagian di dalam tubuh pada gangguan fisik
mekanis misalnya terjadinya gesekan, tarikan dan gangguan kimiawi yang menyebabkan
iritasi. Adanya gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari
luar misalnya bakteri dan jamur. Karena terdapat bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit
dan beberapa serabut jaringan penunjang memiliki peran sebagai pelindung pada
gangguan fisis. Melanosit juga memiliki peran dalam melindungi kulit pada sinar
matahari, dengan melakukan tanning atau pengobatan dengan asam asetil.
 Absorbsi atau menyerap. Kulit yang sehat tidak akan mudah menyerap air, larutan dan
juga benda padat. Namun cairan akan mudah menguap dan lebih mudah diserap. Sama
halnya dengan yang larut di dalam lemak. Permeabilitas kulit pada O2, CO2, dan juga
uap air akan memungkinkan kulit menjadi ikut ambil bagian dalam fungsi respirasi.
Kemampuan abrsorsi kulit ini, dipengaruhi dengan tebal atau tipisnya kulit, hidrasi, dan
kelembapan metabolisme. Penyerapannya bisa berlangsung melalui celah yang ada
diantara sel, dengan menembus sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar yang lebih
banyak.
 Regulasi atau pengatur panas. Suhu tubuh akan tetap stabil walaupun akan terjadi
perubahan suhu pada lingkungan. Yang dikarenakan oleh adanya penyesuaian antara
panas yang dihasilkan, oleh pengatur panas yang dinamakan medula oblongata. Suhu
tubuh normal manusia diantara 36-37,5 derajat, terutama untuk suhu kulit yang lebih
rendah. Pengendalian persarafan dengan vasomotorik yang berasal dari arterial kutan,
dilakukan dengan dua cara yaitu vasodilatasi dan vasokonstriksi.
 Eksresi atau pengeluaran. Beberapa kelenjar kulit yang mengeluarkan zat yang sudah
tidak berguna atau zat sisa metabolisme, yang ada di dalam tubuh yaitu yang berupa
NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit kita memiliki
kegunaan yaitu untuk melindungi kulit. Karena lapisan sebum akan menahan air yang
berlebihan, sehingga kulit pun tidak akan kering. Produksi pada kelenjar minyak dan
keringat, akan menyebabkan keasaman pada kulit.
 Persepsi/Reseptor atau peraba. Yaitu kulit yang mengandung ujung saraf sensorik pada
dermis dan subkutis. Respon pada setiap rangsangan panas akan diperankan oleh demis
dan subkutis. Pada dingin diperankan oleh demis, dan perabaan ini diperankan oleh
papila dermis dan juga markel renvier. Namun untuk tekanan diperankan oleh epidermis.
 Pembentukan pigmen. Merupakan sel pembentuk pigmen atau melanosit, yang terletak di
lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit akan membentuk warna pada
kulit. Enzim melanosum dibentuk oleh alat golgi, yang dibantu oleh tirosinase, ion Cu,
dan O2. Pada sinar matahari yang memengaruhi melanosum. Pigmen akan disebar ke
epidermis melalui beberapa tangan dendrit, sedangkan untuk lapisan yang ada di
bawahnya dibawa oleh melanofag. Sebenarnya warna kulit tidak akan selamanya
dilakukan oleh pigmen, tetapi bisa juga oleh tebal dan tipisnya kulit, reduksi hb, dan juga
karoten.
 Keratinisasi. Keratinisasi ini dimulai dengan sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel
basal yang lainnya akan pindah ke atas, lalu berubah menjadi sel spinosum. Semakin
lama intinya akan semakin menghilang dan kemudian keratinosit akan menjadi sel tanduk
yang amorf. Proses tersebut akan berlangsung secara terus menerus, seumur hidup
manusia. Keratinosit juga melalui proses sintasis dan degenerasi, lalu menjadi lapisan
tanduk yang berlangsung selama 14-21 hari. Untuk memberi perlindungan pada kulit
pada infeksi secara mekanis-fisiologis.

Kelenjar yang terdapat pada kulit diantaranya yaitu :


 Kelenjar keringat. Yang ditemukan pada bagian besar kulit di permukaan tubuh,
khususnya terdapat pada telapak tangan dan juga kaki. Kecuali bagian glans penis,
bagian tepi bibir, telinga luar dan dasar kuku. Kelenjar keringat ini dibagi menjadi dua
kategori, yaitu :

 Kelenjar Ekrin. Kelenjar ini berada di semua daerah kulit manusia. Salurannya pun
bermuara langsung ke bagian permukaan kulit. Kelenjar ini juga melepaskan keringat
sebagai reaksi, atas peningkatan suhu lingkungan dan juga suhu tubuh. Kecepatan pada
sekresi keringat akan dikendalikan oleh saraf simpatik. Pengeluaran keringat biasanya
terjadi pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri, dan
lain sebagainya.
 Kelenjar Apokrin. Kelenjar ini terdapat di bagian aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan
bermuara pada folikel rambut. Kelenjar yang satu ini juga aktif di masa pubertas, pada
wanita jumlahnya akan membesar dan juga berkurang di masa haid. Kelenjar apokrin
biasanya memproduksi keringat yang keruh seperti susu, yang diuraikan kembali oleh
bakteri yang menghasilkan bau yang khas pada aksila. Di telinga bagian luar terdapat
kelenjar apokrin, terutama yang disebut dengan kelenjar seruminosa yang menghasilkan
serumen.
 Kelenjar minyak. Kelenjar minyak akan mengsekresi substansi yang berminyak, yang
disebut dengan sebum. Yang ada pada setiap folikel rambut, kecuali pada papila mamae,
labia minora, dan sudut mulut. Fungsinya adalah untuk mengontrol jumlah sekresi
minyak, ke dalam ruang diantara folikel folikel rambut dan batang rambut. Yang nantinya
akan melumasi rambut, agar rambut menjadi halus, lentur dan juga lunak.
 Kelenjar seruminosa. Adalah jenis kelenjar apokrin yang khusus, yang hanya ada pada
metus auditorius. Misalnya tempat kelenjar yang memproduksi serumen.

Kuku

Kuku adalah bagian tubuh yang tumbuh di bagian ujung jari. Kuku tumbuh dari sel yang mirip
dengan gel yang lembut dan mati, mengeras, lalu terbentuk lagi ketika mulai tumbuh kembali
dari ujung jari. Kulit air yang terdapat pada pangkal kuku fungsinya adalah untuk melindungi
kotoran. Fungsi utama dari kuku adalah untuk melindungi ujung jari, yang lembut dan penuh
dengan urat saraf. Serta untuk meninggikan daya sentuh. Secara kimia, kuku juga sama dengan
rambut yang terbentuk dari keratin protein. Yang kaya akan sulfurnya. Di bagian bawah kulit
kuku, ada banyak jumlah pembuluh kapiler. Yang memiliki suplai darah yang cukup kuat,
sehingga timbul warna kemerah-merahan di sana. Contohnya tulang dan gigi, kuku adalah
bagian terkeras dari tubuh karena kandungan dan jumlah airnya sedikit.

Rambut

Rambut merupakan organ yang menyerupai benang yang tumbuh pada kulit hewan, khususnya
mamalia. Rambut timbul dari epidermis atau kulit bagian luar, meskipun asalnya jauh dari folikel
rambut yang berada jauh di bawah dermis. Rambut ada pada seluruh tubuh kecuali pada telapak
tangan dan juga kaki. Serta di bagian dorsal dari falang distal jari tangan atau jari kaki, penis,
labia minora dan juga bibir. Rambut ini terdiri dari akar dengan sel yang tanpa keratin. Dan
batang yang terdiri dari sel keratin.

Ada dua jenis rambut, diantaranya yaitu :

 Rambut terminal (dapat yang panjang dan juga pendek)


 Rambut velus (yang pendek, halus, dan lebih lembut)

Berikut ini beberapa fungsi dari rambut :

 Untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk. Misalnya alis untuk melindungi mata dari
keringat agar tidak mengalir ke mata. Dan juga bulu hidung yang fungsinya untuk
menyaring udara.
 Sebagai pengatur suhu.
 Sebagai pendorong penguapan keringat.
 Sebagai indera peraba yang cukup sensitive.

C. Patofisiologi Sistem Integumen


1. Peradangan pada Kulit
Radang kulit merupakan reaksi alergi berupa ruam dan juga gatal pada kulit. Namun jangan
takut karena penyakit ini tidak menular, tetapi biasanya diturunkan melalui keluarga. Sifat dari
penyakit ini berulang sehingga lebih sulit untuk disembuhkan secara total. Jika radang kulit ini
terjadi pada anak-anak, biasanya setelah dewasa akan sembuh dengan total.
Ada baiknya mengetahui penyebab radang kulit. Hal ini dimaksudkan ketika penyakit ini
datang bisa lebih mudah mencari obat untuk menyembuhkan radang kulit. Penyebab radang kulit
diantaranya karena penggunaan kosmetik yang tidak sesuai, alergi terkena bahan-bahan
perhiasan imitasi, alergi terkena kain yang bersifat kasar, alergi dengan detergen ataupun cairan
untuk mencuci lainnya, penggunaan jam tangan, alergi terhadap penggunaan ponsel bahkan
alergi terhadap makanan tertentu.
Gejala yang ditimbulkan jika radang kulit ini hadir di kulit adalah akan timbul rasa yang
sangat gatal yang dilanjutkan dengan timbulnya lepuhan di kulit yang berwarna merah. Lepuhah
ini dapat pecah dan akan mengeluarkan cairan. Bila cairan ini dibiarkan akan mengering dan
akan menimbulkan kerak pada kulit.
Jika gejala radang pada kulit sudah hadir maka hindari kontak dengan alergen (bahan yang
menyebabkan alergi). Biasanya akan timbul kebingungan untuk mengingat bahan yang
menyebabkan alergi. Namun yang bisa Kita perhatikan dimana letak radang kulit yang timbul.
Jika terjadi muka, kemungkinan disebabkan pemakaian kosmetik yang tidak sesuai. Namun jika
terjadi pada pergelangan tangan tempat dimana biasanya menggunakan jam tangan,
kemungkinann karena tekananan pemakaian jam tangan tersebut.
Gejala radang yang ditemukan di daerah tempat pemakaian kosmetik bisa jadi disebabkan
karena pemakaian perhiasan tersebut. Namun jika terjadi pada tangan dan jari-jari bisa jadi
disebabkan karena penggunana deterjen ataupun penggunaan cairan untuk mencuci lainnya.
Selain itu jika rasa gatal ini timbul, hindari untuk menggaruknya. Sebaiknya gunakan krim
pelembab. Hal ini mencegah kulit mengering yang rentan menimbulkan rasa gatal. Obat anti
alergi juga bisa menyembuhkan radang kulit. Jika sudah sangat mengganggu dan untuk
menghindarkan terjadinya infeksi alangkah baiknya untuk memeriksakan kepada dokter agar
diberikan penanganan untuk menyembuhkan radang kulit dengan lebih baik.
2. Penyakit Peradangan Pada Kulit
Penyakit dermatitis Dermatitis adalah suatu kondisi umum yang biasanya tidak mengancam
jiwa atau menular. Tapi kondisi ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan percaya
diri. Langkah perawatan diri dan obat-obatan dapat membantu mengobati penyakit dermatitis.
Pengertian dermatitis adalah istilah umum yang menggambarkan suatu peradangan pada
kulit. Ada berbagai jenis dermatitis, termasuk dermatitis seboroik dan dermatitis atopik (eksim).
Meskipun gangguan tersebut dapat memiliki banyak penyebab dan terjadi dalam berbagai
bentuk, gambaran klinis yang ditimbulkan antara lain bengkak, memerah dan kulit gatal.
Dermatitis adalah istilah yang luas yang mencakup berbagai gangguan yang semua
mengakibatkan ruam, merah gatal. Beberapa jenis dermatitis hanya mempengaruhi bagian
tertentu dari tubuh, sedangkan yang lain dapat terjadi di mana saja. Beberapa jenis dermatitis
memiliki penyebab yang diketahui, sedangkan yang lainnya tidak. Namun, penyakit dermatitis
selalu berhubungan dengan kulit yang bereaksi terhadap kekeringan berat, menggaruk, zat iritasi,
atau alergen. Biasanya, substansi yang datang dalam kontak langsung dengan kulit, tetapi
kadang-kadang substansi juga datang karena ditelan (seperti alergi makanan). Dalam semua
kasus, menggaruk terus menerus atau menggosok akhirnya dapat menyebabkan penebalan dan
pengerasan kulit.
Bagaimana Dermatitis Terjadi?
Dermatitis mungkin merupakan reaksi singkat untuk substansi. Dalam kasus seperti itu dapat
menghasilkan gejala-gejala, seperti gatal dan kemerahan, hanya beberapa jam atau hanya satu
atau dua hari. Dermatitis kronis bertahan selama jangka waktu tertentu. Tangan dan kaki sangat
rentan terhadap dermatitis kronis, karena tangan sering kontak dengan zat-zat asing dan kaki
berada di bagian bawah yang kondisinya hangat lembab sehingga penggunaan kaus kaki dan
sepatu dapat mendukung pertumbuhan jamur.
Dermatitis kronis dapat mewakili salah satu kontak, jamur, atau penyakit kulit lainnya yang
tidak cukup di diagnosis atau diobati, atau mungkin salah satu dari beberapa kelainan kulit kronis
yang tidak diketahui asalnya. Karena dermatitis kronis menghasilkan retak dan lecet di kulit,
semua jenis dermatitis kronis dapat menyebabkan infeksi bakteri. Terdapat berbagai jenis
penyakit dermatitis, namun dermatitis kontak dan dermatitis atopik merupakan jenis yang paling
sering ditemukan.
3. Infeksi pada Kulit
Penyakit infeksi kulit adalah penyakit yang paling umum, terjadi pada orang-orang dari
segala usia. Sebagian besar pengobatan infeksi kulit membutuhkan waktu lama untuk
menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon
terhadap pengobatan. Tidak banyak statistik yang membuktikan bahwa frekuensi yang tepat dari
penyakit kulit, namun kesan umum sekitar 10-20 persen pasien mencari nasehat medis jika
menderita penyakit pada kulit. Matahari adalah salah satu sumber yang paling menonjol dari
kanker kulit dan trauma terkait. Penyakit kulit untuk sebagian orang terutama wanita akan
menghasilkan kesengsaraan, penderitaan, ketidakmampuan sampai kerugian ekonomi. Selain
itu,mereka menganggap cacat besar dalam masyarakat. Namun akibat kemajuan teknologi dan
perkembangan ilmu kedokteran bekas luka kulit dapat berhasil dilepas dengan perencanaan
plastik, terapi laser, pencangkokan kulit dan lain sebagainya. Gejala-gejala penyakit pada kulit
dapat menjadi parah jika tidak diobati, kadang-kadang bahkan menyakitkan. Beberapa penyakit
radang kulit dapat menyebabkan jaringan parut dan pengrusakan. Gejala-gejala penyakit kulit
pun perlu dirawat untuk mengontrol tingkat keparahan dan perkembangannya.
Macam-Macam Penyakit Infeksi Pada Kulit :
1. Eksim(ekzema)Ditandai dengan kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, terasa
gatalterutama pada malam hari, timbul gelembung kecil yang berisi air atau nanah, bengkak,
melepuh, berwarna merah, sangat gatal dan terasa panas.
Penyebabnyakarena alergi terhadap rangsangan zatkimia tertentu, maupun kepekaan
terhadapmakanan tertentu seperti udang, ikan laut, alkohol, vetsin, dllPencegahan :
Menghindari hal-hal atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi.
2. Kudis (Skabies)Gejala : timbul gatal hebat di malam hari, terutama di sela-sela jari tangan, di
bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerole (sekeliling puting payudara), dan
permukaan depan pergelangan.Kudis mudah menular ke orang lain baik secara langsung
maupun tidak langsung(handuk, pakaian, dll).Pencegahan : kudis lebih sering terjadi di daerah
yang higienisnya buruk, jadimemelihara kebersihan tubuh adalah wajib bila ingin terhindar
dari penyakit kulit ini.
3. Kurap Penyebab : jamur Gejala : kulit menjadi tebal dan timbul lingkaran-lingkaran, bersisik,
lembab, berair,dan terasa gatal. kemudian timbul bercak keputihan.Pencegahan : jaga
kebersihan kulit terutama di area tengkuk, leher, dan kulit kepala.
4. Bisul (Furunkel)Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus pada
kulitmelalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang kemudianmenimbulkan
infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lainkebersihan yang
buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yangmenyumbat pori dan
pemakaian bahan kimia.
5. Campak (Rubella)Gejala dari penyakit ini adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala,
badanterasa lesu, tidak nafsu makan, dan radang mata. Setelah beberapa hari dari
gejalatersebut timbul ruam merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa
bagiantubuh.
6. Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacteriumlepra yang
interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapatmenyerang kulit,
mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial, mata,otot, tulang, dan testis
Tanda pasti kusta adalah:
 Kulit dengan bercak putih atau kemerahan dengan mati rasa
 Penebalan dalm saraf tepi di sertai kelainan berupa mati rasa dankelemahan pada otot tangan,
kaki, dan mata
 Pada pemeriksaan kulit BTA +
7. Lepra
Gejala: biasanya gejala awalnya kulit terlihat mengkerut bahkan jika penyakit tersebut sudah
akut kumannya perlahan-lahan akan memakan kulit dan daging anda, jika anda merasa telah
terkena penyakit kulit jenis ini segeralah berobat ke dokter karena jika di biarkan penyakit
kulit ini dapat menjadi momok yang menakutkan.
8. Cacar air (Frambusia) Penyebab penyakit kulit ini disebabkan oleh sejenis virus bakteri
Trypanosoma. Penyakit ini sangat menular terutama melalui udara, pakaian, tempattidur dan
keropeng penderita. Keterangan : Dari jauh kulit yang terkena Frambusia mirip dengan buah
frambus yang berbintil-bintil ranum. Gejala : Bintil,Frambus,Cacar Air.
9. Panu atau panau adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur,penyakit panu
ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat.
Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si
penderita.Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau
juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua. Cara pencegahan penyakit kulit Panau dapat
dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang
dijual di pasaran, dan dapat jugadiobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang
dicampur dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panau.
10. Infeksi Jamur Kulit dapat tumbuh di permukaan kulit kita, dan menyebabkan kerusakan
tekstur kulit sehingga terlihat buruk. Belum lagi, rasa gatal yang sering menyerang menyertai
infeksi jamur tersebut. Jika tidak segera di atasi, jamur kulit dengan cepat menyebar ke
jaringan kulit yang lebih luas.

4. Alergi pada Kulit


Jenis-jenis Alergi kulit :
a. Alergi kulit jenis Dermatitis Atopik (Eksim)
Dermatitis atopik sering terjadi pada anak-anak, walaupun pada dewasa muda juga biasa
terjadi dan bisa terus ke dalam kehidupan dewasa. Ruam dermatitis atopik terjadi di mana
seseorang terkena goresan. Pada bayi, ruam terjadi di pipi dada, dan kulit kepala. Anak yang
lebih besar dan dewasa biasanya memiliki ruam di kulit lipatan siku dan di belakang lutut,
meskipun mungkin juga terjadi pada wajah, leher, tangan, kaki dan punggung. Ruam ini
merah, sering serpih atau merembes, dan lepuh kecil atau benjolan. Sering terjadi excoriations
atau daerah alergi kulit yang rusak dari agresifitas garukan.
b. Alergi kulit jenis Urtikaria (Hives) dan Angioedema (Pembengkakan)
Urtikaria adalah sebuah ruam gatal yang dapat terjadi pada semua usia. Ruam ini muncul
sebagai akibat pengangkatan benjolan merah dari berbagai bentuk dan ukuran, dan biasanya
berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam. Pembengkakan kadang-kadang
sejalan dengan urtikaria yang biasa disebut angioedema (biasanya pembengkakan pada bibir,
mata, dan tangan dan kaki). Angioedema biasanya tidak gatal atau merah, ia cenderung untuk
membakar, menyengat atau menyebabkan sensasi kesemutan. Parah pembengkakan ini
kemampuan untuk bernapas bisa berbahaya dan bahkan mengancam jiwa.
c. Alergi kulit jenis Kontak Dermatitis
Kontak dermatitis ini disebabkan dari kontak kulit yang dapat menjadi alergi kulit
dengan zat yang menyebabkan reaksi seperti ruam. Orang bereaksi terhadap berbagai bahan
kimia, termasuk kosmetik, pewarna rambut, logam, obat topical, dan sebagainya. Contoh dari
dermatitis kontak adalah ruam dari poison ivy, yang sangat gatal dan muncul sebagai lepuh
cairan dan kerak setelah kontak dengan tanaman. Ruam dermatitis kontak ini dapat terlihat
seperti dermatitis atopik, tapi bintik merah itu biasanya terletak hanya di daerah kontak
dengan bahan kimia. Lokasi umum meliputi wajah, terutama kelopak mata, leher, tangan dan
kaki.
Dermatitis Kontak untuk logam, seperti di perhiasan resleting pada pakaian, biasanya
terjadi pada pergelangan tangan leher, tangan, telinga dan di pinggang.
A. Pemeriksaan Penunjang Sistem Integumen
1. Biopsi Kulit
Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan cara eksisi
dengan scalpel atau alat penusuk khusus ( skin punch) dengan mengambil bagian tengah
jaringan.
Indikasi :
 Pada nodul yang asal nya tidak jelas untuk mencegah malignitas. Dengan warna dan
bentuk yang tidak lazim.
 Pembentukan lepuh.
2. Patch Test
Untuk mrngenali substansi yang menimbulkan alergi pada pasien dibawah plester
khusus ( exclusive putches ).
Iindikasi :
 Dermatitis, gejalak kemerahan, tonjolan halus, gatal- gatal. Reaksi + lemah.
 Blister yang halus, papula dan gatal-gatal yang hebat reaksi + sedang.
 Blister/bullae, nyeri, ulserasi reaksi + kuat.
Penjelasan pada pasien sebelum dan sesudah pelksanaan patch test :
 Jangan menggunakan obat jenis kortison selam satu minggu sebelum tgl pelaksanaan.
 Sample masing – masing bahan tes dalam jumlah yang sedikit dibubuhkan pada plester
berbentuk cakaram kemudian ditempel pada punggung,dengan jumlah ynag bervariasi.( 20
– 30 buah).
 Pertahankan agar daerah punggung tetap kering pada saat plester masih menempel.
 Prosedur dilaksanakan dalam waktu 30 menit.
 2- 3 hari setelah tes plester dilepas kemudian lokasi dievaluasi.
3. Pengerokan Kulit
Sampel kulit dikerok dari lokasi lesi, jamur, yang dicurigai.dengan menggunakan
skatpel yang sudah dibasahi dengan minyak sehingga jaringan yang dikerok menempel pada
mata pisau hasil kerokan dipindahkan ke slide kaca ditutup dengan kaca objek dan dipriksa
dengan mikroskop.
4. Pemeriksaan Cahaya Wood ( Light Wood)
Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang disebut black light yang akan
menghasilakan cahaya berpedar berwarna ungu gelap yang khas.cahaya akan terlihat jelas
pada ruangan yang gelap, digunakan untuk memebedakan lesi epidermis dengan dermis dan
hipopigmentasi dengan hiperpigmentasi.
5. Apus Tzanck
Untuk memeriksa sel – sel kulit yang mengalami pelepuhan.
Indikasi :
 Herpes zoster,varisella, herpes simplek dan semua bentuk pemfigus.
 Secret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca diwarnai dan periksa.

Anda mungkin juga menyukai