Anatomi Fisiologi
Sistem Pencernaan
Mery Kana
1
Fungsi
2
Proses Pencernaan
3
Bagian-Bagian Saluran Pencernaan
Mulut
Faring
Esofagus
Gaster
Intestinal
4
Anatomi
5
Cavum Oris
Merupakan sebuah rongga yang dibatasi
bibir, pipi, palatum, lidah pada bagian
dasar dan bersambung dengan faring pada
bagian posterior.
Bagian dalam mulut dilapisi oleh selaput
lendir & sel-sel epitel.
Pada cavum oris terdapat gigi, lidah &
kelenjar saliva.
6
Palatum terdiri dari palatum keras pada
bagian anterior dibentuk oleh tulang
maxila dan palatum lunak pada bagian
posterior.
Bagian tengah membentuk sebuah
prosesus seperti kerucut yang disebut
uvula.
Pada bagian belakang lengkungan (fauces)
memuat tonsil.
7
Pencernaan Pada Mulut
8
Mastikasi
9
Gigi (Dentis)
Gigi pertama terbentuk pada usia 6-8
bulan, kemudian bulan ke 8-12, bulan ke
12-16, bulan 16-20 dan akhirnya bulan ke
20-40.
Gigi pada bayi disebut dentis deciduus
atau gigi susu yang akan tanggal pada
usia 6-13 tahun dan diganti dengan gigi
tetap (dentis permanentes).
10
Susunan Gigi
Dentis deciduus 20 buah
M2M1 C I2I1 I1I2 C M1M2 sup
M2M1 C I2I1 I1I2 C M1M2 inf
11
I = dens incicivus (gigi seri)
C = dens caninus (gigi taring)
PM = dens pre molaris (geraham depan)
M = dens molaris (geraham belakang)
12
Proses Kimia
Pencampuran makanan dgn saliva
Saliva mengandung ptialin, amilase,
lisozim, sodium, mineral & musin.
Fungsi saliva adalah membunuh kuman,
melindungi mukosa mulut dari trauma
fisik/kimia dan memudahkan proses
menelan (membasahi makanan).
13
Faring
Berbentuk kerucut terdiri dari muskulo
membranosa dan tersambung dengan esofagus
dan trakhea.
Terbagi menjadi pars nasalis, pars oralis dan
pars laringeal.
Faring laringeal adalah bagian tererndah yang
terdapat pada posterior.
Terdapat 7 lubang yaitu 2 lubang hidung,
mulut, 2 tuba eustakhius, laring dan esofagus.
14
Struktur Faring
15
16
Refleks Menelan
17
Esofagus
Merupakan tabung berotot dengan
panjang 20-25 cm.
Dimulai dari faring, thorax, menembus
diafragma dan masuk ke dalam abdomen
bersambung dengan lambung.
Terletak di belakang trakhea di depan
vertebra.
18
Esophagus
Gaster
19
Struktur Esofagus
mukosa
20
Pergerakan Pada Esofagus
21
Gaster (lambung)
Terletak di daerah epigastrik dan sebagian
di sebelah kiri hipokondrik dan umbilikal.
Bagian atas disebut fundus dan bagian
bawah disebut antrum pilorik.
Berhubungan dengan esofagus melalui
spinkter kardia dan duodenum melalui
spinkter pilorik.
22
Struktur Lambung
Lapisan peritoneal yang merupakan lapisan serosa
Lapisan otot
Lapisan longitudinal yg bersambung dgn esofagus
membentuk spinkter.
Lapisan obliq yg terdapat pada bagian fundus dan berjalan
Transfort aktif
Tidak perlu insulin
Liur usus halus
Mukosa usus halus terdapat kelenjar
Brunner ( duodenum)
Hasilkan mukus
Melindungi mukosa duadenum dari iritasi
HCl & pepsin
Kelenjar intestinal/ crypte Lieberkuh
Produksi enzim, cairan isotonik
1. Mukosa
Mulai dari lambung
Mukosa : sel epitel : sekresi mukus &
hormon
Invaginasi jaringan epitel kedalamnya
membentuk kelenjar eksokrin
Kelenjar eksokrin : sekresi asam, enzim,
ion-ion kedalam lumen
Lamina Propia
Di bawah lapisan epitel
Jaringan ikat : dilalui pembuluh darah
kecil, serat saraf & saluran limfe
45
Struktur Usus Halus
Lapisan mukosa
Sangat luas karena terdapat lipatan2 mukosa dan vili
serta mikrovili yang memudahkan terjadinya absorpsi.
Lapisan sub mukosa
Terdiri dari anyaman pembuluh darah dan saraf
(pleksus sub mukosa meissner)
Lapisan otot
Terdiri dari lapisan otot longitudinal dan sirkuler.
Lapisan serosa
46
Pergerakan Makanan Pada Usus
Terdiri dari otot2 sirkuler & longitudinal.
Dipersarafi oleh sistem saraf enterik
(pleksus aurbach) & pleksus submukosa
(pleksus meissner).
Terdiri dari gerakan segmental &
peristaltik.
47
Usus Besar (Colon)
Merupakan lanjutan usus halus berbentuk
“U” terbalik terdiri dari appendiks
vermiformis, colon asendens, colon
trasversum, colon desendens, colon
sigmoid dan rectum.
Panjangnya sekitar 140 cm mulai dari
valvula ileosaekal sampai anus.
48
Peristiwa2 Pada Kolon
49
Fungsi Usus besar
Menyerap air & elektrolit
Menyimpan bahan feses saat
defekasi
TERIMA KASIH
51