Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi digunakan untuk
makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan
baik.
Cairan sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi
homeostatis. Keseimbangan cairan melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan
tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut).. Cairan masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena dan
didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan berarti adanya distribusi yang
normal dari air tubuh total . Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan
intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel
di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan
terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan
transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan
intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan
sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian nutrisi?


2. Bagaimana sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi?
3. Apa saja macam-macam nutrisi?
4. Bagaimana cara kerja metabolisme?
5. Apa saja macam-macam diet?
6. Apa saja masalah kebutuhan nutrisi?
7. Fisiologi keseimbangan cairan?
8. Keseimbangan intake dan output?
9. Nilai normal kebutuhan cairan pada berbagai umur perkembangan?
10. Gangguan pada keseimbangan cairan?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian nutrisi dan cairan


2. Untuk mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi
3. Untuk mengetahui macam-macam nutrisi
4. Untuk mengetahui cara kerja metabolisme
5. Untuk mengetahui macam-macam diet
6. Untuk mengetahui masalah kebutuhan nutrisi
7. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan utrisi

2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian nutrisi
Alimul h. (2006). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan
oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.
Alimul h. (2006). Nutrien merupakan zat gisi yang terdapat dalam makanan.

B. Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi


Hidayat & uliyah (2015). Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran
pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ aksesori
terdiri dari hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya
sistem pencernaan makanan secara kimiawi.

1. Saluran pencernaan
A. Mulut
Amalia 2013 makalah pemenuhan kebutuhan nutrisi. Mulut merupakan bagian awal
dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang
diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi, serta bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut.

B. Faring dan esofagus


Amalia 2013 makalah pemenuhan kebutuhan nutrisi. Faring merupakan bagian
saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk
kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal
keenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot
dengan panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung,
kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan
abdomen dan menyambung dengan lambung.
Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju
lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya
dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal sphincter bagian atas selalu tertutup,
kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah
gerakan balik ke organ bagian atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan
dengan kerja peristaltic.

3
C. Lambung
Amalia 2013 makalah pemenuhan kebutuhan nutrisi. Lambung merupakan bagian
saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut fundus), bagian utama, dan
bagian bawah yang horizontal (disebut antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung
dengan esophagus melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik.
Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :
· fungsi motoris adalah menampung makanan, memecsssah makanan menjadi partikel kecil,
dan mencampurnya dengan asam lambung.
· fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan lipase.
Pepsinogen diaktifkan oleh hcl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi proteosa
dan peptone.

D. Usus halus
Amalia 2013 makalah pemenuhan kebutuhan nutrisi. Usus halus terletak di daerah
umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat
dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa,
terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai
pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng
absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah halus diabsorpsi di dalam usus halus,
yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin d, serta
vitamin a,d,e dn k dengan bantuan empedu dan asam folat.

E. Usus besar
Amalia 2013 makalah pemenuhan kebutuhan nutrisi. Usur besar (kolon) merupakan
kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya
makanan. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan
sedikit glukosa.

2. Organ aksesori

4
F. Hati
Hidayat & uliyah (2015). Hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang
terletak di bagian paling atas rongga abdomen, disebelah kanan di bawah diafragma, dan
memiliki berat kurang lebih 1.500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri atas dua
lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan
bagian belakang kantong empedu terdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan
benda asing lain dalam darah. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis
bakteri, dan benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen.

G. Kantong empedu
Hidayat & uliyah (2015). Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk
seperti kantong yang terletak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai
pinggiran depan yang memiliki panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm3. Fungsi kantong
empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu, memekatkan cairan empedu yang
berfungsi memberi ph sesuai dengan ph optimum enzim-enzim pada usus halus, mengemulsi
garam-garam empedu, mengelmusi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan
oleh tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan (dihasilkan oleh
pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air, garam empedu, lemak, kolesterol, pigmen
fosfolipid, dan sedikit protein.

H. Pankreas
Hidayat & uliyah (2015). Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama
seperti kelenjar ludah dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas memiliki dua
fungsi, yaitu fungsi eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah
pankreas berisi enzim serta elektrolit dan fungsi endokrin yang tersebar diantara alveoli
pankreas.

C. Macam-macam nutrisi
1. Karbohidrat
Sediaoetama,m.sc. (2010) karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat
organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda meski terdapat persamaan-
persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.
A. Jenis-jenis karbohidrat

5
Kerbohidrat yang terdapat di dalam makanan pada umumnya hanya tiga jenis, ialah
monosakarida, disakarida, dan poliakarida. Mono dan disakarida terasa manis, sedangkan
polisakarida tidak mempunyai rasa (tawar).
B. Sumber karbohidrat
Sumber utama karbohidrat didalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan
hanya sedikit saja yang termasuk bahan makanan hewani. Didalam tumbuhan karbohidrat
mempunyai dua fungsi utama, ialah sebagai simpanan energi dan sebagai penguat struktur
tumbuhan tersebut. Yang merupakan sumber energi terutama terdapat dalam bentuk zat
tepuntng (amylum) dan zat gula (mono dan disakarida).
Karbohidrat nabati didalam makanan manusia terutama berasal dari tumbuhan, yaitu
biji, batang dan akar. Sumber yang kaya akan karbohidrat umunya termasuk bahan makanan
pokok.
Proverawati & kusuma wati (2011) ilmu gizi untuk keperawatan & gizi kesehatan.
Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa,karena selulosa
merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat
dicerna oleh tubuh manusia,oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun
tidak dapat dicerna,selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume
dari feses,sehingga akan memperlancar defekasi.
Sediaoetama,m.sc. (2010) karbohidrat hewani berbentuk glikogen,terutama terdapat
didalam otot (daging dan hati). Namun demikian jumlahnya terbatas,dan setelah binatang
mati,glikogen mengalami penguraian sehingga didalam daging praktis menjadi nol,ketika
sampai didapur untuk dimasak.
- proverawati & kusuma wati (2011) fungsi karbohidrat didalam tubuh sebagai sumber
energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
- melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.
- apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan
jika tidak cukup terdapat lemak didalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan
didalam tubuh,maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil energi.
- membantu metabolisme lemak dan protein,sehingga dapat mencegah terjadinya ketosis
dan pemecahan protein yang berlebihan.
- beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus didalam tubuh. Laktosa misalnya
berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan komponen yang penting dalam
asam nukleat.

6
- bahan pembentuk asam amino esensial,metabolisme normal lemak,menghemat
protein,meningkatkan pertumbuhan bakteri usus,mempertahankan gerak usus,meningkatkan
konsumsi protein,mineral,dan vitamin b.

2. Lipid
Hidayat & uliyah (2015) pencernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun hanya
sedikit), karena dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim
lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian di
angkut melalui getah bening dan selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk
kemudian tiba di hati. Sintesis kembali terjadi dalam saluran getah bening, mengubah lemak
gliserin menjadi lemak seperti aslinya.
Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi gliserol asam lemak.
Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang termulsi ini mampu diserap
melewati dinding usus halus. Penyerapan membutuhkan tenaga, lagi pula tidak semua lemak
dapat diserap, maka penyerapan lemak dikatakan dengan cara aktif selektif.
3. Protein
Pudjiadi, 2001 konsep dasar kebutuhan nutrisi. Merupakan zat gizi dasar yang berguna
dalam pembentukan protoplasmasel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup
penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk
keseimbangan osmotik. Protein ini terdiri dari 24 asam amino diantaranya 9 asam amino
esensial diantaranya thrionin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triftofan, penilalanin, metionin
dan histidin, selebihnya asam amino non esensial. Jumlah protein dalam tubuh tersebut harus
tersedia dalam jumlah yang cukup apabila jumlahnya berlebih atau tinggi dapat
memperburuk insufisiensi ginjal demikian juga apabila jumlahnya kurang maka dapat
menyebabkan kelemahan, edema, dapat kwhashiokor apabila kekurangan protein saja tetapi
jika kekurangan protein dan kalori menyebabkan marasmus.
4. Mineral
https://nutrisisempurnaindonesia.wordpress.com/about/
Mineral adalah unsur logam dalam jumlah yang sedikit yang sangat penting untuk
pertumbuhan gigi dan tulang yang sehat. Mineral juga membantu dalam aktifitas sel yang
berfungsi seperti enzim, kontraksi otot, reaksi dan transmisi syaraf, kekebalan tubuh, dan
pembekuan darah. Mineral-mineral utama, kecuali sulfur, berada dalam tubuh dalam bentuk
ion. Sodium, potasium, magnesium dan kalsium sebagai ion positif sedangkan klorid dan

7
fosfat sebagai ion negatif. Garam mineral terurai dalam cairan tubuh dan membantu mengatur
keseimbangan cairan tubuh, tekanan osmosis, keseimbangan asam tubuh.
Sulfur dan zat besi menjadi bagian dari molekul organik dalam tubuh. Sulfur berfungsi
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari thiamin, biotin, dan asam pantothenic dan asam
amino jenis methionine, cysteine, dan cystine. Zat besi yang merupakan bagian dari
hemoglobin, dan yodium yang menjadi komponen dari hormon thyroid yang membantu
mengatur proses metabolisme tubuh. Mineral lain seperti phosphate menjadi phospolipid
yang menyusun membran sel dan bahan genetik (dna dan rna), serta molekul energi tinggi
adenosin trifosfat (atp).
Berbeda dengan karbohidrat, lemak atau protein, mineral merupakan elemen anorganik
sederhana yang tidak dihasilkan tubuh dan bukan sumber energi. Mineral menyusun 4-6
persen dari berat tubuh. Hampir setengah dari mineral tubuh adalah kalsium dan sepertiganya
terdiri dari fosfor (pospat). Sisanya terbentuk dari mineral yang berasal dari makanan yang
dikonsumsi. Mineral tidak hanya menjadi bagian penting dari pembentukan dan kekuatan gigi
dan tulang, tapi juga berfungsi luas dalam metabolisme. Dalam proses metabolisme, mineral
berfungsi sebagai elektrolit yang mengendalikan pergerakan air dari dan ke dalam sel,
sebagai bagian dari sistem enzim dan sebagai konstituen dari berbagai molekul organik.
Berdasarkan jumlah yang ada dan dibutuhkan tubuh, mineral dibagi menjadi tiga golongan :
A. Macromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 miligram perhari.
Terdiri dari kalsium, fosfor, magnesium, sulfur, sodium, chloride dan potassium.
B. Micromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh sekitar 15 miligram perhari. Terdiri
dari zat besi, zinc, tembaga, mangan, yodium, selenium, fluoride, molybdenum, chromium
dan kobalt (sebagai bagian dari molekul vitamin b12).
C. Ultratracemineral adalah istilah yang digunakan untuk menamakan mineral yang terdapat
dalam makanan dalam jumlah yang sangat kecil (microgram sehari). Contohnya adalah
arsenic, boron, nickel, silicon, dan vanadium. Fungsi dan kegunaan dari kelompok mineral ini
sampai sekarang belum jelas.
Kadar mineral dalam satu jenis makanan berbeda-beda tergantung dari kondisi dimana
makanan tersebut tumbuh atau berada. Mineral tidak hilang karena proses pemasakan.
Bahkan apabila suatu makanan dibakar, kandungan mineral dalam abu dan sisa pembakaran
makanan tersebut tidak berubah.

8
5. Vitamin
Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus
dipasok dari makanan. Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin a dan b, dan
ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi.
Vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam lemak atau larut dalam air. Sifat
larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin.vitamin yang
larut dalam air, seluruhnya diberi symbol anggota b kompleks kecuali (vitamin c ) dan
vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi symbol menurut abjad (vitamin
a,d,e,k).vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh
karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.

D. Metabolisme
Potter & perry (2012) nutrien diabsorpsi dalam intestin, termasuk air yang
ditransportasikan melalui sistem sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari
metabolisme nutrien diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Karbohidrat,
protein, dan lemak melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi kimia dan
mempertahankan keseimbangan antara pembentukan dan pemecahan jaringan. Untuk
melakukan kerja tubuh, maka energi kimai diproduksi oleh metabolisme diubah ke tipe
energi lain oleh jaringan yang berbeda. Kontraksi otot melibatkan energi mekanik, fungsi
sistem saraf melibatkan energi listrik, dan mekanisme produksi panas melibatkan energi
panas.

Dua tipe dasar metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme


merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrien.
Katabolisme merupakan pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang lebih sederhana.
Walaupun katabolisme memproduksi beberapa energi, kedua proses tersebut memerlukan
energi, yang harus tersedia dari makanan atau sumber energi yang tersimpan.

E. Macam-macam diet
1. Diet wanita hamil
Hidayat & uliyah (2015) pada wanita, masa hamil merupakan masa yakni unsur-unsur
gizi diperlukan jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Selain

9
untuk kebutuhan tubuh sendiri, unsur-unsur ini diperlukan oleh janin agar dapat tumbuh
dengan pesat.

2. Diet ibu yang sedang menyusui


Hidayat & uliyah (2015) wanita yang selama hamil dan masa menyusui mendapat
asupan gizi dengan baik, maka mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menghasilkan air
susu dalam jumlah yang maksimal, yang sangat bermanfaat bagi bayinya.

F. Masalah kebutuhan nutrisi


Hidayat & uliyah (2015) secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas
kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung
koroner, kanker, dan anoreksia nervosa.

1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk
kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis:
A. Berat badan 10-20% dibawah normal.
B. Tinggi badan dibawah ideal.
C. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
D. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.
E. Adanya penurunan albumin serum.
F. Adanya penurunan transferin.

Kemungkinan penyebab:
A. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kakori akibat penyakit
infeksi atau kanker.
B. Disfagia karena adanya kelainan persarafan.
C. Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit crohn atau inteloransi laktosa.
D. Nafsu makan menurun.
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai risiko
peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.
Tanda klinis:

10
A. Berat badan lebih dari 10% berat ideal.
B. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
C. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.
D. Adanya jumlah asupan yang berlebihan.
E. Aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab:

A. Perubahan pola makan.


B. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat
badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena kalebihan
asupaasupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat
seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang
cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan
energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lain-lain.
5. Diabetes melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat
secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium,
natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
7. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena
adanya perilaku atau gaya hidup yang tidk sehat, obesitas, dan lain-lain.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh konsumsi lemak secara
berlebihan.

11
9. Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan,
ditandai dengan adanya kontipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi,
dan kelebihan energi.
G. Faktor yang mempengarruhi kebutuhan utrisi
1. Pengetahuan
Hidayat & uliyah (2015) pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebebkan oleh kurangnya informasi
sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
2. Prasangka
Hidayat & uliyah (2015) prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi
tinggi dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe yang
merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak
untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat
merendahkan derajat mereka.
3. Kebiasaan
Hidayat & uliyah (2015) adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap
makanan tertentu juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat
larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal, makan tersebut
merupakan sumber vitamin yang sangat baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak
karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber
protein yang sangat baik bagi anal-anak.
4. Kesukaan
Hidayat & uliyah (2015) kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang
dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila
nilai gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini, para remaja di kota-kota besar di
negara kita memiliki kecenderungan menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti
makanan cepat saji (junkfood), bakso, dan lain-lain. Makanan-makanan ini tentu saja dapat
berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena
tidak memiliki asupan gizi yang baik.
5. Ekonomi
Hidayat & uliyah (2015) status ekonomi dapat memenuhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,

12
masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi
kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

1. Cairan
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler.Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh,
sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga
kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler.
Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah
cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus
seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.

2. Keseimbangan intake & output.


Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia dari
cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman. Dalam kondisi normal
intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi. Kondisi sakit dapat
menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Dalam rangka
mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilanagn caiaran antara lain melalui proses
penguapan ekspirasi, penguapan kulit, ginjal (urine),ekresi pada proses metabolisme.

A. Intake cairan
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-lira 1500 ml
per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan
sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses
metabolisme.berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan berdasarkan umur dan
berat badan, perhatikan tabel di bawah ini :
Umur berat badan (kg) kebutuhan cairan (ml/24 jam).
1. 3 hari 3,0 250-300
2 . 1 tahun 9,5 1150-1300
3. 2 tahun 11,8 1350-1500
4. 6 tahun 20,0 1800-2000
5. 10 tahun 28,7 2000-2500
6. 14 tahun 45,0 2200-2700

13
7. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700

Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus
dikendalikan berada di otak sedangakan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi
intraseluler, sekresi angiotensin ii sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan
yang mengakibatkan penurunan volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi
bersama dengan sensasi haus walupun kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera
hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh tractus gastrointestinal.

B. Output Cairan
Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu:

A. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan
proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500
ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam. Pada orang dewasa. Pada orang yang sehat
kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat
meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan
keseimbangan dalam tubuh.

B. IWL (insesible water loss)


IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, melalui kulit dengan mekanisme difusi. Pada
orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml
per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka iwl dapat meningkat.

C. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini
berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang
belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.

D. Feces
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur melalui
mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).

14
3. Perpindahan cairan
Perpindahan cairan tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :

A. Fase I
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan
oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.

B. Fase II
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel.

C. Fase III
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke
dalam sel.

Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel
mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah.
Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :
• diffusi
• filtrasi
• osmosis
• aktiv transport

Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir semua zat
berpindah dengan mekanisme transportasi pasif. Diffusi sederhana adalah perpindahan
partikel-partikel dalam segala arah melalui larutan atau gas. Beberapa faktor yang
mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat terlarut menembus membran kapiler dan sel yaitu :
• permebelitas membran kapiler dan sel
• konsenterasi
• potensial listrik
• perbedaan tekanan.

15
Osmosis adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi.
Difusi air terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang rendah ke daerah dengan
konsenterasi zat terlarut yang tinggi.

Perpindahan zat terlarut melalui sebuah membrane sel yang melawan perbedaan
konsentrasi dan atau muatan listrik disebut transportasi aktif. Transportasi aktif berbeda
dengan transportasi pasif karena memerlukan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (atp).
Salah satu contonya adalah transportasi pompa kalium dan natrium.

Natrium tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian plasma dan
bagian cairan interstisial karena konsentrasi natrium hampir sama pada kedua bagian itu.
Distribusi air dalam kedua bagian itu diatur oleh tekanan hidrostatik yang dihasilkan oleh
darah kapiler, terutama akibat oleh pemompaan oleh jantung dan tekanan osmotik koloid
yang terutama disebabkan oleh albumin serum. Proses perpindahan cairan dari kapiler ke
ruang interstisial disebut ultrafilterisasi. Contoh lain proses filterisasi adalah pada glomerolus
ginjal.

Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian yang terus menerus
namun komposisi dan volume cairan relatif stabil, suatu keadaan yang disebut keseimbangan
dinamis atau homeostatis.

Faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan


faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain:

A. Umur
kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh
pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah
mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering
terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

B. Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya
rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat.

16
Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan
sampai dengan 5 l per hari

C. Diet
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi
tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin
dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses
keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

D. Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen
otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila
berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.

E. Kondisi sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh misalnya:
- trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui iwl.
-penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
- pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intake
cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.

F. Tindakan medis
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.

G. Pengobatan
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi
cairan dan elektrolit tubuh.

H.pembedahan
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.

17
18
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang
dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan
kesehatan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap
jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Sistem yang berperan dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ
aksesori.
Macam-macam nutrisi terdiri dari karbohidrat, lipid, protein, mineral, dan vitamin.
Gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas,
malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah pengetahuan, prasangka, kebiasaan,
kesukaan, ekonomi.
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 parameter penting, yaitu:
volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan
ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas
ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan
keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan
untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. Ginjal
juga turut berperan dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengatur
keluaran ion hidrogen dan ion bikarbonat dalam urine sesuai kebutuhan. Selain ginjal, yang
turut berperan dalam keseimbangan asam-basa adalah paru-paru dengan mengeksresikan ion
hidrogen dan co2 dan system dapar (buffer) kimia dalam cairan tubuh.

B. Saran
Saran dari makalah ini adalah setiap manusia membutuhkan nutrisi sebagai
pembentuk energi agar setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Oleh sebab itu
setiap orang harus terpenuhi kebutuhan nutrisinya, dengan makan makanan yang memiliki
gizi seimbang.

19
DAFTAR PUSTAKA

Achmad s. (2010). Ilmu gizi untuk mahasiswa & profesi. Jakarta: dian rakyat.

Hidayat, uliyah. (2015). Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: salemba medika.

Proverawati, kusumawati. (2011). Ilmu gizi untuk keperawatan & gizi kesehatan.

Yogyakarta: nuha medika.

Alimuh h. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia: aplikasi, konsep, dan proses

Keperawatan. Jakarta: salemba medika.

Potter, perry. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktek.

http://ardyanpradanaoo7.blogspot.com/2011/02/makalah-kebutuhan-cairan-elektrolit.html

20

Anda mungkin juga menyukai