Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH TKD TEORI

MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN DASAR KLIEN

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1.
2.
3.
4.
5.

ANA
OCA
DELVI
DESMA
DWI

6.
7.
8.
9.

ELLIA
ERTHA
FITRIYANTI
INDAH SARI

DOSEN PEMBIMBING : YULI BAHRIAH, SKM, SST, M.Kes


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
PALEMBANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas karunia, taufik dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema Masalah Yang

Berhubungan Dengan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Klien. Kami berupaya


menyajikan materi yang dapat membantu pembaca supaya dapat mengerti bagaimana
bantuan pemenuhan dasar sesuai kebutuhan klien.
Kami mengetahui makalah kami ini jauh dari sempurna, karena di dunia ini
tidak ada yang sempurna, maka dari itu, kritik dan saran dari para dosen dan temanteman sangat kami harapkan, agar terciptanya makalah yang lebih baik.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyelesaian makalah ini. Harapan kami agar makalah ini dapat membantu
para mahasiswa untuk lebih mengetahui tentang bantuan pemenuhan dasar sesuai
kebutuhan klien dan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, November 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
2

i
ii
iii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan dasar manusia.............................................................
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia..............
2.3 Kebutuhan ibu selama persalinan.................................................
2.4 Kebutuhan dasar hidup untuk memandirikan pasien....................
2.5 Pemenuhan kebutuhan dasar ibu selama persalinan.....................
2.6 Pemenuhan Kebutuhan Fisik Pada Ibu Bersalin Kala I, II,
III dan IV................................................................................
..............................................................................................7
2.6.1 Kala I.......................................................
...............................................................7
2.6.2 Kala II......................................................
.............................................................10
2.6.2.1 Asuhan Sayang Ibu
sebagai
Kebutuhan
Dasar dalam Persalinan .
....................................10
2.6.2.2 Menjaga kandung kemih
tetap kosong....................
....................................15
2.6.2.3 Menjaga kebersihan ibu .
....................................15
2.6.2.4 Pemberian cairan dan
nutrisi..............................
....................................15
2.6.2.5 Mengatur posisi ibu .......
....................................15
2.6.3 Kala III.....................................................
.............................................................17
2.6.4 Kala IV....................................................
.............................................................18
2.7 Pemenuhan kebutuhan psikologis ibu bersalin kala I, II,
III dan IV................................................................................
............................................................................................18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................
3.2 Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3

1
2
2
3
3
4
5
6

20
20

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia antara lain:
1). Penyakit yaitu keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh memerlukan
pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya. 2). Hubungan keluarga;
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar
karena adanya saling percaya. 3). Konsep diri, terutama konsep diri yang positif
memberikan makna dan keutuhan bagi seseorang. Konsep diri yang sehat
memberikan perasaan yang positif terhadap diri. Orang yang merasa positif
tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan
mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga lebih mudah memenuhi
kebutuhan dasarnya. 4). Tahap Perkembangan; Setiap tahap perkembangan,
manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, maupun spiritual. (Nasrudin, 2010).
Ada beberapa ahli yang menyebutkan tentang kebutuhan dasar
diantaranya menurut A. Maslow dan Virginia Henderson. Menurut Maslow
kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang
paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi
diri). Hierarchy of needs (hirarki kebutuhan) dari Maslow menyatakan bahwa
manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu physiological needs (kebutuhan
fisiologis), safety and security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and
belonging needs(kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem
needs (kebutuhan akan harga diri), dan self-actualization (kebutuhan akan
aktualisasi diri). (Nasrudin, 2010).

Virginia Henderson mengungkapkan bahwa kesehatan berkaitan demgan


kemampuan pasien untuk memenuhi 14 komponen kebutuhan dasar hidup
untuk memandirikan pasien. Adapun 14 komponen kebutuhan dasar hidup
tersebut meliputi : 1) Bernafas dengan normal, 2) Makan dan minum cukup 3)
Pembuangan eliminassi tubuh 4) Bergerak dan mempertahankan posisi yang
nyaman 5) Tidur dan istirahat 6) Memilih pakaian pantas, berpakaian dan
menanggalkan pakaian 7) Mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi normal
dengan memodifikasi Lingkungan 8) Menjaga kebersihan tubuh dan
memelihara

kesehatan

dan

melindungi

kuli

9)

Menghindari

bahaya

dilingkungannya dan menghindari cedera yang lain 10) Komunikasi dengan


orang lain dalam pernyataan emosi, kebutuhan, ketakutan dan pendapat 11)
Beribadah menurut kepercayaan seseorang 12)

Bekerja sedemikian rupa

sehingga ada rasa pemenuhan akan kebutuhan 13) Kebutuhan bermain dan
rekreasi 14) Belajar, menemukan atau mencukupi keingintahuan akan
pertumbuhan dan kesehatan yang normal dan dapat menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia. (Nasrudin, 2010).

1.2

Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk dalam kebutuhan manusia ?
2. Apa saja kebutuhan ibu selama persalinan ?
3. Apa saja pemenuhan kebutuhan dasar ibu selama persalinan ?

1.3

Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam kebutuhan manusia.
2. Untuk mengetahui kebutuhan ibu selama persalinan.
3. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan dasar ibu selama persalinan.

BAB II
PEMBAHASAN
2

2.1 Kebutuhan Dasar Manusia


Kebutuhan Dasar Manusia Menurut A. Maslow
1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok / utama yang bila tidak terpenuhi
akan terjadi ketidaksinambungan. Misal kebutuhan O2, makan, minum seks
2. Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan rasa aman misalnya proteksi hukum, proteksi terhindar dari
penyakit
3. Kebutuhan dicintai dan mencintai
Kebutuhan dicintai dan mencintai misalnya mendambakan kasih sayang
dari orang-orang dekat, ingin dicintai dan diterima oleh keluarga atau orang
lain disekitarnya
4. Kebutuhan harga diri
Kebutuhan harga diri misal ingin dihargai menghargai, adanya respon dari
orang lain, toleransi dalam hidup berdampingan
5. Kebutuhan aktualisasi
Kebutuhan aktualisasi misal ingin diakui atau dipuja, ingin berhasil, ingin
menonjol, atau ingin lebih dari orang lain
(Nasrudin, 2010).
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia antara
lain:
1. Penyakit yaitu keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh
memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2. Hubungan keluarga; Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan
pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya.
3. Konsep diri, terutama konsep diri yang positif memberikan makna dan
keutuhan bagi seseorang. Konsep diri yang sehat memberikan perasaan
yang positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan
mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara
hidup yang sehat sehingga lebih mudah memenuhi kebutuhan dasarnya..

4. Tahap Perkembangan; Setiap tahap perkembangan, manusia mempunyai


kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial,
maupun spiritual. (Nasrudin, 2010).
2.3 Kebutuhan Ibu Selama Persalinan
1. Kebutuhan Fisiologis
a. Oksigen
b. Makan dan minum
c. Istirahat selam tidak ada his
d. Bersih badan terutama genetalia
e. Hapus air Keil dan buang air besar
f. Bantuan persalinan yang terstandar
g. Penjahitan perineum bila perlu
2. Kebutuhan rasa aman
a. Memilih tempat dan penolong persalinan
b. Informasi tentang proses persalinan atau tindakan yang akan dilakukan
c. Posisi tidur yang diinginkan ibu
d. Pendampingan oleh keluarga
e. Pemantauan selama persalinan
f. Intervensi yang diperlukan
3. Kebutuhan dicintai dan mencintai
a. Pendampingan oleh suami / keluarga
b. Kontak fisik (memberi sentuhan ringan)
c. Masase untuk mengurani rasa sakit
d. Berbicara dengan suara yang lemah, lembut, dan sopan
4. Kebutuhan harga diri
a. Merawat bayi sendiri dan menetekinya
b. Asuhan kebidanan dengan memperhatikan privacy ibu
c. Pelayanan yang bersifat simpati dan empati
d. Informasi bila akn melakukan tindakan
e. Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu
lakukan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
a. Memilih tempat dan penolong sesuai keinginan
b. Memilih pendamping salama persalinan
c. Bounding dan attachment
d. Ucapan selamat atas kelahiran anaknya
(Anisa, 2012).

2.4 Kebutuhan Dasar Hidup Untuk Memandirikan Pasien


Virginia Henderson mengungkapkan bahwa kesehatan berkaitan dengan
kemampuan pasien untuk memenuhi 14 komponen kebutuhan dasar hidup
untuk memandirikan pasien. Adapun 14 komponen kebutuhan dasar hidup
tersebut meliputi (Anisa, 2012) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bernafas dengan normal


Makan dan minum cukup
Pembuangan eliminassi tubuh
Bergerak dan mempertahankan posisi yang nyaman
Tidur dan istirahat
Memilih pakaian pantas, berpakaian dan menanggalkan pakaian
Mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi normal dengan memodifikasi

Lingkungan
8. Menjaga kebersihan tubuh dan memelihara kesehatan dan melindungi kuli
9. Menghindari bahaya dilingkungannya dan menghindari cedera yang lain
10. Komunikasi dengan orang lain dalam pernyataan emosi, kebutuhan,
ketakutan dan pendapat
11. Beribadah menurut kepercayaan seseorang
12. Bekerja sedemikian rupa sehingga ada rasa pemenuhan akan kebutuhan
13. Kebutuhan bermain dan rekreasi
14. Belajar, menemukan atau mencukupi keingintahuan akan pertumbuhan dan
kesehatan yang normal dan dapat menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
2.5 Pemenuhan Kebutuhan Dasar Ibu Selama Persalinan
1. Pemenuhan kebutuhan fisiologis selama persalinan
a. Mengatur sirkulasi udara dalam ruang
b. Memberi makan dan minum
c. Menganjurkan istirahat diluar his
d. Menjaga kebersihan badan terutama daerah

genetalia

(bila

memungkinkan ibu disuruh untuk mandi atau membersihkan daerah


kemaluan)
e. Menganjurkan ibu untuk buang air kecil atau buang air besar
f. Menolong persalinan sesuai standar
2. Pemenuhan kebutuhan rasa aman
a. Memberi informasi tentang proses persalinan atas tindakan yang akan
dilakukan
5

b. Menghargai pilihan posisi tidur


c. Menentukan pendampingan selama persalinan
d. Melakukan pemantauan selam persalinan
e. Melakukan tindakan sesuai kebutuhan
3. Pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai
a. Menghormati pilihan pendampingan selama persalinan
b. Melakukan kontak fisik atau memberi sentuhan ringan
c. Melakuakn masase untuk mengurangi rasa sakit
d. Melakukan pembicaraan dengan suara lemah lembut dan sopan
4. Pemenuhan kebutuhan harga diri
a. Mendengarkan keluhan ibu dengan penuh perhatian atau menjadi
pendengar yang baik.
b. Memberi asuhan dengan memperhatikan privacy ibu
c. Memberi pelayanan dengan empati
d. Memberitahukan pada ibu setiap tindakan yang akan dilakukan
e. Memberi pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang telah dilakukan
5. Pemenuhan kebutuhan aktualisasi
a. Memilih tempat dan penolong persalinan sesuai keinginan
b. Menentukan pendamping selam persalinan
c. Melakukan bounding dan attachment
d. Memberi ucapan selamt setelah persalinan selesai
2.6
Pemenuhan Kebutuhan Fisik Pada Ibu Bersalin Kala I, II, III dan IV
2.6.1 Kala I
Kala I merupakan waktu di mulainya persalinan, keadaan ini di mulai
sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai
pembukaan lengkap (10 cm). Kebutuhan-kebutuhan yang harus terpenuhi di
kala I antara lain:
1. Mengatur aktivitas dan posisi ibu
Disaat mulainya persalianan sambil menunggu pembukaan lengkap.
Ibu masih dapat diperbolehkan melakukan aktivitas, namun harus sesuai
dengan kesanggupan ibu agar ibu tidak terasa jenuh dan rasa kecemasan
yang dihadapi oleh ibu saat menjelang persalinan dapat berkurang.
Di dalam kala I ini ibu dapat mencoba berbagai posisi yang nyaman
selama persalinan dan kelahiran. Peran suami di sisi adalah untuk
membantu ibu berganti posisi yang nyaman agar ibu merasa ada orang
yang menemani di saat proses menjelang persalinan. Disini ibu di
6

perbolehkan berjalan, berdiri, duduk, jongkok, berbaring miring atau


merangkak. Posisi tegak seperti berjalan, berdiri atau jongkok dapat
membantu

turunnya

kepala

bayi

dan

seringkali

mempersingkat

waktupersalnan.Untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan di sarankan agar


membantu ibu untuk sesering mungkin berganti posisi selama persalina.
Perlu di ingat bahwa jangan menganjurkan ibu untuk mengambil posisi
terlentang. Sebab jika ibu berbaring terlentang maka berat uterus, janin,
cairan ketuban, dan plasenta akan menekan vena cava inferior. Hal ini
akan menyebabkan turunnya aliran darah dari sirkulasi ibu ke plasenta.
Kondisi seperti ini akan menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen pada
janin). Posisi terlentang juga akan memeperlambat proses persalinan.
2. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his
His merupakan kontraksi pada uterus yang mana his ini termasuk tandatanda persalinan yang mempunyai sifat intermitten, terasa sakit,
terkoordinasi, dan simetris serta terkadang dapat dipengaruhi dari luar
secara fisik dan psikis. Karena his sifatnya menimbulkan rasa sakit, maka
ibu di sarankan menarik nafas panjang dan kemudian anjurkan ibu untuk
menahan nafas sebentar, kemudian dilepaskan dengan cara meniup
sewaktu ada his.
3. Menjaga kebersihan ibu
Saat persalinan akan berlangsung anjurkan ibu untuk mengososngkan
kandung kemihnya secara rutin selama persalinan. Disini ibu harus
berkemih paling sedikit setiap 2 jam atau lebih atau jika ibu terasa ingin
berkemih. Selain itu, tenaga kesehatan perlu memeriksa kandung kemih
pada saat memeriksa denyut jantung janin (saat palpasi di lakukan) tepat
di atas simpisis pubis untuk mengetahui apakah kandung kemih penuh
atau tidak.Jika ibu tidak dapat berkemih di kamar mandi, maka ibu dapat
diberikan penampung urin. Apabila terjadi kandung kemih yang penuh
maka akan mengakibatkan:
7

a. Memperlambat turunnya bagian terbawah janin dan mungkinkan


menyebabkan partus macet.
b. Menyebabkan ibu tidak nyaman.
c. Meningkatkan risiko perdarahan pasca persalinan yang disebabkan
atonia uteri.
d. Mengganggu penatalaksanaan distosis bahu.
e. Meningkatkan risiko infeksi saluran kemih pasca persalinan.
4. Pemberian Cairan dan Nutrisi
Tindakan kita sebagai tenaga kesehatan yaitu memastikan ibu untuk
mendapat asupan (makanan ringan dan minum air) selama persalinan dan
kelahiran bayi.Karena fase aktif ibu hanya ingin mengkonsumsi cairan.
Maka bidan menganjurkan anggota keluarga untuk menawarkan ibu
minum sesering mungkin dan makan ringan selama persalinan , karena
makanan ringan dan cairan yang cukup selama persalinan berlangsung
akan memberikan lebh banyak energi dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi
ini bila terjadi akan memperlambat kontraksi atau membuat kontraksi
menjadi tidak teratur.
5. Kontak fisik
Si ibu mungkin tidak ingin bercakap cakap tetapi ia mungkin akan
merasa nyaman dengan kontak fisik. Partnernya hendaknya didorong
untuk mau berpegangan tangandengannya, menggosok punggungnya,
menyeka wajahnya dengan spons atau mungkin hanya mendekapnya. Hal
ini juga akan merangsang produksi endogenous opiates, yang memberikan
sedikit analgesia alamiah.

6. Pijatan
Wanita yang menderita sakit punggung atau nyeri selama persalinan
mungkin akan merasakan pijatan sangat meringankan. Sebagian wanita
mungkin akan merasakan pijatan pada abdominal menyenangkan; elusan

ringan diatas seluruh perut emang bisa terasa enak, dengan menggunakan
kedua tangan dan melakukan ujung jari menyentuh daerah symphysis
pubis, melintas diatas fundus uterus dan kemudian turun ke kedua sisi
perut.

2.6.2

Tanda bahaya kala I


1. kematian ibu atau kematian bayi atau keduanya
2. ruptura uteri
3. infeksi / sepsis puerperal
4. perdarahan postpartum
5. fistel
Kala II
Persalinan kala II merupakan salah satu dari serangkaian tahap
persalinan, di mana pada tahap ini dimulai saat pembukaan serviks lengkap
dan berakhir dengan lahirnya seluruh tubuh janin. Lamanya kala dua adalah
50 menit untuk primigravida dan 30 menit untuk multigravida.
Kala II persalinan akan mengakibatkan suhu tubuh ibu meningkat dan
saat ibu mengejan selama kontraksi dapat membuat ibu menjadi kelelahan.
Disini bidan harus dapat memenuhi kebutuhan selama kala II, diantaranya:

2.6.2.1 Asuhan Sayang Ibu sebagai Kebutuhan Dasar dalam Persalinan


Konsep asuhan sayang ibu menurut Pusdiknakes, 2003 adalah sebagai berikut:
1. Asuhan yang aman berdasarkan evidence based dan ikut meningkatkan
kelangsungan hidup ibu. Pemberian asuhan harus saling menghargai
budaya, kepercayaan, menjaga privasi, memenuhi kebutuhan dan
keinginan ibu.
2. Asuhan sayang ibu memberikan rasa nyaman dan aman selama proses
persalinan, menghargai kebiasaan budaya, praktik keagamaan dan
kepercayaan dengan melibatkan ibu dan keluarga dalam pengambilan
keputusan.
3. Asuhan sayang ibu menghormati kenyataan bahwa kehamilan dan
persalinan merupakan proses alamiah dan tidak perlu intervensi tanpa
adanya komplikasi.
4. Asuhan sayang ibu berpusat pada ibu, bukan pada petugaskesehatan.
9

5. Asuhan sayang ibu menjamin ibu dan keluarganya dengan memberitahu


tentang apa yang terjadi dan apa yang bisa diharapkan.
Ada 10 Langkah Asuhan Sayang Ibu
1. Menawarkan adanya pendampingan saat melahirkan untuk mendapatkan
dukungan emosional dan fisik secara berkesinambungan.
2. Memberi informasi mengenai praktek kebidanan, termasuk intervensi dan
hasil asuhan.
3. Memberi asuhan yang peka dan responsif dengan kepercayaan, nilai dan
adat istiadat.
4. Memberikan kebebasan bagi ibu yang akan bersalin untuk memilih posisi
persalinan yang nyaman bagi ibu.
5. Merumuskan kebijakan dan prosedur yang jelas untuk pemberian asuhan
yang berkesinambungan.
6. Tidak rutin menggunakan praktek dan prosedur yang tidak didukung oleh
penelitian ilmiah tentang manfaatnya, seperti: pencukuran, enema,
pemberian cairan intervena, menunda kebutuhan gizi, merobek selaput
ketuban, pemantauan janin secara elektronik.
7. Mengajarkan pada pemberi asuhan dalam metode meringankan rasa nyeri
dengan/ tanpa obat-obatan.
8. Mendorong semua ibu untuk memberi ASI dan mengasuh bayinya secara
mandiri.
9. Menganjurkan tidak menyunat bayi baru lahir jika bukan karena
kewajiban agama.
10. Berupaya untuk mempromosikan pemberian ASI dengan baik.
Prinsip Umum Sayang Ibu
1. Memahami bahwa kelahiran merupakan proses alami dan fisiologis.
2. Menggunakan cara-cara yang sederhana dan tidak melakukan intervensi
tanpa ada indikasi.
3. Memberikan rasa aman, berdasarkan fakta dan memberi kontribusi pada
keselamatan jiwa ibu.
4. Asuhan yang diberikan berpusat pada ibu.
5. Menjaga privasi serta kerahasiaan ibu.
6. Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara
emosional.

10

7. Memastikan ibu mendapat informasi, penjelasan dan konseling yang


cukup.
8. Mendukung ibu dan keluarga untuk berperan aktif dalam pengambilan
keputusan.
9. Menghormati praktek-praktek adat dan keyakinan agama.
10. Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu/
keluarganya selama kehamilan, persalinan dan nifas.
11. Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
Asuhan Sayang Ibu dalam Proses Persalinan Antara Lain
1. Memanggil ibu sesuai nama panggilan sehingga akan ada perasaan dekat
dengan bidan.
2. Meminta ijin dan menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
bidan dalam pemberian asuhan.
3. Bidan memberikan penjelasan tentang gambaran proses persalinan yang
akan dihadapi ibu dan keluarga.
4. Memberikan informasi dan menjawab pertanyaan dari ibu dan keluarga
sehubungan dengan proses persalinan.
Kala I
Kala I adalah suatu kala dimana dimulai dari timbulnya his sampai
pembukaan lengkap. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah:
1. Memberikan dukungan emosional.
2. Pendampingan anggota keluarga selama proses persalinan sampai
3.
4.
5.
6.
7.

kelahiran bayinya.
Menghargai keinginan ibu untuk memilih pendamping selama persalinan.
Peran aktif anggota keluarga selama persalinan
Mengatur posisi ibu sehingga terasa nyaman.
Memberikan cairan nutrisi dan hidrasi
Memberikan keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur

dan spontan
8. Pencegahan infeksi
(Anisa, 2012)
Kala II
Kala II adalah kala dimana dimulai dari pembukaan lengkap serviks
sampai keluarnya bayi. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah:

11

1. Pendampingan ibu selama proses persalinan sampai kelahiran bayinya


oleh suami dan anggota keluarga yang lain.
2. Keterlibatan anggota keluarga dalam memberikan asuhan
3. Keterlibatan penolong persalinan selama proses persalinan & kelahiran
4. Membuat hati ibu merasa tenteram selama kala II persalinan - dengan
cara memberikan bimbingan dan menawarkan bantuan kepada ibu.
5. Menganjurkan ibu mengejan bila ada dorongan kuat dan spontan umtuk
meneran - dengan cara memberikan kesempatan istirahat sewaktu tidak
ada his.
6. Mencukupi asupan makan dan minum selama kala II.
7. Memberika rasa aman dan nyaman
8. Pencegahan infeksi pada kala II dengan membersihkan vulva dan
perineum ibu.
9. Membantu ibu mengosongkan kandung kemih secara spontan.
10. (Anisa, 2012)
Kala III
Kala III adalah kala dimana dimulai dari keluarnya bayi sampai plasenta
lahir. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah:
1. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk memeluk bayinya dan
2.
3.
4.
5.
6.
7.

menyusui segera.
Memberitahukan setiap tindakan yang akan dilakukan.
Pencegahan infeksi pada kala III.
Memantau kondisi ibu (tanda vital, kontraksi, perdarahan).
Melakukan kolaborasi / referensi bila terjadi kegawatdaruratan.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.
Memberikan motivasi dan pendampingan selama kala III.
(Anisa, 2012)

Kala IV
Adalah kala dimana 1-2 jam setelah lahirnya plasenta. Asuhan yang
dapat dilakukan pada ibu adalah:
1. Memastikan tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan dalam kondisi
normal.
2. Membantu ibu untuk berkemih.
3. Mengajarkan ibu dan keluarganya tentang cara menilai kontraksi dan
melakukan massase uterus.
4. Menyelesaikan asuhan awal untuk bayi baru lahir.

12

5. Mengajarkan ibu dan keluarganya tentang tanda-tanda bahaya post partum


seperti perdarahan, demam, bau busuk dari vagina, pusing, lemas, penyulit
dalammenyusui bayinya dan terjadi kontraksi hebat.
6. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.
7. Pendampingan pada ibu selama kala IV
8. Nutrisi dan dukungan emosional. yang saya inginkan untuk keluarga saya
yang sedang hamil? ".
(Anisa, 2012)
2.6.2.2 Menjaga kandung kemih tetap kosong
Menganjurkan ibu untuk berkemih sesrinh mungkin setiap 2 jam atau
bila ibu merasa kandung kemih sudah penuh. Kandung kemih dapat
menghalangi penurunan kepala janin ke dalam rongga panggul.Jika ibu tidak
dapat berjalan ke kamar mandi bantulah agar ibu dapat berkemih dengan
wadah penampung urine.Disini bidan tidak dianjurkan untuk melakukan
keteterisasi kandung kemih secara rutin sebelum atau sesudah kelahiran bayi
ataupun plasenta.Kateterisasi kandung kemih hanya di lakukan bila terjadi
retensi urin dan ibu tidak mampu berkemih sendir karena kateterisasi akan
mengakibatkan risiko infeksi dan trauma atau perlukaan pada saluran kemih
ibu.
2.6.2.3 Menjaga kebersihan ibu
Disini ibu tetap dijaga kebersihan dirinya agar terhindar dari
infeksi.Apabila ada lendir darah atau cairan ketuban segera di bersihkan untuk
menjaga alat genetalia ibu.
2.6.2.4 Pemberian cairan dan nutrisi
Menganjurkan ibu untuk minum selama kala II persalinan. Ini
dianjurkan karena selama ibu bersalin ibu mudah sekali mengalami dehidrasi
selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Dengan cukupnya asupan cairan,
ini dapat mencegah ibu mengalami dehidrasi.
2.6.2.5 Mengatur posisi ibu

13

Didalam memimpin mengejan, Bantu ibu memperoleh posisi yang


paling nyaman.Ibudapat berganti posisi secara teratur selama kala dua
persalinan. Karena perpindahan posisi yang sering kali mempercepat
kemajuan persalinan. Disini ibu akan menemukan posisi yang efektif untuk
meneran. Biasanya posisi duduk atau setengah duduk dipilih ibu bersalin
karena nyaman bagi ibu dan ibu bisa beristirahat dengan mudah diantara
kontraksi jika merasa lelah dan keuntungan lain posisi ini yaitu dapat
memudahkan melahirkan kepala bayi. Ada 4 posisi yang sering digunakan
dalam persalinan, diantaranya :
1. Posisi berbaring atau litotomi.
Ibu berbaring telentang di tempat tidur bersalin dengan menggantung
kedua pahanya pada penopang kursi khusus untuk bersalin.
2. Posisi miring atau lateral.
Ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan dengan salah satu kaki
diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus.
3. Posisi jongkok.
Ibu berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna untuk menahan
kepala dan tubuh bayi.
4. Posisi setengah duduk.
Pada posisi ini, ibu duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki
ditekuk dan paha dibuka ke arah samping.
Posisi jongkok atau berdiri dapat membantu mempercepat kemajuan
persalinan kala dua dan posisi jongkok juga akan mengurangi rasa nyeri yang
hebat. Sedangkan posisi merangkak atau berbaring miring ke kiri dipilih ibu
karena ibu merasa nyaman dan lebih efektif baginya untuk meneran. Posisi ini
baik dipilih jika ada masalah bagi bayi yang akan berputar ke posisi occiput
anterior. Posisi merangkak atau berbaring miring kekiri ini juga baik dipilih
ibu yang mengalami nyeri punggung pada saat persalinan.Posisi ini juga
membantu mencegah laserasi.
14

Adapun cara-cara meneran yang baik bagi ibu diantaranya :


1. Menganjurkan ibu untuk meneran sesuai dorongan alamiah selama
kontraksi.
2. Jangan anjurkan ibu untuk menahan nafas pada saat meneran.
3. Menganjurkan ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara
kontraksi.
4. Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk ibu mungkin merasa lebih
mudah untuk meneran, jika ia menarik lutut kea rah dada dan
menempelkan dagu ke dada.
5. Menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat pantat saat meneran.
6. Tenaga kesehatan ( bidan ) tidak dianjurkan untuk melakukan dorongan
pada fundus untuk membantu kelahiran bayi karena dorongan pada fundus
2.6.3

dapat meningkatkan distosia bahu dan rupture uteri.


Kala III
Kala III merupakan kala pengeluaran uri atau pengeluaran plasenta.
Kala III ini merupakan kelanjutan kala I (kala pembukaan) dank ala II (kala
pengeluaran bayi). Untuk itu pada kala III ini berbagai aspek yang akan
dihadapi bercermin pada apa yang telah dikerjakan pada tahap-tahap
sebelumnya. Adapun pemenuhan kebutuhan pada ibu dikala III diantaranya :
1. Menjaga kebersihan
Disini ibu harus tetap dijaga kebersihan pada daerah vulva karena untuk
menghindariinfeksi.Untuk menghindari infeksi dan bersarangnya bakteri
pada daerah vulva dan perineum.Cara pembersihan perineum dan vulva
yaitu dengan menggunakan air matang (disinfeksi tingkat tinggi) dan
dengan menggunakan kapas atau kassa yang bersih.
2. Pemberian cairan dan nutrisi
Memberikan asupan nutrisi (makanan ringan dan minuman) setelah
persalinan, karena ibu telah banyak mengeluarkan tenaga selama kelahiran
bayi. Dengan pemenuhan asupan nutrisi ini diharapkan agar ibu tidak
kehilangan energi.

15

3. Kebutuhan istirahat
Setelah janin dan plasenta lahir kemudian ibu sudah dibersihkan ibu
dianjurkan untuk istirahat setelah pengeluaran tenagayang banyak pada
saat persalinan. Disini pola istirahat ibu dapatmembantu mengembalikan
alat-alat reproduksi danmeminimalisasikan trauma pada saat persalinan.
2.6.4

Kala IV
Yaitu 0 menit sampai 2 jam setelah persalinan plasenta berlangsung.
Ini merupakan masa kritis bagi ibu, karena kebanyakan wanita melahirkan
kehabisan darah atau mengalami suatu keadaan yang menyebabkan kematian
pada kala IV ini. Bidan harus terus dapat memenuhi kebutuhan ibu sampai
masa kritis ibu telah terlewati. Berikut merupakan kebutuhan ibu bersalin kala
IV :
1.
2.
3.
4.

Hidrasi dan nutrisi


Bimbingan spiritual
Ibu tetap didampingi setelah bayi lahir
Kebersihan tetap dijaga untuk mencegah infeksi

Pengawasan kala IV
1.
2.
3.
4.

2.7

Istirahat
Memulai menyusui
Membantu ibu ke kamar mandi
Biarkan bayi berada dekat ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi

untuk mempercepat pemberian asi / kolostum


5. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang tanda tanda bahaya kala IV
Pemenuhan kebutuhan psikologis ibu bersalin kala I, II, III dan IV
Untuk mengurangi rasa sakit terhadap ibu di kala I, II,III dan IV yaitu
dengan cara psikologis dengan mengurangi perhatian ibu yang penuh terhadap
rasa sakit. Adapun usaha-usaha yang dilakukannya yaitu dengan cara:
1. Sugesti
Sugesti adalah memberi pengaruh pada ibu dengan pemikiran yang
diterima secara logis. Menurut psikologis social individu yang keadaan

16

psikisnya labil akan lebih mudah dipengaruh dan mudah mendapar


sugesti. Demikian juga pada wanita yang keadaan psikisnya kurang stabil,
lebih-lebih dalam masa persalinan, mudah sekali menerima pengaruh atau
menerima sugesti.Kesempatan ini harus digunakan untuk memberikan
sugesti yang bersifat positif. Misalnya ketika hamil, pada waktu
memeriksa dikatakan bahwa kehamilan normal, persalinan nanti akan
berjaln normal pula. Pada waktu persalinan pun juga diberi sugesti bahwa
persalinannya akan belangsung dengan bak seperti ibu-ibu yang lain yang
tidak mengalami kesulitan walaupun telah beberapa kali melahirkan.
Keramah-tamahan dan sikap yang menyenangkan akan menambah
besarnya sugesti yang telah diberikan.
2. Mengalihkan perhatian
Perasaan sakit akan bertambah bila perhatian dikhususkan pada rasa sakit
itu. Misalnya ibu merasa sakit, penolong memperhatikan terus-menerus,
menaruh belas kasihan yang spontan akan menambah rasa sakit. Perasaan
sakit itu dapat dikurangi dengan mengurangi perhatian terhadap ibu.
Usaha yang di lakukan misalnya mengajak bercerita, sedikit bersenda
gurau, kalau ibu masih kuat berilah buku bacaan yang menarik.
3. Kepercayan
Diusahakan agar ibu memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri bahwa ia
mampu melahirkan anak normal seperti wanita-wanita lannya, percaya
bahwa persalinan yang dihadapi akan lancar pula seperti wanita yang
lainnya. Disamping itu ibu harus mempunyai kepercayaan pada bidan atau
orang yang menolongnya, percaya bahwa penolong mempunyai
pengetahuan dasar yang cukup, mempunyai pengalaman yang banyak,
mempunyai kecepatan, keterampilan dalam menolong persalinan, maka
dengan demikian ibu akan merasa aman.

BAB III

17

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia antara lain:
1)

Penyakit yaitu keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh memerlukan

2)

pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.


Hubungan keluarga; Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan

3)
4)

pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya.


Konsep diri
Tahap Perkembangan.

3.2. Saran
Kami mengetahui makalah kami ini jauh dari sempurna, karena di dunia
ini tidak ada yang sempurna, maka dari itu, kritik dan saran dari para dosen dan
teman-teman sangat kami harapkan, agar terciptanya makalah yang lebih baik di
kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

18

Anisa.

2012. Pemenuhan kebutuhan


http://www.anisa.wordpress.com

Nasrudin.
2010.
Kebutuhan
dasar
http://www.nasrudin.blogspot.com.

dasar

ibu

manusia

selama

persalinan.

menurut

A.Maslow.

Rohani, dkk. 2011. Asuhan kebidanan pada masa persalinan. Jakarta : salemba
medika
Yeyeh Rukyah, Ai, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta : Trans Info
Media.

19

Anda mungkin juga menyukai