NIM :201912007
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Allah SWT.yang dengan karunia-Nya telah memungkinkan selesainya
makalah yang berjudul “Konsep Sehat Sakit” yang disusun dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Dasar Keperawatan. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ratna Ningsih, S.Kp., M.Kes. selaku Penanggung Jawab mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan.
2. Ibu Dr. Titi Sulastri, S.Kp., M.Kes. selaku guru Pembimbing yang memberikan dorongan
dan masukan kepada penyusun.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini belum lah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………....1
1.2 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….1
a. Tujuan umum………………………………………………………………....1
b. Tujuan khusus………………………………………………………………...1
BAB 2 TINJAUAN MATERI
2.1 Definisi Sehat……………………………………………………………………..2
a. Rentang sehat………………………………………………………………....2
b. Faktor pengaruh status kesehatan…………………………………………….3
2.2 Definisi Sakit……………………………………………………………………...4
a. Perilaku sakit………………………………………………………………….5
b. Faktor yang mempengaruhi perilaku sakit……………………………………6
c. Tahap perilaku sakit…………………………………………………………..7
d. Dampak sakit pada klien dan keluarga………………………………………..8
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN MATERI
2.3 Definisi sehat
Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah suatu kondisi dimana tidak hanya bebas
dari penyakit, tetapi penurunan daya tahan tubuh , variable genetic, dan psikologi . Membuat
definisi kesehatan tidaklah mudah karena setiap orang mempunyai konsep kesehatan
sendiri.Sehat bukanlah suatu pengetahuan ilmiah yang dapat diperoleh atau suatu benda, suatu
bagian tubuh, atau fungsi tubuh seperti pendengaran, penglihatan, atau pernafasan.Sehat adalah
suatu keadaan dimana seseorang mendefinisikannya sesuai dengan nilai yang ada pada dirinya.
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan
konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle, 1994 dalam fundamental keperawatan):
Sedangkan menurut model sistem Neuman (1989,1990) berfokus pada sehat sebagai totalitas
dari seluruh proses kehidupan, termasuk memandang sakit sebagai sebuah proses.(Dalam
fundamental keperawatan).
Sehat dalam arti paling luas adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan .
a. Rentang sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal, sehat sekali, dan sejahtera.Rentang
ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu
berubah dalam setiap waktu. Batasan sehat itu dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit. (WHO
1947 dalam Pengantar Konsep Dasar Keperawatan). Melalui rentang ini dapat diketahui batasan
perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.
Status kesehatan merupakan keadaan kesehatan seseorang dalam batas rentang sehat-sakit
yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan, social kultural, pengalaman masa
lalu, harapan seseorang tentang dirinya, keturunan, lingkungan, dan pelayanan.
1. Perkembangan
Artinya bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal
pertumbuhan dan perkembangan, mengingat proses perkembangan dimulai dari usia bayi
sampai usia lanjut memiliki pemahaman dan respon terhadap perubahan kesehatan yang
berbeda-beda. Apabila seseorang merespon baik terhadap perubahan kesehatannya, maka
akan memiliki kesehatan yang baik, demikian sebaliknya.
Perawat harus mempertimbangkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan klien pada
saat perawat menggunakan keyakinan terhadap kesehatan dan cara klien
melaksanakannya sebagai dasar dalam membuat rencana perawatan.
2. Sosial dan kultural
Sosial dan kultural akan mempengaruhi pemikiran dan keyakinan sehingga dapat
menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan. Contohnya seseorang memiliki
lingkungan tempat tinggal yang kotor namun jarang terjadi penyakit pada lingkungan itu,
maka akan timbul anggapan bahwa mereka dalam keadaan sehat.
Perawat harus mengidentifikasi dan memasukan factor budaya kedalam rencana
keperawatan klien untuk menghindari terjadinya konflik antara tujuan dan metode
keperawatan dengan latar belakang budaya klien.
3. Pengalaman masa lalu
Pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau yang buruk akan berdampak besar
dalam status kesehatan selanjutnya. Contohnya seseorang pernah mengalami tifoid,
karena pengalaman masa lalu yang salah dalam menjaga pola hidupnya yang
menyebabkan dirinya masuk rumah sakit, maka seseorang tersebut akan selalu berupaya
untuk tidak mengulangi pengalaman masa lalunya dengan mencegah hal hal yang dapat
memicu perubahan pola hidupnya.
Tim kesehatan dapat menjadi sumber yang memberi dukungan dan kepastian
untuk klien.Klien perlu diberikan keyakinan bahwa ketidakmampuan untuk merawat diri
mereka sendiri semata-mata disebabkan karena penyakit fisik yang dialaminya, bukan
karena kurangnya motivasi atau keinginan yang dimilikinya.
a. Perilaku sakit
Seorang yang sedang sakit pada umumnya mempunyai perilaku yang menurut
istilah sosiologi kedokteran disebut dengan perilaku sakit, dimana perilaku sakit itu
mencakup tentang cara seseorang memantau tubuhnya, mendefinisikan dan
menginterprestasikan gejala yang dialaminya, melakukan upaya penyembuhan, dan
menggunakan sistem pelayanan kesehatan (Mechanic,1982 dalam buku Fundamental of
Nursing).
salah satu contoh perilaku sakit dapat terjadi pada klien yang mengalami kehilangan
peran, seorang bapak yang sedang menderita sakit “diare” mungkin harus berhenti
sementara dari tanggung jawabnya bekerja di kantor dan mencari nafkah. Selain dampak
yang terjadi akibat keadaan sakit atau dirawat di rumah sakit, seseorangpun selama sakit
akan mengalami perubahan dalam berperilaku yang berdampak pada dirinya. Adapun
perubahan perilaku yang terjadi selama sakit antara lain :
1. Adanya perasaan takut\
Perubahan perilaku ini dapat terjadi pada semua orang dengan ditandai perasaan takut
sebagai dampak dari sakit. Apabila dibiarkan akan menggangu status mental
seseorang.
2. Menarik diri
Pada orang yang sakit akan selalu mengalami proses kecemasan. Tingkat kecemasan
yang dialami seseorangpun akan berbeda.
3. Egosentris
Perilaku ini dapat terjadi pada orang yang sakit yang ditunjukan dengan selalu banyak
mempersoalkan dirinya sendiri dan tidak mau mendengarkan perasaan orang lain.
Tidak semua klien melewati tahap yang ada dan tidak semua klien melewatinya
dengan cepat yang sama atau dengan sikap yang sama. Namun demikian, pola perilaku
sakit yang telah digambarkan biasanya terjadi pada banyak kasus, dan pemahaman
terhadap semua tahap yang ada akan membantu perawat mengidentifkasi perubahan
perilaku sakit klien dan bersama sama dengan klien membuat rencana perawatan yang
efektif .
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Individu yang sehat dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan pada lingkungan
internal dan eksternalnya dan dapat mempertahankan kesehatan pada seluruh dimensi dalam
dirinya,
Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna, baik secara fisik, mental, dan social serta
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO,1947). Sehat pun mempunyai
karakteristik yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif.
Potter