Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KONSEP DAN PRINSIP PROMOSIKESEHATAN

Makalah ini Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah PROMOSI KESEHATAN

Disusun oleh :
Nama: alliskha septiyani ismail
Nim:20154010052
Kelas 4B

D – III KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN TERNATE
TAHUN AJARAN 2021 / 2022
Kata pengantar

 Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “promosi kesehatan” dengan
judul “konsep dan prinsippromosi kesehatan”
            Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. Kelompok
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat.

      

Penulis

Ternate, 8 maret 2022


Daftar isi

Kata pengantar............................................................................................................................................2
Daftar isi......................................................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan................................................................................................................................4
A LATAR BELAKANG............................................................................................................................4
B RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................4
C TUJUAN............................................................................................................................................4
BAB II Pembahasan................................................................................................................................5
A PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN................................................................................................5
B TUJUAN PROMOSIKESEHATAN........................................................................................................5
C SASARAN PROMOSI KESEHATAN.....................................................................................................5
D STRATEGI PROMOSI KESEHATAN.....................................................................................................5
E PRINSIP PRINSIP PROMOSI KESEHATAN..........................................................................................5
F MEDIA PROMOSI KESEHATAN.........................................................................................................5
G SEJARAH PROMOSI KESEHATAN......................................................................................................5
PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN.........................................................................................6
a PERAN BIDAN SEBAGAI ADVOKATOR..........................................................................................6
b PERAN BIDAN SEBAGAI ADUKATOR.............................................................................................6
c PERAN BIDAN SEBAGAI FASILITATOR...........................................................................................6
d PERAN BIDAN SEBAGAI MOTIVATOR...........................................................................................6
BAB III Penutup.......................................................................................................................................7
BAB V Daftar pustaka.............................................................................................................................8
BAB I

Pendahuluan

A LATAR BELAKANG

Promosi kesehatan adalah suatu proses untuk memandirikan, memampukan, dan memperdayakan
masyarakat agar mampu meningkatkan tingkat kesehatannya, baik itu kesehatan pribadi maupun
kesehatan di lingkungan. Pelaksanaan dari promosi kesehatan memiliki peran penting dalam upaya
peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat berupa pendekatan perilaku gaya hidup yang
terwujud dalam bentuk perubahan dari pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat dalam menyikapi
suatu permasalahan kesehatan. Namun, pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang
mengabaikan hal tersebut dengan alasan seperti banyaknya aktifitas dan hal penting lainnya yang perlu
dilakukan selain menjaga kesehatan.

Dalam memengaruhi perilaku kesehatan masyarakat, perlu beberapa usaha dalam melakukan
promosi kesehatan. Dimana dalam penyampaian infomasi dari promosi kesehatan tersebut harus
efektif, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Cara penyampaian informasi kesehatan yang dianggap efektif itu salah
satunya adalah melalui media promosi kesehatan.

Media promosi kesehatan merupakan suatu sarana dan upaya untuk menampilkan informasi atau
pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator dengan sasaran berupa peningkatan pengetahuan
untuk mengubah perilaku kesehatan yang lebih baik. Media yang biasa digunakan dalam promosi
kesehatan dapat berupa media visual, audio, maupun audio visual. Contoh dari media audio visual
berupa video yang dapat disiarkan melalui televisi maupun smartphone. Pada media audio contohnya
seperti pesan-pesan yang dapat didengar dari radio. Sedangkan media visual berupa media cetak yang
dapat dipasang di tempat umum, contohnya poster, booklet, flipchart, slide, majalah, dan leaflet.

Media leaflet adalah selembar kertas yang disajikan dalam bentuk lipatan berisikan tulisan
mengenai sebuah masalah yang ditujukan kepada suatu sasaran

B RUMUSAN MASALAH

A Apa Pengertian Promosi Kesehatan


B Apa Tujuan Promosikesehatan
C Mengidentifikasi Sasaran Promosi Kesehatan
D Bagaimana Mengidentifikasi Strategi Promosi Kesehatan
E Apa Prinsip Prinsip Promosi Kesehatan
F Mengidentifikasi Media Promosi Kesehatan
G Bagaimana Sejarah Promosi Kesehatan

C TUJUAN

A Mengidentifikasi Pengertian Promosi Kesehatan

B Mengidentifikasi Tujuan Promosikesehatan

C Mengidentifikasi Mengidentifikasi Sasaran Promosi Kesehatan

D Mengidentifikasi Strategi Promosi Kesehatan

E Mengidentifikasi Prinsip Prinsip Promosi Kesehatan

F Mengidentifikasi Media Promosi Kesehatan

G Mengidentifikasi Sejarah Promosi Kesehatan


BAB II Pembahasan

A PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN


Menurut WHO, Promosi kesehatan adalah proses atau upayapemberdayaan masyarakat
untuk dapat memelihara dan meningkatkankesehatannya.Untuk mencapai keadaan sehat,
seseorang atau kelompok harus mampumengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu
memenuhi kebutuhandan merubah atau mengendalikan lingkungan (Piagam Ottawwa,
1986).

B TUJUAN PROMOSIKESEHATAN
a Tersosialisasinya program program kesehatan
b Terwujudnya masyarakat yang berbudaya hidup bersih dansehat
c Terwujudnya gerakan hidup sehat di masyarakat untuk menujuterwujudnya
kabupaten/kota sehat, provinsi sehat dan MDGs.

C SASARAN PROMOSI KESEHATAN


a Perorangan / Keluarga
Contoh tindakan : Memperoleh informasi kesehatan melaluiberbagai saluran baik
langsung maupun melalui media Massa,Berperan aktif dalam upaya / kegiatan
kesehatan,dll.

b Tatanan-tatanan lain
Contoh tindakan: Adanya kader kesehatan untuk masing-masingtatanan, mewujudkan
tatanan yang sehat untuk menujuterwujudnya kawasan sehat,dll.

c Ormas/Organisasi profesi/LSM
Contoh tindakan: Menggalang potensi untuk mengembankangerakan/upaya kesehatan,
Bergotong royong untuk mewujudkanlingkungan sehat, dll.

Petugas/Program/Institusi Kesehatan
d Contoh tindakan: Melakukan promosi kesehatan dalam setiapprogram kesehatan yang di
selenggarakan, mendukungtumbuhnya gerakan hidup sehat di masyarakat,dll.

e Lembaga Pemerintah/Lintas sektor/politis/swasta.


Contoh tindakan: Peduli dan mendukung upaya kesehatan,minimal dalam
mengembangkan lingkungan dan perilaku sehat.
D STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
Ada 3 strategi dalam promosi kesehatan:
a Advokasi (advocacy)
Agar pembuat kebijakan mengeluarkan peraturan yangmenguntungkan kesehatan dengan
cara pendekatan kepadapengambil keputusan, sekutu/teman, kelompok
yangmenolak/lawan yang mendorong suatu perubahan dalamkebijakan, program dan
peraturan.
b Dukungan Sosial (social support)
Agar kegiatan promosi kesehatan mendapat dukungan daritokoh masyarakat dengan cara
menciptakan suasana kondusifuntuk menunjang pembangunan kesehatan sehingga
mayarakatterdorong untuk melakukan perilaku hidup sehat.
c Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)
Agar masyarakat mempunyai kemampuan untuk meningkatkankesehatannya dengan cara
memandirikan masyarakat secaraproaktif mempraktekkan hidup bersih dan sehat
secaramandiri.

E PRINSIP PRINSIP PROMOSI KESEHATAN


Dalam pelaksanaan, promosikesehatan terdapat prinsip prinsip yang brguna sebagai dasar
dasar dari pelaksanaan program promosi ksehatan
Prinsip prinsip meliputi:

a Promosi Kesehatan (Health Promotion) yang merupakan Proses pemberdayaan


masyarakat untuk memelihara meningkatkan dan melindungikesehatannya the process of
enabling people to control over and improvetheir health lebih luas dari pendidikan atau
Penyuluhan Kesehatan! PromosiKesehatan meliputi Pendidikan Penyuluhan Kesehatan
dan di pihak lainPenyuluhan Pendidikan Kesehatan merupakan bagian penting dari
Promosi Kesehatan

b Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan perbaikan perilaku dibidang kesehatan


disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal hal lain yang sangat
berpengaruh terhadap prbaikan perilaku dan kualitaskesehatan

c Promosi kesehatan berpatokan ada lima tatanan yaitu dirumah tempat tinggal (where we
live) di sekolah (where we learn) di tempat kerja pwhere we work) di tempat umum
(where we play and doeverything) dan di sarana kesehatan (where we get health service)
d Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi yang dilandasi oleh
kesamaan equity keterbukaan transparan dan saling memberi manfaat mutual benefit
Kemitraan ini dikembangkan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk sasta dan
lembaga adaya Masyarakat juga se$ara lintas program dan lintas sektor

F MEDIA PROMOSI KESEHATAN


Media Promosi Kesehatan Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya
untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik
melalui media cetak, elektronika (berupa radio, TV, komputer dan sebagainya) dan media
luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang kemudian
diharapkan menjadi perubahan pada perilaku ke arah positif di bidang kesehatan
(Notoatmodjo, 2005). Media promosi kesehatan dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Media cetak
Media cetak dapat sebagai alat bantu untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan,
beberapa contohnya seperti booklet, leaflet, rubik dan poster. Booklet adalah media
untuk menyampaikan pesan kesehatan dalam bentuk buku baik berupa tulisan
maupun gambar. Leaflet adalah media penyampaian informasi yang berbentuk
selembar kertas yang dilipat. Rubik adalah media yang berbentuk seperti majalah
yang membahas tentang masalah kesehatan. Kemudian poster adalah media cetak
yang berisi pesan atau informasi kesehatan yang umumnya ditempel di tembok,
tempat umum atau kendaraan umum.
2. Media elektronik
Media elektronik merupakan suatu media bergerak yang dinamis, dapat dilihat dan
didengar dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Contoh dari media elektronik
adalah TV, radio, film, vidio film, cassete, CD, dan VCD.
3. Media luar ruangan
Media luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya diluar ruangan secara
umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya papan reklame,
spanduk, pameran, banner dan TV layar lebar. Papan reklame adalah poster dalam
ukuran besar yang dapat dilihat secara umum di pekerjaan. Spanduk adalah suatu
pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat pada secarik kain dengan
ukuran yang sudah ditentukan.
G SEJARAH PROMOSI KESEHATAN

Perkembangan Promosi Kesehatan tidak terlepas dari perkembangan sejarah Kesehatan


Masyarakat di Indonesia dan dipengaruhi juga oleh perkembangan Promosi Kesehatan
International yaitu dimulainya program Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
(PKMD) pada tahun 1975 dan tingkat Internasional tahun 1978 Deklarasi Alma Ata
tentang Primary Health Care tersebut sebagai tonggak sejarah cikal bakal Promosi
Kesehatan (Departemen Kesehatan, 1994).

Istilah Health Promotion (Promosi Kesehatan) sebenarnya sudah mulai dicetuskan


setidaknya pada tahun 1986, ketika diselenggarakannya Konferensi Internasional pertama
tentang Health Promotion di Ottawa, Canada pada tahun 1986.Pada waktu itu
dicanangkan ”the Ottawa Charter”, yang didalamnya memuat definisi serta prinsip-
prinsip dasar Promosi kesehatan. Namun istilah tersebut pada waktu itu di Indonesia
belum terlalu populer seperti sekarang. Pada masa itu, istilah yang cukup terkenal
hanyalah Penyuluhan Kesehatan, selain itu muncul pula istilah-istilah populer lain seperti
KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), Social Marketing (Pemasaran Sosial) dan
Mobilisasi Sosial.

Selanjutnya perkembangan Promosi Kesehatan di Indonesia adalah seperti uraian berikut


ini:

1. Sebelum Tahun 1965


Pada saat itu istilahnya adalah Pendidikan Kesehatan. Dalam program-program
kesehatan, Pendidikan Kesehatan hanya sebagai pelengkap pelayanan kesehatan,
terutama pada saat terjadi keadaan kritis seperti wabah penyakit, bencana, dsb.
Sasarannya perseorangan (individu), supaya sasaran program lebih kepada perubahan
pengetahuan seseorang.

2. Periode Tahun 1965-1975


Pada periode ini sasaran program mulai perhatian kepada masyarakat. Saat itu juga
dimulainya peningkatan tenaga profesional melalui program Health Educational Service
(HES). Tetapi intervensi program masih banyak yang bersifat individual walau sudah
mulai aktif ke masyarakat. Sasaran program adalah perubahan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan.
3. Periode Tahun 1975-1985
Istilahnya mulai berubah menjadi Penyuluhan Kesehatan. Di tingkat Departeme
Kesehatan ada Direktorat PKM. PKMD menjadi andalan program sebagai pendekatan

Community Development.
Saat itu mulai diperkenalkannya Dokter Kecil pada program UKS di SD. Departemen
Kesehatan sudah mulai aktif membina dan memberdayakan masyarakat. Saat itulah
Posyandu lahir sebagai pusat pemberdayaan dan mobilisasi masyarakat.
Sasaran program adalah perubahan perilaku masyarakat tentang kesehatan. Pendidikan
kesehatan pada era tahun 80-an menekankan pada pemberian informasi kesehatan melalui
media dan teknologi pendidikan kepada masyarakat dengan harapan masyarakat mau
melakukan perilaku hidup sehat.
Namun kenyataannya, perubahan tersebut sangat lamban sehingga dampaknya terhadap
perbaikan kesehatan sangat kecil. Dengan kata lain, peningkatan pengetahuan yang tinggi
tidak diikuti dengan perubahan perilaku. Seperti yang diungkap hasil penelitian, 80%
masyarakat tahu cara mencegah demam berdarah dengan melakukan 3M (menguras,
menutup dan mengubur) tetapi hanya 35% dari masyarakat yang benar-benar melakukan
3M tersebut.
LINGKUP PROMOSI KESEHATAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

1 Bayi (0-1 Tahun)


Lingkup promosi kesehatan terhadap neonatus meliputi termoregulasi,pernapasan,
resusitasi, bounding attachment, pemberian ASI awal,kebersihan, tidur, eliminasi, dan
keamanan.

2 Anak Balita (1-5 Tahun)


Lingkup promosi kesehatan terhadap bayi meliputi Air Susu ibu (ASI),Gizi/Nutrisi,
Pertumbuhan, Perkembangan, Bounding, Imunisasi,Keamanan, Kebersihan.Memberikan
promosi kesehatan mengenai tindakan-tindakan ataukeadaan yang terkait dengan
kesehatan yang ditujukan kepada bayibukan berarti bidan harus memberikan penyuluhan
langsung terhadapbayi. Tetapi bidan harus memberikan promosi kesehatan bayi
kepadaibu, ayah atau keluarga bayi. Banyak sekali lingkup promosi kebidananterhadap
bayi, salah satunya adalah pentingnya ASI. Dalam praktiknya,bidan harus mampu
mempromosikan kepada ibu bahwa ASI sangat penting bagi bayi. Pemberian ASI harus
dianjurkan kepada setiap ibukarena ASI yang pertama (kolostrum) mengandung zar anti-
bodi yangdapat mencegah infeksi pada bayi, bayi yang minum ASI jarangmengalami
gastroenteritis, lemak dan protein ASI mudah dicerna, dapatmengeratkan hubungan ibu
dan bayi serta ASI merupakan susu buatanalam yang lebih baik, suci hama, segar, murah,
tersedia setiap waktu.Dengan alasan-alasan yang diberikan oleh bidan melalui
promosikesehatan diharapkan ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikanoleh bidan

3  Remaja (13- 18 Tahun)


Lingkup promosi kesehatan terhadap remaja meliputi gizi/nutrisi,sosialisasi, pendidikan
kesehatan, pergaulan, sexualitas dankemandirian.Pembinaan remaja terutama wanitanya,
tidak hanya ditujukan sematakepada masalah gangguan kesehatan (penyakit sistem
reproduksi).Faktor perkembangan psikologis dan sosial perlu diperhatikan
dalammembina kesehatan remaja. Remaja yang tumbuh berkembang secarabiologis
diikuti oleh perkembangan pskologis dan sosialnya. Alam dan pikiran remaja perlu
diketahui. Remaja yang berjiwa muda memilikisifat menantang sesuatu yang dianggap
kaku dan kolot serta ingin akankebebasan dapat menimbulkan konflik di dalam diri
mereka.Pendekatan keremajaan di dalam membina kesehatan diperlukan.Penyampaian
pesan kesehatan dilakukan melalui bahasa remaja.Bimbingan kepada remaja antara lain
mencakup perkawinan yangsehat, keluarga yang sehat, sistem reproduksi dan
masalahnya, sikapdan perilaku remaja yang positif dan sebagainya.
4 Ibu Hamil
Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu hamil meliputi lingkup fisikdan psikologis.
Lingkup fisik meliputi gizi, oksigen, personal hygiene,pakaian, eliminasi, sexual,
mobilisasi, body mekanik, exercise/senamhamil, istirahat, imunisasi, traveling, persiapan
laktasi, ersiapanpersalinan dan kelahiran, kesejahteraan janin,
ketidaknyamanan,pendidikan kesehatan dan pekerjaan. Lingkup psikologis
meliputiSupport keluarga, support tenaga kesehatan, rasa aman dan nyaman,persiapan
menjadi orang tua, dan persiapan sibling.Kehamilan merupakan episode dramatis
terhadap kondisi biologis, sehingga ibu dapat melakukan persiapan-persiapan ibu
menyusui.Lingkup promosi kesehatan yang diberikan kepada ibu menyusuimeliputi
kebersihan diri, istirahat, sexual, pemberian ASI, nutrisi bagibayi, pendidikan kesehatan
gizi ibu menyusui, dan meyakinkan pada ibumenyusui bahwa tidak ada pantangan makan
selama menyusui. Sebagaicontoh terdapat mitos yang sudah beredar sejak dulu bahwa
ibumenyusui tidak boleh makan makanan yang berbau amis karena akanmenyebabkan
asinya amis. Disinilah tugas bidan untuk meluruskanmitos tersebut bahwa justru
makanan yang amis dibutuhkan oleh ibumenyusui karena mengandung protein tinggi
melalui promosikesehatan.

5 Ibu Bersalin
Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu bersalin meliputi persiapanpersalinan, nutrisi dan
cairan, dukungan, kesejahteraan janin,keterlibatan keluarga serta mengurangi rasa sakit.
Promosi kesehatan terhadap ibu bersalin dapat mencegah terjadinyadepresi saat atau setelah
melahirkan. Cemas menghadapi persalinanadalah hal yang wajar tetapi seorang bidan harus
mampu mengatasi haltersebut. Salah satunya adalah memberikan promosi kesehatan
ibubersalin. Persainan dan kelahiran merupakan proses yang fisiologis.Kelahiran seorang bayi
juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dankeluarga nantikan selama 9 bulan. Ketika
persalinan dimulai, perananibu adalah untuk melahirkan bayinya. Untuk itu, dengan
diberikanpromosi kesehatan dapat mengatasi rasa cemas, khawatir, panik dandepresi ibu
bersalin. Promosi ini lebih baik diberikan jauh hari sebelumbersalin, misalnya saat hamil
trimester III
6 Ibu nifas
Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dancairan, ambulasi, eliminasi,
kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual,latihan/senam nifas, tanda bahaya, keluarga Berencana
dan pemberianASI.Bidan tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalammasa
nifas bidan dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek dan
lemas. Ibu dan bayi diberikankesempatan untuk beristirahat. Saat ibu masih merasa lemas,
promosikesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu nifas, misanya keluargapasien
diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan setiapwaktu, bangun bila mau kencing
dan sebagainya.Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikankesehatan,
bidan diperkenankan untuk memberikan pendidikankesehatan. Itupun sedikit demi sedikit
sesuai kemampuan ibu.Pendidikan kesehatan yang diberikan misalnya setelah melahirkan
ibuboleh makan seperti biasa, setiap hari minum air putih minimal 8 gelas,ibu diajari cara
menyusui dan perawatan payudara, gizi ibu nifas dansebagainya. Diharapkan dengan
memberikan promosi kesehatan padaibu nifas, ibu nifas dapat menghadapi masa nifas dengan
baik dannormal.
7 Ibu Menyusui
Hak seorang bayi adalah menyusu kepada ibunya. Sebagai promotorkesehatan, bidan
diharapkan mampu memberikan pendidikan pada ibumenyusui. Pendidikan lebih baik diberikan
sebelum ibu bersalin, sehingga ibu dapat melakukan persiapan-persiapan ibu menyusui.Lingkup
promosi kesehatan yang diberikan kepada ibu menyusuimeliputi kebersihan diri, istirahat,
sexual, pemberian ASI, nutrisi bagibayi, pendidikan kesehatan gizi ibu menyusui, dan
meyakinkan pada ibumenyusui bahwa tidak ada pantangan makan selama menyusui.
Sebagaicontoh terdapat mitos yang sudah beredar sejak dulu bahwa ibumenyusui tidak boleh
makan makanan yang berbau amis karena akanmenyebabkan asinya amis. Disinilah tugas bidan
untuk meluruskanmitos tersebut bahwa justru makanan yang amis dibutuhkan oleh ibumenyusui
karena mengandung protein tinggi melalui promosikesehatan.

 
8 PUS/WUS
Lingkup promosi kesehatan terhadap PUS/WUS meliputi persiapanhamil, keluarga
berencana, kesehatan, parenting, nutrisi danproduktifitas.Penyuluhan tentang kesehatan
pada masa pra kehamilan di sampaikanpada kelompok wanita usia subur/pria usia subur
yang akan menikah.Penyampaian tentang kesehatan ini disesuaikan dengan tingkat
intelektual klien. Nasehat yang diberikan menggunakan bahasa yangmudah dicerna,
karena informasi yang diberikan bersifat pribadi dansensitif.Wanita usia subur juga
diberikan pendidikan mengenai gangguankesehatan, akibat gangguan sistem reproduksi.
Gangguan sistemreproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat
terhadapkondisi psikologis dan lingkungan sosial klien itu sendiri. Bila masalahkesehatan
itu sangat kompleks, perlu dikonsultasikan ke ahli yangrelevan atau dirujuk ke unit
pelayanan kesehatan yang fasilitasnya lebihlengkap. Faktor keluarga juga turut
mempengaruhi kondisi WUS/PUSyang akan memasuki pintu gerbang pernikahan. Bidan
dapatmenggunakan pengaruh keluarga untuk memperkuat mental WUS/PUSdalam
memasuki masa perkawinan dan kehamilan.
 
9 Klimakterium/ Menopause
Lingkup promosi kesehatan terhadap klimakterium/menopausemeliputi nutrisi,
psikologis, olah raga, kesehatan umum, supportkeluarga dan support tenaga kesehatan.
Masa menopause merupaka fase yang selalu terjadi pada wanita yangmenginjak umur 44
tahun dan ditandai dengan berhentinya haid.Terkadang wanita belum siap menghadapi
masa ini karena merekaselalu beranggapan bahwa seorang wanita yang
mengalamimmenopause adalah wanita yang tidak berguna.Untuk mengawali promosi
kesehatan, bidan sebelumnya harusmengetahui ketakutan-ketakutan yang mungkin
dialami pada masamenopause, misalnya secara fisik wanita sering merasa dirinya
tidakcantik lagi, berkulit keriput, berbadan bungkuk dan sebagainya. Secarabiologis
kekhawatiran tidak mampu melayani suami karena dirasakansakit saat berhubungan
seksual. Secara psikologis sering mengalamisusah tidur sehingga mengganggu aktivitas
di siang hari
BAB III

Anda mungkin juga menyukai