Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TRANSPLANTASI DALAM AJARAN GEREJA

KATHOLIK

Pengampu : Drs. B.S Tulus

Di susun oleh :
Dieta Eti Indrawati
2004003
STR KEBIDANAN 0 TAHUN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA


SEMARANG TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “TRANSPLANTASI DALAM AJARAN AGAMA KATHOLIK”.
Perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih kepada : Bapak Dosen mata
kuliah Agama Katholik atas tugas yang diberikan sehingga menambah wawasan
kami. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami yang memohon saran dan
kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penyusun

Dieta Eti Indrawati


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, dunia juga
mengalami perkembangannya di berbagai bidang. Salah satunya adalah
kemajuan di bidang kesehatan yaitu teknik transplantasi organ. Transplantasi
adalah pemindahan suatu organ manusia tertentu dari tubuh sendiri ke tubuh
orang lain atau sebaliknya dengan persyaratan dan kondisi tertentu.
Transplantasi bertujuan untuk memulihkan kembali fungsi organ.
Tidak terkecuali medis di Indonesia ,karena saat ini di Indonesia
transplantasi organ diatur dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
Sedangkan peraturan pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah No.
18 Tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta
Transplantasi Alat atau Jaringan Tubuh Manusia.Namun walaupun di atur oleh
pemerintah namun Transplantasi ini masih mengalami pro dan kontra di
kalangan masyarakat maupun dunia kesehatan tentang etis dan tidaknya
praktek transplantasi organ. Salah satu pandangan agama tentang Transplansi
organ dalam ajaran agama Kristen katolik ditegaskan Paus Yohanes Paulus I
pada September 1978 :

“Mendonorkan anggota tubuh setelah meninggal adalah sumbangan


kemanusiaan yang mulia dalam rangka memperbaiki dan memperpanjang
hidup sesamanyaâ” Jadi, menurut pandangan agama kristen katolik sendiri
Transplantasi itu diperbolehkan dan menjadikan tindakan Transplantasi
sebagai amal”
2. Tujuan
Adapun tujuan Makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum Untuk menginformasikan kepada pembaca mengenai
Transplantasi organ baik secara umum maupun khusus dalam
pandangan agama katolik.
2. Tujuan Khusus Tujuan Khusus di antaranya :
a. Mengetahui pengertian Transplantasi Organ.
b. Mengetahui kajian agama katolik tentang Transplantasi Organ
c. Mengetahui akibat Transplantasi Organ.
3. Manfaat Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai sarana memperluas wawasan mengenai Transplantasi Organ.
b. Sebagai sarana pembelajaran Transplantasi Organ menurut agama
Katolik.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Transplantasi
a. Menurut Agama Katolik
Pada umumnya, Gereja Katolik memperkenankan transplantasi organ
tubuh. Dalam ensiklik “Evangelium Vitae” (= Injil Kehidupan), Bapa Suci
Yohanes Paulus II menyatakan :

“ada kepahlawanan harian, yang terdiri dari amal perbuatan berbagi sesuatu,
besar atau kecil, yang menggalang kebudayaan hidup yang otentik. Teladan
amal perbuatan yang secara khas layak dipuji seperti itu ialah pendermaan
organ-organ, yang dilaksanakan melalui cara yang dari sudut etika dapat
diterima, dengan maksud menawarkan kemungkinan kesehatan dan bahkan
hidup sendiri kepada orang sakit, yang kadang sudah tidak mempunyai
harapan lain lagi”
(No. 86)

Ajaran ini menggemakan Katekismus Gereja Katolik :


“Transplantasi sesuai dengan hukum susila dan malahan dapat berjasa sekali,
kalau bahaya dan resiko fisik dan psikis, yang dipikul pemberi, sesuai dengan
kegunaan yang diharapkan pada penerima” (No. 2296).

Guna memahami ajaran ini dengan lebih baik, marilah kita bergerak selangkah
demi selangkah. Perlu dicatat bahwa masalah ini pertama kali dibahas dengan
jelas oleh Paus Pius XII pada tahun 1950-an, dan kemudian disempurnakan
sesuai dengan kemajuan-kemajuan yang berhasil dicapai dalam bidang medis.
Sedangkan dalam bidang kesehatan Transplantasi dapat di artikan sebagai;
“suatu proses pemindahan atau pencangkokan jaringan atau organ tubuh dari
suatu atau seorang individu ke tempat yang lain pada individu itu atau ke
tubuh individu lain”. Dalam dunia kedokteran jaringan atau organ tubuh yang
dipindah disebut graft atau transplant,pemberi transplant disebut
donor,penerima transplant disebut kost atau resipien. Transplantasi termasuk
inovasi alternatif dalam dunia bedah kedokteran modern, meski telah
dilakukan beberapa abad sebelumnya secara sederhana. Perkembangan dunia
bedah beberapa dekade terakhir, kajian dan studi mengenai transplantasi
meramaikan perkembangan ilmu kedokteran karena merupakan tantangan
medis tersendiri di Indonesia.

b. TRANSPLANTASI MENURUT PANDANGAN MEDIS


Transplantasi organ adalah transplantasi atau cangkok atau
pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain,
atau dari suatu bagian ke bagian yang lain pada tubuh yang sama.
Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ yang rusak atau tak
befungsi pada penerima dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor.
Donor organ dapat merupakan orang yang masih hidup maupun telah
meninggal. Pada abad ke-16 dokter telah berhasil mencangkokkan kaki orang
hitam pada kaki orang kulit putih
Organ-organ yang dapat ditransplantasikan adalah jantung,
transplantasi ginjal, hati, paru-paru, pankreas, organ pencernaan, dan kelenjar
timus, juga jaringan, termasuk cangkok tulang, tendon (2 hal ini biasa disebut
cangkok mukuloskeletal), cangkok kornea, cangkok kulit, penanaman Katup
jantung buatan, saraf dan pembuluh darah. Di dunia, cangkok ginjal adalah
yang terbanyak di antara cangkok organ, diikuti oleh hati dan jantung. Jaringan
yang paling banyak ditransplantasikan adalah cangkok kornea dan
mukuloskeletal; jumlahnya 10x lebih banyak dari transplantasi organ.
Dari sudut pandang medis dan sains, sebenarnya ada tiga masalah utama yang
dikhawatirkan terjadi dari praktik transplantasi, yaitu reaksi penolakan, fungsi
fisiologis organ transplantasi, dan risiko infeksi.
Di kalangan para profesional medis, transplantasi organ dari sesama
manusia masih bisa menimbulkan risiko penolakan organ oleh sistem imunitas
penerima organ sehingga dikhawatirkan bila organ yang ditransplantasikan
tidak berasal dari manusia, reaksi penolakan yang lebih kuat di tubuh
penerima.

2. Kajian Agama Katolik


Gereja menganjurkan kita untuk mendonorkan organ tubuh sekalipun
jantung kita, asal saja sewaktu menjadi donor kita sudah benar-benar mati
artinya bukan mati secara medis yaitu otak kita yang mati, seperti koma,
vegetative state atau kematian medis lainnya. Tentu kalau kita dalam keadaan
hidup dan sehat kita dianjurkan untuk menolong hidup orang lain dengan
menjadi donor. Kesimpulannya bila donor tidak menuntut kita harus mati,
maka kita dianjurkan untuk melakukannya. Sedangkan menjadi donor mati,
maka kita sebagai umat Katolik wajib untuk dinyatakan mati oleh ajaran GK.
kematian klinis atau medis bukan mati sepenuhnya, jadi kita harus
menunggu sampai si donor benar-benar mati untuk dipanen organ, dan ini
terbukti tidak ada halangan bagi kebutuhan medis dalam pengambilan organ.
Walaupun banyak orang Kristen mungkin gagal untuk menyumbangkan organ.
Dalam berdebat untuk diperbolehkannya donor organ tubuh, Simcox
mencakup ajaran-ajaran Paulus tentang tubuh dibangkitkan. Sebuah
pemahaman yang benar 1 Korintus 15:35-49 mengajarkan perbedaan yang
besar antara tubuh fisik pada saat kematian, yang mungkin terkubur atau
dibuang dengan beragai cara dan tubuh rohani kebangkitan. Pandangan
Katolik transplantasi sebagai tindakan amal dan cinta. Transplantasi secara
moral dan etika dapat diterima.

Paulus XVI menyatakan :


"Untuk menjadi donor organ berarti untuk melaksanakan suatu tindakan cinta
kepada seseorang yang membutuhkan, ke arah seorang saudara dalam
kesulitan. Ini adalah tindakan bebas cinta yang setiap orang yang berkehendak
baik dapat melakukannya setiap saat untuk memberikan organ kepada siapa
saja mungkin membutuhkan.’’

Alkitab tidak melarang memperpanjang hidup melalui prosedur medis


transplantasi organ. Dalam pandangan Agama Katolik, transplantasi ditegaskan
Paus Yohanes Paulus I pada September 1978 :
“Mendonorkan anggota tubuh setelah meninggal adalah sumbangan
kemanusiaan yang mulia dalam rangka memperbaiki dan memperpanjang
hidup sesamanyaâ” Jadi, menurut pandangan agama kristen katolik sendiri
Transplantasi Organ itu diperbolehkan sebagai amal dan tindakan cinta
kepada seseorang yang membutuhkan:

3. Akibat Transplantasi Organ


Efek transplantasi seperti transplantasi ginjal bagi donor adalah
kurangnya fungsi ginjal akibat hanya ada satu ginjal. Namun jangan khawatir,
karena efek itu hanya kecil sekali. Sementara bagi resipien adalah dapat
mengobati penyakit ginjalnya apabila ginjal dari pendonor cocok. Biasanya
didalam tubuh ginjal donor akan di kenali sebagai benda asing bagi tubuh
sehingga tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan apa yg dikenalinya
sebagai benda asing. Makanya resipien diwajibkan untuk terus minum obat
imunosupresan seumur hidupnya agar ginjal donor tidak dilawan oleh tubuh.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Jadi,dapat di simpulkan bahwa Transplantasi Organ dalam pandangan
Agama Katolik di perboleh kan di jelaskan di alkitab “tidak di larang
memperpanjang hidup melalui prosedur medis Transplantasi Organ” dan
ditegaskan Paus Yohanes Paulus I pada September 1978:
“Mendonorkan anggota tubuh setelah meninggal adalah sumbangan
kemanusiaan yang mulia dalam rangka memperbaiki dan memperpanjang
hidup sesamanyaâ” Karena selain mendapatkan amal dan di harus kan untuk
nilai kemanusiaan”
donor tidak menuntut kita harus mati, maka kita dianjurkan untuk
melakukannya. Sedangkan menjadi donor mati, maka umat Katolik wajib untuk
dinyatakan mati oleh ajaran GK. Kematian klinis atau medis bukan mati
sepenuhnya, jadi harus menunggu sampai si donor benar-benar mati untuk
dipanen organ, dan ini terbukti tidak ada halangan bagi kebutuhan medis
dalam pengambilan organ.

2. Saran
Saran yang dapat kami sampai kan adalah sebagai berikut :
a. Di harapkan lebih banyak lagi donatur organ, agar kita dapat
membantu memperpanjang hidup seseorang.
b. Di lakukan penyuluhan tentang Transplantasi Organ di gereja agar
lebih banyaknya donatur.
c. Di lakukan penyuluhan tentang Translantasi Organ agar kurangnya
rasa takut masyarakat untuk melakukan Transplantasi Organ.
DAFTAR PUSTAKA

Endangsriyani,blogspot.com/transplantasi-organ
www.slideshare.net,Desyanwar/transplantasi-menurut-beberapa-
agama
DekOka,transplantasi-organ-di-pandang-dari-
agama,www.slideshare.com

Anda mungkin juga menyukai