Anda di halaman 1dari 6

Dosen Pengampuh Mata Kuliah: Ns. Zakariayati.,skm., S. Kep,.M.

Kep

HIPERTENSI

DI SUSUN OLEH :

NAMA : NUR ANNISA JULIANA ANANDA


NIM : 219026
KELAS : DIII KEPERAWATAN/ 3A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
MAKASSAR 2021

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik

sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg.

Hipertensi tidak hanya berisiko tinggi menderita penyakit jantung,

tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan

pembuluh darah dann makin tinggi tekanan darah, makin besar

resikonya (Amin dan Hardi, 2015).

B. Penyebab

Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi atas dua yaitu

1. Hipertensi Primer

Hipertensi primer merupakan hipertensi dimana etiologi

patofisiologinya tidak diketahui. Hepertensi jenis ini tidak dapat

disembuhkan tetapi dapat terkontrol. Berdasarkan literatur >90%

pasien dengan hipertensi merupakan hipertensi primer. Hipertensi

sering turun-temurun dalam suatu keluarga, hal ini menunjukkan

bahwa faktor genetik memegang peran penting pada patogenesis

hipertensi primer.

2. Hipertensi Sekunder

Berdasaarkan literatur <10% penderita hipertensi sekunder,

hipertensi sekunder yang disebabkan dari penyakit komorbid atau

obat tertentu. Pada kebanyakan kasus disfungsi renal akibat

penyakit ginjal kronis atau penyakit renovaskuler adalah penyebab

sekunder yang paling sering. Obat-obat tertentu, baik secara

langsung maupun tidak,dapat menyebabkan hipertensi atau


memperberat hipertensi. Apabila penyeban sekunder dapat di

identifikasi, maka dengan menghetikan obat yang bersangkutan

atau mengobati/mengoreksi komorbid yang menyertainya sudah

merupakan tahap pertama dalam penanganan hipertensi sekunder.

[ CITATION Gle17 \l 1033 ].

C. Tanda dan Gejala Hipertensi

Tanda dan gejala hipertensi sepetri :

1. Pusing

2. Sakit kepala

3. Tengkuk terasa pegal

4. Mudah marah

5. Sulit bernapas

6. Pandangan kabur

Pada umumnya seseorang yang menderita hipertensi akan terjadi

peningkatan tekanan darah yang lebih dari normal dan biasanya akan

muncul tanda dan gejala yaitu salah satu tengkuk terasa pegal.

Tengkuk terasa pegal atau kekuatan pada otot tengkuk diakibatkan

karena terjadi peningkatan tekanan pada dinding pembuluh darah di

daerah leher sehingga aliran darah menjadi tidak lancar, dan hasil

akhir dari metabolisme di daerah leher akibat kekurangan O2 dan

nutrisi tertimbun dan menimbulkan peradangan pada daerah pelekatan

otot dan tulang sehingga muncul rasa nyeri. Nyeri yang dirasakann

oleh penderita hipertensi akan mengganggu aktivitasnya sehari-hari.


Pada umumnya penderita hipertensi akan merasakan nyeri tengkuk

atau leher namun tidak semua penderita hipertensi mengalami nyeri

tengkuk bisa saja tanda dan gejala hipertensi yang lain yang akan

muncul karena biasanya tanda dan gejala hipertensi yang muncul

merupakan dari penyakit lain. [ CITATION Sit15 \l 1033 ]

D. Cara Mencegah Hipertensi

Menurut Evelyn Nady Damanti, (2021) pencegahan hipertensi bisa

dilakukan dengan cara berikut :

1. Memeriksa tekanan darah secara teratur

2. Menjaga berat badan ideal

3. Mengurangi konsumsi garam

4. Hindari merokok

5. Berolahraga secara teratur

6. Mengurangi stress

7. Menghindari makanan berlemak

E. Pengobatan Hipertensi

Menurut Soeparman dkk, (2012) pengobatan hipertensi dapat

dilakukan secara medis dan tradisional.

1. Medis

Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa

obat:

a. Diuretic (tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (furosemide).

Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses


pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium

berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka

pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.

b. Beta-blockers (atenolol (tenorim), Capoten (captopril).

Merupakan obat yang dipakai dalam upayaa pengontrolan

tekanan daaraah melalui proses memperlambat kerja jantung

dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.

c. Calcium channel blockers (norvasc (amlopidine),

angiotensinconverting enzyme (ACE). Merupakan salah satu

obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau

hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga

memperlebar pembuluh darah.

2. Dengan obat tradisional

Contoh obat tradisional

a. Mentimun dicuci sampai bersih lalu bleder. Peras dan saring

airnya lalu diminum pagi sore

b. Sepuluhh lembar daun salam direbus dalam dua gelas, diminum

pagi dan sore.

c. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air

sampai airnya tinggal satu gelas, diminum pagi dan sore.

DAFTAR PUSTAKA
Evelyn Nady Damanti. (2021). program GERMAS "melakkukan aktivitas
fisik" sebagai upayaa pencegahan penyakit hipertensi. IIK surya mitra
husada indonesia .
Glenys Yulanda dan Rika Lisiswanti. (2017). Penatalaksanaa hipertensi
perimer. Medikal journal of lampung university , 1-20.
Pudiastuti. (2013). Penyakit-Penyakit Mematikan . Yogyakarta: Nuha
Medika.
Siti Rohimah, Eli Kurniasih. (2015). pengaruh kompres hangat pada
pasien hipertensi esensial . jurnal kesehatan bakt tunas husada , 214-215.
Soeparman dkk. (2012). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.
Triyanto. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita HIpertensi
Secara Terpadu. Yogyakatraa: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai