Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi , yang
dimana kesehatan reproduksi ini tidak hanya mencakup pada Pendidikan seks yang ditujukan
hanya untuk mengajarkan mereka tentang hubungan seks, namun juga memberi pengetahuan
tentang upaya yang perlu ditempuh untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.
Kebersihan organ reproduksi, perubahan fisik yang terjadi, serta seksualitas adalah
hal-hal yang perlu diketahui untuk mencegah terjadinya masalah-masalah yang akan muncul
jika hal-hal tersebut tidak mampu dipahami secara baik dan tepat
Kesehatan reproduksi masih sering dianggap tabu bagi sebagian orang, karena
permasalahan ini dianggap menjadi hal yang tidak perlu dibahas secara public karena akan
menimbulkan hal-hal yang merusak privasi, terutama pada remaja.
Remaja adalah suatu kelompok masyarakat yang mempunyai hak untuk mendapatkan
akses dan informasi tentang kesehatan reproduksi berupa pendidikan seks, serta cara menjaga
kebersihan organ reproduksi yang harus sedini mungkin diajarkan kepada remaja untuk
mencegah berbagai ketidakmungkinan yang bisa terjadi.
Usia remaja adalah usia dimana perubahan banyak terjadi didalam dirinya, baik secara
fisik maupun mental yang tentunya akan berpengaruh pada proses masa depan remaja itu
sendiri.Perubahan-perubahan tersebut yang biasanya akan memicu masalah jika edukasi dan
proses kesehatan reproduksi tidak dilakukan secara benar dan tepat.
Pernikahan dini diusia remaja, kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), praktik kasus
aborsi di lingkungan remaja, serta perceraian pernikahan pada remaja menjadi salah satu dari
sekian banyak masalah yang akan muncul jika edukasi Kesehatan reproduksi dan seksualitas
pada remaja tidak dilakukan.
Dampak yang muncul jika permasalahan tersebut terjadi adalah akan beresiko
menimbulkan masalah-masalah yang dapat memicu masalah lain seperti perdarahan saat
kehamilan dan melahirkan, BBLR, Bayi prematur, Depresi post partum, serta Penyakit
Menular Seksual (PMS) jika edukasi Kesehatan reproduksi pada remaja masih dianggap
public secara tabu.
Kesehatan reproduksi mahasiswa di lingkungan FIKes UMC menjadi salah satu
masalah kesehatan yang terjadi pada agregat remaja, yang dimana masalah kesehatan
reproduksi remaja di lingkungan ini masih dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak akan
berdampak dimasa depan.
Ketidaksadaran akan pentingnya menjaga kebersihan reproduksi akan menimbulkan
banyak permasalahan yang bisa menjadi boomerang terhadap dirinya sendiri, sehingga masa
depan remaja yang dipicu oleh masalah-masalah kesehatan reproduksi akan lebih mengalami
kesulitan dalam pencapaian status kesehatannya.
Pendidikan kesehatan, konseling sebaya, serta Focus Grup Discussion yang
melibatkan mahasiswa FIKes UMC yang juga dijembatani oleh lembaga yang ada di
lingkungan Fakultas, menjadi salah satu intervensi yang dipilih dalam memecahkan masalah
yang terjadi terkait Kesehatan reproduksi remaja mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Cirebon.
Penyebaran angket, Presentasi hasil distribusi data, hingga ke pelaksanaan intervensi
dilakukan secara virtual kepada mahasiswa FIKes UMC sebagai responden agregat remaja
karena keterbatasan ruang gerak selama masa pandemi covid-19.
Tingkat keefektifan metode pelaksanaan kegiatan ini mempunyai hasil yang positif
dan negatif. Yang dimana, kegiatan ini dilaksanakan secara mudah melalui virtual yang tidak
memerlukan banyak biaya dan waktu karena dapat dilakukan dirumah masing-masing tanpa
perlu mengeluarkan anggaran yang berlebih. Namun, pelaksanaan kegiatan secara virtual
juga berdampak pada tingkat keberhasilan pelaksanaan intervensi yang diterapkan.
Mahasiswa profesi Ners UMC yang menjadi pelaksana dalam kegiatan ini tidak mampu
melihat secara langsung tanggapan serta respon yang terjadi pada responden yang dilakukan
jauh secara virtual.

B. Saran
Kegiatan edukasi serta deteksi dini kesehatan reproduksi dan seksualitas pada agregat
remaja di lingkungan FIKes UMC perlu dilakukan lebih maksimal lagi dengan cara
melakukannya secara offline baik pada proses penyebaran angket sampai dengan pelaksanaan
intervensi sehingga hasil yang didapat memperoleh keberhasilan yang maksimal.
Kegiatan yang telah dijembatani oleh lembaga yang berada di lingkungan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon diharapkan dapat menjadi agenda rutin
sehingga masalah kesehatan reproduksi remaja dan seksualitas dapat terus terkontrol dengan
baik dan dapat meningkatkan drajat status kesehatan seseorang didalamnya.
Drajat status kesehatan yang baik akan memberi lebih banyak dampak positif yang
diberikan sehingga diharapkan dapat memicu kesehatan reproduksi remaja serta menciptakan
remaja-remaja dengan reproduksi dan seksualitas yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai