Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN I


SISTEM PENCERNAAN DAN SISTEM PERSYARAFAN

Di susun oleh :
Kelompok 5

1. Alfisasra Arif
2. Dwi Jayanti Indra Giri
3. Lusiana
4. Meta Oktavianus Eka
5. Nanik Liviana
6. Neli Heriyani
7. Siska Irawati

Dosen Pembimbing : dr. Fajar., MPH

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU


KESEHATAN (FIKES) UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Ilmu Dasar
Keperawatan I Sistem pencernaan dan Sistem Persyarafan ini dengan baik tepat pada
waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan
makalah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan


makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran
serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih lagi.

Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi
pembaca.

Penyusun

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem pencernaan (Sistem Digesti) adalah suatu sistem menerima


makanan, mencernanya untuk dijadikan energi dan nutrien. Secara umum,
sistem pencernaan bisa digambarkan sebagai struktur yang memanjang dan
berkelok- kelok, dimana makanan dimasukkan melalui mulut serta
mengeluarkan sisa zat yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui feses.
Sistem pencernaan (Sistem Digesti) pada manusia merupakan salah
satu organ vital bagi tubuh, sehingga kesehatan sistem pencernaan
sangatlah penting untuk dijaga. Mengingat fungsi dari sistem pencernaan
sebagai tempat atau alat untuk mencerna setiap makanan dan minuman
yang masuk ke dalam tubuh manusia. Dengan adanya sistem pencernaan
ini, manusia mampu memenuhi nutrisi yang dibutuhkan serta digunakan
dalam melakukan segala aktivitas yang berlangsung selama manusia hidup,
sehingga sistem pencernaan manusia ini sangat penting bagi kelangsungan
hidup setiap individu.
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ.
Sistem organ sendiri terdiri dari berbabagai alat-alat tubuh. Dalam
melaksanakan kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya kerjasama anatara
alat-alat tubuh yang satu dengan yang lainnya, agar kegiatan sistem-sistem
organ yang tersusun atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi),
maka diperlukan adanya sistem pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali
itu disebut sebagai sitem koordinasi. Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem
saraf, sistem indera, dan sistem endokrin. Sistem saraf adalah sistem organ
yang dapat meregulasi dan mengatur sistem-sistem organ tubuh yang lain.
Sistem tersebut juga bertanggung jawab atas pengetahuan dan daya ingat yang
dimiliki manusia. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap
adanya perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya (Irianto, 2004).
1.2 RUMUSAN MASALAH

1
1. Bagaimana fungsi dan mekanisne sistem pencernaan ?
2. Bagaimanakan fungsi dan mekanisme jalannya impuls pada sistem persyarafan?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui fungsi dan mekasnisme sistem pencernaan
2. Untuk mengetahi fungsi dan mekanisme jalannya impils pada sistem
persyarafan

1
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 SISTEM PENCERNAAN (SISTEM DIGESTI)


A. Pengertian
Sistem pencernaan adalah suatu sistem menerima makanan,
mencernanya untuk dijadikan energi dan nutrien. Secara umum, sistem
pencernaan bisa digambarkan sebagai struktur yang memanjang dan berkelok-
kelok, dimana makanan dimasukkan melalui mulut serta mengeluarkan sisa zat
yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui feses (Saefudin & Rosi T. R. 2015:
11).

B. Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi primer saluran pencernaa adalah menyediakan suplai terus
menerus pada tubuh akan air, elektrolit dan zat gizi, sehingga siap diabsorbsi.
Selama dalam proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat
sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai
perubahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung
dalam barbagai cairan pencerna. Setiap jenis zat ini mempunyai tugas
khusus menyaring dan bekerja atau satu jenis makanan dan tidak mempunyai
pengaruh terhadap jenis lainnya (setiadi, 2007 : 62).

C. Susunan Saluran Pencernaan


1. Mulut (Oris)
Mulut merupakan jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi
organ aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Secara umum
mulut terdiri atas 2 bagian yaitu:
a. Bagian luar yang sempit (vestibula) yaitu ruang diantara gusi, gigi,
bibir dan pipi.
b. Bagian rongga mulut (bagian dalam), yaitu rongga mulut yang dibatasi
sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis disebelah belakang

1
bersambung dengan faring (setiadi, 2007 : 64).

Dimulut ada beberapa bagian yang perlu diketahui yaitu antara lain :

a. Palatum, Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu:

a) Paltum Durum (palatum keras), yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum


dari sebelah depan tulang maksilaris dan lebih ke belakang terdiri dari
2 tulang palatum.
b) Palatum mole  (palatum lunak), terletak dibelakang yang merupakan
lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa
dan selaput lendir (setiadi, 2007 : 65).
2. Rongga Mutut
1) Gigi
Manusia memiliki 2 susunan gigi 2 yaitu gigi primer dan gigi sekuder.
a. Gigi primer, dimulai dari ruang diantara dua gigi depan yang terdiri dari
dua gigi seri, satu taring, dua geraham (molar), dan untuk total
keseluruham 20 gigi.
b. Gigi sekunder, terdiri dari dua gigi seri, satu taring, dua premolar
(bicuspid) dan tiga geraham (tricuspid) untuk total keseluruhan 32 buah.

2) Lidah

1
Lidah berfungsi untuk menggerakkan makanan saat dikunyah
atau ditelan. Selain itu juga untuk pengecapan dan produksi wicara.
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir,
dilekatkan pada frenulum lingua. Dibagian belakang pangkal lidah
terdapat epiglotis  yang berfungsi untuk menutup jalan nafas pada
waktu makan kita menelan makanan, supaya makanan jangan masuk ke
jalan nafas
a. Kelenjar ludah
Merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama duktus
wartoni dan duktus stensoni. Kelenjar ini mensekresi saliva kedalam
rongga oral. Kelenjar ludah (saliva) dihasilkan didalam rongga
mulut, yang disarafi oleh saraf-saraf tak sadar.

Disekitar rongga mulut terdapat 3 buah kelenjar ludah yaitu:

a. Kelenjar  parotis, letaknya di bawah depan dari telinga diantara


prosessus mastoid kiri dan kanan os mandibular,  duktusnya duktus
stensoni
 b. Kelenjar Sub maksilaris (sub mandibular), terletak di bawah rongga
mulut bagian belakang,duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara di
rongga mulut dekat dengan dengan frenulun lingua. Ukuran kurang
lebih sebesar kacang kenari (setiadi, 2007 : 66).

c. Kelejar sub lungualis, letaknya dibawah selaput lendir dasar rongga


mulut bermuara didasar rongga mulut (setiadi, 2007 : 67).
3. Faring
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan (esofagus). Di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel)
yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan
merupakan pertahanan terhadap infeksi. Di sini terletak bersimpangan
antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan
rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan
berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama
koana. Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan
lubang yang disebut ismus fausium (Syaifuddin, 2003 :170).

1
Tekak terdiri dari bagian superior (bagian yang sama tinggi dengan
hidung), bagaian media (bagian yang sama tinggi dengan mulut), dan bagian
inferior (bagaian yang sama tinggi dengan laring). Bagian superior disebut
nosafaring, pada nosafaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak
dengan ruang gendang telinga (Syaifuddin, 2003 :170)

4. Esofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung,
panjangnya sekitar 9 sampai dengan 25 cm dengan diameter sekitar 2,54 cm,
mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung.
Esofagus  berawal pada area laringofaring, melewati diafragma dan hiatus
esofagus erletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung setelah
melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung
dengan lambung (setiadi, 2007 : 69).

Fungsi esofagus adalah menggerakkan makanan dari faring kelambung


melalui gerak peristaltik. Mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar
mucus untuk melumasi dan melindungi esofagus tidak memproduksi enzim
pencernaan (setiadi, 2007 : 69)

5. Lambung

Lambung atau gaster merupakan bagian dari saluran yang dapat


mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri
dari bagaian atas fundus uteri berhubungan dengan esofagus melalui
orifisium pilorik terletak di bawah diafragma di depan pankreas dan limpa,
menempel di sebelah kiri fundus uteri (Syaifuddin, 2003 :171)

1
Fungsi Lambung:
1. Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh
peristaltik lambung dan getah lambung.
2. Getah cerna lambung yang dihasilkan:
a. Pepsin, fungsinya memcah putih telur menjadi asam amino (albumin
dan pepton).
b. Asam garam (HCI), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai
antiseptik dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen
sehingga menjadi pepsin.
c. Renin fungsinya, sebagai ragi yang membekukan susu dan
membentuk kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu).
d. Lapisan lambung jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam
lemak yang merangsang sekresi getah lambung (Syaifuddin, 2003 :172)
6. Usus halus
1) Duodenum
Organ yang disebut juga usus 12 jari panjangnya 25-30 cm,
berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri pada lengkungan ini
terdapat pancreas yang menghasilkan amilase yang berfungsi
mencerna hidrat arang menjadi disakarida. Duodenum merupakan
bagian yang terpendek dari usus halus (setiadi, 2007).
2) Jejenum
Adalah bagian kelanjutan dari duodenum yang panjangnya
kurang lebih 1-1,5 m.
3) Ileum
Ileum merentang sampai menyatu dengan usus besar dengan
panjang 2-2,5 m. Jejenum dan ileum melekat pada dinding abdomen
posterior dengan perantara lipatan peritoneum yang berbentuk kipas
dikenal sebagai mesenterium. Ujung bawah ileum berhubungan
dengan sekum dengan perantara lubang yang bernama Orifisium
Oleoseikalis, Orifisium ini diperkuat oleh spinter; ileoseikalis dan
pada bagian ini terdapat katup valvula seikalis  atau valvula baukini 

1
yang berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolon asendens tidak
masuk kembali ke ileum (setiadi, 2007 : 74-75).
Fungsi Usus Halus :
a. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui
kapiler- kapiler darah dan saluran-saluran limfe dengan proses sebagai
berikut:
Menyerap protein dalam bentuk asam amino, Karbohidrat diserap dalam bentuk
monosakarida.
b. Secara selektif mengabsorbsi produk digesti dan juga air, garam dan
vitamin.

7. Hepar ( Hati )
Organ yang paling besar didalam tubuh kita, warnanya cokelat dan
beratnya 1500 kg. Letaknya di bagian atas dalam rongga abdomen
disebelah kanan bawah diafragma. Hepar terletak di quadran kanan
atas abdomen, dibawah diafragma dan terlindungi oleh tulang rusuk
(costae), sehingga dalam keadaan normal (hepar yang sehat tidak teraba).
Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatica dan darah yang
tidak teroksigenasi tetapi kaya akan nutrien vena porta hepatica
(setiadi, 2007 : 77).
Fungsi Hati :
a. Mengubah zat makanan yang diabsorbsi dari usus dan disimpan di
suatu tempat darah dalam tubuh, dikeluarkan sesuai dengan
pemakaiannya dalam jaringan.
b. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam
empedu dan urine.
c. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen.
d. Sekresi empedu, garam empedu dibuat di hati, dibentuk dalam sistem
retikuloendotelium, dialirkan ke empedu.
e. Pembentukan ureum, hati menerima asam amino diubah menjadi
ureum, dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urine

1
f. Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air
(Syaifuddin, 2006 : 178).
8. Kantong Empedu
Sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan membran
berotot, letaknya dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah
hati sampai pinggir depannya, panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60
cm3. Lapisan empedu terdiri dari lapisan luar serosa/parietal, lapisan
otot bergaris, lapisan dalam mukosa/viseral disebut juga membran
mukosa (Syaifuddin, 2006 : 180).
9. Usus Besar
Usus besar terdiri dari caecum, colon ascendens, colon
tranversum, colon descendens, colon sigmoid, rectum dan canalis ani
serta spinkter ani. (Setiadi, 2007 : 87).

Fungsi usus besar

Fungsi usus besar antara lain adalah:

a. Menyerap air dan elektrolit 80% sampai 90% dari makanan dan
mengubah dari cairan menjadi massa

b. Tempat tinggal sejumlah bakteri koli, yang mampu mencerna sejumlah


kecil selulosa dan meproduksi sedikit nutrien bagi tubuh dalam setiap hari.

c. Memproduksi vitamin antara lain vitamin K, rivovlafin, dan tiamin serta

1
berbagai gas.

d. Penyiapan selulosa yang berupa hidrat arang dalam tumbuh-tumbuhan,


buah- buahan dan sayuran hijau (setiadi, 2007 : 87)

D. MEKANISME SISTEM PENCERNAAN

Mulut adalah Organ pertama yang berperan dalam proses pencernaan


makanan. Dalam mulut  terjadi proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
Pencernaan secara mekanik dilakukan oleh gigi. Dalam rongga mulut terdapat
beberapa macam gigi yaitu gigi seri (berfungsi untuk memotong-motong
makanan), gigi taring (berfungsi untuk mencabik-cabik makanan) dan gigi
geraham (yang berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil), proses pencernaan makanan
semacam ini disebut pencernaan mekanik. Sedangkan pencernaan secara
kimiawi dilakukan dengan oleh enzim  ptialin  atau amilase  yang dihasilkan
dari kelenjar ludah. Enzim ini berfungsi untuk mengubah amilum menjadi
maltosa. Selain itu kelenjar ludah juga berfungsi untuk melicinkan agar mudah
menelan makanan. Pelumasan terutama disediakan oleh lendir, dimana
penyusun utamanya adalah mukopolisakarida yang disebut musin. Ludah
sering mengandung bahan-bahan tambahan antara lain seperti enzim-enzim
pencerna dan toksin.

Bolus-bolus yang diproses dalam mulut, selanjutnya lidah mendorong


bolus ke bagian belakang dari rongga mulut ( faring) kemudian bolus akan
masuk ke dalam kerongkongan (esofagus). Didalam saluran ini, terjadi gerak
peristaltik yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot lurik dan otot polos yang
ada di sepanjang kerongkongan sehingga makanan dapat bergerak menuju
lambung. Diantara faring dan kerongkongan terdapat sebuah katub yang disebut
epiglotis. Epiglotis berfungsi mencegah makanan memasuki trakea dengan
menutupi glotis, pita-pita suara dan bukaan di antara pita-pita tersebut. Dengan
dipandu oleh pergerakan laring, bagian atas saluran pernapasan, mekanisme
penelanan ini mengarahkan setiap bolus ke dalam lubang masuk esofagus. Jika
refleks menelan gagal, makanan atau cairan dapat mencapai tenggorokan dan

1
menyebabkan tersedak, yaitu penyumbatan trakea. Setelah dari kerongkongan,
makanan yang berupa bolus tadi akan memasuki lambung dikit demi sedikit
yang disebabkan adanya sfinkter esofagus, sfinkter esofagus ini berfungsi
mencegah agar makanan tidak kembali lagi ke kerongkongan. Lambung terdiri
dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan pilorus. Didalam lambung dihasilkan
getah lambung yang mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl
membuat suasana didalam lambung menjadi asam. HCl ini berfungsi untuk
membunuh kuman-kuman yang masuk bersama bolus dan berfungsi untuk
mengaktifkan hormon pepsinogen menjadi pepsin.Pepsin berfungsi untuk
mengubah protein menjadi peptone. Sedangkan renin berfungsi untuk
menggumpalkan kasein yang terdapat pada susu, enzim renin ini
diproduksi banyak pada saat kita masih bayi sedangkan saat kita mulai dewasa
maka produksi enzim ini sangat sedikit.Enzim lipase berfungsi mengubah
lemakmenjadi asam lemak dan gliserol. Setelah melalui pencernaan kimiawi di
dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut khim atau
kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus
halus.Khim atau kimus dari lambung kemudian disalurkan ke dalam usus
halus melalui sfingter pilorik. Katup ini akan membuka bila ada gerak
peristaltik lambung yang telah memuntahkan kimus yang bersifat asam ke
dalam segmen permulaan usus halus. Usus halus meneruskan pencernaan yang
umumnya dalam lingkungan  bersifat basa.Usus halus memiliki tiga bagian
yaitu, usus dua belas jari (duodenum), usus tengah ( jejunum), dan usus
penyerapan(ileum). Suatu lubang pada dinding duodenum menghubungkan
duodenum dengan saluran getah pancreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase yang disalurkan menuju
duodenum. Tripsin berfungsi merombak pepton menjadi asam amino. Amilase
mengubah amilum menjadi maltosa. Lipase mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam
kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum. Getah empedu
berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Didalam
usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan yaitu:  Enterokinase, mengaktifkan enzim
tripsinogen pancreas menjadi tripsin yang kemudian mengurai protein dan
peptida yang lebih kecil.  Aminopeptidase, tetrapeptidase, dan dipeptidase 

1
yang mengurai peptida menjadi asam amino bebas.  Amilase usus yang
menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida (maltosa, sukrosa dan
laktosa).  Maltase, isomaltase, lactase  dan sukrose  yang memecah disakarida
maltosa, laktosa dan sukrosa menjadi monosakarida. Lipase usus, yang
memecah monogliseral menjadi asam lemak dan gliserol.  Erepsin,
menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.  Laktase, mengubah
laktosa menjadi monosakarida.  Maltose, mengubah maltosa menjadi
monosakarida. Sukrose, mengubah sukrosa menjadi monosakarida. kemudian
pencernaan makanan dilanjutkan pada jejunum. Pada bagian ini terjadi
pencernaan terakhir yaitu proses absorbsi zat-zat makanan. Proses absorbsi
didalam usus halus melalui dua saluran yaitu pembuluh kapiler darah dan
saluran pembuluh limfe di villi usus halus, dan oleh vena porta dibawa kehati
untuk mengalami beberapa perubahan. Absorbsi makanan yang sudah
dicernakan seluruhnya berlangsung diusus halus melalui 2 (dua) saluran yaitu
pembuluh kapiler darah dan saluran pembuluh limfe yang berada
disebelah dalam  permukaan villi usus. Jalur dalam absorbsi, diusus halus
melalui jalur absorbtif, yaitu produk-produk seperti monosakarida, asam
amino, asam lemak dan gliserol,juga air, elektrolit, vitamin dan cairan
pencernaan diabsorbsi menembus membran sel epitel duodenum dan yeyenum.
Hanya sedikit yang berlangsung diileum kecuali garam-garam empedu an
vitamin B12. Sisa-sisa makanan yang sudah diabsornsi diusus halus akan
masuk kedalammusus besar.  Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks),
bagian yang menaik (ascending colon), bagian yang mendatar (transverse
colon), bagian yang menurun (descending colon), rektum dan berakhir pada
anus. Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai
bahan sisa. Sisa tersebut terdiri atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang
tidak dapat dicerna oleh tubuh, misalnya selulosa. Usus besar berfungsi
mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air pada sisa makanan
terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air
tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus
besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus
besar terdapat banyak sekali mikroorganisme yang membantu membusukkan
sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh
beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui

1
anus.

E. GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN

Gangguan pencernaan bukanlah penyakit ,melainkan kumpulan


gejala,termasuk kembung,bersendawa dan mual. Faktor-faktor penyebab
gangguan pada system pencernaan disebabkan oleh bermacam-macam,
diantaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan,
keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi dan
kelainan pada organ pencernaan.

Ada beberapa gangguan ataupun kelainan pada system pencernaa


manusia, diantara gangguan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Gastritis
Gastritis adalah suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa
(lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang
mengandung kuman penyakit,pemakaian alcohol berlebihan. Kemungkinan
juga karena kadar asam klorida (HCl) pada lambung terlalu tinggi.

Gejala dari penyakit ini adalah yang biasa adalah rasa mual,nafsu makan
hilang,rasa tidak enak didalam perut,muntah-muntah dll.

1
2. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati.Virus
dapat masuk kedalam tubuh melalui air atau makanan,

3. Diare

Diare terjadi karena ada iritasi pada selaput dinding usus besar atau
kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah
penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman.
Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga laju
makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun apabila
fese yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian
perut terasa mules, gejala tersebut menunjukkan pada penyakit disentri.
Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.

4. Konstipasi

Konstipasi atau yang sering kita sebut “sembelit” adalah keadaan yang
dialami sesorang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan .Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa
makanan, Akibatnya, fese kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi
dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang air besar. Selain itu juga
karena kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat.

1
Oleh karena itu, banyak maemakan buah-buahan dan sayur-sayuran
berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini

5. Appediksitis
Merupakan gangguan yang terajdi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu).
Akibatnya timbul rasa nyeri dan sakit.

1
6. Hemoroid/wasir/ambeien

Hemoroid/wasir/ambeyenmerupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena


dosekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali
mengalami gangguan ini.

7. Maag

Orang yang mengalami maag memiliki cirri-ciri rasa perihpada dinding


lambung,mual,muntah,dan perut kembung.Gangguan ini disebabkan
meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang,pola
makan yang tidak teratur dan lain sebagainya.

1
8. Keracunan

Keracunan makan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal


bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.

9. Tukak lambung

Tukak lambung adalah salah satu kelainan system pencernaan yakni


kerisakan pada selaput lender. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-
faktor kuman, toksin,atau psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan
kelelahan merupakan factor psikosomatosis yang akhirnya dapat
merangsang penegeluaran HCl di lambung. Jika HCl berlebihan , selaput
lender lambung akan rusak.

10. Malnutrisi

Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim

 pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi


yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah
kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada
umunya menyerang anak-anak (Pearce,2010).

1
1.2 SISTEM PERSYARAFAN
A. Pengertian
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang sangat kompleks,
khusus dan saling berhubungan satu sama lain. Sistem saraf
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu
dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh ini juga mengatur
kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya.
B. Fungsi Sistem Saraf Manusia
Sebagai alat yang mengatur dan mengendalikan alat-alat tubuh, sistem
sarafmempunyai 3 fungsi utama antara lain :
1. Sebagai Alat Komunikasi

Sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar, hal ini dilakukan oleh
alat indera, yang meliputi : mata, hidung, telinga, kulit dan lidah.
2. Sebagai Alat Pengendali

Sebagai pengendali atau pengatur kerja alat-alat tubuh, sehingga dapat bekerja
serasi dan akurat sesuai dengan fungsinya.

3. Sebagai Pusat Pengendali Tanggapan

Saraf merupakan pusat pengendali atau reaksi tubuh terhadap perubahan


keadaan sekitar yang jaringan sarafnya terdapat di seluruh alat-alat tubuh.

1
C. Bagian sel saraf manusia
1. Neuron
Adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel
(perikarion) dan perpanjangan sitoplasma, yaitu dendrite yang berfungsi untuk
menghantar impuls ke sel tubuh, dan akson yang menghantar impuls menjauhi
badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel
neuron yang menjadi asal akson.
2. Sel Neuroglia
Neuroglia mengandung berbagai macam sel yang menyokong,
melindungi dan merupakan sumber nutrisi sel saraf pada otak. Neuroglia
jumlahnya lebih banyak dari sel-sel neuron dengan perbandingan sekitar
sepuluh banding satu.

3. Selaput Myelin

Merupakan suatu kompleks protein lemak berwarna putih yang


mengisolasi tonjolan saraf. Myelin ini berfungsi mempercepat penjalaran
impuls dari transmisi di sepanjang serabut yang tak bermyelin karena impuls
berjalan dengan cara “meloncat” dari nodus ke nodus lain di sepanjang
selubung myelin.

4. Impuls saraf

Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan


menyebabkan terjadinya gerakan. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut;

a. Gerakan Sadar 

Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang dilakukan secara sengaja.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.
Impuls > Reseptor > Saraf Sensorik > Otak > Saraf Motorik > Efektor
(Otot)
 b. Gerakan Reflek

Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat

1
singkat dan tidak melewati otak. Contoh gerak refleks antara lain; menutup
hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk, gerakan tangan
menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh dan gerakan tangan melepaskan
benda yang bersuhu tinggi.
Impuls > Reseptor > Saraf Sensorik > Medulla Spinalis > Saraf Motorik
> Efektor (Otot)

D. Pembagian Sistem Saraf Manusia

1. Saraf Pusat Manusia

a. Otak
Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12
pasang saraf kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak
yang khusus. Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak
depan, otak tengah, dan otak belakang. Para ahli mempercayai bahwa dalam
perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga bagian yang
mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah
laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi
dalam penciuman (Campbell, et al,  2006: 578)
a) Cerebrum (otak besar)

Merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85%


dari volume seluruh bagian otak. Bagian otak besar terdiri atas
dua belahan (hemisfer ), yaitu belahan otak kiri dan otak kanan.
Setiap belahan tersebut akan mengatur kerja organ tubuh yang
berbeda.besar terdiri atas dua belahan, yaitu hemisfer otak kiri
dan hemisfer otak kanan. Otak kanan sangat berpengaruh
terhadap kerja organ tubuh bagian kiri, serta bekerja lebih aktif
untuk pengerjaan masalah yang berkaitan dengan seni atau
kreativitas. Bagian otak kiri mempengaruhi kerja organ tubuh
bagian kanan serta bekerja aktif pada saat Anda berpikir logika
dan penguasaan bahasa atau komunikasi. Di antara bagian kiri
dan kanan hemisfer otak, terdapat jembatan jaringan saraf
penghubung yang disebut dengan corpus callosum.

1
b) Cerebelum ( Otak Kecil)

Otak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh dan


koordinasi gerakan otot. Otak kecil akan mengintegrasikan impuls
saraf yang diterima dari sistem gerak sehingga berperan penting
dalam menjaga keseimbangan tubuh pada saat beraktivitas. Kerja
otak kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya,
seperti proprioreseptor dan saluran keseimbangan di telinga yang
menjaga keseimbangan posisi tubuh.
Di bagian otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan
antara otak dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan
medula oblongata.
c) Medula oblongata
Berperan dalam mengatur pernapasan, denyut jantung, pelebaran
dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan batuk.

b. Medula Spinalis (Sumsun tulang Belakang)

Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) merupakan

 perpanjangan dari sistem saraf pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf

1
 pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras, sumsum tulang

 belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang


 belakang memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan.
Secara anatomis, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan
sistem saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum
tulang belakang atau biasa disebut medulla spinalis ini, merupakan
kumpulan sistem saraf dari dan ke otak.

a) Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 8 buah dan terletak
didaerah tengkuk

b) Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk
bagian belakang torax atau dada.

c) Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk
daerah lumbal atau pinggang.
d) Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan
membentuk os sakrum (tulang kelangkang).
e) Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk
tulang koksigeus (tulang tungging)

1
2. Sistem saraf Tepi
a. Sistem saraf saraf (somatic)
Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita.
Ketika Anda makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang
mengkoordinirnya. Saraf ini mene-ruskan impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot
kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial,
yang keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum
tulang belakang

a) Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini


merupakan saraf sensori.
 b) Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. Kelima saraf
tersebut merupakan saraf motorik.

c) Saraf trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus. Keempat saraf


tersebut merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik.

b. Sistem saraf tidak sadar (otonom)


Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di
bawah kehendak saraf pusat. Contoh gerakan tersebut misalnya
denyut jantung, perubahan pupil mata, gerak alat pencernaan, pengeluaran
keringat, dan lain-lain. Kerja saraf otonom ternyata sedikit banyak
dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Sistem saraf otonom ini dibedakan
menjadi dua.
a) Saraf Simpatik
Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini
terutama untuk memacu kerja organ tubuh, walaupun adabeberapa
yang malah menghambat kerja organ tubuh. Fungsi memacu, antara
lain mempercepat detak jantung, memperbesar pupil mata,
memperbesar bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain
memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan
menghambat kontraksi kantung seni.
b) Sistem Saraf Parasimpatik
Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan

1
dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain
menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata, memperkecil
bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan
mepercepat kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu
berlawanan, makamengakibatkan keadaan yang normal.

1
BAB III
KESIMPULAN

1.1. SISTEM PENCERNAAN


Sistem pencernaan adalah suatu sistem menerima makanan, mencernanya
untuk dijadikan energi dan nutrien. Fungsi primer saluran pencernaa adalah
menyediakan suplai terus menerus pada tubuh akan air, elektrolit dan zat gizi,
sehingga siap diabsorbsi. Susunan saluran system pencernaan terdiri dari mulut-
faring-esofagus- lambung-usus halus-usus besar-rektum-anus Enzim yang berperan
dalam proses pencernaan terdiri dai beberpa kelenjar yaitu : enterokinase,
aminopeptidase, tetrapeptidase, dan dipeptidase, amilase usus, maltase, isomaltase,
lactase dan sucrose, lipase usus, dan erepsin. Mekanisme proses sistem pencernaan
makanan meliputi ingesti, mastikasi,deglutisi, digesti, absorbs dan defekasi.

1.2. SISTEM PERSYARAFAN


Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi,
menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya.
Sel saraf terdiri atas milyaran sel neuron dan sel pendukung (neuroglia).
Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibagi menjadi neuron sensorik, motorik dan
konektor. Berdasarkan bentuknya, neuron dapat dibagi menjadi neuron unipolar,
bipolar dan multipolar. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan saraf tepi.
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh,
baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak
sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang. Saraf tepi terdiri atas
serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal). Serabut saraf
sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum tulang
belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf
otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan
sebagainya

1
1
DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.
Bandung : Yrama Widya

Balaban, E. Naomi & James E.B. 2014. Seri Ilmu Pengetahuan ANATOMI dan
FISIOLOGI.  Jakarta : Permata Puri Media.

Penyakit Saluran Pencernaan Menggunakan Metode  DEMPSTER


SHAFER. Jurnal Sarjana Teknik Informatika Vol, 1 (1). Yogyakarta.

Pearce, Evelyn C. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Gramedia


Pustaka Utama : Jakarta

Saefudin & Rosi T.R. 2015 Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Gangguan
Pencernaan Pada Anak Dengan Metode Forward Chaining.  Jurnal Sistem  Informasi
Vol, 2. Universitas Serang Raya.

Anda mungkin juga menyukai