Di susun oleh :
Kelompok 5
1. Alfisasra Arif
2. Dwi Jayanti Indra Giri
3. Lusiana
4. Meta Oktavianus Eka
5. Nanik Liviana
6. Neli Heriyani
7. Siska Irawati
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Ilmu Dasar
Keperawatan I Sistem pencernaan dan Sistem Persyarafan ini dengan baik tepat pada
waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan
makalah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa
yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi
pembaca.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Bagaimana fungsi dan mekanisne sistem pencernaan ?
2. Bagaimanakan fungsi dan mekanisme jalannya impuls pada sistem persyarafan?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui fungsi dan mekasnisme sistem pencernaan
2. Untuk mengetahi fungsi dan mekanisme jalannya impils pada sistem
persyarafan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
bersambung dengan faring (setiadi, 2007 : 64).
Dimulut ada beberapa bagian yang perlu diketahui yaitu antara lain :
2) Lidah
1
Lidah berfungsi untuk menggerakkan makanan saat dikunyah
atau ditelan. Selain itu juga untuk pengecapan dan produksi wicara.
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir,
dilekatkan pada frenulum lingua. Dibagian belakang pangkal lidah
terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan nafas pada
waktu makan kita menelan makanan, supaya makanan jangan masuk ke
jalan nafas
a. Kelenjar ludah
Merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama duktus
wartoni dan duktus stensoni. Kelenjar ini mensekresi saliva kedalam
rongga oral. Kelenjar ludah (saliva) dihasilkan didalam rongga
mulut, yang disarafi oleh saraf-saraf tak sadar.
1
Tekak terdiri dari bagian superior (bagian yang sama tinggi dengan
hidung), bagaian media (bagian yang sama tinggi dengan mulut), dan bagian
inferior (bagaian yang sama tinggi dengan laring). Bagian superior disebut
nosafaring, pada nosafaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak
dengan ruang gendang telinga (Syaifuddin, 2003 :170)
4. Esofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung,
panjangnya sekitar 9 sampai dengan 25 cm dengan diameter sekitar 2,54 cm,
mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung.
Esofagus berawal pada area laringofaring, melewati diafragma dan hiatus
esofagus erletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung setelah
melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung
dengan lambung (setiadi, 2007 : 69).
5. Lambung
1
Fungsi Lambung:
1. Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh
peristaltik lambung dan getah lambung.
2. Getah cerna lambung yang dihasilkan:
a. Pepsin, fungsinya memcah putih telur menjadi asam amino (albumin
dan pepton).
b. Asam garam (HCI), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai
antiseptik dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen
sehingga menjadi pepsin.
c. Renin fungsinya, sebagai ragi yang membekukan susu dan
membentuk kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu).
d. Lapisan lambung jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam
lemak yang merangsang sekresi getah lambung (Syaifuddin, 2003 :172)
6. Usus halus
1) Duodenum
Organ yang disebut juga usus 12 jari panjangnya 25-30 cm,
berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri pada lengkungan ini
terdapat pancreas yang menghasilkan amilase yang berfungsi
mencerna hidrat arang menjadi disakarida. Duodenum merupakan
bagian yang terpendek dari usus halus (setiadi, 2007).
2) Jejenum
Adalah bagian kelanjutan dari duodenum yang panjangnya
kurang lebih 1-1,5 m.
3) Ileum
Ileum merentang sampai menyatu dengan usus besar dengan
panjang 2-2,5 m. Jejenum dan ileum melekat pada dinding abdomen
posterior dengan perantara lipatan peritoneum yang berbentuk kipas
dikenal sebagai mesenterium. Ujung bawah ileum berhubungan
dengan sekum dengan perantara lubang yang bernama Orifisium
Oleoseikalis, Orifisium ini diperkuat oleh spinter; ileoseikalis dan
pada bagian ini terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini
1
yang berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolon asendens tidak
masuk kembali ke ileum (setiadi, 2007 : 74-75).
Fungsi Usus Halus :
a. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui
kapiler- kapiler darah dan saluran-saluran limfe dengan proses sebagai
berikut:
Menyerap protein dalam bentuk asam amino, Karbohidrat diserap dalam bentuk
monosakarida.
b. Secara selektif mengabsorbsi produk digesti dan juga air, garam dan
vitamin.
7. Hepar ( Hati )
Organ yang paling besar didalam tubuh kita, warnanya cokelat dan
beratnya 1500 kg. Letaknya di bagian atas dalam rongga abdomen
disebelah kanan bawah diafragma. Hepar terletak di quadran kanan
atas abdomen, dibawah diafragma dan terlindungi oleh tulang rusuk
(costae), sehingga dalam keadaan normal (hepar yang sehat tidak teraba).
Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatica dan darah yang
tidak teroksigenasi tetapi kaya akan nutrien vena porta hepatica
(setiadi, 2007 : 77).
Fungsi Hati :
a. Mengubah zat makanan yang diabsorbsi dari usus dan disimpan di
suatu tempat darah dalam tubuh, dikeluarkan sesuai dengan
pemakaiannya dalam jaringan.
b. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam
empedu dan urine.
c. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen.
d. Sekresi empedu, garam empedu dibuat di hati, dibentuk dalam sistem
retikuloendotelium, dialirkan ke empedu.
e. Pembentukan ureum, hati menerima asam amino diubah menjadi
ureum, dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urine
1
f. Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air
(Syaifuddin, 2006 : 178).
8. Kantong Empedu
Sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan membran
berotot, letaknya dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah
hati sampai pinggir depannya, panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60
cm3. Lapisan empedu terdiri dari lapisan luar serosa/parietal, lapisan
otot bergaris, lapisan dalam mukosa/viseral disebut juga membran
mukosa (Syaifuddin, 2006 : 180).
9. Usus Besar
Usus besar terdiri dari caecum, colon ascendens, colon
tranversum, colon descendens, colon sigmoid, rectum dan canalis ani
serta spinkter ani. (Setiadi, 2007 : 87).
a. Menyerap air dan elektrolit 80% sampai 90% dari makanan dan
mengubah dari cairan menjadi massa
1
berbagai gas.
1
menyebabkan tersedak, yaitu penyumbatan trakea. Setelah dari kerongkongan,
makanan yang berupa bolus tadi akan memasuki lambung dikit demi sedikit
yang disebabkan adanya sfinkter esofagus, sfinkter esofagus ini berfungsi
mencegah agar makanan tidak kembali lagi ke kerongkongan. Lambung terdiri
dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan pilorus. Didalam lambung dihasilkan
getah lambung yang mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl
membuat suasana didalam lambung menjadi asam. HCl ini berfungsi untuk
membunuh kuman-kuman yang masuk bersama bolus dan berfungsi untuk
mengaktifkan hormon pepsinogen menjadi pepsin.Pepsin berfungsi untuk
mengubah protein menjadi peptone. Sedangkan renin berfungsi untuk
menggumpalkan kasein yang terdapat pada susu, enzim renin ini
diproduksi banyak pada saat kita masih bayi sedangkan saat kita mulai dewasa
maka produksi enzim ini sangat sedikit.Enzim lipase berfungsi mengubah
lemakmenjadi asam lemak dan gliserol. Setelah melalui pencernaan kimiawi di
dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut khim atau
kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus
halus.Khim atau kimus dari lambung kemudian disalurkan ke dalam usus
halus melalui sfingter pilorik. Katup ini akan membuka bila ada gerak
peristaltik lambung yang telah memuntahkan kimus yang bersifat asam ke
dalam segmen permulaan usus halus. Usus halus meneruskan pencernaan yang
umumnya dalam lingkungan bersifat basa.Usus halus memiliki tiga bagian
yaitu, usus dua belas jari (duodenum), usus tengah ( jejunum), dan usus
penyerapan(ileum). Suatu lubang pada dinding duodenum menghubungkan
duodenum dengan saluran getah pancreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase yang disalurkan menuju
duodenum. Tripsin berfungsi merombak pepton menjadi asam amino. Amilase
mengubah amilum menjadi maltosa. Lipase mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam
kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum. Getah empedu
berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Didalam
usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan yaitu: Enterokinase, mengaktifkan enzim
tripsinogen pancreas menjadi tripsin yang kemudian mengurai protein dan
peptida yang lebih kecil. Aminopeptidase, tetrapeptidase, dan dipeptidase
1
yang mengurai peptida menjadi asam amino bebas. Amilase usus yang
menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida (maltosa, sukrosa dan
laktosa). Maltase, isomaltase, lactase dan sukrose yang memecah disakarida
maltosa, laktosa dan sukrosa menjadi monosakarida. Lipase usus, yang
memecah monogliseral menjadi asam lemak dan gliserol. Erepsin,
menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino. Laktase, mengubah
laktosa menjadi monosakarida. Maltose, mengubah maltosa menjadi
monosakarida. Sukrose, mengubah sukrosa menjadi monosakarida. kemudian
pencernaan makanan dilanjutkan pada jejunum. Pada bagian ini terjadi
pencernaan terakhir yaitu proses absorbsi zat-zat makanan. Proses absorbsi
didalam usus halus melalui dua saluran yaitu pembuluh kapiler darah dan
saluran pembuluh limfe di villi usus halus, dan oleh vena porta dibawa kehati
untuk mengalami beberapa perubahan. Absorbsi makanan yang sudah
dicernakan seluruhnya berlangsung diusus halus melalui 2 (dua) saluran yaitu
pembuluh kapiler darah dan saluran pembuluh limfe yang berada
disebelah dalam permukaan villi usus. Jalur dalam absorbsi, diusus halus
melalui jalur absorbtif, yaitu produk-produk seperti monosakarida, asam
amino, asam lemak dan gliserol,juga air, elektrolit, vitamin dan cairan
pencernaan diabsorbsi menembus membran sel epitel duodenum dan yeyenum.
Hanya sedikit yang berlangsung diileum kecuali garam-garam empedu an
vitamin B12. Sisa-sisa makanan yang sudah diabsornsi diusus halus akan
masuk kedalammusus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks),
bagian yang menaik (ascending colon), bagian yang mendatar (transverse
colon), bagian yang menurun (descending colon), rektum dan berakhir pada
anus. Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai
bahan sisa. Sisa tersebut terdiri atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang
tidak dapat dicerna oleh tubuh, misalnya selulosa. Usus besar berfungsi
mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air pada sisa makanan
terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air
tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus
besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus
besar terdapat banyak sekali mikroorganisme yang membantu membusukkan
sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh
beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui
1
anus.
Gejala dari penyakit ini adalah yang biasa adalah rasa mual,nafsu makan
hilang,rasa tidak enak didalam perut,muntah-muntah dll.
1
2. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati.Virus
dapat masuk kedalam tubuh melalui air atau makanan,
3. Diare
Diare terjadi karena ada iritasi pada selaput dinding usus besar atau
kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah
penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman.
Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga laju
makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun apabila
fese yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian
perut terasa mules, gejala tersebut menunjukkan pada penyakit disentri.
Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.
4. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut “sembelit” adalah keadaan yang
dialami sesorang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan .Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa
makanan, Akibatnya, fese kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi
dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang air besar. Selain itu juga
karena kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat.
1
Oleh karena itu, banyak maemakan buah-buahan dan sayur-sayuran
berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini
5. Appediksitis
Merupakan gangguan yang terajdi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu).
Akibatnya timbul rasa nyeri dan sakit.
1
6. Hemoroid/wasir/ambeien
7. Maag
1
8. Keracunan
9. Tukak lambung
10. Malnutrisi
1
1.2 SISTEM PERSYARAFAN
A. Pengertian
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang sangat kompleks,
khusus dan saling berhubungan satu sama lain. Sistem saraf
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu
dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh ini juga mengatur
kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya.
B. Fungsi Sistem Saraf Manusia
Sebagai alat yang mengatur dan mengendalikan alat-alat tubuh, sistem
sarafmempunyai 3 fungsi utama antara lain :
1. Sebagai Alat Komunikasi
Sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar, hal ini dilakukan oleh
alat indera, yang meliputi : mata, hidung, telinga, kulit dan lidah.
2. Sebagai Alat Pengendali
Sebagai pengendali atau pengatur kerja alat-alat tubuh, sehingga dapat bekerja
serasi dan akurat sesuai dengan fungsinya.
1
C. Bagian sel saraf manusia
1. Neuron
Adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel
(perikarion) dan perpanjangan sitoplasma, yaitu dendrite yang berfungsi untuk
menghantar impuls ke sel tubuh, dan akson yang menghantar impuls menjauhi
badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel
neuron yang menjadi asal akson.
2. Sel Neuroglia
Neuroglia mengandung berbagai macam sel yang menyokong,
melindungi dan merupakan sumber nutrisi sel saraf pada otak. Neuroglia
jumlahnya lebih banyak dari sel-sel neuron dengan perbandingan sekitar
sepuluh banding satu.
3. Selaput Myelin
4. Impuls saraf
a. Gerakan Sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang dilakukan secara sengaja.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.
Impuls > Reseptor > Saraf Sensorik > Otak > Saraf Motorik > Efektor
(Otot)
b. Gerakan Reflek
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat
1
singkat dan tidak melewati otak. Contoh gerak refleks antara lain; menutup
hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk, gerakan tangan
menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh dan gerakan tangan melepaskan
benda yang bersuhu tinggi.
Impuls > Reseptor > Saraf Sensorik > Medulla Spinalis > Saraf Motorik
> Efektor (Otot)
a. Otak
Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12
pasang saraf kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak
yang khusus. Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak
depan, otak tengah, dan otak belakang. Para ahli mempercayai bahwa dalam
perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga bagian yang
mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah
laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi
dalam penciuman (Campbell, et al, 2006: 578)
a) Cerebrum (otak besar)
1
b) Cerebelum ( Otak Kecil)
perpanjangan dari sistem saraf pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf
1
pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras, sumsum tulang
a) Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 8 buah dan terletak
didaerah tengkuk
b) Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk
bagian belakang torax atau dada.
c) Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk
daerah lumbal atau pinggang.
d) Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan
membentuk os sakrum (tulang kelangkang).
e) Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk
tulang koksigeus (tulang tungging)
1
2. Sistem saraf Tepi
a. Sistem saraf saraf (somatic)
Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita.
Ketika Anda makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang
mengkoordinirnya. Saraf ini mene-ruskan impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot
kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial,
yang keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum
tulang belakang
1
dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain
menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata, memperkecil
bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan
mepercepat kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu
berlawanan, makamengakibatkan keadaan yang normal.
1
BAB III
KESIMPULAN
1
1
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.
Bandung : Yrama Widya
Balaban, E. Naomi & James E.B. 2014. Seri Ilmu Pengetahuan ANATOMI dan
FISIOLOGI. Jakarta : Permata Puri Media.
Saefudin & Rosi T.R. 2015 Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Gangguan
Pencernaan Pada Anak Dengan Metode Forward Chaining. Jurnal Sistem Informasi
Vol, 2. Universitas Serang Raya.