Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 11 :

1. AFENTRI PORNOMO
2. Dwi Jayanti Indragiri
3. Sunarti
4. Yeta maryani
5. Beali Widiyawati
6. RiZkY HIDAYAT
7. FenY DWI FARADILA
 1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional
merupakan bagian integral yang tidak dapat
dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara
menyeluruh. Selain itu, pelayanan keperawatan
merupakan salah satu faktor penentu baik buruknya
mutu dan citra institusi pelayanan kesehatan
 Definisi Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang berorientasi pada
pelayanan kesehatan dengan segala perencanaan atau tindakan untuk
membantu meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat
(Hidayat, 2007).
 Definisi Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah segala bentuk tindakan atau kegiatan
pada praktek keperawatan yang diberikan kepada klien yang sesuai
dengan standar operasional prosedur (SOP) (Carpenito, 2009).
 Menurut Carpenito (2009) terdapat beberapa tahap dalam
melakukan asuhan keperawatan yaitu :
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan
2. Diagnosis
Diagnosis keperawatan merupakan pernyataan yang
menggambarkan tentang masalah atau status kesehatan klien,
baik actual maupun potensial, yang ditetapkan berdasarkan
analisis dan interpretasi data hasil pengkajian
3. Planning
Perencanaan (planning) merupakan suatu petunjuk tertulis
yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan
keperawatan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan
kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan.
4. Implementasi
Implementasi merupakan tahap ketika perawat
mengaplikasikan rencana asuhan keperawatan ke
dalam bentuk intervensi keperawatan guna
membantu klien mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
5. Evalusi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses
keperawatan yang merupakan perbandingan yang
sistematis dan terencana antara hasil akhir yang
teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat
pada tahap perencanaan
 Implementasi Keperawatan
1. Definisi Implementasi
Implementasi adalah tahap ke empat dalam tahap proses
keperawatan dalam melaksanakan tindakan perawatan sesuai
dengan rencana (Hidayat, 2004).
2. Jenis-Jenis Implementasi Keperawatan Menurut Asmadi (2008)
 Independent implementations adalah suatu tindakan yang
dilakukan secara mandiri oleh perawat tanpa petunjuk dari
tenaga kesehatan lainnya
 Interdependent/collaborative implementations adalah tindakan
perawat yang dilakukan berdasarkan kerjasama dengan tim
kesehatan yang lain
 Dependen implementations adalah pelaksanaan rencana
tindakan medis/instruksi dari tenaga medis seperti ahli gizi,
psikolog, psikoterapi, dan lain-lain dalam hal pemberian nutrisi
kepada klien sesuai dengan diet yang telah dibuat oleh ahli gizi
dan latihan fisik sesuai dengan anjuran bagian fisioterapi.
 Tahap-Tahap Implementasi Keperawatan
Menurut Purwaningsih & Karlina (2010) ada
4 tahap operasional yang harus diperhatikan
oleh perawat dalam melakukan implementasi
keperawatan, yaitu sebagai berikut :
1) Tahap Prainteraksi
2) Tahap Perkenalan
3) Tahap Kerja
4) Tahap Terminasi
 Standar Operasional Keperawatan
1. Definisi SOP
SOP adalah dokumen yang berisi petunjuk dan serangkaian
instruksi tertulis yang berfungsi menggambarkan bagaimana
tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan
peraturan yang berlaku, menjelaskan bagaimana proses
pelaksanaan kegiatan berlangsung dan sebagai sarana tata
urutan dari pelaksanaan (Asbeni, Tohardi & Rusdiono, 2013).
2. Tujuan SOP
Standar oprasional prosedur (SOP) bertujuan untuk
membentuk system kerja dan aliran kerja yang teratur,
sistematis, dan dapat dipertanggung jawabkan;
menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku;
menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan
berlangsung; sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan
proses kerja yang sistematik (Asbeni, Tohardi & Rusdiono,
2013).
 Ruang Rawat
1. Pengertian Ruang Rawat Inap
Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien
dirawat. Ruangan ini dulunya sering hanya
berupa bangsal yang dihuni oleh banyak orang
sekaligus (http://idwikipedia.org.)
2. Manajemen Ruang Rawat
Manajemen ruang rawat merupakan salah satu
program inovasi untuk melakukan tata kelola
manajemen dalam menjalankan kegiatan
operasional organisasi
3. Standar Manajemen ruang rawat
Manajemen ruang rawat terdiri dari 6 standar (Garna,
2017; JCI, 2017):
1. Standar Manajemen Mutu Pelayanan Pasien (MMPP)
2. Standar Manajemen Mutu Pelayanan Pasien (MMPP)
3. Standar Manajemen Logistik (Manlog)
4. Standar Manajemen Perubahan (MP)
5. Standar Manajemen Sumber Daya Manusia ( Man
SDM)
6. Standar Manajemen Mutu dan Keselamatan Pasien
(MMKP)
4. Tujuan Manajemen Ruang Rawat
Manajemen ruang rawat mempunyai tujuan
untuk memberikan bimbingan manajerial
secara terus menerus dan berkelanjutan
terhadap perawat pelaksana baik Perawat
Penanggung Jawab Asuhan (PPJA) maupun
Perawat Pelaksana (PP) dan diharapkan dapat
menciptakan kinerja yang baik dalam
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
1. Kesimpulan
Pelayanan keperawatan mempunyai posisi yang sangat strategis
dalam menentukan mutu karena jumlah perawat terbanyak dari
profesi lain dan paling lama kontak dengan klien, sehingga
keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan dan sering
digunakan sebagai indikator pelayanan kesehatan yang bermutu,
serta berperan dalam menentukan tingkat kepuasan klien.
Selama individu dan lingkungan kerjanya dapat saling
melengkapi, maka individu akan memelihara hubungan tersebut dan
menetap dalam lingkungan kerjanya.

2. Saran
Sebagai seorang perawat dalam berkerja haruslah kita selalu
memperhatikan dan mematuhi SOP keperawatan, agar tercapai nya
pelayanan yang professional dan berkualitas
 Parahita, (2009). Analisis Kinerja Kepala Ruang Setelah Mendapat
Pelatihan Manajemen Keperawatan Menurut Persepsi Staf Keperawatan
Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Keperawatan:
Vol. 7 2009-5 Hal 86-90.
 Parmin. (2009). Hubungan pelaksanaan fungsi manajerial kepala
ruangan dengan motivasi perawat pelaksana. Jakarta: UI
 Pratiwi A., (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan:
Surakarta
 Profil Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Tahun (2015). Tidak
dipublikasikan.
 Putra dan Subekti. (2014). Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala
Ruangan Dengan Kinerja Perawat Pekaksana Di Rumah Sakit Umum
Daerah RAA Soewondo. Prosiding Konferensi Nasional II PPNI Jawa
Tengah. Hal 242. Ratnaih, R. (2011). Hubungan antara kemampuan
kepala ruang dalam melaksanakan fungsu manajemen dengan kinerja
perawat pelaksana di ruang rawat inap RS Kepolisian Pusat Raden Said
Sukanto Jakarta. Thesis. Tidak dipublikasikan. Jakarta: PPS FIK UI

Anda mungkin juga menyukai