PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 angka kematian ibu mencapai 359 per
100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi
(Andayani, 2012).
tahun 2012 sebanyak 40 orang yang terdiri dari 27% kematian disebabkan oleh
karena sepsis dan 38% disebabkan faktor lain (Dinkes DIY, 2013). Kematian ibu
merupakan salah satu indikator dari kesejahteraan suatu bangsa. Beberapa faktor
penyebab angka kematian ibu di Indonesia saat ini masih didominasi oleh
Dalam 2 tahun ini jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Bantul terus
1
2
Eklamsi Berat (PEB) sebanyak 3 kasus (23%), perdarahan 6 kasus (46%), infeksi
Bantul, 2014). Sedangkan pada tahun 2014 jumlah AKI mencapai 104,7/100.000
hidup. Pada tahun ini masih didominasi oleh Pre Eklamsi Berat (PEB) 2 kasus
(14%), perdarahan sebesar 2 kasus (14%), akibat jantung 2 kasus (14%), asma 2
kasus (14%), emboli air ketuban 2 kasus (14%), dan lainnya 4 kasus (29%)
Gerakan Sayang Ibu (1996), Program Safe Motherhood (1998), Gerakan Nasional
baik, karena tanpa pengawasan yang baik dan cermat akan berdampak kematian
ibu, oleh karena itu pemeriksaan dan monitoring dilakukan beberapa kali sampai
metode Sectio Caesarea (SC) cukup besar yaitu sekitar 10% sampai 15% dari
besar yaitu 15,3% dengan Rentang tertinggi 12,2% di DKI Jakarta dan terendah
proporsi tertinggi di DKI Jakarta sebesar 9,8% dan terendah di Sulawesi Tenggara
sebesar 3,3%, sedangkan angka kejadian persalinan Sectio Ceasarea (SC) di DIY
Persalinan dengan sectio caesarea (SC) dapat menjadi salah satu penyebab
terjadinya infeksi apabila perawatan yang dilakukan tidak benar. Komplikasi yang
dapat terjadi pada ibu dengan persalinan Sectio Caesarea (SC) adalah infeksi
puerperal seperti kenaikan suhu pada masa nifas, peritonitis, sepsis, dan
sectio caesarea >11%, kira-kira 80% minor dan 20% mayor (Benson, 2009).
Jahitan operasi caesar memiliki resiko untuk terjadinya infeksi yang bisa
saja muncul selama berada dalam masa penyembuhan dari operasi caesar yang
menemukan terdapat satu dari sepuluh wanita yang melahirkan dengan operasi
membuat para wanita cenderung kurang bisa merawat bayi mereka dan akan
Pada periode post partum awal, ibu yang menjalani persalinan dengan
Sectio Caesarea (SC) akan lebih sedikit bergerak dari pada ibu yang melahirkan
spontan hal ini disebabkan karena adanya luka setelah operasi menimbulkan nyeri
dan biasanya dirasakan setelah sadar dari pengaruh anastesi, adanya luka yang
menimbulkan nyeri tersebut membuat pasien merasa takut dan cemas untuk
dilakukan setelah 2-4 jam setelah persalinan dan ibu yang menjalani caesar bisa
Kebidanan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Rumah Sakit Nur Hidayah
tentang mobilisasi dini bagi pasien post sectio caesarea (SC) menyebutkan bahwa
Pada ibu post partum diharapkan tidak perlu khawatir dengan adanya jahitan
karena mobilisasi dini baik buat jahitan, agar tidak terjadi pembengkakan akibat
5
tersumbatnya pembuluh darah dan untuk ibu post partum dengan operasi Sectio
kondisi ibu post partum masih lemah atau memiliki penyakit jantung, tetapi
Berdasarkan data Rumah Sakit Nur Hidayah Imogiri Bantul tahun 2013,
jumlah persalinan dengan Sectio Saesarea (SC) sebanyak 257 orang (40%) dari
634 jumlah persalinan. Pada tahun 2014 sebanyak 256 orang (43%) dari 589
Sakit Nur Hidayah Imogiri Bantul dari tanggal 17 Februari s/d tanggal 5 Maret
(SC). Diketahui bahwa dari jumlah 10 kasus tersebut delapan ibu post Sectio
Saesarea (SC) (80%) diantaranya melakukan mobilisasi dini dengan alasan untuk
penyembuhan luka nya dengan cepat, dan tiga ibu penyembuhan luka nya lambat.
Sedangkan dua orang ibu post sectio saesarea (SC) (20%) masih ditemukan ibu-
ibu yang tidak melakukan mobilisasi dini. Hal ini di sebabkan rasa takut ibu untuk
bergerak dikarenakan khawatir jahitan luka oprasi akan terbuka serta ketakutan
ibu akan rasa sakit/nyeri dengan hasil satu ibu penyembuhan lukanya dengan
Caesarea (SC) di Rumah Sakit Nur Hidayah Imogiri Bantul Tahun 2016”.
B. Rumusan Masalah
Mobilisasi Dini Dengan Penyembuhan Luka Post Sectio Cesarea (SC) Tahun
2016 ?. “
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
sectio cesarea (SC) di Rumah Sakit Nur Hidayah Imogiri Bantul Tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
b. Mengtahui mobilisasi dini ibu post sectio ceasarea (SC) di Rumah Sakit
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
caesarea (SC).
2. Manfaat praktisi
ilmu kebidanan serta masukan informasi yang berharga bagi profesi bidan
pentingnya melakukan mobilisasi dini pada ibu post sectio caesarea (SC).
kesadaran semula.
c. Bagi peneliti