Anda di halaman 1dari 11

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH MOBILISASI DINI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN


LUKA POST SC DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL
MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
AYU NANDRI
NPM: 145140020

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MITRA LAMPUNG
TAHUN 2018
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES – MITRA LAMPUNG
SKRIPSI, AGUSTUS 2018

AYU NANDRI

PENGARUH MOBILISASI DINI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN


LUKA POST SC DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL
MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2018
ABSTRAK
Mobilisasi dini adalah kebijakan untuk secepat mungkin membimbing penderita
keluar dari tempat tidurnya dan membimbing secepat mungkin untuk berjalan.
Dari hasil prasurvei angka kejadian SC di Rumah Sakit pada tahun 2015 sebanyak
74,1% persalinan SC dan persalinan normal sebanyal 25,9%. Tahun 2016
sebanyak 74,3% persalinan SC dan persalinan normal sebanyak 25,7%. Tahun
2017 sebanyak 79,2 persalinan SC dan 20,8% persalinan normal. Berdasarkan
data diatas terdapat peningkatan persalinan SC dari tahun 2014 – 2016. Diketahui
pengaruh mobilisasi dini dengan penyembuhan luka post operasi sectio cessarea
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun
2018.

Jenis penelitian kuantitatif desain penelitian Quasi Eksperiment rancangan


nonequivalent control group design, ibu bersalin dengan SC di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dalam bulan April
berjumlah 49 orang, sampel sebanyak 30. Dengan rincian, sebanyak 15 orang
untuk kelompok eksperimen dan 15 orang untuk kelompok control. Analisa data
univariat dan bivariat uji t (t-test).

Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata penyembuhan luka post operasi sectio
caessarea yang dilakukan mobilisasi dini adalah 5,47, nilai minimal 4, nilai
maksimal 7 dan nilai standar deviation 1,060. Diketahui rata-rata penyembuhan
luka post operasi sectio caessarea yang tidak dilakukan mobilisasi dini adalah
6,33, nilai minimal 5, nilai maksimal 7 dan nilai standar deviation 0,617.
Diketahui hasil uji statistik didapatkan t-test 2.827 dan nilai p-value 0,013 <
0,05 maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan pada luka yang
dilakukan mobilisasi.

Kata Kunci : mobilisasi dini, penyembuhan luka, SC


Kepustakaan : 28 (2007-2017)
LATAR BELAKANG uterus (Maryunani, 2014). Rata-rata
persalinan SC di Amerika, mencapai
Sustainable Development Goals 32%. Di sembilan negara Asia
(SDGs) adalah Tujuan Pembangunan mencapai 27% di negara Amerika
Berkelanjutan yaitu sebuah Latin (35%), di Inggris pada tahun
kesepakatan pembangunan baru 1970 adalah 4,5% (Desmawati,
pengganti Millenium Development 2013).
Goals (MDGs). sebagai kesepakatan
pembangunan global masa Presentasi operasi SC di Indonesia
berlakunya 2015–2030 yang sekitar 5-15%, dirumah sakit
berisikan 17 goals dan 169 sasaran pemerintah sekitar 11%, sementara
pembangunan. Dimana pada goal 3 dirumah sakit swasta bisa lebih dari
yang pertama adalah mengurangi 30%. Menurut SDKI 2012, angka
Angka Kematian Ibu (AKI) kejadian SC di Indonesia 921.000
304/100.000 kelahiran hidup, dan dari 4.039.000 persalinan atau 22,8%
target tahun 2030 AKI (70/100.000), dari seluruh persalinan. Menurut data
dan menurunkan Angka Kematian riset kesehatan (Riskesdas, 2013)
bayi (AKB) hingga dibawah menunjukkan SC 9,8%, dengan
12/1000 kelahiran. Faktor utama proporsi tertinggi di DKI Jakarta
penyebab kematian ibu melahirkan (19,9%) dan terendah di Sulawesi
yakni perdarahan (28%), preeklampsi Tenggara (3,3%). Angka komplikasi
(24%) dan Infeksi (11%) (Kemenkes kehamilan dan persalinan SC di
2015). provinsi Lampung tahun 2016
menurut hasil Riskesdas sekitar
Indonesia terjadi peningkatan 4,5%, angka kejadian SC di Kota
kejadian infeksi luka post Sectio Bandar Lampung pada tahun 2012
Caesarea (SC) yaitu infeksi pada adalah 3.401 dari 170.000 persalinan
rahim/endometritis, alat-alat (20%) dari seluruh persalinan
berkemih, usus, dan luka operasi. (Dinkes Propinsi Lampung, 2017).
Sekitar 90% dari morbiditas pasca
operasi disebabkan oleh infeksi luka Dari hasil prasurvei angka kejadian
operasi. Utomo (1999) dalam SC di Rumah Sakit pada tahun 2015
Himatusujanah, (2014) menyebutkan sebanyak 74,1% persalinan SC dan
bahwa idealnya kejadian infeksi luka persalinan normal sebanyal 25,9%.
operasi (ILO) rumah sakit antara Tahun 2016 sebanyak 74,3%
1,5– 8% dengan infeksi luka post SC persalinan SC dan persalinan normal
merupakan 14,6% dari seluruh sebanyak 25,7%. Tahun 2017
infeksi post pembedahan. sebanyak 79,2 persalinan SC dan
20,8% persalinan normal.
Salah satu jenis pembedahan adalah Berdasarkan data diatas terdapat
Sectio Caesaria (SC), dimana SC peningkatan persalinan SC dari tahun
adalah pembedahan untuk 2014 – 2016 (RM Rumah Sakit
melahirkan janin dengan membuka Umum Daerah Dr. H. Abdul
dinding rahim, SC merupakan Moeloek Provinsi Lampung, Januari
prosedur bedah untuk kelahiran janin Tahun 2018).
dengan insisi melalui abdomen dan
Tindakan insisi pada persalinan SC stres, nutrisi/gizi, perfusi jaringan,
ini menyebabkan luka sayat yang gangguan sirkulasi, perubahan
harus diperhatikan derajat metabolisme, mobilisasi dini, usia
kesembuhan lukanya karena resiko dan obesitas (Potter, 2011). Menurut
tinggi terjadi infeksi, ruptur uteri dan Maryunani (2014), faktor yang
pendarahan. persalinan SC sering mempengaruhi penyembuhan luka
terjadi komplikasi pada ibu post seperti oksigenisasi, hematoma, usia,
partum seperti; infeksi puerperal, nutrisi, sepsis, obat-obatan, gaya
perdarahan, luka pada kandung hidup dan mobilisasi.
kencing, embolisme paru-paru,
ruptur uteri dan juga dapat terjadi Mobilisasi dini adalah kebijakan
pada bayi seperti kematian perinatal untuk secepat mungkin membimbing
(Maryunani, 2014). penderita keluar dari tempat tidurnya
dan membimbing secepat mungkin
Jahitan operasi caesar memiliki untuk berjalan. Tidak melakukan
resiko untuk terjadinya infeksi yang mobilisasi dini dapat mengakibatkan
bisa saja muncul selama berada peningkatan suhu tubuh karena
dalam masa penyembuhan dari adanya involusi uterus yang tidak
operasi caesar yang telah lakukan baik sehingga sisa darah tidak dapat
(Hardianti, 2014). Penelitian yang dikeluarkan dan menyebabkan
dilakukan oleh Sheridan tahun 2012 infeksi (Suryati, 2012). Latihan
di Inggris menemukan terdapat satu mobilisasi bermanfaat untuk
dari sepuluh wanita yang melahirkan mempercepat kesembuhan luka,
dengan operasi caesar mengalami melancarkan pengeluaran lochea,
infeksi. Dampak dari infeksi setelah mencegah terjadinya trombosis dan
melahirkan adalah membuat para tromboemboli, sirkulasi darah
wanita cenderung kurang bisa normal dan mempercepat pemulihan
merawat bayi mereka dan akan kekuatan ibu. Pada ibu post partum
membutuhkan penyembuhan yang diharapkan tidak perlu khawatir
lebih lama dari proses melahirkan. dengan adanya jahitan karena
Penyembuhan luka adalah proses mobilisasi dini baik buat jahitan, agar
penggantian dan perbaikan fungsi tidak terjadi pembengkakan akibat
jaringan yang rusak. Penyembuhan tersumbatnya pembuluh darah dan
luka melibatkan integrasi proses untuk ibu post partum dengan
fisiologis (Sjamsuhidajat, 2013). operasi sesar dalam melakukan
Proses penyembuhan luka terdiri dari mobilisasinya lebih lamban dan perlu
3 fase yaitu inflamasi, proliferasi mencermati serta memahami bahwa
(epitelisasi) dan maturasi mobilisasi dini jangan dilakukan
(remodelling). Penyembuhan luka apabila kondisi ibu post partum
pada fase inflamasi terjadi sampai masih lemah atau memiliki penyakit
hari ke-5 setelah pembedahan, lama jantung, tetapi mobilisasi yang
fase ini bisa singkat jika tidak terjadi terlambat dilakukan bisa
infeksi (Maryunani, 2014). menyebabkan gangguan fungsi organ
tubuh, aliran darah tersumbat, serta
Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi otot. Salah satu solusi yaitu
penyembuhan luka antara lain faktor dengan memberikan mobilisasi dini
selama 2-4 jam dan 6-8 jam untuk setelah proposal disetujui. Jenis
mempercepat kesembuhan luka kuantitatif rancangan cross sectional.
perineum grade 2 pada ibu post Data diambil melalui observasi dan
partum (Hamilton, 2008). mengisi kuesioner. Variabel
dependen adalah waktu
Berdasarkan penelitian yang penyembuhan luka dan variabel
dilakukan oleh Fitri (2013) dengan independen adalah: mobilisasi dini.
hasil penelitian menunjukkan bahwa Uji analisis secara univariat dan
mobilisasi dini pada kategori tidak bivariat.
dilakukan yaitu 43 (63,2%) dan ada
Pengaruh antara mobilisasi dini HASIL PENELITIAN
dengan lamanya penyembuhan luka Analisis Univariat
perineum dengan p-value 0.04. Rata-Rata Penyembuhan Luka
Post Operasi Sectio Cessarea Pada
Berdasarkan hasil prasurvey yang Ibu Yang Dilakukan Mobilisasi
dilakukan tanggal 15-20 bulan Dini
Februari 2018, dari 10 orang ibu
nifas post SC yang melakukan Rata –rata Mea M M SD N
penyembuhan n in ax
kontrol ulang di poliklinik RSUD luka
Dr.H Abdul Moeloek Provinsi Dilakukan 5,47 4 7 1,06 15
Lampung diketahui sebanyak 60% mobilisasi 0
ibu proses penyembuhan luka baik
dimana luka kering dan bersih Berdasarkan tabel diatas diketahui
sedangkan sebanyak 40% proses rata-rata penyembuhan luka post
penyembuhan luka tidak baik, karena operasi sectio caessarea yang
pada luka terlihat masih basah dan dilakukan mobilisasi dini adalah
kotor. Dari 4 orang ibu tersebut 5,47, nilai minimal 4, nilai maksimal
diketahui saat dirumah tidak 7 dan nilai standar deviation 1,060.
melakukan banyak gerakan, lebih
banyak berbaring karena takut Rata-rata penyembuhan luka post
jahitannya akan terlepas jika anyak operasi sectio cessarea pada ibu
bergerak. yang tidak dilakukan mobilisasi
dini
Tujuan penelitian diketahui pengaruh
mobilisasi dini dengan penyembuhan Rata-rata Mean Min Max SD N
penyemb
luka post operasi sectio cessarea di uhan luka
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Tidak 6,33 5 7 0,61 15
Abdul Moeloek Provinsi Lampung dilakukan 7
mobilisasi
tahun 2018.
Berdasarkan tabel diatas diketahui
METODE PENELITIAN
rata-rata penyembuhan luka post
Penelitian ini ditujukan kepada
operasi sectio caessarea yang tidak
seluruh ibu bersalin dengan SC di
dilakukan mobilisasi dini adalah
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
6,33, nilai minimal 5, nilai maksimal
Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
7 dan nilai standar deviation 0,617.
Waktu penelitian akan dilaksanakan
Analisis Bivariat keluar dari tempat tidurnya dan
Pengaruh mobilisasi dini dengan membimbingnya selekas mungkin
penyembuhan luka post operasi berjalan mulai 2 jam post partum
sectio cessarea sampai 8 jam post partum. Mobilisasi
dini atau aktivitas segera yang
Varia N M SD t- P 95 Ket dilakukan segera setelah beristirahat
bel ea te v %
n st al CI
beberapa jam dengan beranjak dari
u tempat tidur ibu (pada persalinan
e normal) (Manuaba, 2010). Sejalan
Luka 1 0, 1,1 2, 0, 0,20 Ad
dilak 5 86 87 8 0 9- a
dengan teori yang diungkapkan Perry
ukan 7 2 1 1,62 pen Potter (2011) bahwa mobilisasi dini
mobil 7 3 4 gar yaitu kebijaksanaan segera mungkin
isasi- uh
luka
membimbing penderita keluar dari
kelo tempat tidurnya dan membimbingnya
mpok segera mungkin berjalan, merupakan
kontr
ol
aspek terpenting pada fungsi
fisiologis karena hal itu esensial
Berdasarkan tabel diketahui hasil uji untuk mempertahankan kemandirian.
statistik didapatkan t-test 2,827 dan Mobilisasi dini juga didefenisikan
nilai p-value 0,013 < 0,05 maka sebagai suatu pergerakan, posisi atau
dapat disimpulkan ada pengaruh adanya kegiatan yang dilakukan
mobilisasi dini dengan penyembuhan klien setelah beberapa jam post/pasca
luka post operasi sectio cessarea di operasi. Biasanya klien diposisikan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. untuk berbaring ditempat tidur agar
Abdul Moeloek Provinsi Lampung keadaannya stabil. Posisi awal yaitu
tahun 2018. posisi trendelenburg (posisi kaki
lebih rendah dari pada kepala),
kemudian dilanjutkan dengan posisi
PEMBAHASAN SIM kiri dan kanan, serta posisi
Analisis Univariat fowler.
Rata-Rata Penyembuhan Luka
Post Operasi Sectio Cessarea Pada Sejalan dengan penelitian yang
Ibu Yang Dilakukan Mobilisasi dilakukan oleh Nurmah (2012)
Dini dengan judul faktor-faktor yang
mempengaruhi proses penyembuhan
Berdasarkan hasil penelitian, diatas luka pada pasien post operasi seksio
diketahui rata-rata penyembuhan cesarea di ruang anggrek rumah
luka post operasi sectio caessarea sakit mekar sari bekasi tahun 2012.
yang dilakukan mobilisasi dini Hasil univariat menunjukkan
adalah 5,47, nilai minimal 4, nilai distribusi frekuensi tertinggi untuk
maksimal 7 dan nilai standar proses penyembuhan luka "sembuh"
deviation 1,060. sebesar 75%.

Menurut Vivian (2009) Mobilisasi Menurut pendapat peneliti, sejalan


Dini Adalah kebijakan untuk selekas dengan teori yang mengungkapkan
mungkin, membimbing penderita bahwa mobilisasi dini yaitu
kebijaksanaan segera mungkin lebih lamban. Menurut peneliti,
membimbing penderita keluar dari mobilisais penting dilakukan karena
tempat tidurnya dan membimbingnya dengan dilakukannya mobilisasi dini
segera mungkin berjalan, merupakan maka akan mempercepat proses
aspek terpenting pada fungsi pemulihan pada klien yang baru
fisiologis karena hal itu esensial menjalani tindakan opearai / insisi.
untuk mempertahankan kemandirian. Dibutuhkan peran petugas kesehatan
Mobilisasi dini juga didefenisikan untuk menyebarkan informasi yang
sebagai suatu pergerakan, posisi atau baik dan benar sehingga
adanya kegiatan yang dilakukan menimbulkan efek positif dalam
klien setelah beberapa jam post/pasca meningkatkan kesehatan klien post
operasi. Biasanya klien diposisikan operasi.
untuk berbaring ditempat tidur agar
keadaannya stabil. Posisi awal yaitu
posisi trendelenburg (posisi kaki Rata-rata penyembuhan luka post
lebih rendah dari pada kepala), operasi sectio cessarea pada ibu
kemudian dilanjutkan dengan posisi yang tidak dilakukan mobilisasi
SIM kiri dan kanan, serta posisi dini
fowler.
Berdasarkan hasil penelitian,
Menurut pendapat peneliti, banyak
diketahui rata-rata penyembuhan
faktor yang mempengaruhi
luka post operasi sectio caessarea
penyembuhan luka. Tiap responden
yang tidak dilakukan mobilisasi dini
memiliki faktor sendiri sehingga
adalah 6,33, nilai minimal 5, nilai
proses penyembuhan luka berbeda
maksimal 7 dan nilai standar
setiap responden. petugas kesehatan
deviation 0,617.
dapat memberikan informasi hal-hal
terkait penyembuhan luka sehingga
Menurut Suriadi dalam Maryunani
responden dapat menghindari hal-hal
(2014) Luka dapat diartikan sebagai
yang dapat menyebabkan
gangguan atau kerusakan integritas
terganggunya proses penyembuhan
dan fungsi jaringan pada tubuh. Luka
luka. Hasil penelitian menunjukkan
adalah rusaknya kesatuan atau
masih terdapat responden yang
komponen jaringan, dimana secara
belum melaksanakan mobilisasi. Hal
spesifik terdapat substansi jaringan
ini dimungkinkan dengan alasan
yang rusak atau hilang (Wijaya
klien merasa takut atau merasakan
dalam Maryunani, 2014). Luka
nyeri ketika melaksanakan mobilisasi
adalah kerusakan kontinuitas kulit,
dini, dengan demikian adanya
mukosa membran dan tulang atau
responden yang tidak melaksanakan
organ tubuh lain (Drakbar dalam
mobilisasi dini secara baik dapat
Maryunani, 2014). Luka adalah
disebabkan oleh perasaan takut
rusaknya struktur dan fungsi
karena rasa nyeri yang masih
anatomis kulit normal akibat proses
dirasakan oleh responden pada bekas
patologis yang berasal dari internal
luka insisi. Orang yang baru
dan eksternal, serta mengenai organ
menjalani operasi, karena adanya
tertentu (Potter & Perry dalam
rasa sakit/nyeri yang menjadi alasan
Maryunani, 2014).
mereka cenderung untuk bergerak
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan segera setelah beristirahat
dilakukan oleh Fitri (2013) dengan beberapa jam dengan beranjak dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat tidur ibu (pada persalinan
mobilisasi dini pada kategori tidak normal) (Manuaba, 2010).
dilakukan yaitu 43 (63,2%) dan ada
hubungan antara mobilisasi dini Sejalan dengan penelitian yang
dengan lamanya penyembuhan luka dilakukan oleh Fitri (2013) dengan
perineum dengan p-value 0.041 hasil penelitian menunjukkan bahwa
mobilisasi dini pada kategori tidak
Menurut pendapat peneliti, banyak dilakukan yaitu 43 (63,2%) dan ada
faktor yang mempengaruhi hubungan antara mobilisasi dini
penyembuhan luka. Tiap responden dengan lamanya penyembuhan luka
memiliki faktor sendiri sehingga perineum dengan p-value 0.041
proses penyembuhan luka berbeda
setiap responden. Petugas kesehatan Berdasarkan tabel dapat dilihat
dapat memberikan informasi hal-hal terdapat responden yang menyatakan
terkait penyembuhan luka sehingga tidak melakukan mobilisasi, sehingga
responden dapat menghindari hal-hal proses penyembuhan luka tidak
yang dapat menyebabkan baik. Hal ini sejalan dengan teori
terganggunya proses penyembuhan bahwa salah satu faktor yang
luka. mempengaruhi proses penyembuhan
luka adalah mobilisasi. Tidak
Analisis Bivariat dilakukannya mobilisasi dini
Pengaruh mobilisasi dini dengan menurut pendapat peneliti, dapat
penyembuhan luka post operasi disebabkan karena klien masih
sectio cessarea di Rumah Sakit merasa nyeri dari luka post
Umum Daerah Dr. H. Abdul operasinya dan takut jahitan akan
Moeloek Provinsi Lampung tahun terlepas jika banyak bergerak. Selain
2018 itu klien tidak memahami dengan
baik manfaat dari mobilisasi bagi
Berdasarkan hasil penelitian penyembuhan lukanya, sehingga
diketahui hasil uji statistik klien tidak melakukan mobilisasi.
didapatkan t-test 17,169 dan nilai p-
value 0,013 < 0,05 maka dapat Hasil penelitian juga didapati
disimpulkan ada pengaruh yang responden yang tidak melakukan
signifikan pada luka yang dilakukan mobilisasi dini, namun proses
mobilisasi. penyembuhan luka baik. Perihal ini
dapat terjadi mobilisasi bukan
Menurut Vivian (2009) Mobilisasi merupkan satu-satunya faktor dalam
Dini Adalah kebijakan untuk selekas penyembuhan luka. Terdapat faktor
mungkin, membimbing penderita penyebab lain, dimana faktor
keluar dari tempat tidurnya dan tersebut tidak diambil dalam
membimbingnya selekas mungkin penelitian ini seperti, asupan nutrisi
berjalan mulai 2 jam post partum baik, pasien tidak mengalami
sampai 8 jam post partum. Mobilisasi anemia, tidak menderita obesitas
dini atau aktivitas segera yang yang dapat mempengaruhi proses
penyembuhan luka. Namun terdapat dengan usia yang terlalu gemuk,
pula responden yang melakukan banyak mengonsumsi obat-obatan,
mobilisasi namun proses merokok, atau stress akan mengalami
penyembuhan luka tidak baik. Hal proses penyembuhan luka yang lebih
ini dimungkinkan pada responden lama
tersebut berusia risiko ≥35 tahun
sehingga mempengaruhi proses Berdasarkan hasil penelitian dapat
penyembuhan luka. Semakin tua disimpulkan bahwa perawat dapat
seseorang maka akan menurunkan mengajarkan pasien segera mungkin
kemampuan penyembuhan jaringan. untuk melakukan mobilisasi sesuai
Penambahan usia berpengaruh dengan standar prosedur rumah sakit
terhadap semua penyembuhan luka rumah sakit dan untuk petugas
sehubungan dengan adanya kesehatan membantu pasien dalam
gangguan sirkulasi dan koagulasi, melaksanakan mobilisasi serta
respon inflamasi yang lebih lambat mengajarkan gerakan mobilisasi,
dan penurunan aktivitas fibroblast. sehingga dapat membantu
Kulit utuh pada orang dewasa muda mempercepat penyembuhan luka
yang sehat merupakan barier yang post SC.
baik terhadap trauma mekanis dan
infeksi, begitu juga dengan efisiensi KESIMPULAN DAN SARAN
sistem imun, sistem kardiovaskuler Kesimpulan
dan sistem pernafasan yang Hasil simpulan dalam penelitian ini,
memungkinkan penyembuhan luka adalah:
lebih cepat. Sistem tubuh yang 1. Diketahui bahwa rata-rata
berada “tumbuh” dengan kecepatan penyembuhan luka post operasi
berbeda pula, tetapi lebih dari usia 30 sectio caessarea yang dilakukan
tahun mulai terjadi penurunan yang mobilisasi dini adalah 5,47, nilai
signifikan dalam beberapa fungsinya, minimal 4, nilai maksimal 7 dan
seperti penurunan efisiensi jantung, nilai standar deviation 1,060
kapasitas vital, dan juga penurunan 2. Diketahui rata-rata
efisiensi sistem imum, yanag penyembuhan luka post operasi
masing-masing masalah tersebut ikut sectio caessarea yang tidak
mendukung terjadinya kelambatan dilakukan mobilisasi dini adalah
penyembuhan luka sering dengan 6,33, nilai minimal 5, nilai
penambahan usia Begitu juga teori maksimal 7 dan nilai standar
yang diungkapkan oleh Hidayat deviation 0,617.
(2009) Usia, kecepatan perbaikan sel 3. Diketahui hasil uji statistik
berlangsung sejalan dengan didapatkan t-test 2.827 dan
pertumbuhan atau kematangan usia nilai p-value 0,013 < 0,05 maka
seseorang. Namun selanjutnya, dapat disimpulkan ada pengaruh
proses penuaan dapat menururnkan yang signifikan pada luka yang
sistem perbaikan sel sehingga dapat dilakukan mobilisasi.
memperlambat proses penyembuhan
luka, Kegemukan, obat-obatan, Saran
merokok, dan stress, mempengaruhi Berdasarkan pada kesimpulan yang
proses penyembuhan luka. Orang telah diuraikan oleh penulis diatas,
saran yang mungkin dapat dijadikan DAFTAR PUSTAKA
pertimbangan dan masukkan bagi Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
institusi kesehatan adalah sebagai penelitian suatu pendekatan
berikut : praktik. PT Rineka Cipta :
1. Bagi Rumah Sakit Jakarta.
Untuk rumah sakit diharapkan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
dapat menyediakan konseling 2016. Profil Kesehatan
kejiwaan/psikolog bagi ibu-ibu Provinsi Lampung 2017.
yang mengalami tingkat stres Lampung
yang cukup besar, sehingga ibu Desmawati, 2013. Penentu
yang tingkat stresnya cukup Kecepatan Pengeluaran Air
besar dapat ditangani. Susu Ibu setelah Sectio
2. Bagi Keluarga Caesarea.https://media.neliti.c
Diharapkan kepada keluarga om//39658-ID-penentu-
untuk dapat membantu ibu kecepatan-pengeluar
dalam mengurus pekerjaan Ditya, 2016. Hubungan Mobilisasi
rumah tangga, sehingga dapat Dini dengan Proses
menurunkan tingkat stres pada Penyembuhan Luka pada
ibu post SC, serta memberikan Pasien Pasca Laparatomi di
dukungan, emosional, motivasi, Bangsal Bedah Pria dan
semangat kepada ibu dalam Wanita RSUP Dr. M. Djamil
menghadapi proses Padang.
penyembuhan luka. jurnal.fk.unand.ac.id/index.php
3. Bagi peneliti selanjutnya /jka/article/download/608/49
Diperlukan penelitian yang lebih
lanjut tentang sectio caesarea Fitri, (2013). Faktor-Faktor Yang
karena karena masih banyak Mempengaruhi Lamanya
variabel-variabel lain yang Penyembuhan Luka Perineum
berpengaruh belum diteliti. Perlu Pada Ibu Nifas Di Rumah Sakit
dilakukan penelitian tentang Umum Dr. Zainoel Abidin
penggunaan obat-obatan, Banda Aceh Tahun 2013.
keturunan, faktor kebudayaan jurnal.htp.ac.id/simtakp.uui.ac.i
dan faktor sarana prasarana. d/dockti/elida_fitri
Perlu dilakukan penelitian
kualitatif yang lebih mendalam Heryani (2016) pengaruh mobilisasi
tentang sectio caesarea yang dini terhadap penyembuhan
menggambarkan apakah luka post sectio caesarea.
persalinan sectio caesarea saat Poltekkes Kemenkes Riau,
ini benar-benar dilakukan atas Pekanbaru Riau
indikasi medis dengan
pengetahuan dan informasi Hidayat, ( 2009). Pengantar
masyarakat yang memadai atau kebutuhan dasar manusia :
indikasi medis normal yang atas aplikasi konsep dan proses
kepentingan tertentu di diagnosa keperawatan. Jakarta :
patologis menjadi indikasi Salemba Medika.
medis.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). RM RSUD Abdoel Moloek, 2017.
Profil Kesehatan Indonesia Profil RM RSUD Abdoel
2015. Jakarta Moloek, Lampung
Kurnia (2018). Pengaruh Ambulasi Rustianawati, (2013) Efektivitas
Dini Terhadap Pemulihan Ambulasi Dini terhadap
Peristaltik Usus Pasien Paska Penurunan Intensitas Nyeri
Operasi Fraktur Femur pada Pasien Post Operasi
Dengan Anestesi Umum Di Laparatomi di RSUD Kudus,
Rsui Stikes Muhammadiyah Kudus
KustatiSurakarta.https://publik Sari , Purnama (2013) efektivitas
asiilmiah.ums.ac.id/bitstream/h mobilisasi dini terhadap
andle/116172b.pdf penyembuhan luka post sectio
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, caesarea. Program Studi
penyakit Kandungan dan KB. Kebidanan, STIKES Dian
EGC: Jakarta Husada Mojokerto
Mariatia, dewi (2014) Asuhan Sjamsuhidajat, 2013. Buku Ajar Ilmu
kebidanan Nifas dan Menyusui Bedah. Jakarta, EGC.
. Yogyakarta : Pustaka Belajar Solehati, dkk . (2015). Konsep dan
Maryunani, Anik. 2014. Perawatan Aplikasi Relaksasi dalam
luka seksio caesarea (SC) dan Keperawatan. Maternitas . Bandung:
luka kebidanan terkini. Jakarta PT Refika Aditama
: TIM Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Mochtar. 2012. Sinopsis Obstetri. Kuantitatif Kualitatif dan R &
EGC: Jakarta D.Bandung: Alfabeta.
Mander, Rosemary, 2004. Nyeri Supardi, Sudibyo dan Rustika. 2013.
Persalinan. Jakarta: EGC Buku Ajar Metodologi Riset
Morison, (2013). Manajemen Luka. Keperawatan. Jakarta: CV.
Jakarta: EGC. Trans Info Media
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Vivian, dkk. 2009. Asuhan
Metodologi Penelitian kebidanan nifas. Jakarta :
Kesehatan. Ed. Rev. Jakarta: EGC
Rineka Cipta Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu
Potter and Perry. 2011. Buku Ajar Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Fundamental Keperawatan : Bina Pustaka Sarwono
Konsep, Proses &. Praktek. Prawirohardjo
Edisi 4. Vol 1. Jakarta: EGC Winarsih, Kanti (2013) pelaksanaan
Puspitasar,Dina (2012) pengaruh mobilisasi dini pada klien
mobilisasi dini terhadap waktu paska seksio sesarea (The
penyembuhan luka post bedah Implementation of Early
mayor di rsu dr. Soedirman Mobilitation of the Client of
kebumen . Sekolah tinggi ilmu Pasca Caesarean Section).
kesehatan muhammadiyah Jurusan Keperawatan
gombong Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Anda mungkin juga menyukai