Anda di halaman 1dari 10

Jurnal : Buletin Media Informasi Kesehatan

Volume:…14 nomor 2Tahun 2018 Halaman : ....

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN


LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA
Theresia Eriyani1*, Iwan Shalahuddin2, Indra Maulana3
1
Fakultas Keperawatan Unpad Kampus Garut; theresiaeriyani@gmail.com.
2
Fakultas Keperawatan Unpad Kampus Garut; shalahuddin.iwan@gmail.com.
3
Fakultas Keperawatan Unpad Kampus Garut; kang.indr476@yahoo.com.
*email: theresiaeriyani@gmail.com

ABSTRAK
Word Health Organization menyatakan bahwastandar rata-rata sectiocaesarea disebuah
negara adalah sekitar 5-15 %. Berdasarkan Riset Kesehatan dasar tahun 2013, menyatakan
persalinan sectiocaesarea di Indonesia sebesar 9,8%. Selama proses penyembuhan luka,
vaskularisasi akan mempengaruhi luka karena luka membutuhkan keadaan peredaran darah
yang baik untuk pertumbuhan atau perbaikan sel. Mobilisasi akan memperlancar sirkulasi darah
dan segera mungkin mengalami pemulihan atau penyembuhan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka pada pasien
postoperasi sectiocaesarea di ruang Jade RSUD dr. Slamet Garut. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan pendekatan Posttest Only
with Control Group, dengan populasi 80 ibu postoperasi sectiocaesarea, sampel penelitian
berjumlah 20 ibu. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan kuesioner. Analisa yang
digunakan univariat dan bivariat menggunakan Shapiro-Wilk untuk normalitas dan Non-
Parametrik dengan uji Mann-Whitney untuk bivariat. Hasil penelitian menunjukan adanya
perbedaan penyembuhan luka yang signifikan dengan p-value sebesar 0,028 (p<0,05) pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi rujukan tambahan dalam pemberian tindakan yang dapat meningkatkan penyembuhan
luka, seperti penerapan Standar Operasional Prosedur mobilisasi dini pada pasien post operasi
sectiocaesarea.

Kata Kunci : Mobilisasi Dini, Penyembuhan Luka, Post Operasi, Sectio Caesarea

ABSTRACT
The Word Health Organization states that the average standard sectio caesarean in a country is
around 5-15%. Based on the basic Health Research in 2013, it was stated that sectiocaesarea
delivery in Indonesia was 9.8%. During the wound healing process, vascularization will affect
the wound because the wound requires a circulatory state that is good for cell growth or repair.
Mobilization will facilitate blood circulation and may soon experience recovery or healing. The
purpose of this study was to determine the effect of early mobilization on wound healing in
patients with postoperative caesarean section in the Jade room of RSUD dr. SlametGarut. The
research method used in this study was Quasi Experimental with the approach of Posttest Only
with Control Group, with a population of 80 mothers postoperative caesarean section, the study
sample amounted to 20 mothers. The technique of collecting data is by observation and
questionnaire. Univariate and bivariate analysis used Shapiro-Wilk for normality and Non-
Parametric with Mann-Whitney test for bivariate. The results showed a significant difference in
wound healing with a p-value of 0.028 (p <0.05) in the intervention group and the control group.
Based on the results of this study, it is expected to be an additional reference in the provision of
actions that can improve wound healing, such as the application of Operational Standards
Procedures for early mobilization in patients postoperative caesarean section.
Jurnal : Buletin Media Informasi Kesehatan
Volume:…14 nomor 2Tahun 2018 Halaman : ....

Keywords : Early Mobilization, Wound Healing, Post Surgery, Sectio Caesar


Jurnal : Buletin Media Informasi Kesehatan
Volume:…14 nomor 2Tahun 2018 Halaman : ....

PENDAHULUAN Setelah ibu mengalami persalinan


Persalinan dan kelahiran merupakan baik secara normal atau melalui tindakan
kejadian fisiologis, pada proses persalinan pembedahan sectiocaesarea akan ada
terjadi pengeluaran bayi, plasenta, dan masa pemulihan yang disebut dengan
membrane dari dalam Rahim melalui jalan masa nifas. Pada masa nifas ibu banyak
lahir. Proses ini berawal dari pembukaan mengalami kejadian yang penting. Mulai
dan dilatasi serviks sebagai akibat dari perubahan fisik, masa laktasi maupun
kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, perubahan psikologis menghadapi
dan kekuatan yang teratur. Persalinan keluarga baru dengan kehadiran buah hati
dianggap normal jika prosesnya terjadi yang sangat membutuhkan perhatian dan
pada usia kehamilan cukup bulan (setelah kasih saying (Safrudin SK, , 2009).
37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit Pada ibu yang bersalin secara sectio
(Yuliastanti, T., &Nurhidayati, N. (2013). caesarea lebih beresiko mengalami
Wanita yang akan menghadapi komplikasi daripada ibu yang bersalin
persalinan pasti menginginkan secara normal. Komplikasi yang dapat
persalinannya berjalan lancar dan dapat terjadi diantaranya infeksi puerperal
melahirkan bayi yang sempurna. Namun, (nifas), pendarahan yang disebabkan oleh
tidak jarang proses persalinan mengalami banyaknya pembuluh darah yang terputus
hambatan dan harus dilakukan dengan dan terbuka, emboli pulmonal, luka pada
tindakan pembedahan (sectiocaesarea), kandung kemih serta kemungkinan rupture
baik karena pertimbangan untuk uteri spontan pada kehamilan mendatang
menyelamatkan ibu dan janinnya ataupun (Ulfah M, 2013). Selain itu tindakan
keinginan pribadi pasien. Sectiocaesarea pembedahan sectiocaesarea yang
merupakan suatu tindakan untuk dilakukanakan meninggalkan sebuah
melahirkan bayi melalui sayatan pada kondisi luka insisi. Akibat dari insisi ini
dinding uterus yang masih utuh akan menimbulkan terputusnya jaringan
(Winkjosastro, 2008). tubuh dan menjadikan luka pada orang
Word Health Organization (WHO) yang dilakukan pembedahan.
menyatakan bahwa standar rata-rata Perry dan Potter (2005) menjelaskan
Sectio Caesarea di sebuah negara adalah bahwa luka merupakan rusaknya struktur
sekitar 5 – 15 %. Di rumah sakit dan fungsi anatomis normal akibat proses
pemerintah rata-rata 11 % sementara di patologis yang berasal dari internal
rumah sakit swasta bisa lebih dari 30 %. maupun eksternal dan mengenai organ
Angka Sectio Caesarea terus meningkat tertentu. Penyembuhan luka dipengaruhi
3–4 % 15 tahun yang lampau, sampai oleh beberapa faktor yakni, nutrisi, umur,
insidensi 10 hingga 15 % sekarang ini vaskularisasi, anemia, status imunologi,
(Oxorn, DC 2011). Berdasarkan data kadar gula darah dan obesitas. Johnson
RISKESDAS tahun 2013, tingkat (2005), menjelaskan bahwa penyembuhan
persalinan sectio caesarea di Indonesia luka dimulai sejak terjadinya cidera pada
sebesar 9,8 % dengan proporsi tertinggi di tubuh dan terdapat 4 fase penyembuhan
DKI Jakarta (19,9 %). Di Jawa Barat luka yaitu hemostatis, inflamasi, proliferasi,
persalinan melalui operasi sectio caesarea maturasi.
berkisar antara 7%-9% dari total Dalam mengatasi luka insisi akibat
persalinan (Dinas Kesehatan Provinsi dari operasi sectio caesarea maka
Jawa Barat, 2012). Data yang diperoleh diperlukan tindakan dan bimbingan dari
selama tahun 2013 di RSUD dr. Slamet petugas kesehatan untuk mempercepat
Garut jumlah ibu yang melahirkan melalui proses penyembuhan luka diantaranya
pembedahan sectio caesarea sebanyak memenuhi kebutuhan nutrisi yang bergizi
617 orang (6,5%) dan lebih dari 60% seimbang dan cairan yang cukup, dengan
penyembuhan luka post operasinya cukup melakukan mobilisasi dini, istirahat yang
lama dan sulit (Medical Record, RSUD dr. cukup sekitar 8 jam pada malam hari dan 1
Slamet Garut). jam pada siang hari, melakukan senam
Jurnal : Buletin Media Informasi Kesehatan
Volume:…14 nomor 2Tahun 2018 Halaman : ....

nifas dan penanganan insisi (Heryani, mungkin. Mobilisasi sudah dapat dilakukan
2012). sejak 8 jam setelah pembedahan, dan
Proses penyembuhan luka pada setelah pasien sadar atau anggota gerak
tubuh yang sehat mempunyai kemampuan tubuh dapat digerakkan kembali setelah
untuk melindungi dan memulihkan dirinya, dilakukan pembiusan regional (Rasjidi I,
peningkatan aliran darah ke daerah yang 2009).
rusak, membersihkan sel dan benda asing Data yang diperoleh dari Rumah Sakit
dan perkembangan awal seluler bagian Umum Daerah dr. Slamet Garut selama
dari proses penyembuhan (Sukisno, AT, bulan Januari 2017 menunjukan bahwa ibu
2015). Menurut Perry & Potter (2005) yang mengalami persalinan dengan
menyatakan bahwa vaskularisasi tindakan sectiocaesarea yakni sebanyak
mempengaruhi luka karena luka 80 orang. Berdasarkan data tersebut
membutuhkan keadaan peredaran darah peneliti melakukan studi pendahuluan
yang baik untuk pertumbuhan atau yang dilakukan di ruang Jade RSUD dr.
perbaikan sel. Mobilisasi akan Slamet Garut peneliti melakukan observasi
memperlancar sirkulasi darah dan segera kepada 10 orang pasien post operasi
mungkin mengalami pemulihan atau sectiocaesarea hari pertama. Dari hasil
penyembuhan (Mariati, M, 2015). observasi menunjukan bahwa 7
Pada prinsipnya proses diantaranya tidak melakukan mobilisasi
penyembuhan luka pada semua luka dini seperti berbaring miring kiri miring
sama, dengan variasinya bergantung pada kanan, latihan pernafasan, duduk,
lokasi, keparahan dan luasnya cedera. berjalan.
Kemampuan sel dan jariangan melakukan Hari ketiga dari 10 pasien tersebut 4
regenerasi atau kembali ke struktur normal diantaranya keadaan luka pada pasien
melalui pertumbuhan sel juga tersebut masih terjadi sedikit perdarahan
mempengaruhi penyembuhan luka (Perry dan adanya tanda infeksi pada luka seperti
& Potter, 2005). Salah satu konsep dasar suhu badan yang meningkat, kemerahan
perawatan pada masa nifas pasien pasca pada luka, pembengkakan serta nyeri
sectio caesarea didapatkan bahwa pada luka operasi sectio caesarea.
mobilisasi dini diberikan setelah sectio Upaya yang selama ini dilakukan oleh
caesarea (Manuaba, 2010). Selain itu, perawat ruangan tersebut yakni
berdasarkan hasil penelitian yang telah menganjurkan untuk melakukan mobilisasi
dilakukan oleh Puspitasari HA, Sumarsih secara perlahan sesuai dengan Standar
T, (2011) menunjukan bahwa faktor yang Operasional Prosedur dengan dibantu oleh
mempengaruhi proses penyembuhan luka keluarganya dan melakukan perawatan
pada pasien post operasi sectio caesarea luka pada pasien post operasi
75% dipengaruhi oleh mobilisasi, 75% sectiocaesarea tersebut. Berdasarkan
personal hygiene dan 47% dipengaruhi fenomena diatas peneliti tertarik untuk
oleh nutrisi. Dengan demikian adanya meneliti pengaruh mobilisasi dini terhadap
mobilisasi secara langsung berdampak penyembuhan luka pada pasien post
pada akselerasi proses penyembuhan post operasi sectiocaesarea di ruang Jade
partum. RSUD dr. Slamet Garut.
Mobilisasi dini merupakan suatu
upaya mempertahankan kemandirian METODE PENELITIAN
sedini mungkin dengan cara membimbing Desain penelitian yang digunakan
penderita untuk mempertahankan fungsi dalam penelitian ini adalah Quasi
fisiologi. Mobilisasi pasca sectiocaesarea Experimental dengan pendekatan Posttest
adalah suatu pergerakan, posisi atau Only with Control Group. Dengan
adanya kegiatan yang dilakukan ibu rancangan ini, memungkinkan peneliti
setelah beberapa jam melahirkan dengan mengukur pengaruh perlakuan (intervensi)
Sectio Caesarea (Sudiharjani, 2012). pada kelompok eksperimen dengan cara
Hampir semua jenis operasi membutuhkan membandingkan kelompok tersebut
mobilisasi atau pergerakan badan sedini
Jurnal : Buletin Media Informasi Kesehatan
Volume:…14 nomor 2Tahun 2018 Halaman : ....

dengan kelompok kontrol (Notoatmodjo, menggunakan skala REEDA (Redness,


2010). Edema, Ecchymosis, Discharge,
Populasi penelitian ini sebanyak 80 Approximation) merupakan instrument
orang ibu post operasi sectiocaesarea penilaian penyembuhan luka yang berisi
yang dilakukan perawatan di ruang Jade lima faktor, yaitu kemerahan, edema,
RSUD dr. Slamet Garut. Sampel pada ekimosis, discharge, dan pendekatan
penelitian ini berjumlah 20 orang dengan (aproksimasi) dari dua tepi luka. Masing-
rentang usia dari 21-35 tahun, dengan masing factor diberi skor antara 0 sampai
pembagian 10 orang kelompok intervensi 3 yang merepresentasikan tidak adanya
dan 10 orang kelompok control dengan tanda-tanda hingga adanya tanda-tanda
Indikasi dilakukannya operasi tingkat tertinggi. Dengan demikian, total
sectiocaesarea pada responden adalah skor skala berkisar dari 0 sampai 15,
karena panggul sempit serta mal dengan skor yang lebih tinggi
persentasi janin seperti letak lintang dan menunjukkan penyembuhan luka yang
letak sungsang. jelek. Pengamatan dilakukan 2 kali yaitu
Penelitian dilakukan selama 3 hari, pada hari ke-2 setelah sectiocaesarea.
dari hari pertama hingga hari ketiga pasien Analisa Data dilakukan dengan
kelompok intervensi mendapatkan univariat dan bivariat menggunakan
perlakukan berupa mobilisasi dini, Shapiro-Wilk untuk normalitas dan Non-
sedangkan pada kelompok control pasien Parametrik dengan uji Mann-Whitney
tidak diberikan perlakuan mobilisasi dini. untuk bivariate.
Pada hari ketiga pasien kelompok kontrol Gambaran tentang desain penelitian
dan kelompok intervensi dilakukan yang akan dilakukan digambarkan dalam
penilaian dari penyembuhan luka pasien began berikut:
postoperasis ectiocaesarea dengan

Bagan. 1. Desain Penelitian Quasi Eksperimental Pendekatan Posttest Only with Control
Group Design

Dilakukan Tindakan
R1 P1
Mobilisasi Dini
Dibandingkan
P1 : P2 = X1
Tidak Dilakukan
R2 Tindakan Mobilisasi P2
Dini

HASIL PENELITIAN
Tabel1. Distribusi Penyembuhan Luka pada Kelompok Intervensi
Kelompok Intervensi
Skala REEDA
Frekuensi Persentasi
Kurang Baik 2 20
Baik 8 80
Jumlah 10 100
Sumber: Analisis Univariat
Perlakuan berupa mobilisasi dini, hamper
Berdasarkan tabel1, dapat diketahui seluruh dari responden mengalami
bahwa penyembuhan luka pada kelompok penyembuhan luka yang baik dengan
intervensi yakni kelompok yang diberikan jumlah responden 8 responden (80%).
Jurnal : Buletin Media Informasi Kesehatan
Volume:…14 nomor 2Tahun 2018 Halaman : ....
.

Tabel 2. Distribusi Penyembuhan Luka pada Kelompok Kontrol


Kelompok Kontrol
Skala REEDA
Frekuensi Persentasi
Kurang Baik 6 60
Baik 4 40
Jumlah 10 100
Sumber: Analisis Univariat
menggunakan Analisa bivariat data ini
Berdasarkan Tabel diatas dapat diujinormalitasnya. Uji normalitas data ini
digambarkan bahwa persentase menggunakan uji Shapiro-Wilk karena data
penyembuhan luka pada kelompok control kurang dari 50 (n=20). Berdasarkan hasil
sebagian besar dari responden mengalami uji Shapiro-Wilk diperoleh nilai signifikan
penyembuhan luka yang kurang baik untuk penyembuhan luka kelompok kontrol
dengan jumlah 6 responden. dan kelompok intervensi sebesar 0.000.
Analisis bivariat dilakukan untuk Pada uji normalitas ini data dikatakan tidak
menguji hipotesis penelitian, yaitu untuk berdistribusi normal dikarenakan nilai
menentukan ada atau tidaknya pengaruh p<0,05. Karena data berdistribusi tidak
mobilisasi dini terhadap penyembuhan normal maka menggunakan Analisa
luka pada pasien postoperasi bivariat Non-Parametrik dengan uji Mann-
sectiocaesarea di ruang Jade RSUD dr. Whitney
Slamet Garut. Sebelum menganalisa
.
Tabel3. Perbedaan Penyembuhan Luka pada Kelompok Intervensi dan
Kelompok Kontrol di Ruang Jade RSUD dr. Slamet Garut
Penyembuhan Luka Penyembuhan
n P Value
KurangBaik Luka Baik
Kelompok Intervensi 10 2 8
0,028
Kelompok Kontrol 10 6 4
Sumber: Analisis Bivariat
Jurnal : Buletin Media Informasi Kesehatan
Volume:…14 nomor 2Tahun 2018 Halaman : ....

yang merangsang vasodilatasi kapiler di area


Analisa statistik dengan uji Mann luka dan mengeluarkan serum dan sel darah
Whitney menunjukan nilai sig atau p value putih (Potter, R, at al, 2006).
sebesar 0,028 yang berarti nilai p<0,05. Penelitian ini dilakukan pada pasien hari
Apabila nilai p value<batas kritis 0,05 maka ketiga setelah dilakukan operasi
terdapat perbedaan bermakna antara dua sectiocaesarea, berdasarkan teori proses
kelompok atau yang berarti hipotesis nol penyembuhan luka ini terdapat pada fase
ditolak, yaitu ada pengaruh mobilisasi dini inflamasi, pada fase ini akan terjadi proses
terhadap penyembuhan luka pada pasien homeostatis dan akan mengalami proses
postoperasi sectiocaesarea epitalisasi, sehingga pada luka yang baik
akan terbentuk sel-sel epitel sehingga luka
PEMBAHASAN akan tertutup dan mengeluarkan serum dan
Penyembuhan luka pada pasien post sel darah putih. Hal tersebut sejalan dengan
operasi sectiocaesarea sesudah dilakukan hasil penelitian yang terdapat dalam tabel 1
mobilisasi dini pada kelompok intervensi dengan menunjukan hamper seluruh dari
hamper seluruh dari responden mengalami responden mengalami penyembuhan luka
penyembuhan luka yang baik dengan jumlah yang baik karena pada saat dilakukan
8 responden. Berdasarkan teori, observasi menunjukan keadaan luka yang
penyembuhan luka adalah suatu proses yang sudah tertutup meskipun terdapat 5
kompleks dan umumnya terjadi secara teratur responden dengan tanda kemerahan di
yang melibatkan regenerasi epitel dan sekitar 0,25 luka insisi, namun luka dalam
pembentukan parut jaringan ikat. keadaan kering (tidak terdapat pengeluaran
Penyembuhan luka akan melibatkan proses cairan) dan tidak terdapat tanda-tanda edema
fisiologis. Sifat penyembuhan dari semua luka atau ecchymosis.
sama, hanya ada beberapa hal yang Penyembuhan luka pada pasien post
membedakan yaitu bergantung pada lokasi, operasi sectiocaesarea yang tidak dilakukan
tingkat keparahan, dan luasnya luka. Namun mobilisasi dini pada kelompok kontrol
yang paling menentukan adalah kemampuan sebagian besar dari responden mengalami
sel untuk beregenerasi (kembali ke struktur penyembuhan luka yang kurang baik dengan
normal) (Potter, R, at al, 2006). jumlah 6 responden. Berdasarkan teori
Luka setelah dilakukan pembedahan proses penyembuhan luka pada fase
sectiocaesarea akan mengalami proses inflamasi akan terjadi proses homeostatis dan
penyembuhan luka yang terdiri dari 3 fase, akan mengalami proses epitalisasi, sehingga
yaitu fase inflamasi, fase proliferasi dan fase pada luka yang baik akan terbentuk sel-sel
maturasi (Potter, R, at al, 2006). Fase epitel sehingga luka akan tertutup dan
inflamasi dimulai dari adanya reaksi tubuh mengeluarkan serum dan sel darah putih.
terhadap luka dimulai dari beberapa menit Namun keadaan ini tidak sejalan dengan hasil
setelah cedera dan berlangsung selama dari penelitian yang dilakukan pada kelompok
beberapa hari. Dalam fase ini terjadi proses kontrol yang sebagian besar dari responden
hemostatis (pengontrolan perdarahan) yaitu mengalami penyembuhan luka yang kurang
sesuai dengan perintah otak, tubuh akan baik, hal ini ditunjukan dengan 2 responden
mengirim suplai darah ke area yang yang terdapat pemisahan kulit, 4 responden
mengalami cedera, kemudian membentuk yang terdapat tanda kemerahan di sekitar
sel-sel epitel (epitelisasi) (Potter, R, at al, luka insisi, 2 responden yang terdapat
2006). Selama proses ini pembuluh darah pengeluaran serum atau serosanguinous dan
yang menyuplai darah ke area luka akan masih terdapat tanda-tanda baik edema
mengalami kontriksi dan trombosit akan ataupun ecchymosis.
berkumpul di area luka untuk menghentikan Pengaruh mobilisasi dini terhadap
proses perdarahan dengan membentuk penyembuhan luka pada pasien post operasi
jaring-jaring benang fibrin (matriks fibrin) dari sectiocaesarea berdasarkan hasil penelitian
matrik fibrin inilah yang nantinya akan pada tabel 3 menunjukan bahwa pada
menjadi kerangka perbaikan sel. Kemudian kelompok intervensi hamper seluruh dari
jaringan yang rusak menyekresikan histamin responden mengalami penyembuhan luka
Jurnal : Buletin Media Informasi Kesehatan
Volume:…14 nomor 2Tahun 2018 Halaman : ....

yang baik dengan jumlah 8 responden. vaskularisasi akan berpengaruh terhadap


Sedangkan pada kelompok control sebagian penyembuhan luka dan mobilisasi yang
besar dari responden mengalami dilakukan akan memperlancar peredaran
penyembuhan luka yang kurang baik dengan darah dan dapat mempercepat terhadap
jumlah 6 responden. Analisa statistik dengan pemulihan dan penyembuhan luka. Sehingga
uji Mann Whitney menunjukan nilai sig atau p dari hasil penelitian ini dapat terlihat bahwa
value sebesar 0,028 yang berarti nilai p<0,05. pada kelompok yang tidak mendapatkan
Apabila nilai p value < batas kritis 0,05 maka intervensi berupa mobilisasi dini menunjukan
terdapat perbedaan bermakna antara dua sebagian besar dari responden yang
kelompok atau yang berarti hipotesis nol mengalami penyembuhan luka yang kurang
ditolak, yaitu ada pengaruh mobilisasi dini baik dapat ditunjukan dengan 2 responden
terhadap penyembuhan luka pada pasien yang masih terdapat pemisahan kulit, 4
postoperasi sectiocaesarea. responden yang masih terdapat tanda
Berdasarkan teori menurut Perry & kemerahan disekitar luka insisi, 2 responden
Potter (2005) menyatakan bahwa yang terdapat pengeluaran serum atau
vaskularisasi mempengaruhi luka karena luka serosanguinous dan masih terdapat tanda-
membutuhkan keadaan peredarandarah yang tanda baik edema ataupun ecchymosis, hal
baik untuk pertumbuhan atau perbaikan sel. ini dikarenakan vaskularisasi ke daerah luka
Mobilisasi akan memperlancar sirkulasi darah kurang maksimal dengan tidak adanya
dan segera mungkin mengalami pemulihan mobilisasi yang dilakukan oleh ibu post
atau penyembuhan (Susilowati D. 2015). operasi sectiocaesarea sehingga proses dari
Mobilisasi dini merupakan suatu upaya penyembuhan luka menjadi kurang baik.
mempertahankan kemandirian sedini Pada kelompok intervensi yang diberikan
mungkin dengan cara membimbing penderita perlakuan berupa mobilisasi dini akan
untuk mempertahankan fungsi fisiologi. memaksimalkan peredaran darah dan
Mobilisasi post sectiocaesarea adalah suatu vaskularisasi yang baik ke daerah luka
pergerakan posisi atau adanya kegiatan yang sehingga proses penyembuhan luka dapat
dilakukan ibu setelah beberapa jam berjalan dengan maksimal, hal ini dapat
melahirkan dengan persalinan caesarea dibuktikan dengan hasil penelitian yang
(Winarta, 2010). Hampir semua jenis operasi menunjukan hamper seluruhnya dari
membutuhkan mobilisasi atau pergerakan responden mengalami penyembuhan luka
badan sedini mungkin (Rasjidi I, 2009). yang baik, pada saat dilakukan observasi
Mobilisasi pada post sectiocaesarea menunjukan keadaan luka yang sudah
salah satunya adalah perubahan gerak dan tertutup meskipun terdapat 5 responden
posisi. Ini dan harus diterangkan kepada dengan tanda kemerahan disekitar 0,25 luka
penderita dan keluarga yang menunggu, agar insisi, namun luka dalam keadaan kering
mengerti pentingnya mobilisasi dini (tidak terdapat pengeluaran cairan) dan tidak
berkesinambungan akan dapat membantu terdapat tanda-tanda edema atau
pengaliran darah keseluruh tubuh, sehingga ecchymosis. Sehingga dapat terlihat
tubuh mampu menghasilkan zat pembakar perbedaan kondisi Luka setelah diberikan
dan pembangun yang membantu proses mobilisasi dini.
penyembuhan luka. Mobilisasi dini dapat Penelitian ini sejalan dengan penelitian
dilakukan pada kondisi pasien yang membaik. hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Pada pasien postoperasi sectiocaesarea 6 Susilowati, D (2015) menunjukan bahwa
jam pertama dianjurkan untuk segera faktor yang mempengaruhi proses
menggerakkan anggota tubuhnya. Gerak penyembuhan luka pada pasien post operasi
tubuh yang bias dilakukan adalah sectiocaesarea 75% dipengaruhi oleh
menggerakkan tangan, lengan, kaki dan jari- mobilisasi, 75% personal hygiene dan 47%
jarinya agar kerja organ pencernaan segera dipengaruhi oleh nutrisi. Dengan demikian
kembali normal (Kasdu, 2005). adanya mobilisasi secara langsung
Hasil dari penelitian tersebut sejalan berdampak pada akselerasi proses
dengan teori yang dinyatakan oleh Perry & penyembuhan post partum.
Potter (2005) yang menyatakan bahwa
Jurnal : Buletin Media Informasi Kesehatan
Volume:…14 nomor 2Tahun 2018 Halaman : ....

Hasil penelitian ini dapat memberikan mempengaruhi terhadap penyembuhan


gambaran bahwa penyembuhan luka akan luka.
lebih maksimal apabila pasien yang
mengalami postoperasi sectiocaesarea DAFTAR PUSTAKA
diberikan intervensi berupa mobilisasi dini. Deni K. Operasi caesarea masalah dan
solusinya. 2005
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan Heryani R. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan
Dari hasil penelitian yang telah Menyusui. Jakarta: TIM. 2012.
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada
Johnson R, Taylor W. Buku Ajar: Praktik
pengaruh yang signifikan dalam
Kebidanan; (Skills for Midwifery Practice).
penyembuhan luka pada pasien post operasi
EGC. 2005
sectiocaesarea yang dilakukan mobilisasi
dini. Hal tersebut dapat dijelaskan seperti Manuaba IB. Kapita selekta penatalaksanaan
berikut: Penyembuhan luka pada kelompok rutin obstetri, ginekologi, dan KB. Egc.
kontrol, sebagian besar dari responden 2010
mengalami penyembuhan luka yang kurang
baik; Penyembuhan luka pada kelompok Mariati M. Pengaruh Pemberian Pendidikan
intervensi, hamper seluruh dari responden Kesehatan Mobilisasi Dini Dengan Lama
mengalami penyembuhan luka yang baik; Hari Rawat Pada Pasien Post Operasi
Terdapat pengaruh mobilisasi dini terhadap SectioCaesaria. Jurnal Media Kesehatan.
penyembuhan luka pada pasien post operasi 2015;8(2):106-12.
sectiocaesarea di ruang Jade RSUD dr.
Slamet Garut Tahun 2017 dengan nilai p- Notoatmodjo S. Metodologi penelitian
value 0,028 kesehatan. 2010

2. Saran Oxorn DC. Intraoperative echocardiography.


Berdasarkan hasil penelitian, saran yang Elsevier Health Sciences; 2011.
dapat diajukan antara lain:
1. Bagi Instansi Rumah Sakit: Hasil dari Potter PA, Perry AG. Buku ajar fundamental
penelitian ini dapat dijadikan rujukan keperawatan: konsep, proses, dan praktik.
tambahan bagi pelayanan kesehatan di Jakarta: Egc. 2005;1.
Rumah Sakit, khususnya dalam
Pötter R, Haie-Meder C, Van Limbergen E,
pemberian tindakan yang dapat
Barillot I, De Brabandere M, Dimopoulos J,
meningkatkan penyembuhan luka pada
Dumas I, Erickson B, Lang S, Nulens A,
pasien yang telah menjalankan operasi
Petrow P. Recommendations from
sectiocaesarea, seperti penerapan SOP
gynaecological (GYN) GEC ESTRO
mobilisasi dini pada pasien post operasi
working group (II): Concepts and terms in
sectiocaesarea dan dapat menjadi
3D image-based treatment planning in
referensi tentang penyembuhan luka
cervix cancer brachytherapy—3D dose
khususnya pada pasien post operasi
volume parameters and aspects of 3D
sectiocaesarea dalam memberikan
image-based anatomy, radiation physics,
asuhan keperawatan.
radiobiology. Radiotherapy and Oncology.
2. Bagi Peneliti Lainnya: diharapkan hasil
2006 Jan 1;78(1):67-77.
penelitian ini dapat digunakan sebagai
data awal untuk meneliti tentang Puspitasari HA, Sumarsih T. Faktor-faktor
penyembuhan luka yang lebih lanjut. yang mempengaruhi Penyembuhan Luka
Peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang Post Operasi Sectio Caesarea (SC).
efektivitas tindakan lain yang dapat Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan.
mempengaruhi penyembuhan luka. Selain
2011 Feb 1;7(1).
itu, peneliti yang lain dapat melakukan
penelitian pada faktor-faktor lainnya yang
Jurnal : Buletin Media Informasi Kesehatan
Volume:…14 nomor 2Tahun 2018 Halaman : ....

Rasjidi I. Manual Seksio Sesarea &


Laparotomi Kelainan Adneksa. CV
Sagung Seto. Jakarta. 2009.

Safrudin SK, Kes M, Hamidah SP, Kes M.


Kebidanan komunitas. EGC. 2009

Sudiharjani N. Mobilisasi Dini Dan


Penyembuhan Luka Operasi Pada Ibu
Post Sectio Caesarea (Sc) Di Ruang
Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Salatiga. Inprosiding Seminar Nasional &
Internasional 2012.

Sukisno At. Lama Penyembuhan Luka


Perineum Pada Ibu Post Partum Yang
Melakukan Senam Nifas Di Polindes
Ngembeh Dlanggu Kabupaten Mojokerto.
Kti D3 Kebidanan. 2015 May 15.

Susilowati D. Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Ibu Nifas Dalam
Pelaksanaan Mobilisasi Dini. Jurnal
INFOKES Universitas Duta Bangsa
Surakarta. 2015 Dec 2;5(2).

Ulfah M. Perbedaan Kadar Hemoglobin Pada


Pasien SeksioSesarea Pertama Dengan
Pasien SeksioSesarea Berulang Di Rs.
PrikasihTahun 2013.

Winkjosastro H. Hanada. Perdarahan Pasca


Persalinan. Disitasi tanggal. 2008 Sep;21.

Yuliastanti T, Nurhidayati N. Pendampingan


Suami Dan Skala Nyeri Pada Persalinan
Kala 1 Fase Aktif. Bidan Prada: Jurnal
Publikasi Kebidanan Akbid YLPP
Purwokerto. 2013 Dec 6;4(01).

Anda mungkin juga menyukai