Anda di halaman 1dari 7

22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dari uri)

yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir,

dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010).

Persalinan merupakan proses fisiologis yang terjadi pada setiap wanita

hamil. Proses persalinan tidak selalu berlangsung secara normal, pada

persalinan abnormal ditemukan kemajuan yang buruk dalam persalinan.

Kemajuan persalinan bergantung pada tiga variabel, yaitu power (kekuatan),

passanger dan passage. Abnormalitas pada satu atau lebih faktor tersebut dapat

memperlambat kemajuan normal dalam persalinan, selain itu faktor lewat

waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

pecah dini pra persalinan. Oleh karena itu harus dilakukan tindakan induksi

persalinan untuk mempercepat keluarnya janin (Holmes dan Philip, 2012).

Namun tidak setiap pemberian induksi persalinan pada ibu hamil akan berhasil,

banyak ditemui tindakan induksi yang gagal. Sehingga harus dilakukan

tindakan sectio caesarea untuk mengeluarkan janin dari uterus.

Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat

sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut, sectio caesarea juga

dapat didefinisikan sebagai suatu histerotomi untuk melahirkan janin dari

dalam rahim (Mochtar, 2011).

Asuhan Keperawatan Pada..., SISKA CHOTIMAH Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
23

Indikasi sectio caesarea dibagi menjadi dua yaitu indikasi absolut dan

indikasi relatif. Setiap keadaan yang membuat kelahiran lewat jalan lahir tidak

mungkin terlaksana merupakan indikasi absolut untuk sectio abdominal,

diantaranya adalah kesempitan panggul yang sangat berat dan neoplasma yang

menyumbat jalan lahir. Sedangkan pada indikasi relatif, kelahiran lewat vagina

bisa terlaksana tetapi keadaan adalah sedemikian rupa sehingga kelahiran lewat

sectio caesarea akan lebih aman bagi ibu, bayi atau keduanya (Mochtar, 2011).

Menurut Winkjosastro, pada tahun 2007 tindakan induksi persalinan

terjadi antara 10% sampai 20% dari seluruh persalinan dengan berbagai

indikasi baik dari ibu maupun dari janinnya. WHO menemukan di Indonesia

dari 500.000 ibu bersalin dengan risiko, 200.000 diantaranya dilakukan induksi

persalinan dan 300.000 melakukan sectio cesarea. Cunningham (2013)

mengatakan Induksi persalinan elektif menyebabkan peningkatan kejadian

sectio caesarea 2–3 kali lipat.

Upaya pencapaian dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan

pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan AKI (Angka

Kematian Ibu) menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari

425/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Upaya untuk

menurunkan AKI diperlukan adanya usaha terkait dengan kehamilan, kelahiran

dan nifas. Di negara-negara maju, sectio caesarea meningkat dari 5% pada 25

tahun yang lalu menjadi 15% sedangkan hasil riskesdas (Riset Kesehatan

Dasar) menunjukan bahwa terdapat 15% persalinan dilakukan melalui operasi

(Depkes RI, 2011).

Asuhan Keperawatan Pada..., SISKA CHOTIMAH Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
24

Riskesdas 2013 menyebutkan prevalensi dilakukannya tindakan sectio

caesarea menurut karakteristik menunjukan, tingkat pendidikan, jenis

pekerjaan dan kuintil indeks kepemilikan mempengaruhi dilakukannya

tindakan sectio caesarea saat proses persalinana. Sebanyak 25,1 %s tamatan

D1-D3/ PT, 20,9% pegawai dan 18,9 % pendapatan teratas melekukan

tindakan sectio (Depkes RI, 2011).

Saat ini persalinan dengan sectio caesarea bukan hal yang baru lagi

bagi para ibu dan golongan ekonomi menengah atas. Menurut statistik 3.509

kasus sectio caesarea yang disusun oleh Peel dan Chamberlain, indikasi untuk

sectio caesarea adalah disporposi janin panggul 21%, gawat jalan 14%,

plasenta previa 11%, pernah sectio caesarea 11%, kelainan letak janin 10%,

pre eklamsi dan hipertensi 7% (Winkjosastro, 2005).

Namun demikian tindakan operasi sectio caesarea bukan tanpa adanya

resiko. Komplikasi sectio caesarea antara lain perdarahan, infeksi (sepsis), dan

cedera di sekeliling struktur (usus besar, kandung kemih, pembuluh ligamen

yang lebar dan uterus). Menurut Bensons dan Pemolls (2005), angka kematian

sectio caesarea adalah 40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup. Angka ini

menunjukan resiko 25 kali lebih besar dibandingkan persalinan pervagina.

Malahan untuk kasus karena infeksi mempunyai angka 80 kali lebih tinggi

dibanding persalinan pervaginam. Komplikasi tindakan anastesi sekitar 10%

dari seluruh angka kematian ibu. Angka kesakitan dan kematian lebih tinggi

pada persalinan dengan sectio caesarea dibandingan persalinan pervagina,

karena ada peningkatan resiko yang berhubungan dengan proses persalinan

Asuhan Keperawatan Pada..., SISKA CHOTIMAH Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
25

sampai ada keputusan dilakukan sectio caesarea (www.infoibu.com, 2016).

Selain itu tindakan sectio caesarea juga mengganggu kenyamanan, yaitu salah

satunya adalah nyeri. Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman,

baik ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang

mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah

mengalaminya (Tamsuri, 2007).

Berdasarkan catatan medis di RSUD dr. R Goeteng Tarunadibrata

Purbalingga mulai bulan Februari – Maret 2016 terdapat sebanyak 350

kunjungan ibu hamil melahirkan, dengan jumlah 47 ibu melahirkan secara

normal, sedangkan sisanya melalui komplikasi, sebanyak 83 ibu hamil

melahirkan dengan melalui tindakan sectio caesarea. Jumlah pasien yang

dilakukan tindakan sectio caesarea berdasarkan indikasi antara lain sectio

caesarea dengan sungsang sebanyak 4 orang, sectio caesarea dengan letak

lintang sebanyak 3 orang, sectio caesarea dengan presbo sebanyak 2 orang,

section caesarea dengan ketuban pecah dini sebanyak 61, sectio caesarea

dengan kala dua lama sebanyak 4, sectio caesarea dengan fetal distres

sebanyak 2 orang, sectio caesarea dengan gagal induksi sebanyak 4 orang dan

sectio caesarea dengan kala satu lama sebanyak 3 orang.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa anggka persalinan

normal pada ibu hamil masih cukup sedikit dibandingkan persalinan dengan

tindahan sectio caesarea. Oleh karena itu penulis melakukan asuhan

keperawatan pada Ny. S P3A1 dengan masalah keperawatan nyeri akut post

sectio caesarea hari ke-2 atas indikasi gagal induksi di ruang Bougenvil RSUD

Asuhan Keperawatan Pada..., SISKA CHOTIMAH Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
26

dr. R Goeteng Tarunadibrata Purbalingga selama 2 hari dari tanggal 30-31 Mei

2016 sehingga pasien dapat sehat seperti sedia kala.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mendokumentasi asuhan keperawatan pada Ny. S P3A1 dengan

masalah keperawatan nyeri akut post sectio caesarea hari ke-2 atas

indikasi Gagal Induksi secara komperhensif, dengan pendekatan proses

keperawatan.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada Ny. S.

b. Menetapkan analisa data hasil pengkajian dan menetapakan diagnosa

keperawatan pada Ny. S.

c. Menetapkan rencana tindakan keperawatan pada Ny. S.

d. Melakukan implementasi keperawatan pada Ny. S

e. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang

telah dilakukan pada Ny. S.

Asuhan Keperawatan Pada..., SISKA CHOTIMAH Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
27

C. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data untuk menyusun tugas akhir, penulisan

menggunakan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

1. Observasi Partisipasi

Pengumpulan data dilakukan dengan melakaukan obsevasi terhadap pasien

dan dengan melakukan asuhan keperawatan dimana terdapat interaksi

antara pasien dengan perawatan.

2. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab/ anamnesis kepada

pasien, keluarga/ orang terdekat pasien, serta tenaga kesehatan lainnya

dengan menggunakan komunikasi terapeutik guna mencapai hubungan

saling percaya antara pasien dengan tenaga kesehatan.

3. Studi Literatur

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengenali sumber-sumber

pengetahuan melalui jurnal-jurnal atau buku –buku dengan maksimal

terbitan 10 tahun terakhir, kemudian melalui browsing di internet

berkaitan dengan asuhan keperawtan pasien.

4. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengn cara menelaah catatan-catatan tentang

kasus pasien yang terdapat pada format-format dokumentasi yang

terangkum dalam rekam medik.

Asuhan Keperawatan Pada..., SISKA CHOTIMAH Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
28

D. Tempat dan Waktu

Asuhan keperawatan ini dilakukan di Ruang Bougenvil RSUD dr. R

Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dari tanggal 30 - 31 Mei 2016.

E. Manfaat Penulisan

Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan praktis dalam

keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus pada

Ny. S P3A1 dengan masalah keperawatan nyeri akut post sectio caesarea nifas

hari ke-2 atas indikasi gagal induksi.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kasus ini terdiri:

BAB I : Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang

Masalah, Tujuan Penulisan, Pengumpulan Data, Tempat

dan Waktu, serta Sistematika Penulisan.

BAB II : Membahas tentang Tinjauan Pustaka yang terdiri dari

Induksi Persalinan, Sectio Caesarea, Masa Nifas dan

Nyeri.

BAB III : Membahas tentang Tinjauan Kasus.

BAB IV : Pembahasan.

BAB V : Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

Asuhan Keperawatan Pada..., SISKA CHOTIMAH Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Anda mungkin juga menyukai