BAB I
PENDAHULUAN
patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin. Sekitar 15% menderita
darah yang tinggi pada usia kehamilan 20 minggu menjadi petunjuk awal
ibu dan janin, dengan angka kejadian yang cukup tinggi (Prawirohardjo,
2010).
tindakan medis sebagai upaya untuk menyelamatkan ibu dan anak. Ada
dua cara persalinan yaitu persalinan pervaginam yang lebih dikenal dengan
persalinan normal atau alami dan persalinan dengan operasi caesar dapat
operasi ibu akan diberikan anastesi dengan jenis regional karena dapat
sudah habis maka beberapa saat setelah proses kelahiran ibu akan
dan preeklamsia berat. Jika selama 24 jam faktor tersebut tidak teratasi
pada umur kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan
Jason, 2012).
dengan penyebab yang sama. Oleh karena itu, pencegahan atau diagnosis
yang berasal dari dalam diri, sedangkan stimulus eksterna berasal dari
operasi, rentang gerak dan stimulus residual berasal dari pengalaman yang
dialami klien post SC dengan indikasi PEB dan bagaimana klien berespon
mempengaruhi.
komplikasi peuperium sebesar 8%, partus lama sebesar 5%, dan abortus
dari bulan Februari sampai Maret 2018 diperoleh angka kejadian sectio
6
indikasi PEB dan pada saat dilahirkan kondisi bayi dalam keadaan sehat
Indikasi PEB Menurut Teori Adaptasi Roy Di Ruang Mawar RSUD. Dr.
B. Rumusan Masalah
Post Sectio Caesarea Dengan Indikasi PEB Menurut Teori Adaptasi Roy
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Djatiwibowo Balikapapan.
2. Tujuan khusus
Balikpapan
1. Bagi Peneliti
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
2. Klasifikasi
a. Puerpurium dini
Puerpurium dini adalah kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan.
b. Puerpurium intermedial
Peurpurium intermedial adalah kepulihan menyeluruh alat-alat
genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
c. Remote Peurpurium
Remote peurpurium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna.
3. Perubahan fisiologi
a. Perubahan uterus
dan simfisis, atau sedikit lebih tinggi. Dua hari kemudian, kurang lebih
masuk kedalam rongga pelvis dan tidak dapat diraba lagi dari luar.
b. Perubahan lochea
Lochea merupakan cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan
vagina selama masa nifas. Macam-macam lochea adalah:
1) Lochea rubra
Berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban, sel-sel desidu, verniks caseosa, lanugo, dan meconium
selama 2 hari pasca persalinan, keluar selama 2-3 hari postpartum.
2) Lochea sangulenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lender yang keluar pada
hari ke 3-7 pasca persalinan.
3) Lochea serosa
Cairan kuning, tidak berdarah lagi, keluar pada hari ke 7-14 pasca
persalinan.
4) Lochea alba
Cairan putih yang terjadi setelah 2 minggu.
10
1) Vagina
2) Perlukaan vagina
apabila kepala janin lahir terlalu cepat. Bila ada laserasi jalan lahir
dengan baik.
selama persalinan. Di samping itu rasa takut untuk buang air besar,
e. Perubahan perkemihan
partus kala 2 dilalui, besarnya tekanan kepala yang menekan pada saat
persalinan.
Saat plasenta terlepas dari dinding uterus, kadar HCG dan HPL secara
tidak terdapat dalam urine ibu setelah 2 hari postpartum. HPL tidak
1) Tekanan darah
2) Denyut nadi
penuh.
3) Suhu
4) Respirasi
1. Pengertian
melalui dinding depan perut untuk melahirkan janin dari dalam rahim.
13
2. Anatomi Fisiologi
a. Reproduksi wanita
1) Genatalia Eksternal
a) Vulva
b) Mons pubis
c) Labia Mayora
d) Labia Minora
e) Clitoris
f) Vestibulum
g) Orificium Vagina
h) Vagina
i) Perineum
2) Genitalia Interna
a) Uterus
b) Serviks Uteri
c) Corpus Uteri
berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut
hormon-hormon ovarium.
e) Vaskularisasi Uterus
aorta abdominalis.
f) Salping/Tuba Falopi
ampularis (medial/ampula)
h) Ovarium
1) Fasia
2) Otot perut
lateral, serta otot dinding perut posterior. Otot ini disilang oleh
depan.
18
3. Klasifikasi
uteri kira-kira sepanjang 10cm. Tetapi saat ini teknik seperti ini
4. Etiologi
sectio caesarea :
19
panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin yang
dilalui oleh janin ketika akan lahir secara alami. Bentuk panggul
atas 37 minggu.
d. Bayi Kembar
yang lebih tinggi daripada kelahiran satu bayi. Selain itu, bayi
kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit
bernafas.
b) Presentasi muka
kepala yang terletak paling rendah ialah muka. Hal ini jarang
c) Presentasi dahi
2) Letak Sungsang
presentasi kaki.
1. Patofisiologi
ditutup dan menimbulkan luka post op, yang bila tidak dirawat dengan
a. Indikasi Ibu :
1) Panggul sempit
23
4) Plassenta praevia
b. Indikasi Janin
1) Kelainan Letak :
a) Letak lintang
d) Presentasi ganda
2) Gawat Janin
1) Infeksi intrauterine
2) Janin Mati
3. Komplikasi
sebagai berikut:
24
1) Infeksi puerperal
selama beberapa hari dalam masa nifas atau bersifat berat seperti
2) Perdarahan
uteri.
sectio caesarea.
25
4. Pemeriksan Penunjang
pada pembedahan.
e. Pemeriksaan elektrolit
5. Penatalaksanaan
caesarea yaitu :
a. Pemberian cairan
b. Diet
boleh dilakukan pada 6 - 8 jam pasca operasi, berupa air putih dan
air teh.
c. Mobilisasi
operasi
d. Kateterisasi
e. Pemberian obat-obatan
obat-obatan lain
f. Perawatan luka
g. Perawatan rutin
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
lahir dengan nilai AFGAR antara 7-10 (Wigiyo & Putrono, 2016)
normal adalah:
lahir adalah:
a. Kardiovaskuler
rata-rata 78/42 mmHg. Tekana darah bayi berubah dari hari ke hari.
b. Sistem pernafasan
Tekanan pada rongga dada bayi pada saat melalui jalan lahir
c. Suhu tubuh
Segera setelah bayi lahir, bayi akan berada ditempat yang suhu
d. Sistem integument
belum matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan
sangat tipis. Bayi baru lahir yang cukup bulan memiliki kulit
jam kemudian.
e. Metabolisme glukosa
jumlah yang cukup, akan membuat glukosa dari glikogen. Hal ini
f. Sistem endokrin
h. Sistem immunoglobulin
urinarius dan gastrointestinal kecuali jika bayi diberi ASI. Bayi yang
4. Prosedur perawatan
keadaan terbuka supaya terkena udara dan tutupi dengan kain bersih
secara longgar. Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci dengan
sabun dan air bersih lalu keringakan. Dalam waktu 24 jam dan sebelum
terlalu panas dan dingin. Apa saja yang dimasukkan kedalm mulut bayi
harus bersih.
1. Definisi
yang timbul pada ibu hamil, bersalin, dan ibu pada masa nifas yang
sebelumnya.
32
2. Klasifikasi Preeklampsia
Menurut Marmi, dkk (2011) mengatakan bahwa preeklampsia dibagi
menjadi 2, yaitu :
1) Preeklampsia ringan
a). Tekanan darah 140/90 mmHg atau kenaikan diastolik mmHg atau
c). Edema pada kaki, jari, muka dan berat badan naik >1kg/minggu
2) Preeklampsia berat
epigastrium.
3. Etiologi
1) Primigravida
2) Tuanya kehamilan
3) Kehamilan ganda
33
4. Patofisiologi
retensi air dan garam. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat
sempitnya sehingga nyata dilalui oleh satu sel darah merah. Jadi jika
5. Komplikasi
sebagai salah satu atau lebih kejang menyeluruh atau koma dalam
demikian, saat ini telah jelas bahwa kejang hanya salah satu manifestasi
aterm. Dari sisanya yang terjadi saat aterm, 75% terjadi saat intrapartum
pascapersalinan.
penyakit ini.
6. Dampak Masalah
Perubahan organ-organ :
darah. Selain itu dapat terjadi ablasio retina yang disebabkan oleh
36
prematur.
7. Manifestasi Klinis
pada kasus-kasus yang lebih ringan, tetapi keadaan ini lebih sering
mengalami kejang.
8. Pemeriksaan Penunjang
f. BUN, asam urat dan kreatinin serum : untuk mengkaji fungsi ginjal
9. Penatalaksanaan
(memerlukan hospitalisasi)
140 /90 dan 150/100, sehingga menjaga aliran darah uterus dan
plasenta.
laboratorium.
pelahiran sesar)
gawat napas).
tanda dan gejala yang tidak harus ditemukan, namun jika ditemukan
2017)
PEB
caesarea dengan indikasi PEB menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,
2017) yaitu:
a. Hipervolemia
2) Penyebab
tryptilinescarbamazepine)
(PND)
Kongesti Paru.
a) Imobilitas
b. Nyeri Akut
b) Penyebab
neoplasma)
a) kondisi pembedahan
b) cidera traumatis
c) infeksi
e) glaucoma
c. Defisit Nutrisi
metabolisme
2) Penyebab
ideal
a) infeksi
d. Resiko infeksi
patogenik
2) Penyebab
c) Malnutrisi
a) Tindakan invasive
c) AIDS
d) Imunosupresi
e) Leukositopenia
f) DM
g) Luka bakar
e. Konstipasi
feses sulit dan tidak tuntas serta feses kering dan banyak.
2) Penyebab
lingkungan.
pada rektal
a) Ketidakseimbangan elektrolit
b) Kehamilan
f. Defisit pengetahuan
2) Penyebab
agitasi, histeris)
b) Penyakit akut
c) Penyakit kronis
menurun
fraktur
a. Resiko infeksi
organisme patogenik
2) Penyebab
c) Malnutrisi
a) Tindakan invasive
c) AIDS
d) Imunosupresi
e) Leukositopenia
f) DM
g) Luka bakar
b. Defisit nutrisi
metabolisme
2) Penyebab
ideal
a) Stroke
b) Infeksi
c) AID
d) Kerusakan neuromuscular
1. Manusia
2. Lingkungan
kelompok.
4. Keperawatan
intergritasnya.
ini)
52
c. Residual yaitu berupa ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan
oleh roy melalui sistem efektor /model adaptasi yang terdiri dari
fisik.
tersier.
53
3) Diagnosa keperawatan
residual.
adaptasi, adalah :
personal self.
untuk dirinya.
4) Penentuan tujuan
5) Intervensi
(holistik).
6) Evaluasi
1. Pengkajian
Berdasarkan teori Calista Roy hal yang perlu dikaji pada ibu post
a. Data demografi
1) Nama:
2) Umur:
3) Pendidikan:
4) Pekerjaan:
5) Status Pernikahan:
6) Pernikahan ke:
57
7) Lama Pernikahan :
8) Agama:
9) Suku:
10) No.RM:
ya/tidak
6) Riwayat ANC
7) Status Obsetri
9) Riwayat perkawinan
11) Riwayat KB
1) Physiologi-physical mode
c) Eliminasi : BAK dan BAB setelah post partum, warna, bau, dan
f) Cairan dan elektrolit : cairan yang masuk dan cairan yang keluar.
pembesaran tiroid
i) Pemeriksaan penunjang
persalinan
terhadap persalinanya
keterbatasan gerak
sama
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017) dan (Nurarif & Hardhi
abdomen
Menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017) diagnosa bayi baru
lahir adalah:
a. Defisit nutrisi berhubungan dengan asi ibu kurang baik, bayi tidak
mau menyusu
tubuh primer
3. Intervensi Keperawatan
2) Kriteria hasil: Balance cairan masuk dan keluar, vital sign dalam
bersih.
3) Intervensi:
3) Intervensi:
ketidaknyamanan.
postpartum
3) Intervensi:
3.) Intervensi:
infeksi.
3.) Intervensi:
dikeluarkan
2) Kriteria hasil:
66
3) Intervensi:
penyakit
yang tepat
sendiri
fisik
1.) Tujuan umum: setelah dilakukan tindakan 3x24 jam klien dapat
dengan nyaman
3.) Intervensi:
kebutuhan
klien
3) Intervensi:
efektif.
tubuh
2) Kriteria hasil
3) Intervensi:
mengganti popok
e) Lakukan imunisasi
4. Implementasi
hilangnya masalah ibu. Pada tahap implementasi ini terdiri atas beberapa
5. Evaluasi
perubahan diri ibu dan menilai sejauh mana masalah ibu tersebut dapat
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
A. Pendekatan/Desain Penelitian
Keperawatan Klien Ny.A dan Ny.K Post Sectio Caesaria dengan Indikasi
dokumentasi.
B. Subyek Penelitian
Adapun subyek penelitian yang akan diteliti berjumlah dua kasus yang
1. Kriteria inklusi
a. Dua ibu post sectio caesaria dengan indikasi PEB yang dirawat di
b. Dua ibu post sectio caesaria dengan indikasi PEB yang bersedia
c. Dua ibu post sectio caesaria dengan indikasi PEB primipara maupun
multipara.
2. Kriteria Ekslusi
b. Ibu post sectio caesaria dengan indikasi PEB yang tidak bersedia di
umum
1. Asuhan keperawatan
2. Postpartum
Post partum adalah masa dimana telah lahirnya plasenta sampai saat
3. Sectio caesarea
melalui irisan yang dibuat pada dinding abdomen dan uterus, dengan
73
anastesi.
4. Preeklampsia
bersalin, dan ibu pada masa nifas yang terdiri dari trias: hipertensi,
Asuhan keperawatan pada klien Ny.A dan Ny.K post sectio caesarea
4. Prosedur Penelitian
data.
Djatiwibowo
74
Keperawatan.
telah ditentukan.
a. Wawancara
klien.
6. Keabsahan Data
menggunakan triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu klien, perawat
7. Analisa Data
analisis data, data yang dikumpulkan dikaitkan dengan konsep, teori, prinsip
keperawatan.
responden
ditemukan