PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hal yang sangat dinanti setiap ibu yang sedang menunggu proses kelahiran
protein pada urine (proteinuria) yang sering muncul pada usia kehamilan ≥
(POGI, 2016).
1
2
bayi yang dilahirkan ibu dengan preeklampsia antara lain bayi akan lahir
antar kehamilan, janin besar dan kehamilan dengan janin lebih dari satu
(POGI, 2016).
kondisi ibu pasca persalinan, oleh karena itu penatalaksanaan awal pada
resiko untuk setiap ibu hamil melalui asuhan antenatal care sebab masalah
preeklamsi pada awalnya tidak memberikan gejala dan tanda, namun dapat
indikasi mengancam nyawa ibu dan bayi baik dengan tindakan operatif
preeklampsia tidak sama, hal ini dipengaruhi proses adaptasi ibu selama
dorongan tiga jenis stimulus yaitu : focal stimuli, kontesktual stimuli dan
memberi dampak terhadap ibu dan bayi, peneliti tertarik melakukan studi
Preeklampsi”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Preeklampsi.
Preeklampsi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
preeklampsi.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu yang ditandai dengan
dan proteinuri yang baru terjadi pada kehamilan (new onset hypertension
6
7
2. Klasifikasi
1) Preeklampsia Ringan
lebih dengan posisi pengukuran tekanan darah pada ibu baik duduk
maupun telentang. Protein Uria 0,3 gr/lt atau +1/+2. Edema pada
ekstermitas dan muka serta diikuti kenaikan berat badan > 1 Kg/per
minggu.
2) Preeklampsia Berat
atau lebih. Protein Uria 5 gr/lt atau lebih, terdapat oliguria ( Jumlah
urine kuran dari 500 cc per 2 jam) serta adanya edema pada paru serta
pada epigastrium.
3. Etiologi
menerima suplai darah dan nutrisi bagi bayi selama masih di dalam
kandungan.
8
1) Teori Genetik
membentuk sistem.
2) Teori Immunologis
1) Malnutrisi Berat.
Penyakit Ginjal.
5) Obesitas.
4. Manifestasi Klinis
atau lebih atau sering ditemukan nilai tekanan darah yang tinggi dalam 2
kali pemeriksaan rutin yang terpisah. Selain hipertensi, tanda klinis dan
4) Edema Paru.
6) Oligohidramnion
kondisi protein urin masif ( lebih dari 5 g) telah dieleminasi dari kriteria
5. Patofisiologi
dengan retensi air dan garam. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat
sempitnya sehingga nyata dilalui oleh satu sel darah merah. Jadi jika
akan naik, sebagai usaha untuk mengatasai kenaikan tekanan perifer agar
lemak ini akan sampai kesemua komponen sel yang dilewati termasuk sel-
6. Komplikasi
janin, namun beberapa komplikasi yang dapat terjadi baik pada ibu
1) Bagi Ibu
janin.
13
2) Bagi Janin
a. Prematuritas.
b. Kematian Janin.
d. Asfiksia Neonatorum.
7. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
b. Urinalisis
15-45 u/ml).
2) Radiologi
a. Ultrasonografi
ketuban sedikit.
b. Kardiotografi
8. Penatalaksanaan
sebagai berikut :
3) Diet tinggi kalori, tinggi protein, rendah karbohidrat lemak dan garam.
1. Pengertian
melahirkan anak melalui insisi dinding perut abdomen dan uterus (Oxorn
insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam rongga pelvis, dan alat reproduksi wanita bagian luar yang
a. Struktur Eksterna
mons pubis.
fourchett.
perineum.
b. Struktur Interna
ovarium.
18
yang tampak mirip buah pir yang terbalik. Uterus terdiri dari
dinding uterus.
19
struktur tubuh.
bawah. Otot itu disilang oleh beberapa pita fibrosa dan berada
Menurut Oxorn & Forte, (2010) tipe – tipe Sectio Caesarian yaitu :
dan disayat melintang, lipatan ini dilepaskan dari segmen bawah dan
tidak menutupi lapang pandang. Keunungan tipe ini adalah otot tidak
tipe ini yaitu dapat memperlebar insisi keatas apabila bayinya besar,
pada prosedur ini relatif sulit, sering tanpa sengaja masuk kedalam
5) Histerectomi Caesaria
placenta previa dan abruption placenta, ruptur uteri yang tidak dapat
atau janin dengan pertimbangan proses persalinan normal yang lama atau
persalinan.
d. Komplikasi preeklampsia.
f. Bayi besar.
g. Kelainan letak
c. Kehamilan kembar.
5. Komplikasi
sebagai berikut :
latum.
6. Pemeriksaan Penunjang
yaitu:
1) Laboratorium
pada pembedahan.
d. Urinalisis/kultur urine.
e. Pemeriksaan elektrolit.
2) Pemeriksaan ECG.
3) Pemeriksaan USG
7. Penatalaksanaan
1) Pemberian cairan
2) Diet
dilakukan pada 6 - 10 jam pasca operasi, berupa air putih dan air teh.
3) Mobilisasi
operasi.
menghembuskannya.
kemudian berjalan sendiri pada hari ke-3 sampai hari ke-5 pasca
operasi.
25
4) Kateterisasi
Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak
5) Pemberian obat-obatan
a. Antibiotik
b. Analgetik
c. Obat-obatan lain
6) Perawatan luka
balutan luka apakah ada rembesan darah atau cairan lainnya serta
8) Perawatan payudara
1. Pengertian
2010).
2. Etiologi
Margareta, 2017) :
27
5) Induksi Partus
(Maryunani, 2016) :
28
jalan. Pada masa ini sering terjadi masalah misalnya Atonia Uteri
yang lamanya 6-8 minggu. Pada fase ini memastikan involusi uteri
tahunan.
partum:
29
keempat.
daerah perineum.
2) Sistem Pencernaan
Selain itu ibu merasa takut untuk buang air besar karena terdapat
3) Sistem Perkemihan
4) Sistem Endokrin
badan naik lagi karena ada pembentukan ASI. Bila suhu tidak turun
genitalis atau sistem lain). Denyut nadi normal pada orang dewasa
dialami ibu, masa nifas juga merupakan salah satu fase yang
gabung atau rooming in pada ibu nifas agar ibu dapat leluasa
segi fisik seperti menyusui, mengganti popok saja tapi juga dari segi
a. Fase taking in
Pada fase ini ibu timbul rasa khawatir akan ketidakmampuan dan
c. Fase letting go
meningkat pada fase ini. Ibu akan percaya diri dalam menjalani
5. Patofisologi
meningkat.
6. Komplikasi
untuk dapat mengenali tanda-tanda bahaya pada masa nifas yang harus
1) Perdarahan
2) Infeksi Puerperalis
3) Endometritis
4) Mastitis
7. Penatalaksanaan
yang cukup.
5) Perawatan Payudara :
keluar pada sekitar puting susu setiap kali menyusui. Asi tetap
1. Pengertian
situasi yang berkaitan dengan kesehatan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,
2017).
diagnosis diuraikan sebagai berikut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017):
1) Masalah (Problem)
2) Indikator Diagnostik
c. Faktor Resiko
faktor resiko.
40
PREEKLAMPSI
Spasme Pembuluh Darah
c) Batasan Karateristik :
tampak gelisah.
c) Batasan Karateristik :
diaphoresis.
kandung kemih.
organisme patogenik.
bengkak)
c) Batasan Karateristik :
c) Batasan Karateristik :
anggota keluarga.
Prematuritas.
45
Roy pada tahun 1964 – 1966 dan baru dioprasionalkan pada tahun 1968.
1. Manusia
suatu kesatuan yang terdiri dari Input, Proses Kontrol, Efektor dan
Output.
1) Input
Input berarti manusia menerima masukan dari lingkungan luar
2) Proses Kontrol
Roy menggunakan istilah mekanisme koping untuk
3) Efektor
Roy menggambarkan proses internal seseorang sebagi sistem
4) Output
Output adalah respon dari manusia itu sendiri, dapat berupa
2. Lingkungan
3. Kesehatan
sakit.
4. Keperawatan
dapat mengatur stimuls fokal, kontekstual dan resdual yang ada pada
dalam praktik keperawatan, terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling
Salam, 2013).
preeklampsi:
1. Pengkajian
stimuli umum, lalu pengkajian tahap pertama atau First Level Assesment
2014).
1) Data Demografi
Mengkaji identitas klien dan pasangan klien yang meliputi : Nama,
2) Stimuli Umum
Pada tahap ini selain Alasan masuk rumah sakit, Riwayat penyakit
ibu sekarang dan Riwayat penyakit yang lalu perlu dikaji, apakah
ibu ada menderita penyakit akut dan kronis. Pada riwayat penyakit
keluarga hal yang perlu dikaji adalah jenis penyakit keturunan serta
d. Pengkajian interdependensi
dialami.
2. Diagnosa Keperawatan
Hidayati (2014). Sedangkan menurut Marliana & Hani (2018) dan Tim
(D.0003).
(D.0040).
3. Intervensi Keperawatan
dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan
(Purba, 2019).
Motode yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut (Tim Pokja SLKI
a. Kriteria 1 (Hasil)
b. Kriteria 2 (Hasil)
c. Dan seterusnya.
a. Kriteria 1 (Skor)
b. Kriteria 2 (Skor)
c. Dan seterusnya.
b. Kriteria hasil :
a) Observasi
pernafasan.
b) Terapeutik
c) Edukasi
b. Kriteria hasil :
a) Observasi
intensitas nyeri.
nyeri.
diberikan.
57
b) Terapeutik
nyeri
c) Edukasi
nyeri.
d) Kolaborasi
membaik.
b. Kriteria Hasil
a) Observasi
warna).
b) Terapeutik
c) Edukasi
b. Kriteria Hasil
dan Bengkak).
a) Observasi
b) Terapeutik
c) Edukasi
b. Kriteria Hasil :
meningkat.
a) Observasi
menyusui.
konseling menyusui.
b) Terapeutik
c) Edukasi
b. Kriteria Hasil
situasi.
a) Observasi
saat ini.
pulang.
b) Terapeutik
menghakimi.
61
digunakan.
c) Edukasi
b. Kriteria Hasil
terhadap bayi.
a) Observasi
ASI.
b) Terapeutik
c) Edukasi
sempurna.
4. Implementasi
5. Evaluasi
163
164
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja Siki DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Widyawati, T. (2017). Konsep Bayi Baru Lahir.
Wijayanti, D. (2009). Reproduksi Wanita.
Winancy, W. (2019). Penkes Preeklampsi untuk pengetahuan Ibu Hamil dalam
menghadapi komplikasi. Jurnal Bidan Cerdas (JBC).
https://doi.org/10.33860/jbc.v2i1.149