Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PENELITIAN DOSEN PEMULA

METODE SIT (SELF INSTRUCTION TRAINING) DENGAN RELAKSASI DEEP


BREATHING PADA IBU HAMIL PRE EKLAMSI UNTUK MENURUNKAN
KECEMASAN DAN TEKANAN DARAH

OLEH :

ELLATYAS RAHMAWATI TEJO PUTRI,SST,MH

SHEYLLA SEPTINA MARGARETA,Ns,M.Kep

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

TAHUN 2019
METODE SIT (SELF INSTRUCTION TRAINING) DENGAN LATIHAN RELAKSASI
DEEP BREATHING PADA IBU HAMIL PRE EKLAMSI UNTUK MENURUNKAN
KECEMASAN DAN TEKANAN DARAH

I. RINGKASAN

Latar Belakang Preeklamsi masih menjadi salah satu faktor penyebab kematian ibu di
Indonesia. Pre Eklamsi ditandai dengan peningkatan tekanan darah diikuti dengan
peningkatan kadar protein urine dalam urine wanita hamil. Wanita hamil dengan pre eklamsi
akan mengalami bengkak pada kaki dan tangan dan biasanya muncul pada pertengahan umur
kehamilan. Relaksasi merupakan upaya yang efektif untuk mengatasi perubahan psikologis
yang terjadi pada ibu hamil. Kecemasan yang dirasakan oleh ibu hamil akan memungkinkan
melahirkan bayi prematur, berat badan kurang, atau bengkak-bengkak, peningkatan tekanan
darah serta penurunan kualitas tidur. Relaksasi deep breathing Metode SIT (Self Instruction
Training) mengajarkan pada diri sendiri bagaimana menangani secara efektif terhadap situasi
sulit yang dialami oleh mereka. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan
kecemasan dan tekanan darah pada ibu hamil pre eklamsi. Metode Penelitian metode
penelitian ini adalah quasy experimental dengan teknik one group pretest dan posttest.Alat
ukur kecemasan ditentukan dengan menggunakan alat (instrument) State - Trait Anxiety
(STAI) sedangkan alat ukur untuk pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter.
Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil dengan pre eklamsi di Kota Kediri. Teknik
sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sample 30 ibu hamil
dengan pre eklamsi. Luaran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah terbit dalam
jurnal nasional terakreditasi. Tingkatan TKT : capaian tingkat kesiapan penelitian ini adalah
teknologi 1 yaitu penerapan metode relaksasi deep breathing pada ibu hamil pre eklamsi.

Kata Kunci : Pre Eklamsi, Metode SIT, Kecemasan, Tekanan Darah

II. LATAR BELAKANG


Penurunan AKI dan AKB merupakan target pemerintah dalam program Sustainable
Development Goals yang mesti dicapai pada tahun 2030. SDKI tahun 2012 menunjukan
peningkatan AKI 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Terjadi penurunan
menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan SUPAS 2015
(Kemenkes, 2016). Pada tahun 2017 AKI di Provinsi Jawa Timur mencapai 91,92 per
100.000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Jatim,2017).
Penyebab tingginya kematian ibu pada tahun 2017 di Jawa Timur adalah penyebab
lain-lain 29,11%, Pre Eklamsi/Eklamsi 28,92%, perdarahan 26,28% ,infeksi sebesar
3,59% (Profil Kesehatan Jatim,2017). Jumlah ibu hamil di Kota Kediri tahun 2017
sebesar 4.728 orang, dengan jumlah ibu hamil risti/komplikasi sebesar 946 orang, dengan
945 (99,93%) bumil risti/komplikasi yang ditangani (Profil Kesehatan Kota Kediri,
2017). Pre Eklamsi merupakan kehamilan resiko tinggi yang ditandai dengan tekanan
darah ≥ 140 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu disertai
proteinuria(Khuzaiyah,Siti.2017)
Menurut Nurtantri (utami, 2009) kecemasan yang dialami oleh ibu hamil,
kemungkinan akan melahirkan bayi prematur, berat badan kurang, atau bengkak-
bengkak karena kelebihan natrium (pre eklamsi). SIT (Self Instruction Training) adalah
cara individu mengajarkan pada diri mereka sendiri bagaimana menangani secara efektif
terhadap situasi yang sulit bagi diri mereka sendiri (Nasir,Nurwahyuni.2015). Beberapa
penelitian menjelaskan bahwa relaksasi maternal sangat berpengaruh terhadap janin di
dalam kandungan. Fink et al (2010) meneliti efektifitas relaksasi selama kehamilan
terhadap respon janin dalam kandungan dilihat dari Fetal Heart Rate
(Septianingrum,Yurike.2015).
Pengamatan di lapangan menunjukan terjadinya penurunan nyeri pada respons verbal
pada pasien pasca operasi sectio caesarea dikarenakan pendekatan dan komunikasi yang
baik dengan klien serta melakukan deep breathing relaxation techniques secara benar
dengan bimbingan perawat, dengan ungkapan verbal nyeri berkurang dan lebih merasa
lega setelah teknik relaksasi (Arikhman,Nova.2018)

III. TINJAUAN PUSTAKA


A. Pre Eklamsi
Pre eklamsi adalah kondisi kondisi khusus masa kehamilan di mana
terjadi hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg) dan proteinuria positif
setelah kehamilan 20 minggu pada ibu yang sebelumnya memiliki tekanan
darah normal. Pre eklamsi merupakan penyakit vasospastik sistemik dan
biasanya dikategorikan sebagai ringan dan berat untuk penatalaksanaanya
(Keperawatan Maternitas Ed 8,2013).
Proteinuria didefinisikan sebagai konsentrasi protein ≥ 30mg/dl (≥ +1
pada pemeriksaan dipstik) pada dua sampel urine yang diambil dengan jarak
minimal 6 jam tanpa adanya bukti infeksi saluran kemih. Pada sampel urine 24
jam, proteinuria didefinisikan sebagai konsentrasi ≥300 mg/24jam. Oleh karena
perbedaan pada sampel urine sewaktu , maka pre eklamsi harus ditetapkan
dengan pemeriksaan urine 24 jam jika mungkin, atau sampel sewaktu yang
dikoreksi dengan eksresi kreatinin bila tidak ada pemeriksaan 24 jam
(Keperawatan Maternitas Ed8,2013).
Normalnya dalam kehamilan arteri spiralis dalam rahim akan melebar dari
pembuluh darah muskular berdinding tebal, menjadi pembuluh darah yang tipis
dengan diameter yang jauh lebih besar. Perubahan ini meningkatkan kapasitas
pembuluh darah , sehingga mereka bisa menerima peningkatan volume darah
pada kehamilan. Oleh karena perubahan pembuluh darah ini tidak terjadi atau
tidak sepenuhnya terjadi pada ibu dengan pre eklamsia , terjadi penurunan
perfusi plasenta dan hipoksia.
Faktor resiko yang berhubungan dengan terjadinya pre eklamsia adalah:
Nuliparitas, riwayat keluarga pre eklamsia, obesitas, kehamilan multipel, pre
eklamsia pada kehamilan sebelumnya, Kondisi medis-genetik, hipertensi kronis,
penyakit ginjal, diabetes melitus tipe 1, trombofilias, hasil yang buruk pada
kehamilan sebelumnya. Penatalaksanaan preeklamsi ringan pada ibu hamil yaitu
1. Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus pre eklamsia tanpa
gejala berat dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan evaluasi
maternal dan janin yang lebih ketat
2. Perawatan poliklinis secara ketat dapat dilakukan pada kasus pre eklamsia
tanpa gejala berat
3. Evaluasi ketat yang dilakukan adalah :
a) Evaluasi gejala maternal dan gerakan janin setiap hari oleh pasien
b) Evaluasi tekanan darah 2 kali dalam seminggu secara poliklinis
c) Evaluasi jumlah trombosit dan fungsi liver setiap minggu
d) Evaluasi USG dan kesejahteraan janin secara berkala (dianjurkan 2 kali
dalam seminggu)
e) Jika didapatkan tanda pertumbuhan janin terhambat, evaluasi
menggunakan doppler velocimetry terhadap arteri umbilikal
direkomendasikan. Penatalaksanaan Pre Eklamsi berat pada ibu hamil
adalah sebagai berikut :
1. Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus pre eklamsia berat
dengan usia kehamilan kurang dari 34 minggu dengan syarat kondisi ibu
dan janin stabil
2. Manajemen ekspektatif pada pre eklamsia berar juga direkomendasikan
untuk melakukan perawatan di fasilitas kesehatan yang adekuat dengan
tersedia perawatan intensif bagi maternal dan neonatak
3. Bagi wanita yang melakukan perawatan ekspektatif pre eklamsia berat,
pemberian kortikosteroid direkomendasikan untuk membantu pematangan
paru janin
4. Pasien dengan pre eklamsia berat direkomendasikan untuk melakukan
rawat inap selama melakukan perawatan ekspektatif.
(Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran “Diagnosis Dan Tata Laksana
Pre-Eklamsia, POGI,2016).
B. Kecemasan
Pengertian cemas yang dikemukakan oleh Freud (1954) adalah perasaan
subyektif yang dialami oleh individu. Hal ini disebabkan oleh situasi-situasi
yang mengancam sehingga menyebabkan ketidakberdayaan individu
(Pratiwi,2010). Faktor- faktor penyebab timbulnya kecemasan berasal dari
faktor internal dan eksternal.Faktor eksternal penyebab kecemasan adalah :
1. Ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologis yang akan
terjadi atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup sehari-
hari (penyakit, trauma fisik, pembedahan yang akan dilakukan)
2. Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas , harga diri, dan
fungsi sosial yang terintegrasi pada individu. Sedangkan faktor internal
penyebab kecemasan dipengaruhi oleh sebab berikut ini :
a) Usia
b) Jenis kelamin
c) Tingkat pengetahuan
d) Tipe kepribadian
e) Lingkungan dan situasi
Menurut Stuart dan Sundeen (2000) dalam Khuzaiyah,Siti (2017) tingkat
kecemasan dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu :

a. Kecemasan ringan (mild anxiety)


Berkaitan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari - hari dan
menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan
persepsinya.
b. Kecemasan sedang (moderate anxiety)
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal penting dan
mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang mengalami perhatian yang
selektif namun dapat menentukan sesuatu yang lebih searah
c. Kecemasan Berat (severe anxiety)
Sangat membatasi lahan persepsi seseorang sehingga cenderung
memusatkan pada sesuatu yang terinci, spesifik dan tidak dapat berpikir
tentang hal lain.
C. Metode SIT (Self Instruction Training)
SIT (Self Instruction Training) merupakan sebuah metodologi yang
diadaptasi dari modifikasi kognitif perilaku yang dikembangkan oleh
Meichenbaum pada tahun 1977. Teknik self instruction adalah cara untuk
individu mengajarkan pada diri mereka sendiri bagaimana menangani secara
efektif terhadap situasi yang sulit bagi diri mereka sendiri. Salah satu tahapan
SIT yang terbukti efektif untuk mengurangi kecemasan dan sebagai coping skill
yaitu melakukan relaksasi. Beberapa penelitian di Indonesia juga telah
membuktikan efektivitas teknik relaksasi untuk menurunkan tingkat kecemasan
pada ibu hamil (Nasir, Nurwahyuni, 2015).
Relaksasi merupakan teknik yang ampuh untuk mengatasi perubahan
psikologis yang terjadi pada ibu hamil. Dengan menggunakan latihan relaksasi
ibu dapat merasa lebih tenang, nyaman, dan mampu mengatasi segala
permasalahan yang dialami dengan relaks(Aprillia,Yesie,2011).
Penelitian ini menggunakan teknik relaksasi deep breathing yaitu suatu
metode untuk menenangkan tubuh dengan menggunakan teknik-teknik
pernapasan(Erford,Bradley T,2016).Vernon (1993) menginstruksikan klien
untuk mengenyahkan kekhawatirannya ketika menghembuskan napas. Ketika
menarik napas, mereka diinstruksikan untuk membayangkan ketenangan mengisi
tubuhnya.
D. Roadmap Penelitian

Jurnal Nasional
terakreditasi

penerapan
instrumen di
fasilitas
pembuatan SOP kesehatan untuk
(Self Instruction mengurangi
Training) Dengan angka kejadian
Metode Relaksasi kecemasan ibu
identifikasi masalah hamil dengan pre
Deep Breathing
studi kasus eklamsi
Uji Coba
merumuskan Instrumen
masalah 2021
2020

2019

IV. METODE PENELITIAN


1. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan rancangan
one group pretest dan posttest yaitu dengan cara memberikan pretest
(pengamatan awal ) terlebih dahulu sebelum dilakukan intervensi, kemudian
setelah itu diberikan intervensi dilakukan pengamatan akhir/ posttest
(Alimul,Aziz,2010). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
menggunakan instrument State - Trait Anxiety Inventory (STAI) untuk mengukur
tingkat kecemasan ibu hamil dengan pre eklamsi. Populasi pada penelitian ini
adalah semua pasien ibu hamil dengan pre eklamsi di Kota Kediri. Teknik
sampling yang digunakan yaitu purposive sampling, yaitu penetapan sampel
diantara populasi sesuai dengan sampel yang dikehendaki peneliti. Sampel dalam
penelitian ini sejumlah 30 orang ibu hamil pre eklamsi. Penelitian ini
dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke rumah ibu hamil pre eklamsi di
wilayah Kota Kediri. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar
kuesioner yang meliputi karakteristik responden yaitu usia, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, dan lembar kuesioner State-Trait Anxiety Inventory
(STAI). Analisa univariat dalam penelitian ini menggambarkan distribusi dan
presentase dari karakteristik responden yang terdiri atas, usia, jenis kelamin,
pendidikan , pekerjaan, serta variabel kecemana sebelum dan sesudah intervensi.
Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan
sebelum dan sesudah intervensi dengan uji Wilcoxon.
2. Diagram Alir

INPUT Proses Output

• Pengumpulan • Laporan
• studi literatur Data • Jurnal
• studi kasus • Pengolahan Nasional
Data Terakreditasi
• Analisis Data

3. Tugas Anggota Pengusul


a. Membantu ketua dalam proses pengambilan data, pengumpulan data,
pengolahan data, analisa data, penyusunan laporan penelitian.
b. Membantu ketua dalam persiapan baik perlengkapan maupun instrumen
penelitian
c. Membantu ketua dalam menyusun laporan akhir penelitian serta publikasi
hasil penelitian
d. Bertanggung jawab selama pelaksanaan penelitian mulai dari laporan harian,
laporan kemajuan , laporan akhir dan penggunaan dana anggaran penelitian.

V. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

No Nama Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Persiapan
a. Penetapan isu
b. Pengumpulan data
c. Penyusunan proposal
d. Pengiriman proposal
2 Pelaksanaan
a. Pengamatan responden
sebelum diberikan
perlakuan
b. Perlakuan kepada
responden
c. Pengamatan responden
setelah diberikan
perlakuan
d. Olah data dan analisa
data
3 Laporan
a. Pembuatan laporan
b. Publikasi jurnal
nasional terakreditasi
c. Pengumpulan laporan
akhir

VI. DAFTAR PUSTAKA


1. Alimul,Aziz(2010).Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis
Data.Jakarta;Salemba Medika
2. Aprilia,Yesie(2011).Gentle Birth “Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa
Sakit”.Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
3. Arikhman, Nova (2018). Efektivitas Deep Breathing Relaxation Techniques
Menurunkan Nyeri Pasca Sectio Caesarea. Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Volume 9 Nomor 1. 11 July 2018
4. Erford,Bradley T(2016). 40 Teknik Yang Harus Diketahui Setiap Konselor
Edisi Kedua.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
5. Khuzaiyah,Siti (2017). Efek Hipnosis Terhadap Perubahan Tekanan Darah
Ibu Hamil Pre Eklamsi.Jurnal Siklus Volume 6 No 2 Juni e-ISSN 2089-6778
p-ISSN 2549-5054
6. Lowdermilk,Perry (2013). Keperawatan Maternitas Edisi 8 Buku
2.Singapura;Elsevier
7. Nasir,Nurwahyuni (2015). Self Instruction Training (SIT) Untuk Menurunkan
Tingkat Kecemasan Kehamilan Pada Ibu Primigravida. EMPATHY Jurnal
Fakultas Psikologis Vol 3 No 2 November 2015
8. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran “Diagnosis Dan Tata Laksana Pre-
Eklamsia(2016), POGI
9. Profil Kesehatan Jawa Timur 2017, diakses 20 Juli 2019
10. Profil Kesehatan Kota Kediri 2017,diakses 20 Juli 2019
11. Septianingrum,Yurike (2015). Efektivitas Relaksasi Selama Kehamilan
Terhadap Penurunan Stres, Kecemasan Ibu Hamil Dan Respon Janin Dalam
Kandungan.Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 8 No 2 Agustus hal 206-212.

Anda mungkin juga menyukai