Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

N
DENGAN DIAGNOSA MEDIS PREKLAMSIA DI RUANG KIA
PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

Oleh :
Nuning Pratiwie
2017.C.09a.0903

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingg
saya dapat menyelesaikan pembuatan laporan ini. Di laporan ini memaparkan
beberapa hal terkait “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Ny.N
Dengan Diagnosa Medis Preklamsia Di Ruang Kia Puskesmas Pahandut Palangka
Raya”. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak telah memberikan motivasi baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini
ke depannya.

Palangka Raya, 11 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.1.3 Tujuan Umum 2
1.1.4 Tujuan Khusus 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Penyakit 3
2.1.1 Definisi Preeklamsia 3
2.1.3 Etiologi 5
2.1.4 Klasifikasi 6
2.1.5 Patofisiologi ( WOC ) 6
2.1.6 Manifestasi Klinis 10
2.1.7 Komplikasi 10
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang 10
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan 13
2.2.1 Pengkajian Keperawatan 13
2.2.2 Diagnosa Keperawatan 15
2.2.3 Intervensi Keperawatan 16
2.2.4 Implementasi Keperawatan 16
2.2.5 Evaluasi Keperawatan
BAB 3 ASUHAN KEPEARAWATAN
3.1 Pengkajian Keperawatan 17
3.2 Diagnosa Keperawatan 33
3.3 Intervensi Keperawatan 34
3.4 Implementasi Keperawatan 37
3.5 Evaluasi Keperawatan 37
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan 37
4.2 Saran 37
Daftar Pustaka
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa
dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan
darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita hamil
dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan.
Preeklampsia umumnya muncul pada pertengahan umur kehamilan, meskipun pada
beberapa kasus ada yang ditemukan pada awal masa kehamilan.

Preeklampsia merupakan kelainan yang ditemukan pada waktu kehamilan yang


ditandai dengan berbagai gejala klinis seperti hipertensi, proteinuria, dan edema
yang biasanya terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu sampai 48 jam setelah
persalinan. Sedangkan eklampsia adalah kelanjutan dari preeklampsia berat dengan
tambahan gejala kejang-kejang atau koma. Menurut World Health Organization
(WHO, 2010).
Catatan statistik seluruh dunia menunjukkan dari insidensi 5%-8%
preeklampsia dari semua kehamilan, terdapat 12% lebih diantaranya
dikarenakan oleh primigravida. Menurut data The New England Journal of
Medicine pada kehamilan pertama risiko terjadi preeklampsia sebanyak
3,9%, kehamilan kedua 1,7%, dan kehamilan ketiga 1,8% (Rozikhan, 2009).
Angka kejadian preeklampsia/eklampsia akan menurun pada ibu dengan paritas
1-3 kali, namun pada paritas tinggi akan terjadi lagi peningkatan angka
kejadian preeklampsia/eklampsia (Offord, 20012).
Angka kejadian preeklampsia berat ditemukan pada kelompok paritas 0
sebanyak (5,8%) dan pada kelompok paritas lebih dari atau sama dengan 5
sebanyak (4,5%) (Roeshadi, 2015). Menurut Offord (2011) pengaruh paritas
sangat besar karena (20%) nullipara pernah menderita hipertensi atau eklampsia
dibanding multipara yang hanya (7%). Preeklampsia lebih tinggi terjadi pada
primigravida dibandingkan dengan multipara. Resiko preeklampsia/eklampsia
2

pada primigravida dapat terjadi 6 sampai 8 kali dibanding multipara


(Chapman, 20013). Sindrom preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema
dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang
bersangkutan. Sehingga tanpa disadari preeklampsia ringan akan berlanjut
menjadi preeklampsia berat, bahkan eklampsia pada ibu hamil (Prawirohardjo,
20016).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, penulis merumuskan suatu masalah yaitu
bagaimana penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien Ny. N dengan
Preeklamsia diruang KIA Puskesmas Pahandut Palangka Raya.

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Penulis mampu menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien Ny. N
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah menggambarkan
1. Pengkajian status kesehatan pada pasien pasien Ny. N dengan Preeklamsia diruang
KIA Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien pasien Ny. N dengan
Preeklamsia diruang KIA Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
3. Intervensi keperawatan sesuai dengan diagnosa yang muncul pada pasien Ny. N
dengan Preeklamsia diruang KIA Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
4. Pelaksanaan implementasi keperawatan pada pasien Ny. N dengan Preeklamsia
diruang KIA Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
5. Evaluasi asuhan keperawatan yang benar pada pasien pasien Ny. N dengan
Preeklamsia diruang KIA Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Preeklamsia


2.1.1 Definisi Preeklamsia
Preeklampsia adalah hipertensi yang terjadi pada ibu hamil dengan usia
kehamilan 20 minggu atau setelah persalinan di tandai dengan meningkatnya
tekanan darah menjadi 140/90 mmHg. (Sitomorang, dkk 2016)
Preeklamsia merupakan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan
(Praworihadrjo, 2009). Preeklampsia adalah hipertensi pada kehamilan yang
ditandai dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20
minggu, disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg/24 jam ( Nugroho 20212 )
Preeklamsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin
dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak menunjukkan
tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya
biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih .
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan oedema
akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan..
Preeklampsia adalah suatu sindrom klinik dalam kehamilan Urobie (usia
kehamilan > 20 minggu dan atau berat janin 500 gram) ditandai dengan hipertensi,
proteinuria dan oedema. Gejala ini dapat timbul sebelum kehamilan urobie pada
penyakit tropobiasit.

2.1.2 Etiologi
Etiologi penyakit ini belum diketahui dengan pasti. Carpenito (2010)
menerangkan bahwa, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya preeklamsia sebagai
berikut :
2.1.2.1 Usia ibu hamil kurang dari 21 tahun.
2.1.2.2 Usia ibu hamil lebih dari 35 tahun.
2.1.2.3 Mempunyai riwayat penyakit pembuluh ginjal
4

2.1.2.4 Diabetes melitus.


2.1.2.5 Penyakit pembuluh darah.
2.1.2.6 Mola hidatidosa.
2.1.2.7 Penyakit hipertensi kronik.
2.1.2.8 Riwayat keluarga dengan hiperetensi sebagai pengaruh kehamilan.
2.1.3 Klasifikasi
Preeklampsia riangan dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
2.1.3.1 Preeklampsia ringan bila disertai dengan keadaan sebagai berikut :
1) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring
telentang, atau kenaikan sistolik 30  mmHg atau lebih cara pengukuran
sekurang-kurangnnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam,
sebaiknya 6 jam.
2) Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka : atau kehamilan berat badan 1
kg lebih atau lebih perminggu.
3) Proteinuria kwantitatif 0,3 gram atau lebih perliter :  kwalitatif 1 + atau 2 +
pada urun kater atau midstream.
2.1.3.2 Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :
1) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
2) Proteinuria 5 gram atau lebih perliter
3) Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500cc per 24 jam
4) Adanya gangguan serbral, gangguan visus, dan rasa nyeri di epigastrium.
5) Terdapat edema paru dan  sisanosis

2.1.4 Patofisiologi
Pada beberapa wanita hamil, terjadi peningkatan sensitifitas vaskuler terhadap
angiotensin II. Peningkatan ini menyebabkan hipertensi dan kerusakan vaskuler,
akibatnya akan terjadi vasospasme. Vasospasme menurunkan diameter pembuluh
darah ke semua organ, fungsi fungsi organ seperti plasenta, ginjal, hati dan otak
menurun sampai 40-60 %. Gangguan plasenta menimbulkan degenerasi pada plasenta
5

dan kemungkinan terjadi IUGR dan IUFD pada fetus. Aktivitas uterus dan
sensitivitas terhadap oksitosin meningkat.
Penurunan perfusi ginjal menurunkan GFR dan menimbulkan perubahan
glomerolus, protein keluar melalui urin, asam urat menurun, garam dan air di tahan,
tekanan osmotik plasma menurun, cairan keluar dari intravaskuler, menyebabkan
hemokonsentrasi. Peningkatan viskositas darah dan edema jaringan berat dan
peningkatan hematokrit. Pada preeklamsia berat terjadi penurunan volume darah,
edema berat dan berat badan naik dengan cepat.
Penurunan perfusi hati menimbulkan gangguan fungsi hati, edema hepar dan
hemoragik sub-kapsular menyebabkan ibu hamil mengalami nyeri epigastrium atau
nyeri pada kuadran atas. Ruptur hepar jarang terjadi tetapi merupakan komplikasi
yang hebat dari PIH, enzim enzim hati seperti SGOT dan SGPT meningkat.
Vasospasme arteriola dan penurunan aliran darah ke retina menimbulkan symptom
visual seperti skotoma (blind spot) dan pandangan kabur.
Patologi yang sama menimbulkan edema cerebral dan hemoragik serta
peningkatan iritabilitas susunan saraf pusat (sakit kepala, hiperfleksia, klonus
pergelangan kaki dan kejang serta perubahan efek). Pulmonari edema dihubungkan
dengan edema umum yang berat, komplikasi ini biasanya disebabkan oleh
dekompensasi kordis kiri.
6
7

2.1.5 Manifestasi Klinis


Menurut Trijatmo (2009), gejala subjektif pada preeklamsia yaitu :

2.1.5.1 Sakit kepala di daerah frontal, skotoma, diplopia.

2.1.5.2 Penglihatan kabur.

2.1.5.3 Nyeri di daerah epigastrium.

2.1.5.4 Mual atau muntah-muntah.

2.1.5.5 Tekanan darah akan meningkat lebih tinggi.

2.1.5.6 Edema dan proteinuria bertambah meningkat.

2.1.6 Komplikasi
Komplikasi preeklamsia bergantung pada derajat preeklamsia yang dialami.
Namun, yang termasuk komplikasi antara lain sebagai berikut :
2.1.6.1 Pada ibu
1) Eklamsia
2) Solusio plasenta
3) Perdarahan subkapsula hepar
4) Kelainan pembekuan darah (DIC)
5) Sindrom HELLP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low platelet
count).
6) Ablasio retina
7) Gagal jantung hingga syok dan kematian.
2.1.6.2 Pada janin
1) Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
2) Prematur
3) Gawat janin
4) Asfiksia neonatorum
5) Kematian dalam
8

2.1.7 Pemeriksaan Penunjang


2.1.7.1 Uji diagnostik dasar
1) Pengukuran tekanan darah.
2) Analisi protein dalam urine.
3) Pemeriksaan edema.
4) Pengukuran tinggi fundus uteri.
5) Pemeriksaan funduskopi.
2.1.7.2 Uji laboratorium.
1) Evaluasi hematologik (hematokrit, jumlah trombosit, morfologi eritrosit
pada sediaan darah tepi).
2) Pemeriksaan fungsi hati (bilirubin, protein serum, aspartat
aminotranferase).
3) Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin).

2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan


2.2.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Suatu proses
kolaborasi melibatkan perawat, ibu dan tim kesehatan lainnya. Pengkajian dilakukan
melaui wawancara dan pemeriksaan fisik. Dalam pengkajian dibutuhkan kecermatan
dan ketelitian agar data yang terkumpul lebih akurat, sehingga dapat dikelompokkan
dan dianalisis untuk mengetahui masalah dan kebutuhan ibu terhadap perawatan.
Pengkajian yang dilakukan pada ibu dengan preeklamsia/eklamsia antara lain sebagai
berikut :
2.2.1.1 Identitas umum ibu.
2.2.1.2 Data riwayat kesehatan
2.2.1.3 Riwayat kesehatan dahulu
1) Kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil.
2) Kemungkinan ibu mempunyai riwayat preeklamsia pada kehamilan
terdahulu.
3) Biasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas.
9

4) Ibu mungkin pernah menderita penyakit gagal kronis.


2.2.1.4 Riwayat kesehatan sekarang
1) Ibu merasa sakit kepala di daerah frontal.
2) Kram perut/nyeri epigastrum.
3) Gangguan virus : penlihatan kabur, skotoma, dan diplopia.
4) Mual dan muntah, tidak ada nafsu makan.
5) Gangguan serebral lainnya : terhuyung-huyung, refleks tinggi, dan tidak
tenang.
6) Edema pada ekstremitas.
7) Tengkuk terasa berat.
8) Kenaikan berat badan mencapai 1 kg seminggu.
2.2.1.5 Riwayat kesehatan keluarga : Kemungkinan mempunyai riwayat preeklamsia
dan eklamsia dalam keluarga.
2.2.1.6 Riwayat perkawinan : Biasanya terjadi pada wanita yang menikah dibawah
usia 20 tahun atau diatas 35 tahun.
2.2.1.7 Pemeriksaan fisik biologis
1) Keadaan umum : lemah.
2) Kepala : sakit kepala, wajah edema.
3) Mata : konjungtifa sedikit anemis, edema pada retina.
4) Abdomen : nyeri daerah epigastrium, anoreksia, mual dan muntah
5) Ektremitas : oedema pada kaki juga pada tangan dan jari-jari
6) Sistem persyarafan : hiperrefleksia, klonus pada kaki.
7) Genituorinaria : oligura, proteinuria.
8) Pemeriksaan janin : bunyi detak janin tidak teratur, gerakan janin melemah.

2.2.2 Diagnosa Keperawatan


2.2.2.1 Hipovolemia (kegagalan regulasi) berhubungan dengan kehilangan protein
plasma, penurunan tekanan osmotik koloid plasma menyertai perpindahan
cairan dari kompartemen vaskuler.
10

2.2.2.2 Perfusi perifer tidak efektif, uteroplasenta berhubungan dengan hipovolemia


ibu, interupsi aliran darah (vasospasme progresif dari arteri spiral).
2.2.2.3 Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan,
aktivitas uterus meningkat.
2.2.2.4 Nyeri akut berhubungan dengan menghebatnya aktivitas uterus,
ketidaknyamanan berkenaan dengan hipertensi atau infus oksitosin; hipoksia
miometrik (abrupsio plasenta) dan ansietas.

2.2.3 Intervensi Keperawatan


Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan
1) Hipovolemia (kegagalan regulasi) 1) Periksa tanda dan gejala
berhubungan dengan kehilangan hipovolemia
protein plasma, penurunan tekanan 2) Berikan asupan cairan oral
osmotik koloid plasma menyertai 3) Anjurkan memperbanyak cairan
perpindahan cairan dari oral
kompartemen vaskuler. 4) Kolaborasi pemberian cairan IV
isotonis
2) Perfusi perifer tidak efektif, 1) Identifikasi faktor risiko
uteroplasenta berhubungan dengan gangguan sirkulasi
hipovolemia ibu, interupsi aliran 2) Monitor panas, kemerahan, nyeri,
darah (vasospasme progresif dari atau bengkak pada ekstremitas
arteri spiral). 3) Lakukan pencegahan infeksi
4) Anjurkan minum obat pengontrol
tekanan darah secara rutin
3) Gangguan rasa nyaman 1) Identifikasi faktor yang
berhubungan dengan gangguan memperberat dan memperingan
adaptasi kehamilan, aktivitas nyeri
uterus meningkat. 2) Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
3) Jelaskan strategi meredakan nyeri
4) Kolaborasi pemberian analgetik
4) Nyeri akut berhubungan dengan 1) Identifikasi skal nyeri
11

menghebatnya aktivitas uterus, 2) Berikan teknik nonfarmakologis


ketidaknyamanan berkenaan untuk mengurangi rasa nyeri
dengan hipertensi atau infus 3) Anjurkan monitor nyeri secara
oksitosin; hipoksia miometrik mandiri
(abrupsio plasenta) dan ansietas. 4) Kolaborasi pemberian analgetik

2.2.4 Implementasi keperawatan


Implementasi adalah suatu perencanaan dimasukkan dalam tindakan, selama
fase implementasi ini merupakan fase kerja aktual dari proses keperawatan.
Rangkaian rencana yang telah disusun harus diwujudkan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan. Pelaksanaan dapat dilakukan oleh perawat yang bertugas merawat klien
tersebut atau perawat lain dengan cara didelegasikan pada saat pelaksanaan kegiatan
maka perawat harus menyesuaikan rencana yang telah dibuat sesuai dengan kondisi
klien maka validasi kembali tentang keadaan klien perlu dilakukan sebelumnya.
(Basford. 2006, Hal 22)
2.2.5 Evaluasi keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses perawatan untuk mengukur
keberhasilan dari rencana perawatan dalam memenuhi kebutuhan klien  Bila masalah
tidak dipecahkan atau timbul masalah baru, maka perawat harus berusaha untuk
mengurangi atau mengatasi beban masalah dengan meninjau kembali rencana
perawatan dengan menyesuaikan kembali terhadap keadaan masalah yang ada.
(Basford. 2006, Hal : 24)

12

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Identitas Klien & Penanggung Jawab
3.1.1.1 Identitas Klien
Nama pasien Ny. N, Tempat / tanggal lahir Palangkaraya 12 Desember 1990,
pasien beragama islam, Suku Bangsa Banjar/Indonesia, pendidikan terakhir SMP,
pasien seorang IRT, Golongan Darah pasien O, pasien tinggal di Jln. Mangga, pasien
tidak memiliki penghasilan tiap bulan, dan pengkajian pasien pada tanggal 12 Mei
2020 dengan diagnosa medis Preeklamsia.
3.1.1.2 Identitas Penanggung Jawab
Nama suami pasien Tn. F, umur 35 Tahun, berjenis kelamin laki-laki, agama
suami pasien Islam, Suku Bangsa Banjar/Indonesia, pendidikan terakhir suami pasien
SMA, pekerjaan pegawai swasta, golongan darah O, Suami pasien tinggal di Jln.
Mangga.

3.1.2 Status Kesehatan


3.1.2.1 Alasan Kunjungan/Keluhan Utama: Ny. N mengatakan, ”sering kram pada
bagian perut”
3.1.2.2 Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :Ny. N mengatakan sering kram pada
bagian perut, lalu Ny. N pergi kepuskesmas terdekat untuk melakukan
pemeriksaan kehamilannya dan setelah tiba di puskesmas ruang KIA Ny. N
langsung dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan TTV, TD:
140/90mmhg, Suhu 36,50C, Nadi 86x/menit,RR 18 x/menit, BB: 61,5 kg, TB:
151 cm, G2P1A0.
3.1.2.3 Riwayat Kesehatan yang lalu/yang Pernah Dialami :Ny.N mengatakan tidak
pernah sakit sampai dirawat dirumah sakit.
3.1.2.4 Riwayat Kesehatan Keluarga : Ny. N mengatakan didalam keluarganya tidak
ada riwayat penyakit Hipertensi. 13

3.1.3 Riwayat Obstetric dan Ginekologi


3.1.3.1 Riwayat Ginekologi:
Riwayat menstruasi : menarche klien mulai mengalami menstruasi sejak
usia12 tahun, siklus ±28 hari, lamanya hai ±6hari, banyaknya 2-3 kali
pembalut/hari, sifat darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) bersifat
cair dan sedikit gumpalan, gangguan sewaktu menstruasi nyeri pinggang,
gejala pre menstruasi saat pre menstruasi klien sering uring-uringan, kadang
tidak bisa mengontrol emosi, dan kurang konsentrasi dalam melakukan
sesuatu, HPHT 18-09-2019, taksiran persalinan 25-06-2020
3.1.3.2 Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
Usia Menikah 23 tahun, Lamanya Pernikahan 7 tahun, Pernikahan Ke 1
(pertama).
3.1.3.3 Riwayat Keluarga Berencana :
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil tidak ada,waktu dan
lamanya penggunaan : tidak ada, apakah ada masalah dengan cara tersebut :
tidak ada masalah, jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan
sekarang :tidak ada, berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 2
orang anak

3.1.4 Riwayat Obstetri :


3.1.4.1 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G4 P3 A0
Masalah Kead
Tglpar Umur Jenispa Tempat/ Jeniskel
No BB Ha La Nif Ba aanA
tus hamil rtus Penolong amin
mil hir as yi nak
1. 15-08- 9 Normal Rumah/Bid Perempu 2,8 - - - - Hidup
2014 Bulan an an Kg
Keterangan :
Semasa hamil : tidak ada masalah, masalah lahir/persalinan : tidak ada masalah,
persalinan normal, masalah nifas : tidak ada masalah, masalahbayi : bayi lahir
normal, keadaananak : hidup. 14

3.1.4.2 Riwayat Kehamilan Sekarang


Keluhan waktu hamil : mual muntah, kram perut, gerakan anak pertama di
rasakan seperti bayi menendang, selama hamil tisak ada imunisasi, penambahan bb
selama hamil : 1,5 kg, pemeriksaan kehamilan teratur, tempat pemeriksaan dan hasil
pemeriksaan : puskesmas pahandut.

3.1.5 Pemeriksaan Fisik


Subjektif Objektif
3.1.5.1 Keadaan Umum Suhu 36,50C
BB sebelum hamil 60 kg Nadi 86x/menit
Tekanan Darah 110/80 mmHg
BB 61,5 kg
RR 18 x/menit
Tinggi Badan151 cm
Kesadaran Compos Menthis (Sadar
penuh)
Turgor Kulit elastis
3.1.5.2 Kepala Tidak ada benjolan atau lesi.

3.1.5.3 Muka Hyperpigmentasi : Tidak adanya flek


hitam pada wajah
Cloasmagravidarum: Tidak ada flek
hitam dalam wajah

3.1.5.4 Mulut Mukosa mulut & bibir : bersih dan


Keluhan: tidak ada keluhan lembab
Keadaan gigi: lengkap tidak ada karies
dan lubang gigi
Fungsi Pengecapan: baik 15

Keadaan Mulut: cukup bersih


Fungsi menelan: baik, tidak ada nyeri
saat menelan makanan

3.1.5.5 Mata Konjungtiva: merah muda


Keluhan: tidak ada keluhan Sklera: tampak bening
Fungsi Penglihatan: tidak ada
gangguan
Reaksi alergi: tidak ada alergi
3.1.5.6 Hidung Pernah flu : pernah terkena flu
Keluhan: tidak ada keluhan Normal

Perdarahan/peradangan: tidak ada


3.1.5.7 Telinga Keadaan/kebersihan : cukup bersih
Keluhan: tidak ada keluhan Keadaan: cukup bersih
Fungsi pendengaran: baik

Pembesaran kel.Tyroid: tidak ada


3.1.5.8 Leher (Pembengkakan) Distensi vena jugularis: tidak ada
Pembesaran KGB : tidak ada

3.1.5.9 Daerah dada Sesak napas: tidak ada


Jantung dan paru-paru Batuk: tidak ada
Sakit dada : tidak ada
Suara napas: vesikuler
Bunyi jantung: S1 lup S2 dup

3.1.5.10 Payudara Palpitasi : tidak ada


Simetris, aeorola tidak ada benjolan

3.1.5.11 Abdomen Bentuk perut tidak ada benjolan lain,


tidak ada linea, tidak ada striae
16

gravidarum serta tidak ada bekas


operasi

3.1.5.12 Genitalia Eksterna Tidak dilakukan


3.1.5.13 Anus Tidak dilakukan

3.1.5.14 Ekstremitas atas dan Tidak terjadi pembengkakan pada


bawah bagaian kaki dan tangan.

Ukuran panggul luar : Tidak


3.1.5.15 Pemeriksaan Panggul
dilakukan

3.1.6 Pola Aktivitas Sehari-Hari


Pola nutrisi: ny. n mengatakan nafsu makannya baik, jenis makanan nasi,
sayur, dan lauk. makan 3x/sehari, pola eliminasi buang air kecil (bak): 2-3 kali sehari,
warna kuning jernih, bau amoniak, buang air besar (bab): bab 1 kali sehari, warna
coklat, konsistensi lunak, pola tidur dan istirahat: tidur siang±1 jam, tidur malam ± 7-
8 jam, personal hygiene : kulit baik, bersih, rambut tidak rontok, mulut & gigi cukup
bersih, tidak ada karies dan lubang gigi, pakaian rapi, kuku bersih. ketergantungan
fisik : merokok tidak ada, minuman keras tidak ada, obat-ob tidak ada.

3.1.7 Aspek Psikososial dan Spiritual 17

3.1.7.1 Pola piker dan persepsi


Apakah ibu telah mengetahui cara memberi asi dan merawat bayi : iya, ibu
mengetahui dari keluarga dan dari tenaga kesehatan (bidan), apakah klien
merencanakan pemberian asi pada bayinya: iya, klien merencanakan pemberian asi,
jenis kelamin yang diharapkan:klien dan keluarga berharap bayi yang dilahirkan
adalah bayi laki-laki, siapa yang membantu merawat bayi di rumah: keluarga dan
suami, apakah hamil ini diharapkan: iya, kehamilan ini sangat diharapkan oleh klien
dan keluarga.
3.1.7.2 Persepsi diri
Hal yang amat di pikirkan saat ini : melewati proses kelahiran, harapan
setelah menjalani perawatan : bisa kembali pulih, perubahan yang dirasas etelah
hamil : tidak ada.
3.1.7.3 Konsep diri
Body image :ny. n mengharapkan setelah melahirkan badannya bisa kembali
sehat dan kuat seperti sedia kala, peran:ny. n adalah seorang ibu rumah tangga, ideal
diri:ny. n menyukai apa yang ada dalam dirinya, identitas diri:ny. n sebagai istri serta
ibu rumah tangga, harga diri:ny. n tidak minder dengan keadaannya yang sedang
hamil.
3.1.7.4 Hubungan/komunikasi
Bicara : jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu mengerti orang lain,
bahasa utama : indonesia/bahasa daerah: banjar, yang tinggal serumah : keluarga dan
suami, adat istiadat yang di anut : banjar, yang memegang peranan penting dalam
keluarga : suami, motivasi dari suami : menjaga bayi yang dikandung dengan baik
sampai waktu kelahiran, apakah suami perokok : tidak, kesulitan dalam keluarga:
tidak ada
3.1.7.5 Kebiasaan seksual
Gangguan hubungan seksual : tidak ada, pemahaman terhadap fungsi seksual :
cukup memahami fungsi seksual.
3.1.7.6 Sistem Nilai – Kepercayaan
Siapa dan apa sumber kekuatan : suami dan keluarga, apakah tuhan, agama,
kepercayaan penting untuk anda : sangat penting, karena sebagai pedoman hidup,
kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi) : yasinan
dan sholat 5 waktu.

18

3.1.8 Pemeriksaan Penunjang


3.1.8.1 Darah
1) HB: 12.5
Sifilis : non reaktif.
HIV : non reaktif
Golongan Darah/Rh :Gol. Darah O

3.1.8.2 Pengobatan
No Nama Obat Dosis Fungsi Indikasi
1. Vitamin B6 3x1 Membantu membentuk Defisiensi B6, wanita yang
tablet antibody dan pembentukan menggunakan kontrasepsi yang
hemoglobin mengandung estrogen,
penderita neuritis perifer
2. Vitamin 3x1 Membantumembentuk Anemia makrosistik,
B12 tablet DNA, anakdalam masa pertumbuhan
memprosesasamfolatdanpe
mbentukansel-
seldarahmerah

Palangka Raya, 12 Mei 2020


Yang Mengkaji

Nuning Pratiwie

19

3.1.9 Analisa Data

DATA SUBJEKTIF DAN ETIOLOGI MASALAH


DATA OBJEKTIF
3.2 Ds : Klien Gejalan penyakit Gangguan Rasa
Nyaman
mengatakan, ”sering kram
pada bagian perut” Gangguan Adaptasi
Do : Kehamilan
- Klien tampak
meringis ketika kram Proses Kehamilan
perut datang
- Klien tampak gelisah Kontraksi Aktivitas Uterus
Meningkat
- Klien tampak tidak
rileks
Perut Kram
- Kesadaran CM

- TTV:
Gangguan rasa nyaman
- TD: 140/90 mmHG

- N: 86x/menit

- S: 36,5OC

- RR :18x/menit

- Riwayat Ginekologi :
HPTP = 18-09-2019
TP = 25-06-2020
Lila = 24 cm
- Riwayat Obstetri :
G2, P 1, A 0
- BB Sekarang : 61,5 kg

- BB sebelum hamil : 60
20
kg.
- TB: 151 cm.

3.1.10 Prioritas Masalah


1) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan
ditandai dengan : klien tampak meringis ketika kram perut datang, klien
tampak gelisah, klien tampak tidak rileks, kesadaran CM, TTV: TD: 140/90
mmHG, N: 86x/menit, S: 36,5OC, RR :18x/menit, Riwayat Ginekologi : HPTP
= 18-09-2019, TP = 25-06-2020, Lila = 24 cm, Riwayat Obstetri : G2, P 1, A
0, BB Sekarang : 61,5 kg, BB sebelum hamil : 60 kg, TB: 151 cm.
21

3.1.11 Intervensi Keperawatan


Nama Pasien : Ny. N
Ruang : KIA Puskesmas Pahandut Palangka Raya
No DiagnosaKeperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
.
1. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan 1) Observasi tanda-tanda 1) Mengetahui tanda-tanda
berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 7 jam vital. umum klien.
gangguan adaptasi ,diharapkan gangguan rasa nyaman 2) Anjurkan klien untuk 2) Agar klien bisa rileks dan
kehamilan tidak terjadi dengan criteria hasil : beristirahat jika kram merasa nyaman
1) Kram perut hilang perut datang
2) Klien tampak rileks 3) Ajarkan klien melakukan 3) Teknik relaksasi dapat
teknik relaksasi nafas mengalihkan rasa tidak
dalam. nyaman.
4) Anjurkan ibu untuk 4) Mengetahui kesehatan ibu
melakukan kunjungan dan pertumbuhan serta
ulang perkembangan janin
5) Kolaborasi dengan tim 5) Meningkatkan kesehatan
medis dalam pemberian dan perkembangan ibu
vitamin. dan janin.
22

3.1.12 Implementasi dan Evaluasi


No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
.
1. Rabu, 12 1) Mengobservasi tanda-tanda vital. S : Klien mengatakan kram perut sudah
Mei 2020
2) Menganjurkan klien untuk beristirahat mulai berkurang
pukul 09.30
jika kram perut datang O : - TTV: TD: 140/90 mmHG, N:86
WIB.
3) Mengajarkan klien melakukan teknik x/menit, S:36,5OC, RR: 18x/menit
relaksasi nafas dalam. - Klien tampak menggikuti teknik
4) Menganjurkan ibu untuk melakukan relaksasi nafas dalam
kunjungan ulang - Klien tampak tenang dan rileks Nuning Pratiwie
5) Berkolaborasi dengan tim medis dalam
- pengobatan : Vitamin B6 3x1 tablet
pemberian vitamin
(oral), Vitamin B12 3x1 tablet (oral)
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dihentikan
23

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa
dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan
darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita hamil dengan
preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia
umumnya muncul pada pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus
ada yang ditemukan pada awal masa kehamilan.
Preeklampsia adalah perkembangan hipertensi dengan proteinuria dan edema atau
keduanya, setelah 20 minggu masa kehamilan. Kenaikan tekanan darah yang tidak
normal adalah tanda-tanda untuk mendiagnosa preeklampsia. Ini adalah komplikasi
hipertensi yang paling serius dan merupakan ancaman bagi fetus dan ibu jika hal ini
tetap tidak terdeteksi atau jika terdapat peningkatan eklampsia. Potensi bagi efek yang
mematikan pada ibu dan fetus memerlukan diagnosa yang lebih teliti, pada dasarnya
untuk mencegah eklampsia.
Preeklamsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan
nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak menunjukkan tanda-
tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya
muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih
Pre eklampsia adalah suatu sindrom klinik dalam kehamilan Urobie (usia
kehamilan > 20 minggu dan atau berat janin 500 gram) ditandai dengan hipertensi,
proteinuria dan oedema. Gejala ini dapat timbul sebelum kehamilan urobie pada
penyakit tropobiasit.

4.2 Saran
Sebagai perawat diharapkan mampu membuat asuhan keperawatan dengan baik
terhadap ibu yang mengalami pre eklamsia. Oleh karena itu, perawat juga harus mampu
berperan sebagai pendidik dalam hal ini melakukan penyuluhan ataupun memberikan
edukasi kepada keluarga pasien terutama mengenai tanda-tanda, penanganan dan
pencegahan.
24

DAFTAR PUSTAKA

Anik & Yulianingsih 2009, Asuhan kegawatdaruratan dalam Kebidanan, Trans Info
Media, Jakarta.

Doengoes, Marilynn E 2011, Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk


Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien, edk 2, EGC, Jakarta.
Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb.
Jakarta: EGC
Manuaba. 2007. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta

Mochtar, Rustam. 2010. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC. Jakarta

Saifudin, Abdul Bari dkk 2012 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2015. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
prawirohardjo. Jakarta.

\
25

SATUAN ACARA PENYULUHAN


A. Topik : Gangguan Rasa Nyaman
B. Sasaran
1. Program : Di Puskesmas Pahandut Palangka Raya
2. Penyuluhan : Di Puskesmas Pahandut Palangka Raya

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien di
Puskesmas Pahandut Palangka Raya dapat memahami pengertian Gangguan rasa
nyaman dan teknik relaksasi.
2. Tujuan Khusus
1) Pasien dan keluarga pasien di Puskesmas Pahandut Palangka Raya pengertian
Gangguan rasa nyaman dan dapat melakukan cara teknik relaksasi.
D. Materi : Gangguan Rasa Nyaman Dengan Teknik Relaksasi
E. Metode :Bimbingan dan penyuluhan, ceramah, demonstrasi dan tanya
jawab
F. Media : Leaflet
G. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020
2. Pukul : 09:00 - Selesai
No Kegiatan Waktu Metode
1 Pembukaan 2 Menit Secara langsung
2 Perkenalan (Perkenalan kelompok oleh 2 Menit Secara langsung
moderator )
3 Menyampaikan Kontrak 2 Menit Secara langsung
(Menyampaikan tujuan)
4 Menyampaikan Materi Penyuluhan 10 Menit Secara langsung
( Penyampaian Materi oleh Leader )
5 Demonstrasi (Mendemokan cara 5 Menit Secara langsung
mencucitangandenganbaikdanbenaroleh
demonstrator)
26

6 Evaluasi (Tanya Jawab oleh 5 Menit Secara langsung


Demonstrator )

H. Tugas Pengorganisasian
1) Moderator :Nuning Pratiwie
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan anggota kelompok
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
2) Leader : Nuning Pratiwie
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
3) Demonstrator : Nuning Pratiwie
1. Memberikan contoh cara teknik nafas dalam
2. Mengevaluasi apakah pasien dan keluarga pasien diruang sakura memahami apa
yang di demonstrasikan
4) Fasilitator : Nuning Pratiwie
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membagikan dan mengedarkan leaflet

27

I. TEMPAT
1. Setting Tempat :
Keterangan:

:Moderator dan Leader

:Peserta

:Fasilitator

:Demonstrator
KEBUTUHAN RASA YAYASAN EKA juga bertujuan untuk
NYAMAN DENGAN HARAP PALANGKA
mengaktifkan kekuatan
CARA RELAKSASI RAYA
SEKOLAH TINGGI energi dari otak kanan,
ILMU KESEHATAN
yaitu bagian otak yang
PROGRAM S1
KEPERAWATAN mengurusi masalah
TAHUN 2020
emosi dan imajinasi
manusia.

PENGERTIAN MANFAAT LATIHAN


TEKNIK RELAKSASI
TEKNIK RELAKSASI
:
:
Relaksasi adalah
1. Mengurangi nyeri
suatu cara untuk
2. Ketenangan batin
menenangkan fisik,
bagi individu.
pikiran dan jiwa dari
3. Mengurangi rasa
hiruk pikuk kehidupan
NUNING PRATIWIE cemas, khawatir
sehari-hari. Teknik
dan gelisah.
Relaksasi ini sebenarnya
4. Mengurangi tekanan TEKNIK RELAKSASI Langkah-
dan ketegangan jiwa. : langkahnya:
5. Mengurangi tekanan - Dengan tubuh
darah, detak jantung dalam kondisi
jadi lebih rendah dan relaks.
tidur menjadi - Ambil nafas
nyenyak. dalam melalui
6. Memberikan hidung, biarkan
ketahanan yang lebih perut
kuat mengembang
terhadap penyakit. 28 bersamaan
7. Kesehatan mental dan dengan paru-paru
a. Latihan Nafas
daya ingat menjadi terisi oleh udara.
Dalam
lebih baik. - Tahan nafas
8. Meningkatkan daya dalam hitungan
berfikir logis, kedua.
kreativitas dan rasa - Hembuskan dan
optimis atau keluarkan semua
keyakinan. Lakukan dalam udara dengan
posisi yang sama perlahan
HAL PENTING seperti posisi anda di bersamaan
DALAM TEKNIK tempat tidur. Posisi dengan gerakan
RELAKSASI :
setengah duduk, dada menurun
 Posisi yang tepat berbaring di tempat melalui mulut.
 Pikiran tidur dengan - Ulangi 10-15 kali
beristirahat punggung dan bahu dengan istirahat
 Lingkungan tersangga baik singkat setelah
yang tenang dengan bantal. setiap lima kali
b. Latihan mungkin pantai, - Atur posisi
Imajinasi pegunungan, dll-. senyaman
Terbimbing Bayangkan mungkin.
bahwa Anda - Memilih
hadir di tempat aktivitas yang
tersebut, selama 1 disenangi.
29
menit atau 2 - Melakukan
menit aktivitas
Tindakan ini
dilakukan pada saat - Sugestikan pada (membaca,
anda merasa nyaman diri Anda bahwa menonton TV,
dan tidak sedang
nyeri akut. bila Anda mendengarkan
Langkah- membuka mata, musik,
langkahnya:
- Posisi nyaman, maka Anda akan berkomunikasi

kepala bersandar merasa santai, dengan orang

pada bantal nyaman, damai, lain, dan lain-

- Tutup mata Anda riang, singkatnya lain) dengan

- Tarik nafas lebih baik tenang dan

dalam-dalam, daripada nyaman.

seiring dengan sebelumnya

hembusan nafas, - Buka mata Anda.

rasakan kondisi
yang rileks dari c. Distraksi

tubuh Anda Pengalihan pada hal-

- Bayangkan hallain sehingga lupa

tempat yang terhadap nyeri yang

nyaman, damai, sedang dirasakan

yang pernah Langkah-

Anda alami – langkahnya:

Anda mungkin juga menyukai