N
DENGAN DIAGNOSA MEDIS PREKLAMSIA DI RUANG KIA
PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA
Oleh :
Nuning Pratiwie
2017.C.09a.0903
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.1.3 Tujuan Umum 2
1.1.4 Tujuan Khusus 2
BAB 1
PENDAHULUAN
Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa
dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan
darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita hamil
dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan.
Preeklampsia umumnya muncul pada pertengahan umur kehamilan, meskipun pada
beberapa kasus ada yang ditemukan pada awal masa kehamilan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Etiologi
Etiologi penyakit ini belum diketahui dengan pasti. Carpenito (2010)
menerangkan bahwa, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya preeklamsia sebagai
berikut :
2.1.2.1 Usia ibu hamil kurang dari 21 tahun.
2.1.2.2 Usia ibu hamil lebih dari 35 tahun.
2.1.2.3 Mempunyai riwayat penyakit pembuluh ginjal
4
2.1.4 Patofisiologi
Pada beberapa wanita hamil, terjadi peningkatan sensitifitas vaskuler terhadap
angiotensin II. Peningkatan ini menyebabkan hipertensi dan kerusakan vaskuler,
akibatnya akan terjadi vasospasme. Vasospasme menurunkan diameter pembuluh
darah ke semua organ, fungsi fungsi organ seperti plasenta, ginjal, hati dan otak
menurun sampai 40-60 %. Gangguan plasenta menimbulkan degenerasi pada plasenta
5
dan kemungkinan terjadi IUGR dan IUFD pada fetus. Aktivitas uterus dan
sensitivitas terhadap oksitosin meningkat.
Penurunan perfusi ginjal menurunkan GFR dan menimbulkan perubahan
glomerolus, protein keluar melalui urin, asam urat menurun, garam dan air di tahan,
tekanan osmotik plasma menurun, cairan keluar dari intravaskuler, menyebabkan
hemokonsentrasi. Peningkatan viskositas darah dan edema jaringan berat dan
peningkatan hematokrit. Pada preeklamsia berat terjadi penurunan volume darah,
edema berat dan berat badan naik dengan cepat.
Penurunan perfusi hati menimbulkan gangguan fungsi hati, edema hepar dan
hemoragik sub-kapsular menyebabkan ibu hamil mengalami nyeri epigastrium atau
nyeri pada kuadran atas. Ruptur hepar jarang terjadi tetapi merupakan komplikasi
yang hebat dari PIH, enzim enzim hati seperti SGOT dan SGPT meningkat.
Vasospasme arteriola dan penurunan aliran darah ke retina menimbulkan symptom
visual seperti skotoma (blind spot) dan pandangan kabur.
Patologi yang sama menimbulkan edema cerebral dan hemoragik serta
peningkatan iritabilitas susunan saraf pusat (sakit kepala, hiperfleksia, klonus
pergelangan kaki dan kejang serta perubahan efek). Pulmonari edema dihubungkan
dengan edema umum yang berat, komplikasi ini biasanya disebabkan oleh
dekompensasi kordis kiri.
6
7
2.1.6 Komplikasi
Komplikasi preeklamsia bergantung pada derajat preeklamsia yang dialami.
Namun, yang termasuk komplikasi antara lain sebagai berikut :
2.1.6.1 Pada ibu
1) Eklamsia
2) Solusio plasenta
3) Perdarahan subkapsula hepar
4) Kelainan pembekuan darah (DIC)
5) Sindrom HELLP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low platelet
count).
6) Ablasio retina
7) Gagal jantung hingga syok dan kematian.
2.1.6.2 Pada janin
1) Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
2) Prematur
3) Gawat janin
4) Asfiksia neonatorum
5) Kematian dalam
8
12
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Identitas Klien & Penanggung Jawab
3.1.1.1 Identitas Klien
Nama pasien Ny. N, Tempat / tanggal lahir Palangkaraya 12 Desember 1990,
pasien beragama islam, Suku Bangsa Banjar/Indonesia, pendidikan terakhir SMP,
pasien seorang IRT, Golongan Darah pasien O, pasien tinggal di Jln. Mangga, pasien
tidak memiliki penghasilan tiap bulan, dan pengkajian pasien pada tanggal 12 Mei
2020 dengan diagnosa medis Preeklamsia.
3.1.1.2 Identitas Penanggung Jawab
Nama suami pasien Tn. F, umur 35 Tahun, berjenis kelamin laki-laki, agama
suami pasien Islam, Suku Bangsa Banjar/Indonesia, pendidikan terakhir suami pasien
SMA, pekerjaan pegawai swasta, golongan darah O, Suami pasien tinggal di Jln.
Mangga.
18
3.1.8.2 Pengobatan
No Nama Obat Dosis Fungsi Indikasi
1. Vitamin B6 3x1 Membantu membentuk Defisiensi B6, wanita yang
tablet antibody dan pembentukan menggunakan kontrasepsi yang
hemoglobin mengandung estrogen,
penderita neuritis perifer
2. Vitamin 3x1 Membantumembentuk Anemia makrosistik,
B12 tablet DNA, anakdalam masa pertumbuhan
memprosesasamfolatdanpe
mbentukansel-
seldarahmerah
Nuning Pratiwie
19
- TTV:
Gangguan rasa nyaman
- TD: 140/90 mmHG
- N: 86x/menit
- S: 36,5OC
- RR :18x/menit
- Riwayat Ginekologi :
HPTP = 18-09-2019
TP = 25-06-2020
Lila = 24 cm
- Riwayat Obstetri :
G2, P 1, A 0
- BB Sekarang : 61,5 kg
- BB sebelum hamil : 60
20
kg.
- TB: 151 cm.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa
dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan
darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita hamil dengan
preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia
umumnya muncul pada pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus
ada yang ditemukan pada awal masa kehamilan.
Preeklampsia adalah perkembangan hipertensi dengan proteinuria dan edema atau
keduanya, setelah 20 minggu masa kehamilan. Kenaikan tekanan darah yang tidak
normal adalah tanda-tanda untuk mendiagnosa preeklampsia. Ini adalah komplikasi
hipertensi yang paling serius dan merupakan ancaman bagi fetus dan ibu jika hal ini
tetap tidak terdeteksi atau jika terdapat peningkatan eklampsia. Potensi bagi efek yang
mematikan pada ibu dan fetus memerlukan diagnosa yang lebih teliti, pada dasarnya
untuk mencegah eklampsia.
Preeklamsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan
nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak menunjukkan tanda-
tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya
muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih
Pre eklampsia adalah suatu sindrom klinik dalam kehamilan Urobie (usia
kehamilan > 20 minggu dan atau berat janin 500 gram) ditandai dengan hipertensi,
proteinuria dan oedema. Gejala ini dapat timbul sebelum kehamilan urobie pada
penyakit tropobiasit.
4.2 Saran
Sebagai perawat diharapkan mampu membuat asuhan keperawatan dengan baik
terhadap ibu yang mengalami pre eklamsia. Oleh karena itu, perawat juga harus mampu
berperan sebagai pendidik dalam hal ini melakukan penyuluhan ataupun memberikan
edukasi kepada keluarga pasien terutama mengenai tanda-tanda, penanganan dan
pencegahan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Anik & Yulianingsih 2009, Asuhan kegawatdaruratan dalam Kebidanan, Trans Info
Media, Jakarta.
Saifudin, Abdul Bari dkk 2012 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2015. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
prawirohardjo. Jakarta.
\
25
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien di
Puskesmas Pahandut Palangka Raya dapat memahami pengertian Gangguan rasa
nyaman dan teknik relaksasi.
2. Tujuan Khusus
1) Pasien dan keluarga pasien di Puskesmas Pahandut Palangka Raya pengertian
Gangguan rasa nyaman dan dapat melakukan cara teknik relaksasi.
D. Materi : Gangguan Rasa Nyaman Dengan Teknik Relaksasi
E. Metode :Bimbingan dan penyuluhan, ceramah, demonstrasi dan tanya
jawab
F. Media : Leaflet
G. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020
2. Pukul : 09:00 - Selesai
No Kegiatan Waktu Metode
1 Pembukaan 2 Menit Secara langsung
2 Perkenalan (Perkenalan kelompok oleh 2 Menit Secara langsung
moderator )
3 Menyampaikan Kontrak 2 Menit Secara langsung
(Menyampaikan tujuan)
4 Menyampaikan Materi Penyuluhan 10 Menit Secara langsung
( Penyampaian Materi oleh Leader )
5 Demonstrasi (Mendemokan cara 5 Menit Secara langsung
mencucitangandenganbaikdanbenaroleh
demonstrator)
26
H. Tugas Pengorganisasian
1) Moderator :Nuning Pratiwie
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan anggota kelompok
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
2) Leader : Nuning Pratiwie
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
3) Demonstrator : Nuning Pratiwie
1. Memberikan contoh cara teknik nafas dalam
2. Mengevaluasi apakah pasien dan keluarga pasien diruang sakura memahami apa
yang di demonstrasikan
4) Fasilitator : Nuning Pratiwie
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membagikan dan mengedarkan leaflet
27
I. TEMPAT
1. Setting Tempat :
Keterangan:
:Peserta
:Fasilitator
:Demonstrator
KEBUTUHAN RASA YAYASAN EKA juga bertujuan untuk
NYAMAN DENGAN HARAP PALANGKA
mengaktifkan kekuatan
CARA RELAKSASI RAYA
SEKOLAH TINGGI energi dari otak kanan,
ILMU KESEHATAN
yaitu bagian otak yang
PROGRAM S1
KEPERAWATAN mengurusi masalah
TAHUN 2020
emosi dan imajinasi
manusia.
rasakan kondisi
yang rileks dari c. Distraksi