PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Agar mahasiswi mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pre
eklampsia ringan di puskesmas dengan menggunakan manajemen asuhan kebidanan menurut
Varney dan pendokumentasian secara SOAP.
1.3 Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah pada kasus ini
adalah bagaimana memberikan asuhan kebidanan pada Ny. K Ibu Hamil dengan Pre Eklamsia
Ringan.
1.4 Manfaat
Mengetahui dan memahami tentang kejadian Pre Eklampsi pada kehamilan serta
penatalaksanaannya
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian
2.1.1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari manusia, ovulasi,
pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan
zigot-zigot terjadi nidasi (Implantasi) pada uterus. Pembentukan plasenta dan tumbang dengan
aterm.
2.3. Klasifikasi
Pre eklamsia ringan dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
2.4. Patofisiologi
Perubahan pada tekanan darah disebabkan spasmus pembuluh darah yang disertai dengan
retensi garam dan air, bila spasmus pembuluh darah ditemukan diseluruh tubuh, maka tekanan
darah yang meningkat merupakan usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar kebutuhan oksigen
dalam jaringan dapat dicakup.
Kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan penimbunan cairan yang berlebihan
dalam ruang intresititial belum diketahui sebabnya. Perubahan yang terjadi pada ginjal
disebabkan oleh aliran darah keginjal menurun, menyebabkan filtrasi glomerulus berkurang
sehingga menyebabkan diuresis turun dan pada kehamilan lanjut dapat terjadi disuria atau anuria.
Suatu keadaan hiperdinamika dimana temuan khas hipertensi dan proteinuria merupakan
akibat hiperfusi ginjal untuk mengendalikan sejumlah besar darah yang berfungsi diginjal, timbul
reaksi vaso spasme ginjal sebagai suatu mekanisme protektif, sehingga akan mengakibatkan
keluhan nyeri kepala dan gangguan pengelihatan atau perubahan mental serta tingkat kesadaran
yang akan menjadi eklamsia.
No Register : 001
Tanggal Pengkaian : 16 januari 2013
Tempat : Puskesmas Pasekan
SUBJEKTIF
A. Biodata
Nama ibu : Ny. K Nama suami : Tn. K
Umur : 40 Tahun Umur : 45 Tahun
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
Agama : Islam Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Alamat : Pagirikan Alamat : Pagirikan
B. Alasan datang
Ingin memeriksakan kehamilannya.
C. Keluhan utama
Ibu mengatakan kaki dan tangan terasa pegal dan kesemutan.
D. Riyawat Obstetri
1. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan HPHT : 02-06-2012, TP : 09-05-2013. Pergerakan anak di rasakan pertama kali
pada umur kehamilan 4 bulan. Ibu tidak mengkonsumsi jamu-jamuan / obat-obatan dari warung,
ibu sudah memeriksakan kehamilannya 2 kali, di puskesmas 1 x, dan di bidan 1 x, ibu sudah
suntik TT1
2. Riwayat Haid
a. Menarche : 18 tahun
b. Siklus Haid : teratur
c. Lamanya : 3 hari
d. Banyaknya : 150cc (3 x ganti softex)
e. Dismenorrhoe : tidak ada
SUBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
TTV : - Tekanan Darah : 140/90 mmHg
- Nadi : 80 x/mnt
- Pernafasan : 16 x/mnt
- Suhu : 36o C
i. Extremitas :
Atas → tidak ada oedema
Bawah → terdapat oedema, tidak ada varises, reflek patela kanan dan kiri ( +/+)
Pemeriksaan pemunjang
- Protein urine : positif (+)
- Glikosa urine : negatif (-)
ANALISA
G7P6A0 31 minggu, janin hidup tunggal keadaan ibu dan janin baik dengan pre-eklamsi ringan
PENATALAKSANAN
1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga hubungan baik terbina
2. Memfasilitasi informed consent ibu menyetujui tindakan yang akan dilakukan
3. Memberithu hasil pemeriksaan ibu mengetahui dan mengerti
4. Menganjurkan ibu untuk isirahat yang cukup pada malam hari yaitu ± 8 jam dan siang
hari ± 2 jam ibu akan melakukannya
5. Menganjurkan ibu untuk makan dengan menu seimbang dan protein tinggi seperti daging,
ikan, susu, telur, keju dan kancang-kacangan ibu akan melakukannya
6. Menganjurkan ibu untuk diet rendah garam, tinggi protein dan banyak makan sayuran
dan buah-buahan ibu mengerti dan akan melakukannya
7. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi Tablet FE 1 Tablet/hari Ibu mengerti
dan akan melakukannya
8. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya pre-eklampsia seperti sakit kepala yang
hebat, pandangan kabur, nyeri perut yang hebat, bengkak pada kaki, tangan dan wajah
Ibu mengerti dan dapat mengulang penjelasan yang disampaikan
9. Mendiskusikan kunjungan ulang 1 minggu kemudian yaitu tanggal 23-januari-2013 atau
bila ada keluhan dan terdapat tanda bahaya pre-eklamsi ibu akan melakukannya
10. Mendokumentasikan hasil asuhan
BAB IV
PEMBAHASAN
Klasifikasi BMI(kg/m2)
Nilai batas
Nilai batas dasar tambahan
Kurus <18.50 <18.50
Sangat kurus <16.00 <16.00
Kurus 16.00 – 16.99 16.00 – 16.99
Agak kurus 17.00 – 18.49 17.00 – 18.49
18.50 – 22.99
35.00 – 37.49
4.4. Molahidatidosa
Setelah melihat dari tinjauan teori dan hasil penelitian ternyata ibu tidak mengalami
kehamilan dengan molahidatidosa, jadi molahidatidosa bukan menjadi faktor penyabab
preeklamsia pada Ny. K.
Didalam teori dijelaskan bahwa molahidatidosa adalah suatu kehamilan yang tidak
berkembang secra wajar dimana tidak ditemukan janin yang hampir seluruh villikorialis
mengalami perubahan hidrofil, dan setelah dilakukan pemeriksaan auskultasi hanya ada bising
usus, molahidatidosa bukan menjadi faktor penyebab pada Ny. K, karena Ny. K tidak mengalami
kehamilan dengan molahidatidosa.
4.5. Faktor Nutrisi
Setelah melihat tinjauan teori dan hasil penelitian bahwa faktor nutrisi Ny. K kurang baik
sehingga nutrisi yang menyebabkan terjadinya pre eklampsia ringan pada Ny. K.
Didalam teori dijelaskan bahwa sejumlah besar garam yang masuk kedalam darah dapat
menyebabkan volume darah bertambah. Akibatnya, jantung bekerja lebih kaut dan tekanan darah
pun meningkat. Jadi aturlah menu makanan dengan kecukupan gizi seimbang dan protein tinggi.
Faktor nitrisi Ny. K kurang baik sehingga timbulnya pre eklampsia disebabkan oleh pola
makanan Ny. K yang mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar garam tinggi terlalu
banyak karena setelah dilakukan anamnesa dan menganjurkan Ny. K untuk mengurangi makan
dengan kadar garam tinggi.
4.9.5. Hematokrit
Pada kegamilan normal hematokrit menurun karena hipervolemia, kemudian meningkat
lagi pada trimester III akibat peningkatan produksi urine. pada preeklamsia hematokrit
meningkat karena hipovolemia yang menggambarkan beratnya preeklamsia.
4.9.6. Edema
Edema dapat terjadi pada kehamilan normal. Edema yang terjadi pada kehamilan
mempunyai banyak interpretasi, misalnya 40% oedema dijumpai pada hamil normal, 60% edema
dijumpai pada kehamilan dengan hipertensi dan 80% oedema dijumpai pada kehamilan dengan
hipertensi dan proteinuria.
Edema terjadi karena hopoalbuminemia atau kerusakan sel endotel kapiler. Oedema yang
patologik oedema yang non dependen pada muka dan tangan atau oedema generalisata, dan
biasanya disertai dengan kenaikan berat badan yang cepat.
4.9.7. Hematologik
Perubahan hematologik disebabkan oleh hopovolemia akibat vasospasme,
hipoalbuminemia, haemolisis mikroangiopatik akibat sepasmearteriole dan hemolisis akibat
kerusakan endotel arteriole.
Perubahan tersebut dapat berupa peningkatan hematokrit akibat hipovolemia,
peningkatan viskositas darah, trombositopenia, dan gejala hemolisis mikroangiopatik. Disebut
trombositopenia bila trombosit <100.000 sel / ml. Haemolisis dapat menimbulkan destruksi
eritrosit.
4.9.8. Hepar
Dasar perubahan pada hepar ialah vasospasme, iskemia, dan perdarahan. Bila terjadi
perdarahan pada periportal lobus periver, akan terjadi nekrosis sel hepar dan peningkatan enzim
hepar.
Perdarahan ini dapat meletus hingga dibawah kapsula hepar dan disebut subkapsular
haematoma. Subkapsular haematoma dan dapat menimbulakan rasa nyeri didaerah epigastrium
dan menimbulkan ruptur hepar sehingga perlu pembedahan.
4.9.9. Neurologik
Perubahan neurologik dapat berupa:
Nyeri kepala disebabkan hiperpervusi otak, sehingga menibulkan vasogenik oedema
Akibat spasme areti retina dan oedema retina dapat terjadi gangguan visus. Gangguan visus
dapat berupa :
Pandangan kabur
Skotomata
Amaurosis yaitu kebutaan tanpa jelas adanya kelainan dan ablsio retinae (retinal detachment)
Hiperefleksi sering dijumpai pada preeklamsi berat, tetapi bukan faktor prediksi terjadinya
eklamsi.
Dapat timbul kejang eklamptik. Penyebab kejang eklamptik belum diketahui dengan jelas.
Faktor-faktor yang menimbulkan kejang eklamptik ialah oedema serebri, vasospasme serebridan
iskemia serebri
Perdarahan intra cranial meskipun jarang, dapat terjadi pada pre-eklamsia berat dan eklamsi
4.9.10. Kardiovaskuler
Perubahan kardiovaskuler disebabkan oleh peningkatan cardiac averload akibat hipertensi
dan penurunan cardiac preload akibat hipovolemia.
4.9.11. Paru
Penderita pre-eklamsi berat mempunyai resikonya besar oedema paru. Oedema paru
dapat disebabkan oleh payah jantung kiri, kerusakan sel endotel pada pembuluh darah kapiler
paru, dan menurunnya diuresis.
Dalam menangani oedema paru, pemasangan central venous pressure (CVP) tidak
menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari pulmonary capillary wedge presure.
4.9.12. Janin
Pre-eklamsi dan eklamsi memberi pengaruh buruk pada kesehatan janin yang disebabkan
oleh menurunnya perfusi utero plasenta, hipovolemia, vasospasme, dan rusaknya sel endotel
pembuluh darah plasenta.
Dampak pre-eklamsi dan eklamsia pada janin adalah :
Intra uterine growth restriction (IUGR) dan oligohidramnion
Kenaikan morbiditas dan mortalitas janin, secara tidak langsung IUGR, prematuritas,
oligohidramnion dan solusio plasenta
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Preeklampsia adalah penyakit pada kehamilan yang ditandai dengan hipertensi,
proteinuria, dan edema yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu, yang bisa dialami oleh setiap
wanita hamil, penyakit ini ditandai dengan tekanan darah yang meninggi diikuti oleh
peningkatan kadar protein dalam urine. Dan dapat menyebabkan gangguan peredaran darah pada
plasenta. Hal ini menyebabkan berat badan bayi yang akan dilahirkan relative kecil, si ibu akan
melahirkan secara premature.
Wanita yang terkena eklampsia juga sering mengalami peningkatan TD, gagal ginjal,
kejang-kejang dan dapat menyebabkanm koma, atau bahkan kematian baik sebelum atau setelah
melahirkan.
Preeklampsia yang terjadi pada Ny. K adalah preeklampsia ringan yang terjadi pada
trimester ke III, penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus ini yaitu pemantauan terhadap
tanda-tanda preeklampsia berat sehingga persalinan lancar dan tidak menjadi preeklampsia berat.
Hasil usaha yang diberikan pada Ny. K menunjukkan bahwa ANC yang teratur
merupakan tindakan yang tepat dilakukan oleh ibu sehingga kasus yang di alami dapat di
antisipasi agar tidak terjadi keterlambatan penanganan kasus.
5.2.Saran
Tenaga kesehatan dapat memberikan antenatal care sesuai dengan standar pelayanan kesehatan
ibu hamil
Tenaga kesehatan dapat memberitahukan sesering mungkin tentang tanda bahay pada kehamilan
TM1, TM2, TM3.
Tenaga kesehatan dapat memberikan pengertian kepada ibu hamil dan keluarganya akan
pentingnya pemeriksaan antenatal care.
Ibu hamil dan keluarganya bersedia berdiskusi, mendengarkan saran atau nasihat dari tenaga
kesehatan (dokter atau bidan), dan melakukan antenatal care untuk kebaikan dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif, dkk, editor, Kapita selekta kedokteran, jilid I. edisi ketiga. Jakarta : Media Aesculapius
FKUI, 2001
Mochtar, MPH. Prof. Dr. Rustam. Synopsis Obstetri. Jilid I. edisi kedua EGC. Jakarta, 1998.
Hanifa. Ilmu Kebidanan ed. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo. Jakarta 2005