Disusun Oleh :
Kelompok IX
KETUA : HADIJA
RAHANYAMTEL
SEKRETARIS : MARTINA RITIAUW
ANGGOTA : 1. SELFI RAHANRA
2. YUNI TAMNGE
Puji Syukur kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat
pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas, dengan judul “PENGENDALIAN PENYAKIT
TROPIK /TETANUS”
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif.
Harapan kami semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi manfaat tersendiri
bagi teman-teman sekalian.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian tetanus
B. Tanda dan gejala
C. Patofisiologi……………………………………………………………………….
D. Gejala klinis………………………………………………………………………
E. Penatalaksaan …………………………………………………………………….
F. Diagnostic…………………………………………………………………………
G. Pencegahan ……………………………………………………………………….
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman clostridium tetani,
Bermanifestasi sebagai kejang otot parosismal ,diikuti kekakuan otot seluruh badan
.kekakuan tonus otot ini selalu tampak pada otot masseter dan otot otot rangka .
Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin kuman clostridium tetani
yang dimanifestasikan dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti kekakuan seluruh
badan .kekakuan tonus otot ini selalu Nampak pada otot masseter dan otot rangka
.klostridium titani adalah kuman berbentuk batang ,ramping,berukuran 2-5x0,4-
0,5milimikron.kuman ini berspora termasuk golongan positif dan hidup anaerob.spora
dewasa mempunyaibagian yang berbentuk bulat yang letaknya diujung ,penabuh
genderang (drum stick).kumanmengeluarkan toksin ini(tetanus spasmin )mula mula akan
menyebabakan kejang otot dan saraf perifer setempat .toksin ini labil pada pemanasan
,pada suhu 650celsius akan hancur dalam lima menit .disampng itu dikenai pula
tetanolisin yang bersifat hemolysis ,yangperanya kurang berarti berarti dalam proses
penyakit
B. Rumusan Masalah
1. apakah pengertian dari tetanus
2. apa etiologi dari tetanus
3.bagaimana gambaran umum yang khas pada tetanus
4.bagaimana pemeriksaan diagnostic dari tetanus
5.apa komplikasi pad tetanus
6.bagaimana pencegahan dari tetanus
7.bagaimana penatalaksaan dari tetanus
C. Tujuan
a. Untuk menjelaskan pengertian dari tetanus
b. Untuk menjelaskan etioologi dari tetanus
c. Untuk menjelaskan patofisisologi dari tetanus
d. Untuk menjelaskan tanda dan gejala dari tetanus
e. Untuk menjelaskan gambaran umum yang khas pada tetanus
f. Untuk menjelaskan pemeriksaan diagnostic pada tetanus
g. Untuk menjelaskan komplikasi pada tetanus
h. Untuk menjelaskan pencegahan pada tetanus
i. Untuk menjelaskan penatalakasaan pada tetanus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1 .PENGERTIAN TETANUS
Penyakit tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman
clostridium tetani ,bermanifestasi dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti
kekakuan otot seluruh badan .kekakuan tonus otot masater dan otot otot rangka
Penyakit tetanus merypakan salah satu infeksi yang berbahaya karena
mempengaruhi system urat saraf dan otot.kata tetanus diambil dari bhasa yunani
yaitu tetanos dari teinein yang berti menegang .penyakit ini adalah penyakit
infeksi dimana spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabakan trismus
( lockjaw),spasme otot umum ,melengkungnya punggung (opistotonnus),spasme
glottal ,kejang dan spasme parlisis pernapasan .
2. ETIOLOGI
Clostridium tetani adalah kuman yang berbentuk batang seperti penabuh
genderang berspora golongan gram positif ,hidup anaerob.kuman ini
mengeluarkan toksin yang bersifat neorotoksik ( tetanus spasmin ),yang mula
mula akan menyebabakan kejang otot dan saraf perifer setempat .timbulnya
tetanus ini terutama oleh clostridium tetani yang didukungoleh adanya luka yang
dalam dngan perawatan yang salah.
Factor predisposisi
3 . PATOFISIOFISIOLOGI
Tetanus adalah penyakit menular disebabakan oleh kontaminasi luka dari bakteri
yang hidup ditanah .bakteri clostridium tetani adalah organisme penyebab
penyebab penyakit tetanus yang mampu hidup bertahun tahun ditanah dalam
tanah .tetanus terjadi ketika luka menjadi terkontaminasi dengan spora bakteri
menjadi aktif dan berkembang menjadi bakteri gram positif yang berkembang
biak dan menghasilkan toksin yang sangat kuat ( racun )kemudian
mempengaruhi otot .spora tetanus ditemukan diseluruh lingkungan ,biasanya
ditanah ,debu dan kotoran hewan.lokasi yang biasa dibagi bakteri untuk masuk ke
tubuh olehluka tusuk,seperti yang disebabkan oleh paku berkarat ,pecahan oleh
pake berkarat,atau gigtan serangga.
Tetanus membuat kejang otot tidak terkendali ,kadang – kadang disebut kejang
mulut .dalam kasus yang berat ,otot otot yang digunakan untuk bernapas bisa
kejang ,menyebabakan kekurangan oksigen ke otak dan organ lain yang mungkin
bisa mengakibatkan kematian.
GEJALA KLINIS
.Tahap awal
Rasa nyeri punggungdan perasaan tidak nyaman diseluruh tubuh merupakan gejalah awal
penyakit ini.satu hari kemudian baru terjadi kekakuan otot .beberapa penderita jg mengalami
kesulitan menelan .gangguan terus dialami penderita selama infeksi tetanus masih
berlangsung.
Tahap kedua
Gejala awal berlanjut dengan kejang yang desertai nyeri otot pengunyah (trismus ).gejala
tahap kedua ini disertai sedikit rasa kaku dirahang ,yang meningkat sampai gig
mengatupdengan ketat ,dan mulut tidak bisa dibuka sama sekali ,kekakuan ini bisa menjalar
ke otot otot wajah,sehingga wajah penderita akan terlihat menyeringai (risus sardonisus )
karena tarikan dari otot otot disudut mulut .
Selain itu otot otot perut pun menjadi kaku tanpa disertai rasa nyari .kekakuan tersebut akan
semakin meningkat hingga kepala penderita akan tarik ke belakang .(ophistotonus ).keadaan
ini dapat terjadi pada 48 jam setelah mengalami luka .
Pada tahap ini ,gejala lain yang sering timbul yaitu penderita menjadi lambat dan sulit
bergerak .,termasuk bernafas dan menelan makanan.penderita mengalami tekanan di daerah
dada ,suara berubah karena berbicara melalui mulut atau gigi
Yang terkatub erat ,,dan gerakan dari langit langit mulut menjadi terbatas.
.Tahap ketiga
Daya rangsang dari sel sel saraf otot semakin meningkat ,maka terjadilah kejang
refleks.biasanya hal ini trjadi beberapa jam setlah adanya kekakuan otot .kejang otot ini bisa
pula karena adanya rangsangan dari luar .misalnya cahaya ,sentuhan bunyi bunyian dan
sebagainya pada awalnya kejang ini hanya berlangsung singkat ,tapi semakin lama akan
berlangsung dan dengan frekuensi yang lebih sering.
Selain dapat menyebabkan radang otot jantung juga
(myocarditis),tetanus dapat menyebabkan sulit buang air kecil dan
sembelit .pelukaan lidah,bahkan patah tulang belakang dapat
terjadi akibat adanya kejang otot hebat .pernafasan pun juga dapat
terhenti hal ini disebabkan karena sumbatan saluran napas ,akibat
kolapsnya saluran napas ,sehingga refleks batuk tidak memadai
,dan penderita tidak dapat menelan .
Karena kontriksi sangat kuat dapat terjadi aspiksia ,sianosis ,retensi ,urine,fraktur vertebralis (
pada anak anak ),demam ringan dengan stadium akhir .pada saat kejang suhu dapat naik
sampai 2-4 cercius dari normal ,diaphosresis ,takikardia dan sulit menelan .
Pemeriksaan diagnostic pada tetanus
Pemeriksaan fisik: adanya luka dan ketegangan otot yang khas terutama pada rahang .
Pemeriksaan darah leokosit 8.000-12.000m/l,peninggian tekanan otak ,deteksi kuman sulit.
Pemeriksaan ECG dapat terlihat gambaran aritmia ventrikuler
Komplikasi pada tetanus
1. Bronkopneomoni
2 .asfiksia dan sianosis
Dipengaruhi oleh berbagai factor yang dapat memperburuk keadaan yaitu :
Masa incubasi yang pendek ( kurang dari 7 hari )
Neonates dan usia tua ( lebih dari lima tahun )
Frekuensi kejang yang sering
Kenaikan suhu badan yang tinggi
Pengobatan terlambat
Periode trismus dan kejang yang semakin sering
Adanya penyulit spasme otot pernafasan dan obstruksi jalan napas
Pencegahan pada tetanus
Pencegahan penyakit tetanus meliputi :
1.anak dapat imunisasi DPT diusia 3 – 11 bulan
Ibu hamil mendapatkan suntikan TT minimal 2x
Pencegahan terjadinya luka dan merawat luka secara adekuat
Pemberian anti tetanus serum
Penatalaksanaan pada tetanus
Umum
Tetanus merupakan keadaan darurat ,sehingga pengobatan dan perawatan harus segera
diberikan:
1.netralisasi toksin dengan injeksi 3000-6000 iu immunoglobulin tetanus disekitar
luka( tidak boleh diberikan IV)
2. Sedativa –terapi relaksan ;thiopental sodium (penthotal sodium)0,4 % IV drip
,phenobarbital ( luminal ) 3-5 mg/kg BB diberikan secara IM,IVatau PO tiap 3-6
jam ,paraldehyde panal)0,15 mg/kg BB per-im tiap 4-6 jam.
3 .Agen anti cemas ;diazepam (valium )0,2mg/kg BB IM atau IV tiap 3-4 jam,dosis
ditingkatkan dengan beratnya kejang sampai 9,5mg/kgBB /24 jam untuk orang
dewasa.
4 .Beta –andrenergik blocker ;propranolol( inderal )0,2mg aligouts ,untuk total dari 2
mg IVuntuk orang dewasa atau 10 mg tiap 8 jam intragastrik ,digunakan untuk
pengobatan sindrom overaktivitas sempatis jantung.
5. Penanggulangan kejang ;isolasi penderita pada tempat yang tenang ,kurangi
rangsangan yang membuat kejang ,kolaborasi pemberian dan obat penenang .
6. Pemberian penisiline G cair 10-20 jt iu ( dosis terbagi dapat diganti dengan
tetrasicklin atau klinamisin untuk membunuh klostirida vegetative .
7. Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit .
8. Diet melului oral /sonde /perenteral
9. Intermiten positufe pressure breathing (IIPPB ) sesuai dengan kondisi
Klien.
10. Indwelling cateter untuk mengontrol retensi urine .
11. Terapi fisik untuk mencegah kontraktur dan untuk fasilitas kembali fungsi otot
dan ambulasi selama penyembuhan .
Pembedahan
DAFTAR PUSTAKA
.
,
.
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah
1. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi
kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang paru-
paru, diare dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak korban jiwa
adalah radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen,
1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.
A. Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum
kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik
dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang
diberikan. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan, dan
dengan persetujuan dari pasien dan keluarga sesuai dengan kemampuan sosial
ekonomi masing- masing. Di indonesia masih rendah peran profesi keperawatan maka
dari itu , maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan maternitas untuk
tercapainya mutu pelayanan kesehatan yang yang berdampak positif yaitu
Pengembangan pendidikan keperawatan, Memantapkan system pelayanan perawatan
professional, Penyempurnaan organisasi keperawatan.
B. Saran
Marilah kita bersama- sama belajar dengan sungguh- sungguh di dalam dunia
pendidikan tinggi keperawatan supaya menghasilkan tenaga keperawatan professional
yang mampu mengadakan pembaharuan dan perbaikan mutu pelayanan/asuhan
keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan profesi keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin. 2002. Dasar- Dasar Keperawatan, Profesional. Widya Medika: Jakarta.
Candy. (2 juli 2011). Issu dan trend keperawatan maternitas. Di peroleh 18 april
2013, dari http://candy-myblogger.blogspot.com/2011/07/issue-dan-trend-
keperawatan-maternitas.html
Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis:
Mosby.
Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders
Company.
Pastakyu. (22 januari 2010). Makalah keperawatan maternitas. Di peroleh 23 april
2013, dari