Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENGENDALIAN PENYAKIT TROPIK


DOSEN : MARTINA TIVEN.S.SiT.M.KES.

Disusun Oleh :
Kelompok IX

KETUA : HADIJA
RAHANYAMTEL
SEKRETARIS : MARTINA RITIAUW
ANGGOTA : 1. SELFI RAHANRA
2. YUNI TAMNGE

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat
pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas, dengan judul “PENGENDALIAN PENYAKIT
TROPIK /TETANUS”

Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif.

Harapan kami semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi manfaat tersendiri
bagi teman-teman sekalian.

Langgur, sept ,2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian tetanus
B. Tanda dan gejala
C. Patofisiologi……………………………………………………………………….
D. Gejala klinis………………………………………………………………………
E. Penatalaksaan …………………………………………………………………….
F. Diagnostic…………………………………………………………………………
G. Pencegahan ……………………………………………………………………….

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman clostridium tetani,
Bermanifestasi sebagai kejang otot parosismal ,diikuti kekakuan otot seluruh badan
.kekakuan tonus otot ini selalu tampak pada otot masseter dan otot otot rangka .
Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin kuman clostridium tetani
yang dimanifestasikan dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti kekakuan seluruh
badan .kekakuan tonus otot ini selalu Nampak pada otot masseter dan otot rangka
.klostridium titani adalah kuman berbentuk batang ,ramping,berukuran 2-5x0,4-
0,5milimikron.kuman ini berspora termasuk golongan positif dan hidup anaerob.spora
dewasa mempunyaibagian yang berbentuk bulat yang letaknya diujung ,penabuh
genderang (drum stick).kumanmengeluarkan toksin ini(tetanus spasmin )mula mula akan
menyebabakan kejang otot dan saraf perifer setempat .toksin ini labil pada pemanasan
,pada suhu 650celsius akan hancur dalam lima menit .disampng itu dikenai pula
tetanolisin yang bersifat hemolysis ,yangperanya kurang berarti berarti dalam proses
penyakit

B. Rumusan Masalah
1. apakah pengertian dari tetanus
2. apa etiologi dari tetanus
3.bagaimana gambaran umum yang khas pada tetanus
4.bagaimana pemeriksaan diagnostic dari tetanus
5.apa komplikasi pad tetanus
6.bagaimana pencegahan dari tetanus
7.bagaimana penatalaksaan dari tetanus

C. Tujuan
a. Untuk menjelaskan pengertian dari tetanus
b. Untuk menjelaskan etioologi dari tetanus
c. Untuk menjelaskan patofisisologi dari tetanus
d. Untuk menjelaskan tanda dan gejala dari tetanus
e. Untuk menjelaskan gambaran umum yang khas pada tetanus
f. Untuk menjelaskan pemeriksaan diagnostic pada tetanus
g. Untuk menjelaskan komplikasi pada tetanus
h. Untuk menjelaskan pencegahan pada tetanus
i. Untuk menjelaskan penatalakasaan pada tetanus

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1 .PENGERTIAN TETANUS
Penyakit tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman
clostridium tetani ,bermanifestasi dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti
kekakuan otot seluruh badan .kekakuan tonus otot masater dan otot otot rangka
Penyakit tetanus merypakan salah satu infeksi yang berbahaya karena
mempengaruhi system urat saraf dan otot.kata tetanus diambil dari bhasa yunani
yaitu tetanos dari teinein yang berti menegang .penyakit ini adalah penyakit
infeksi dimana spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabakan trismus
( lockjaw),spasme otot umum ,melengkungnya punggung (opistotonnus),spasme
glottal ,kejang dan spasme parlisis pernapasan .

Penyakit Penyakit Tetanus –

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan TETANUS

Penyakit Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan


oleh infeksi bakteri yang menghasilkan racun
neurotoxin yang menyerang saraf sehingga dapat
membuat kontraksi otot yang menyakitkan terutama
otot rahang dan leher serta dapat mempengaruhi otot-
otot pernafasan sehingga dapat mengancam jiwa.
Penyebab Penyakit Tetanus Seperti telah disinggung
sebelumnya bahwa penyebab penyakit tetanus adalah
bakteri.

Bakteri penyebab tetanus adalah Clostridium tetani,


yang secara alami ditemukan di tanah, debu dan kotoran
hewan. Merupakan sejenis bakteri yang hanya dapat
tumbuh dan berkembang pada situasi lingkungan yang
kurang oksigen (anaerob).

Ketika bakteri ini memasuki luka yang dalam (miskin


oksigen), spora bakteri dapat menghasilkan toksin yang
kuat, yang disebut tetanospasmin. Secara aktif toksin ini
akan mengganggu neuron motorik, yaitu saraf yang
mengendalikan pergerakan otot manusia. Efek racun
pada neuron motorik yaitu menyebabkan kekakuan otot
dan kejang yang menjadi tanda-tanda utama dan gejala
tetanus.
Sumber:
Penyebab Penyakit Tetanus Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa
penyebab penyakit tetanus adalah bakteri. Bakteri penyebab tetanus adalah
Clostridium tetani, yang secara alami ditemukan di tanah, debu dan kotoran
hewan. Merupakan sejenis bakteri yang hanya dapat tumbuh dan berkembang
pada situasi lingkungan yang kurang oksigen (anaerob). Ketika bakteri ini
memasuki luka yang dalam (miskin oksigen), spora bakteri dapat menghasilkan
toksin yang kuat, yang disebut tetanospasm

Sum . Merupakan sejenis bakteri yang hanya dapat tumbuh dan


berkembang pada situasi lingkungan yang kurang oksigen (anaerob).
Ketika bakteri ini memasuki luka yang dalam (miskin oksigen), spora
bakteri dapat menghasilkan toksin yang kuat, yang disebut
tetanospasmin. Secara aktif toksin ini akan mengganggu neuron
motorik, yaitu saraf yang mengendalikan pergerakan otot manusia.
Efek racun pada neuron motorik yaitu menyebabkan kekakuan otot
dan kejang yang menjadi tanda-tanda utama dan gejala tetanus. Gejala
Penyakit Tetanus Tanda dan gejala tetanus dapat muncul kapan saja
mulai dari beberapa hari sampai beberapa minggu setelah bakteri
penyebab tetanus masuk ke dalam tubuh melalui luka.

2. ETIOLOGI
Clostridium tetani adalah kuman yang berbentuk batang seperti penabuh
genderang berspora golongan gram positif ,hidup anaerob.kuman ini
mengeluarkan toksin yang bersifat neorotoksik ( tetanus spasmin ),yang mula
mula akan menyebabakan kejang otot dan saraf perifer setempat .timbulnya
tetanus ini terutama oleh clostridium tetani yang didukungoleh adanya luka yang
dalam dngan perawatan yang salah.
Factor predisposisi

a) Umur tua atau anak-anak


b) Luka yang dalam dan kotor
c) Belum trimunisasi

3 . PATOFISIOFISIOLOGI
Tetanus adalah penyakit menular disebabakan oleh kontaminasi luka dari bakteri
yang hidup ditanah .bakteri clostridium tetani adalah organisme penyebab
penyebab penyakit tetanus yang mampu hidup bertahun tahun ditanah dalam
tanah .tetanus terjadi ketika luka menjadi terkontaminasi dengan spora bakteri
menjadi aktif dan berkembang menjadi bakteri gram positif yang berkembang
biak dan menghasilkan toksin yang sangat kuat ( racun )kemudian
mempengaruhi otot .spora tetanus ditemukan diseluruh lingkungan ,biasanya
ditanah ,debu dan kotoran hewan.lokasi yang biasa dibagi bakteri untuk masuk ke
tubuh olehluka tusuk,seperti yang disebabkan oleh paku berkarat ,pecahan oleh
pake berkarat,atau gigtan serangga.
Tetanus membuat kejang otot tidak terkendali ,kadang – kadang disebut kejang
mulut .dalam kasus yang berat ,otot otot yang digunakan untuk bernapas bisa
kejang ,menyebabakan kekurangan oksigen ke otak dan organ lain yang mungkin
bisa mengakibatkan kematian.

TANDA DAN GEJALA


 Masa incubasi tetanus berkisar Antara 2-21 hari
 Ketegangan otot rahang dan leher( mendadak )
 Kesukaran membuka mulut (trismus).
 Kaku kuduk (epistotonus ),kaku dinding perut dan tulang belakang .
 Saat kejang tonik tampak risus sardonikus.

GEJALA KLINIS

Tanda-tanda dan gejala tetanus secara berurutan adalah


sebagai berikut: Spasme dan kaku pada otot rahang Dikuti
kekakuan pada otot leher Kesulitan menelan Otot perut
menjadi kaku Kejang tubuh yang menyakitkan sampai tulang
punggung melengkung (epistotonus), berlangsung selama
beberapa menit. Kejang ini biasanya dipicu oleh kejadian
kecil, seperti suara keras, sentuhan fisik atau cahaya

Kejang tubuh yang menyakitkan sampai tulang punggung


melengkung (epistotonus), berlangsung selama beberapa
menit.

Kejang ini biasanya dipicu oleh kejadian kecil, seperti suara


keras, sentuhan fisik atau cahaya Kematian dapat terjadi
karena kesulitan bernafas, lantaran otot-otot pernafasan tidak
berfungsi normal. Tanda dan gejala tetanus lainnya yang
mungkin menyertai antara lain: Demam Berkeringat Tekanan
darah tinggi Denyut nadi atau jantung cepat

Tetanus Neonatorum Tetanus juga dapat terjadi pada bayi


baru lahir sebelum berusia 1 bulan yang disebut tetanus
neonatorum. Hal ini terjadi karena alat-alat yang digunakan
untuk persalinan (memotong tali pusar) tidak steril atau luka
tali pusar yang terkontaminasi, sedangkan bayi belum
memiliki kekebalan terhadap tetanus, karena sang ibu tidak
melakukan imunisasi TT (tetanus toxoid), lebih lanjut
silahkan baca : Imunisasi TT pada Ibu hamil tetanus
neonatorum
Masa incubasi tetanus umumnya an tara 3-12 hari,namun dapat
singkat 1-2 hari dan kadang lebih satu bulan ;makin penyakit tetanus
yang pndek masa incubasi makin buruk prognosis .terdapat hubungan
Antara jarak tempat masuk kuman clostridium tetani dengan sususnan
saraf pusat ,dengan interval Antara terjadinya luka dengan permulaan
penyakit makin jauh tempat invasi,masa inkubasi makin
panjang.tetanus tak segera dapat terdeteksi karena masa incubasi
penyakit ini berlangsung hingga 21 hari setelah masuknya kuman
tetanus ke dalam tubuh .pada masa incubasi inilah baru timbul gejala
awalnya .gejala penyakit tetanus bisa dibagi dalam tiga tahap ,yaitu :

.Tahap awal

Rasa nyeri punggungdan perasaan tidak nyaman diseluruh tubuh merupakan gejalah awal
penyakit ini.satu hari kemudian baru terjadi kekakuan otot .beberapa penderita jg mengalami
kesulitan menelan .gangguan terus dialami penderita selama infeksi tetanus masih
berlangsung.

Tahap kedua

Gejala awal berlanjut dengan kejang yang desertai nyeri otot pengunyah (trismus ).gejala
tahap kedua ini disertai sedikit rasa kaku dirahang ,yang meningkat sampai gig
mengatupdengan ketat ,dan mulut tidak bisa dibuka sama sekali ,kekakuan ini bisa menjalar
ke otot otot wajah,sehingga wajah penderita akan terlihat menyeringai (risus sardonisus )
karena tarikan dari otot otot disudut mulut .
Selain itu otot otot perut pun menjadi kaku tanpa disertai rasa nyari .kekakuan tersebut akan
semakin meningkat hingga kepala penderita akan tarik ke belakang .(ophistotonus ).keadaan
ini dapat terjadi pada 48 jam setelah mengalami luka .
Pada tahap ini ,gejala lain yang sering timbul yaitu penderita menjadi lambat dan sulit
bergerak .,termasuk bernafas dan menelan makanan.penderita mengalami tekanan di daerah
dada ,suara berubah karena berbicara melalui mulut atau gigi
Yang terkatub erat ,,dan gerakan dari langit langit mulut menjadi terbatas.

.Tahap ketiga

Daya rangsang dari sel sel saraf otot semakin meningkat ,maka terjadilah kejang
refleks.biasanya hal ini trjadi beberapa jam setlah adanya kekakuan otot .kejang otot ini bisa
pula karena adanya rangsangan dari luar .misalnya cahaya ,sentuhan bunyi bunyian dan
sebagainya pada awalnya kejang ini hanya berlangsung singkat ,tapi semakin lama akan
berlangsung dan dengan frekuensi yang lebih sering.
Selain dapat menyebabkan radang otot jantung juga
(myocarditis),tetanus dapat menyebabkan sulit buang air kecil dan
sembelit .pelukaan lidah,bahkan patah tulang belakang dapat
terjadi akibat adanya kejang otot hebat .pernafasan pun juga dapat
terhenti hal ini disebabkan karena sumbatan saluran napas ,akibat
kolapsnya saluran napas ,sehingga refleks batuk tidak memadai
,dan penderita tidak dapat menelan .

Secara klinis Tetanus dapat dibedakan atas


Tetanus local
Ditandai dengan rasa nyeri dan spasmus otot dibagian proksimal luka;gejala ini dapat terjadi
selama beberapa minggu dan menghilang tanpa gejala sisa.bentuk ini dapat berkembang
menjadi bentuk umum ;kasus fatal kira kira 1%.
2 .Tetanus umum
Merupakan bentuk tetanus yang paling banyak dijumpai ,dapat timbul mendadak ,trismus
merupakan gejala awal yang paling sering dijumpai ,dapat timbul mendadak ,trismus
merupakan gejala awalyang paling sering dijumpai. Spasmus otot maseter terjadi bersamaan
dengan kekakuan otot leher dan kesukaran menelan ,biasanya disertai kegelisahan dan
iritabilitas .trismus yang menetap dapat menyebabkkan ekspresi wajah yang karakteristik
berupa risus sardonikus.kontraksi otot meluas ,pada otot otot perut menyebabakan perut
papan dan kontraksi otot punggung yang menetap menyebabakan opistotonus ,dapat timbul
kejang tetani bermacam grup otot ,menimbulkan edukasi lengan dan ekstansi ekrtremitas
bawah . selama periode ini penderita berada dalam kesadaran penuh .
3.tetanus sefalik
Jenis ini jarang dijumpai ,masa incubasi 1-2 hr ,biasanya setelah luka dikepala ,wajah atau
otitis media ,banyak kasus berkembang menjadi tipe umum .tetanus tipe ini mempunyai
prognosis buruk .

Gambaran umum yang khas pada tetanus


Badan kaku dengan epistotonus
Tungkai dalam ekstensi
Lengan kaku dan tangan mengepal
Biasanya kesadaran tetap baik
Serangan timbul proksimal dan dapat dicetuskan oleh karena.:
Rangsangan suara ,rangsangancahaya ,rangsangan sentuhan ,spontan.

Karena kontriksi sangat kuat dapat terjadi aspiksia ,sianosis ,retensi ,urine,fraktur vertebralis (
pada anak anak ),demam ringan dengan stadium akhir .pada saat kejang suhu dapat naik
sampai 2-4 cercius dari normal ,diaphosresis ,takikardia dan sulit menelan .
Pemeriksaan diagnostic pada tetanus
Pemeriksaan fisik: adanya luka dan ketegangan otot yang khas terutama pada rahang .
Pemeriksaan darah leokosit 8.000-12.000m/l,peninggian tekanan otak ,deteksi kuman sulit.
Pemeriksaan ECG dapat terlihat gambaran aritmia ventrikuler
Komplikasi pada tetanus
1. Bronkopneomoni
2 .asfiksia dan sianosis
Dipengaruhi oleh berbagai factor yang dapat memperburuk keadaan yaitu :
Masa incubasi yang pendek ( kurang dari 7 hari )
Neonates dan usia tua ( lebih dari lima tahun )
Frekuensi kejang yang sering
Kenaikan suhu badan yang tinggi
Pengobatan terlambat
Periode trismus dan kejang yang semakin sering
Adanya penyulit spasme otot pernafasan dan obstruksi jalan napas
Pencegahan pada tetanus
Pencegahan penyakit tetanus meliputi :
1.anak dapat imunisasi DPT diusia 3 – 11 bulan
Ibu hamil mendapatkan suntikan TT minimal 2x
Pencegahan terjadinya luka dan merawat luka secara adekuat
Pemberian anti tetanus serum
Penatalaksanaan pada tetanus
Umum
Tetanus merupakan keadaan darurat ,sehingga pengobatan dan perawatan harus segera
diberikan:
1.netralisasi toksin dengan injeksi 3000-6000 iu immunoglobulin tetanus disekitar
luka( tidak boleh diberikan IV)
2. Sedativa –terapi relaksan ;thiopental sodium (penthotal sodium)0,4 % IV drip
,phenobarbital ( luminal ) 3-5 mg/kg BB diberikan secara IM,IVatau PO tiap 3-6
jam ,paraldehyde panal)0,15 mg/kg BB per-im tiap 4-6 jam.
3 .Agen anti cemas ;diazepam (valium )0,2mg/kg BB IM atau IV tiap 3-4 jam,dosis
ditingkatkan dengan beratnya kejang sampai 9,5mg/kgBB /24 jam untuk orang
dewasa.
4 .Beta –andrenergik blocker ;propranolol( inderal )0,2mg aligouts ,untuk total dari 2
mg IVuntuk orang dewasa atau 10 mg tiap 8 jam intragastrik ,digunakan untuk
pengobatan sindrom overaktivitas sempatis jantung.
5. Penanggulangan kejang ;isolasi penderita pada tempat yang tenang ,kurangi
rangsangan yang membuat kejang ,kolaborasi pemberian dan obat penenang .
6. Pemberian penisiline G cair 10-20 jt iu ( dosis terbagi dapat diganti dengan
tetrasicklin atau klinamisin untuk membunuh klostirida vegetative .
7. Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit .
8. Diet melului oral /sonde /perenteral
9. Intermiten positufe pressure breathing (IIPPB ) sesuai dengan kondisi
Klien.
10. Indwelling cateter untuk mengontrol retensi urine .
11. Terapi fisik untuk mencegah kontraktur dan untuk fasilitas kembali fungsi otot
dan ambulasi selama penyembuhan .

Pembedahan

1). Problem pernafasan ;trakeostomi (k/p) dipertahankan beberapa minggu ;intubasi


trakeostomi atau laringostomi untuk bantuan nafas.
2. debridemen atau amputasi pada lokasi infeksi yang tidak terdeteksi

DAFTAR PUSTAKA

1. Alexander johan pasiak 2011


Penyakit tetanus
2.Rizroi kesehatan dan difinisi kesehatan.2013
3. Melindah hospital mengenai penyakit tetanus 2012

.
,
.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Keperawatan Maternitas


1. Pengertian Maternitas
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas
pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan
psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana
perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi
pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine &
Enriquez, 1990). Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional
berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu
selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir
dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede,
1997)

B. Trend dan Issue Keperawatan Maternitas


Perawatan ibu hamil berfokus pada perawatan wanita hamil dan keluarganya
pada seluruh tahap kehamilan dan kelahiran, termasuk masa empat minggu pertama
setelah bayi lahir.Selama periode prenatal, perawat memberi perawatan pada ibu
hamil dan juga memberikan pendidikan kesehatan untuk membantu klien dan
keluarganya dalam menghadapi persalinan. Upaya yang dilakukan perawat ini
berpotensi membuat perbedaan yang signifikan, bukan saja dalam meningkatkan
kesehatan ibu dan bayinya, tetapi juga kesehatan masyarakat
1. Trends dan Issue keperawatan maternitas berbasis komunitas
Banyak kita temui dimasyarakat ibu hamil maupun ibu nifas mengalami
kesulitan dalam merawat diri sendiri pada saat hamil maupun merawat bayi setela
melahirkan, sebagai seorang perawat yang berkompeten dalam bidang maternitas
kita wajib membantu kesulitan yang dialami oleh ibu hamil maupun ibu nifas.
Ada beberapa kesulitan yang dialami oleh para bumil maupun ibu nifas
diantaranya :
 Ketidaktahuan ibu hamil tentang makanan apa yang harus dikonsumsi pada
saat hamil. Langkah kongkrit yang harus kita lakukan jika menemukan hak
tersebut kita bisa melakukan kegiatan pendidikan kesehatan mengenai
makanan yang baik dikonsumsi ibu pada saat hamil
 Kebingungan ibu nifas jika ASI tidak keluar.
Masalah ini sangat sering menimpa ibu dengan kelahiran anak
pertama, kita disini sebagai perawat bisa membantu ibu tersebut untuk
mengeluarkan ASI nya salah satu caranya yaitu dengan perawatan payudara
dan pijat oksitosin

2. Trend dan isuue keperawatan maternitas tentang spesialisasi perawatan


Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia
harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah
berkembang banyak teknologi modern yang bisa membantu para petugas
kesehatan dalam mengiringi kehamilan serta persalinan pada ibu..Tekhnologi dan
cara-cara baru yang berkembang saat ini adalah diantaranya :
 Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB
generasi ke tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias
bertahan hingga 7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun.
Penemuan ini hasil dari penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi
UGM.( WWW.KOMPAS.COM )
 Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air,
manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang
berkaitan dengan proses persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan
mempermudah proses mengejar sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak
terlalu dirasakan, di dalam air proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih
cepat. (http://id.wikepidia.org/wiki/persalinan_di_air )
 USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang
berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin
dapat terlihat utuh dan jelas seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi
Januadi Endjun S.pog ).Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh
tubuh bayi berikut gerak- geriknya teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi
pelengkap bila di duga janin dalam keadaan tidak normal dan perlu di cari
kelainan bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung dan
sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
ini pada janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena teknologi ini
dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan diagnosa.
 Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang
memberikan perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan
berbagai manfaat tambahan dalam suatu kombinasi yang unik Pil Kb dengan
dorspirenone adalah pil yang membuat seseorang merasa lebih
nyaman.Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon yang sangat
menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh.Dorspirenone
mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami
dengan karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik
tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat
antineralokortikoid.Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat
tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala kembung,
Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah
haid, tidak menaikan tekanan darah dengan androgennya.Pil KB dengan
dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat,
dan mempercantik rambut dan kulit.
 Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit
Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk
memberikan pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan.
Pelatihan medis akan beralih dari apa yang orang tahu, untuk mendapatkan
data yang akurat yang robot bisa membuat keputusan, dan menyediakan
“high-touch” dukungan emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada
premium, bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan semakin berbasis
masyarakat, dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi remote akan
menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis rutin. Batas antara dokter dan
perawat akan terus kabur sebagai perawat berwenang untuk membuat lebih
banyak keputusan. Akibatnya pelatihan perawat akan semakin panjang dan
perawat kelas atas akan lebih mahal.)
3. Trend dan issue keperawatan maternitas tentang sistem pembayaran dan asuransi
Di Indonesia ada bermacam-macam asuransi yang disediakan oleh pemerintah
diantaranya :
a. Jampersal
Jaminan persalinan (khusus untuk ibu melahirkan)Program Jaminan Persalian
(Jampersal) adalah jaminan pembiayaan persalinan yang meliputi
pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk
pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.Jampersal
diperuntukkan bagi seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan
persalinan.
Sasaran yang dijamin Jampersal antara lain:
o Ibu hamil
o Ibu bersalin
o Ibu nifas (sampai 42 hari setelah melahirkan)
o Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)
Adapun jaminan pembiayaannya meliputi :
o Pemeriksaan kesehatan
o Pertolongan persalinan
o Pelayanan nifas
o Pelayanan KB pasca persalinan
o Pelayanan bayi baru lahir

Peserta program Jampersal adalah seluruh ibu hamil yang belum


memiliki jaminan persalinan (tidak tertanggung di dalam kepesertaan ASKES,
Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek dan asuransi lainnya).Pelayan yang didapat
oleh peserta Jampersal meliputi:
 Pemeriksaan kehamilan (ANC) sekurang-kurangnya 4 kali (1kali di
trimester I, 1 kali di trimester II, dan 2 kali di trimester III)
 Persalinan normal
 Pelayanan nifas normal
 Pelayanan bayi baru lahir normal
 Pemeriksaan kehamilan resiko tinggi
 Pelayanan pasca keguguran
 Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar
 Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar
 Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi
 Penanganan rujukan pasca keguguran
 Penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET)
 Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensif
 Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komprehensif
 Pelayanan KB pasca persalinan

Pelayanan Jampersal tidak mengenal batas wilayah, artinga peserta berhak


mendapatkan pelayanan dimanapun berada dengan menunjukkan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) / Identitas diri lainnya

 Masalah
1. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi
kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang paru-
paru, diare dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak korban jiwa
adalah radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen,
1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.

2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi


Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan kesehatan yang
semakin meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat progam KB

3. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh
sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes RI,Dirjen
Binkesmas, 2004). Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan
atas faktor- factor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan
sosio-ekonomi. Penyebab komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui
dan dapat ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit.Perdarahan sebagai
penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan
postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat yang
kejadiannya masih banyak dari semua persalinan, penyebabnya antara lain
plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya
(Chalik TMA, 1997). Secara sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai probabilitas
kematian dari seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih
kompleks adalah adalah risiko seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur
probabilitas kematian perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan
yang dialaminya selama hidup.Bila istilah pertama hanya mencantumkan
kehamilan maka yang kedua mempunyai dimensi yang lebih lebar yaitu
kemampuan dan jumlah fertilitas.
Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit
persalinan yang idak dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
mampu.Keterlambatan merujuk disebabkan berbagai faktor seperti masalah
keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen Yanmedik, 2005)

4. Penyakit Menular Seks


Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat
menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.. Kelompok
remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki
risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari
kelompok ini.Hampir seluruh PMS dapat diobati.Namun, bahkan PMS yang
mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik
generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya
adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari
infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat
mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore
seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS
dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP),
kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan
mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum
kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik
dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang
diberikan. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan, dan
dengan persetujuan dari pasien dan keluarga sesuai dengan kemampuan sosial
ekonomi masing- masing. Di indonesia masih rendah peran profesi keperawatan maka
dari itu , maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan maternitas untuk
tercapainya mutu pelayanan kesehatan yang yang berdampak positif yaitu
Pengembangan pendidikan keperawatan, Memantapkan system pelayanan perawatan
professional, Penyempurnaan organisasi keperawatan.

B. Saran
Marilah kita bersama- sama belajar dengan sungguh- sungguh di dalam dunia
pendidikan tinggi keperawatan supaya menghasilkan tenaga keperawatan professional
yang mampu mengadakan pembaharuan dan perbaikan mutu pelayanan/asuhan
keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan profesi keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

 Ali, Zaidin. 2002. Dasar- Dasar Keperawatan, Profesional. Widya Medika: Jakarta.
 Candy. (2 juli 2011). Issu dan trend keperawatan maternitas. Di peroleh 18 april
2013, dari http://candy-myblogger.blogspot.com/2011/07/issue-dan-trend-
keperawatan-maternitas.html
 Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis:
Mosby.
 Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders
Company.
 Pastakyu. (22 januari 2010). Makalah keperawatan maternitas. Di peroleh 23 april
2013, dari

Anda mungkin juga menyukai