Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN SEMINAR KASUS KEGAWATDARURATAN

Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Pada Ny “D”


G2P1A0H1 Usia Kehamilan 37-48 Minggu Dengan Preeklampsia Berat
Di RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah, SM Batusangkar
Tahun 2023

Oleh :

1. Adella Sri Sabina (204110321)


2. Amelia Zohana (204110323)
3. Ayu Lestari Ningsih (204110327)
4. Ebi Lestari (204110330)
5. Fadila Indah Oktary (204110321)

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN PADANG JURUSAN


KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai kemudahan,

petunjuk serta karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Seminar

Kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Pada Ny

“D” G2P1A0H1 Usia Kehamilan 37-48 Minggu Dengan Preeklampsia Berat Di

RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah, SM Batusangkar Tahun 2023”.

Laporan Seminar Kasus ini penulis susun untuk memenuhi salah satu

persyaratan akademik dalam pendidikan DIII Kebidanan Padang Jurusan

Kebidanan Politeknik Kesehatan Padang.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada ibu

pembimbing lapangan dan ibu pembimbing akademik yang telah membimbing

dalam menyusun Laporan Seminar Kasus. Ucapan terimakasih juga penulis

sampaikan kepada:

1. Ibu Renidayati, S.Kp, M.Kep, Sp.Jiwa, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Padang.

2. Ibu Hj. Erwani, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Padang.

3. Ibu Helpi Nelwatri, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Program Studi DIII

Kebidanan Padang Poltekkes Kemenkes Padang.

4. Bapak dan ibu tenaga kesehatan beserta staf yang telah memberikan ilmu

dan bimbingan selama penulis melaksanakan PK IIB.

5. Orangtua dan keluargaku tercinta yang telah memberikan dukungan baik

moril maupun materil, serta kasih sayang yang tiada terkira dalam setiap
langkah kaki penulis.

6. Seluruh teman-teman yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan

Laporan Seminar Kasus ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang ikut andil

dalam terwujudnya Laporan Seminar Kasus ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Seminar Kasus ini

masih jauh dari kesempurnaan, hal ini karena adanya kekurangan dan

keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Laporan Seminar

Kasus ini.

Batusangkar, 15 Januari 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Preeklamsia merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,

proteinuria dan oedema yang timbul karena kehamilan dan umumnya terjadi

dalam triwulan ketiga atau sebelumnya. Diagnosis preeklamsia ditegakkan

berdasarkan adanya hipertensi dan proteinuria pada usia kehamilan di atas 20

minggu (Rahyani, 2020). Preeklamsia menjadi penyebab utama kematian ibu

dan merupakan salah satu penyebab yang berhubungan dengan kejadian bayi

berat lahir rendah.

Menurut World Health Organization (WHO), salah satu penyebab

morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah pre-eklamsia berat (PEB),

angka kejadiannya berkisar antara 0,51%-38,4%. Di negara maju angka

kejadian preeklampsia berat berkisar 6-7% dan eklampsia 0,1-0,7%.

Sedangkan angka kematian ibu yang diakibatkan preeklampsia berat dan

eklampsia di negara berkembang masih tinggi.

Di Indonesia, preeklamsia berat dan eklamsia merupakan penyebab

dari 30%- 40% kematian maternal, sementara di beberapa rumah sakit di

Indonesia telah menggeser perdarahan sebagai penyebab utama kematian

maternal. Oleh karena itu di perlukan perhatian, serta penanganan yang serius

terhadap ibu bersalin dengan penyakit komplikasi ini.


B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Pada

Ny “D” G2P1A0H1 Usia Kehamilan 37-48 Minggu Dengan Preeklampsia

Berat Di RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah, SM Batusangkar Tahun 2023?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Asuhan kebidanan kegawatdaruratan maternal pada

Ny “D” G2P1A0H1 usia kehamilan 37-48 minggu dengan

Preeklampsia Berat di RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah, SM Batusangkar

Tahun 2023.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengumpulan data subyektif dan objektif pada Ny “D”

G2P1A0H1 usia kehamilan 37-48 minggu dengan Preeklampsia Berat

di RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah, SM Batusangkar Tahun 2023.

b. Melakukan perumusan masalah dan diagnosa kebidanan pada Ny “D”

G2P1A0H1 usia kehamilan 37-48 minggu dengan Preeklampsia Berat

di RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah, SM Batusangkar Tahun 2023.

c. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada Ny “D” G2P1A0H1

usia kehamilan 37-48 minggu dengan Preeklampsia Berat di RSUD

Prof. Dr. M.A Hanafiah, SM Batusangkar Tahun 2023.

d. Melakukan pelaksanaan/implementasi asuhan kebidanan pada Ny “D”

G2P1A0H1 usia kehamilan 37-48 minggu dengan Preeklampsia Berat

di RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah, SM Batusangkar Tahun 2023.


e. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan pada Ny “D”

G2P1A0H1 usia kehamilan 37-48 minggu dengan Preeklampsia Berat

di RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah, SM Batusangkar Tahun 2023.


BAB II
TINJAUAN KASUS

A. Pengertian Preeklampsia

Preeklamsia adalah kelainan multiorgan spesifik pada kehamilan yang

ditandai dengan adanya hipertensi edema dan proteinuria tetapi tidak

menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya

adapun gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 20 minggu.

Preeklamsia burat adalah suatu komplikas: kehamilan yang ditandai

dengan timbuinya. hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai Proteinuria

dan edema pada kehamilan berumur 20 minggu atau lebih.

B. Etiologi Preeklampsia

Penyebab timbulnya preeklampsia berat pada ibu hamil belum

diketahui secara pasti, tetapi pada umumnya disebabkan oleh vasospasme

arteriola. Faktor-faktor lain yang diperkirakan akan mempengaruhi timbulnya

preeklampsia berat antara lain:

a. Preeklampsia sebelumnya dan keluarga yang preeklampsia saat hamil

b. Biasanya terjadi pada kehamilan anak pertama.

c. Ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun.

d. Ibu yang kegemukan atau obesitas.

e. Kehamilan kembar.

f. Ibu hamil dengan penyakit kencing manis atau diabetes millitus.

g. Ibu hamil yang mempunyai penyakit hipertensi atau darah tinggi.

h. Reaksi imun yang tidak adaptif/ abnormal antara jaringan ibu,

plasenta dan janin.


C. Tanda dan Gejala

Preeklampsia pada ibu hamil mempunyai tanda gejala khas yaitu :

a. Tekanan darah meningkat yaitu lebih dari 140 / 90 mmHg.

b. Peningkatan berat badan saat hamil melebihi normal atau bengkak yang

tidak wajar, bengkak yang mendadak dan meluas, bengkak tidak hilang

dengan mengistirahatkan kaki. Bengkak bisa terjadi pada anggota gerak

(seperti tangan atau kaki) atau wajah.

c. Pemeriksaan air kencing di laboratorium atau di pelayanan kesehatan

ditemukan adanya zat protein dalam urine/ air kencing ibu.

D. Patofisiologi Preeklampsia

Pada preeklampsia terdapat penurunan aliran darah. Perubahan ini

menyebabkan prostaglandin plasenta menurun dan mengakibatkan iskemia

uterus. Keadaan iskemia pada uterus merangsang pelepasan bahan

tropoblastik yaitu akibat hiperoksidase lemak dan pelepasan renin uterus.

Bahan tropoblastik berperan dalam proses terjadinya endotheliosis yang

menyababkan pelepasan tromboplastin. tromboplastin yang di lepaskan

mengakibatakan pelepasan tomboksan dan aktivitas agregasi trombosit

deposisi fibrin. Pelepasan tromboksan akan menyebabkan terjadi vasospasme

sedangkan aktivasi trombosit deposisi fibrin akan menyebabkan koagulasi

intravaskuler yang mengakibatkan perfusi darah menurun dan konsumstif

koagulapati. Koagulapati mengakibatkan trombosit danfaktor-faktor

pembekuan darah menurun dan menyebabkan faal hemostasis. Renin uterus

yang di keluarkan akan mengalir bersama darah sampai organ hati dan
bersama-sama angiotensinogen menjadi angiotensi I dan selanjutnya menjadi

angiotasi II Angiotensi 11 bersama tromboksan akan menyebabkan tegadinya

vasospasme. Vasospasme menyebabkan lumen arteriol menyempit. Lumen

arteriol yang menyempit menyebabkan lumen hanya dapat dilewati oleh satu

sel darah merah. Tekanan perifer akan meningkat agar oksigen mencukupi

kebutuhan sehingga menyebabkan terjadinya hipertensi Selain menyebabkan

vasospasme, angiotensi II akan merangsang glandula suprarenal untuk

mengeluarkan aldosterone. Vasospasme bersama koagulasi intravascular akan

menyebabkan gangguan perifer darah dan gangguan multi organ.

E. Klasifikasi Preeklampsia

Secara umum, preeklampsia dibagi menjadi :

a. Preeklampsia Ringan

Preeklampsia ringan ditandai dengan : tensi/ tekanan darah lebih dari

140/ 90 mmHg selama satu minggu atau lebih, pemeriksaan air kencing

di puskesmas atau pelayanan kesehatan menunjukan jumlah protein lebih

300 mg atau proteinuri 1+, tidak ada keluhan sakit kepala yang berat,

pandangan tidak kabur.

b. Preeklampsia Berat

Preeklampsia berat apabila tensi/ tekanan darah > 160/110 mmHg, hasil

pemeriksaan air kencing di pelayanan kesehatan ≥ 5 gr / ≥ 3+ , air

kencing sedikit (kurang dari 400-500 ml/24 jam), pusing/ sakit kepala

terus menerus, pandangan kabur/ seperti bintikbintik didepan mata, nyeri

di ulu hati, mual/ muntah, sesak nafas, janin kecil atau tidak berkembang
dengan baik, adanya masalah pada hati.

F. Diagnosis Preeklampsia

1. Peningkatan tekanan darah ≥ 160/110mmHg

2. Proteinuria = ≥(+2) pada tes celup strip

3. Oligouria, diuresis< 400ml dalam 24 jam

4. Sakit kepala hebat dan gangguan penglihatan

5. Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas abdomen atau ada icterus

6. Edema paru atau sianosis

7. Trombositopenia

8. Tanda gejala lain yaitu sakit kepala yang berat, masalah penglihatan,

pandangan kabur dan spasme arteri retina pada funduskopi, nyeri

epigastrium, mual dan muntah serta emosi mudah marah

9. Pertumbuhan janin yang terhambat

10. Adanya HELLP Syndrome (H= Hemolysis, ELL= Elevated Liver

Enzym, P= Low Platelet Count).

G. Dampak Preeklampsia

a. Pada Ibu

Preeklampsia menyebabkan masalah pada fisik dan kesehatan

psikologis ibu hamil. Dampak pada kesehatan fisik yang dirasakan ibu

adalah:

1) Ari-ari / plasenta lepas atau terputus saat bersalin.

2) Anemia (kurang darah).

3) Pandangan kabur hingga buta (tidak bisa melihat sama sekali).


4) Perdarahan pada hati, perdarahan saat melahirkan.

5) Kejang hingga stroke (jika muncul kejang disebut Eklampsia).

6) Gagal jantung.

7) Tidak sadar/koma hingga kematian.

Sedangkan dampak pada kesehatan psikologis ibu hamil dapat

berupa :

1) Cemas atau mudah khawatir.

2) Kualitas tidur menurun.

3) Stres dan mudah marah Gangguan psikologis ini secara tidak

langsung dapat memperberat hipertensi dan gejala fisik lain

pada ibu hamil dengan preeklampsia.

b. Pada Bayi

Preeklampsia juga dapat mengancam kondisi janin dalam kandungan

karena janin bergantung pada ibu lewat saluran pembuluh darah di

dalam rahim. Dampak preeklampsia pada janin atau bayi yang

dilahirkan adalah :

1) Berat janin kecil, lebih kecil dari janin pada kondisi normal.

2) Melahirkan sebelum waktunya (prematur).

3) Janin meninggal dalam kandungan.

H. Penanganan Preeklampsia Berat.

1. Pengobatan medis

a. Diberikan obat anti kejang MgSO4 dalam infus dextrose 5%

sebanyak 500cc tiap 6 jam. Cara pemberian MgSO4: dosis awal 2


gram intravena diberikan dalam 10 menit dilanjutkan dengan dosis

pemeliharaan sebanyak 2 gram perjam drip infus (80ml/jam atau

15-20 tetes/menit)

b. Obat antihipertensi diberikan bila tekanan darah sistolik lebih dari

160 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 110 mmHg.

c. Obat nifedipin dengan dosis 3-4 kali 10mg oral. Bila dalam 2 jam

belum turun dapat diberi tambahan 10 mg lagi.


BAB III
LAPORAN KASUS

A. Format Pendokumentasian

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PATOLOGI


PADA NY “D” G2P1A0H1 DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT
DI RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah, SM Batusangkar
TAHUN 2023.

Tanggal : 13 Januari 2023

Pukul : 17:00 WIB

I. PENGUMPULAN DATA

A. Identitas / Biodata

(Istri) (Suami)

Nama : Ny “D” Nama : Tn “D”

Umur : 29 Tahun Umur : 30 Tahun

Suku : Minang Suku : Minang

Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP/ Sederajat Pendidikan : SMA/ Sederajat

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swata

Alamat : Sungai Tarab Alamat : Sungai Tarab


B. Data Subjektif

Pasien masuk tanggal : 13 Januari 2023

Pukul : 17:00 WIB

1. Alasan utama masuk : Ibu mengatakan saat berkunjung ke

posyandu didapatkan hasil

pemeriksaan bahwa tekanan darah ibu

178/117 mmHg.

2. Tanda-tanda bersalin

His : (-)

Frekuensi : (-)

Lamanya : (-)

Kekuatan : (-)

Lokasi ketidaknyamanan : (-)

3. Pengeluaran pervaginam

Darah lendir : (-)

Air ketuban : Utuh

Darah : (-)

4. Masalah-masalah khusus :

5. Riwayat kehamilan sekarang

a. HPHT : 18-04-2022

b. TP : 25-01-2023

c. Riwayat Haid sebelumnya

Siklus : 28 hari
Lama : 5-7 hari

d. ANC : 2x di Posyandu

e. Keluhan : ibu mengatakan tidak ada keluhan

6. Pola imunisasi

TT Catin : tidak ada

TT 1 : tidak ada

TT 2 : tidak ada

7. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu :

Komplikasi Bayi Nifas


Usia Tempat
N Jenis
Tgl Lahir Kehamil Persali Penolong S
o Persalinan Keada Lakta
an nan Ibu Bayi e PB/BB Lochea
an si
x
1. 2016 aterm spontan Rs Dokter Td Tdk P 48/300 baik norma +-
k ada R 0 l 2th
ada

8. Kontrasepsi yang digunakan : (-)

9. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : >20x

Mulai gerakan janin pertama kali : UK 16 minggu

10. Makan dan minum terakhir : Pukul 08:00 WIB

Jenis makanan/minuman : Nasi Goreng/Air Putih

11. BAK terakhir : 20:00 WIB

12. BAB terakhir : 07:00 WIB

13. Psikologis : Baik

14. Keluhan : Tidak ada

C. Data Objektif (Pemeriksaan Fisik)

1. Keadaan Umum : Baik


2. Kesadaran : Cmposmentis

3. Keadaan emosional : Baik

4. Tanda vital

Tekanan Darah : 170/100 mmHg

Denyut Nadi : 117 x/i

Pernafasan : 20 x/i

Suhu : 36,8 oC

BB sebelum hamil : 74 Kg

BB sekarang : 81 Kg

TB : 155 cm

Lila : 35 cm

5. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

1) Mata

a) Konjungtiva : Tidak anemis

b) Sklera : Tidak Ikterik

2) Mulut

a) Lidah dan mulut : Tidak ada stomatitis

b) Gigi dan geraham : Tidak ada Carries

3) Leher

a) Kelenjar tiroid : Tidak ada

b) Kelenjar limfe : Tidak ada

4) Dada/payudara
a) Bentuk : Normal

b) Putting susu : Tumpul

c) Pengeluaran : Kolostrum

d) Pembengkakan : Normal

e) Retraksi : Normal

f) Areola : Hyperpigmentai

5) Abdomen

a) Pembesaran : Sesuai UK

b) Pembengkakan : Tidak ada

c) Bekas luka operasi : Tidak ada

d) Konsistensi : Baik

e) Varices : Tidak ada

6. Pemeriksaan kebidanan :

a) Palpasi uterus

Leopold I : TFU 3jari dibawah PX , Teraba

Bokong

Leopold II : Teraba Pu-ki

Leopold III : Teraba Kepala

Leopold IV : Divergen

MC. Donald : 28 cm

TBJ : 28-11x155 = 2635 gr

Presentasi : Kepala

Penurunan : 3/5
b) Auskultasi :

DJJ : (+)

Frekuensi : 140x/i

Irama : teratur

Intensitas : kuat

Punctum Maksimum : Kuadran IV

c) Perkusi

Reflek Patella Kanan : (+)

Reflek Patella Kiri : (+)

d) Ano-genital

1) Perinium Luka parut : tidak ada

2) Vulva dan vagina Warna :

Varises : tidak ada

Luka : tidak ada

Pengeluaran pervaginam : tidak ada

e) Pemeriksaan dalam

Portio : (-)

Pembukaan : (-)

Ketuban : (-)

Penurunan bagian terendah : 3/5

Presentasi : Kepala
D. Pemeriksaan Laboratorium

1. Golongan Darah : (-)

2. Hb : 12,4 gr/dl

3. Ht : 38,4

4. Leukosit : 14.400 ul

5. Eritrosit : 4.270.000 ul

6. Protein Urine : +2
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PATOLOGI PADA NY “D” G2P1A0H1
DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT DI RSUD Prof. Dr. M.A Hanafiah, SM Batusangkar
TAHUN 2023.
S O A P
Tanggal : 13 Januari 2023 Ku : Sedang Diagnosa : 1. Beritahukan pada ibu
Pukul : 21 : 45 WIB TTV : Ibu G2P1AOH1, Uk 37-38 bahwa operai akan segera
Ibu Mengatakan : -TD : 170/100 mmHg minggu, janin hidup, tunggal, dimulai.
1.Setelah berkunjung ke - N : 117 x/i intrauterin,pres-kep,Pu-Ki, Ku Evaluasi : Ibu siap untuk di
posyandu TD Ibu 178/117 - P : 20 x/i ibu sedang dengan PEB, Ku operasi
mmHg, lalu ibu disarankan - S: 36,8oC janin Baik. 2. Beri dukungan emosional
untuk ke Rs. Palpasi : pada ibu.
2.Selama hamil Ibu pernah di -L I : TFU 3 jari dibawah Px, Masalah : Evaluasi : Ibu merasa
rawat kare tensi tinggi. Teraba bokong Ibu dengan PEB tenang.
3.Ini kehamilan ke-2 nya. -L II : Teraba Pu-ki 3. Melakukan persiapan
4.Tidak pernah abortus. -L III : Teraba Kepala. Tindakan Segera : persalinan SC.
5.Tidah ada Riwayat SC - L IV : Divergen Dilakukan SC Evaluasi : Alat sudah
sebelumnya. Mc. Donald : 28 cm. disiapkan.
6.HPHT : 18-04-2022 HIS : (-)
Auskultasi : DJJ 140x/i
Vt : Tidak dilakukan.
Pemeriksaan Labor :
Protein Urine : +2
Tanggal : 13 Januari 2023 KU : sedang Diagnosa : 1. Menyampaikan hasil
Pukul : 22 :15 WIB Tanda-Tanda Vital : Ibu P2A0H2 Post SC dengan pemeriksaan
1. Ibu telah dilakukan SC. a. TD : 150/80 mmHg PEB Evaluasi : ibu paham
Lahir bayi laki-laki, b. N : 88x/i dengan hasil pemeriksaan.
BB 2270gr, PB 47cm, A/S 7/8. c. P : 20x/i 2. Memberitahu pada ibu
d. S : 36,8 C
0
bahwa keadaan bayi ibu
sehat.
Evaluasi : Ibu merasa
senang
3. Melakukan pemantauan
TTV ibu
Evaluasi : Sudah dilakukan,
TTV ibu dalam batas
normal.
4. Persiapkan ibu untuk
diantar ke ruang rawat.
Evaluasi : ibu sudah diantar
ke ruang rawat.
BAB IV PEMB
AHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari laporan kasus yang membahas kendal

a atau hambatan selama melakukan asuhan kebidanan pada klien. Setelah dilakuka

n asuhan kebidanan Ny. D G2P1A0H1 usia kehamilan 37-38 Minggu di RSUD Pr

of. Dr. M.A Hanafiah, SM pada tanggal 13 Januari 2023 dengan menggunakan sta

ndar asuhan kebidanan yang terdiri dari pengkajian, merumuskan diagnosa kebida

nan dan melakukan evaluasi serta pendokumentasian asuhan kebidanan dengan m

etode SOAP.

A. Subjektif

Setelah dilakukan pemeriksaan subjektif tanggal 1 3 Januari 2023, puku

l 17.00 WIB, Ny. D G2P1A0H1 usia kehamilan 37-38 Minggu ini kehamilan k

eduanya, HPHT 18 April 2022.

Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan subjektif tanggal 13 Januari 2022, puku

l 22.05 WIB, bayi Ny. D telah lahir secara SC.

B. Objektif

Setelah dilakukan pengumpulan data bahwa Ny. D G2P1A0H1 usia kehamila

n 37-38 Minggu pada tanggal 13 Januari 2023 didapatkan data pengumpulan dat

a pada bayi didapat bayi lahir S C pukul 2 2 . 0 5 jenis kelamin laki-laki,

BB 2270 gram, PB 48 cm, dan A/S 7/8.


C. Assesment

Setelah melakukan pemeriksaan, maka diagnosa Ny. D G2P1A0H1 usia keha

milan 37-38 Minggu

Diagnosa pada bayi, bayi lahir KU baik.

D. Planning

Ny. D G2P1A0H1 usia kehamilan 3 7 - 3 8 Minggu dengan resiko tinggi m

aka asuhan yang diberikan adalah pemeriksaan TTV, pemantauan DJJ, persiapa

n persalinan, kolaborasi dengan dokter obgyn. Asuhan yang diberikan telah dilak

sanakan secara efektif, efisien dan aman. Sedangkan bayi lahir tanpa komplikasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Preeklampsia adalah darah tinggi atau hipertensi kehamilan yang

terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu . Ibu hamil dengan

preeklampsia harus mendapat penanganan dan pertolongan yang tepat agar

tidak menjadi kejang dan mematikan, sebab pada beberapa kasus penderita

dengan preeklampsia ringan dapat mendadak mengalami kejang dan jatuh

dalam koma. Gejala preeklampsia yang utama adalah darah tinggi/hipertensi,

adanya protein dalam urine (kencing ibu), dan seringkali disertai dengan

bengkak. Beberapa faktor risiko dapat menyebabkan terjadinya preeklampsia.

Ibu yang telah memiliki faktor risiko, harus lebih waspada dan diperhatikan

untuk mencegah terjadinya preeklampsia. Perlu kesadaran dari ibu hamil

sendiri dan kerja sama berbagai pihak terkait untuk mencegah preeklampsia.

Preeklampsia dapat mengancam keselamatan ibu dan janin, karena ibu

dan janin terhubung melalui saluran pembuluh darah dalam rahim ibu.

Preeklampsia dapat menimbulkan masalah kesehatan kehamilan yang serius

hingga resiko tinggi terjadinya kematian baik ibu maupun janin yang

dilahirkan. Penemuan diagnosa dan penanganan sedini mungkin akan sangat

membantu untuk meminimalkan dampak preeklampsia.

Penanganan preeklampsia diberikan dengan melihat derajat keparahan

yang dialami masing-masing pasien, kematangan janin dan tanggal perkiraan

kelahiran. Oleh karena itu, selain kesadaran dari ibu hamil sendiri, dukungan

dan keterlibatan dari petugas kesehatan dan keluarga sangat diperlukan.


Pendekatan secara fisik, psikologis dan spiritual penting dilakukan dalam

penanganan preeklampsia.

B. Saran

Penulisan ini ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman dalam praktek lapangan serta masukan bagi pihak yang ingin

mengembangkan penulisan lebih lanjut terutama berkaitan dengan informasi

tentang Pendekatan secara fisik, psikologis dan spiritual penting dilakukan

dalam penanganan Preeklampsia Berat pada ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai