Dosen Pengampu:
Deni Maryani, S.ST.,M.Keb
Tingkat 2C Kebidanan
Disusun Oleh Kelompok 2:
1. Riski Endah Aprilia (F0G021087)
2. Nabilah Zahra (F0G021088)
3. Ketrin Agustina Ningsi (F0G021095)
4. Bella Chintia Margaretha (F0G021096)
5. Nurul Uzlifatil Jannah L (F0G021102)
6. Ridha Ramadhanty (F0G021110)
PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pendekatan Epidemiologi Untuk
Penanggulangan Penyakit. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
Bunda Deni Maryani, S.ST.,M.Keb., selaku dosen mata kuliah Gadar Maternal
Neonatal. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu kebidanan dan pengetahuan
bagi kita semua.
Bengkulu, Februari 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Tujuan....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1..................................................................................................................... 3
2.2..................................................................................................................... 3
2.3..................................................................................................................... 7
2.3.1. Pre Eklamsi/Eklamsi..................................................................... 7
2.3.2. Plasenta Previa.............................................................................. 8
2.33. Solusio Plasenta............................................................................. 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 10
3.1. Kesimpulan .............................................................................................. 10
3.2. Saran ........................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Manfaat
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
pengukuran dengan dipstick urine atau kadar protein total ≥ 300 mg/24 jam. 3.
Diagnosis preeklamsia berat ditegakkan bila didapatkan:
Metode skrining dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti dibawah ini :
3
Anamnesa Faktor Risiko Preeklampsia
Metode skrining yang pertama adalah dengan melakukan anamneses pada ibu,
untuk mencari beberapa faktor risiko sebagai berikut :
a. Usia Ibu
Primigravida dengan usia dibawah 20 tahun dan semua ibu dengan usia diatas
35 tahun dianggap lebih rentan untuk mengalami preeklamsia/eklamsia.
b. Ras
c. Metode Kehamilan
g. Paritas
h. Kehamilan sebelumnya
4
Kehamilan dengan riwayat preeklamsi sebelumnya berisiko mengalami
preeklamsia kembali pada kehamilan sekarang. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa risiko rekurensi (terjadinya preeklamsia kembali) jika
kehamilan sebelumnya preeklampsia: 14-20% dan risiko rekurensi lebih besar
(s/d 38%) jika menghasilkan persalinan prematur (early-onset preeklampsia).
Pengukuran tekanan darah dapat berupa tekanan darah Sistolik, Tekanan Darah
Diastolik dan MAP (Mean Arterial Pressure). Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa MAP trimester 2 >90 mmHg berisiko 3.5 kali untuk terjadinya
preeklamsia, dan tekanan darah diastole >75 mmHg pada usia kehamilan 13–20
minggu berisiko 2.8 kali untuk terjadinya preeklamsia. MAP merupakan prediktor
yang lebih baik daripada tekanan darah sistol, diastol, atau peningkatan tekanan
darah, pada trimester pertama dan kedua kehamilan.
5
dan pelepasan molekul vasoaktif seperti prostaglandin, nitrit oksida, dan
endotelin, yang seluruhnya menurunkan perfusi uetroplacenta.
6
7
Asuhan kegawatdaruratan maternal neonatal dalam kehamilan lanjut
dengan preeklmsia berat/eklamsia adalah bagian yang sangat penting bagi Anda
selaku pemberi layanan kebidanan untuk melakukan pengkajian data baik Subyek
ataupun Obyektif untuk menentukan kasus yang dialami ibu ini.
Penatalaksanaan :
a. Antikonvulsan
8
Berhentikan pemberian MgSO4, jika :
Siapkan antidotum
b. Penanganan Umum
9
2.3.3. Solusio Plasenta
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
10
hamil. Kondisi yang dapat menimbulkan tanda bahaya dapat berupa peningkatan
tekanan darah, perdarahan, adanya persalinan yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan ataupun adanya perubahan pembesaran perut yang berlebihan. Oleh
karena itu, pada kegawatdaruratan usia lanjut ini memerlukan kerjasama sama
dengan ibu serta keluarga dan pengamatan yang cermat terhadap semua
perubahan yang terjadi pada ibu hamil. Untuk selanjutnya Anda akan mempelajari
lebih rinci tentang perubahan pada kehamilan usia lanjut yang dapat menimbulkan
tanda bahaya serta memberikan konstribusi tinggi terjadinya kematian ibu (AKI).
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
11
Varney, 1997, Varney’s Midwifery, 3rd Edition, Jones and Barlet Publishers,
Sudbury: England
12