Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN KESEHATAN

PADA IBU NIFAS DENGAN IBU PREEKLAMSI

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Khoirunisa (P1337420314051)
2. Irsalina Hizwati (P1337420314059)
3. Dzikrona Khoiroh (P1337420314065)
4. Khairun Nikmah Aisyah (P1337420314070)
5. Amin Nur Rozaq (P1337420314075)
6. Tieka Matheana Risti (P1337420314076)
7. Jay Ninda Listiandari (P1337420314081)
8. Septi Sarah Azizah (P1337420314085)
9. Dyas Sukma Wilantika (P1337420314087)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI D-III KEPERAAWATAN PEKALONGAN

2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Tugas makalah yang berjudul PENDIDIKAN KESEHATAN

PADA IBU NIFAS DENGAN IBU PREEKLAMSI disusun guna memenuhi


tugas Mata Kuliah Patofisiologi tahun pelajaran 2015.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tanpa adanya


bimbingan, dorongan, motivasi, dan doa, makalah ini tidak akan terwujud. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1 Elsye Rumimper, S.Pd, SST selaku dosen mata kuliah Keperawatan


Maternitas yang telah membimbing dalam kegiatan belajar mengajar.
2 Semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan makalah
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan, baik
dalam penulisan maupun informasi yang terkandung didalam makalah ini, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi
perbaikan dan kesempurnaan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi kita semua.

Pekalongan, 7 Oktober 2015

Penulis

DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................... 3

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN MATERI

2.1 Definisi....................................................................................................... 6

2.2 Klasifikasi Preeklamsia.............................................................................. 6

2.3 Faktor - Faktor Penyebab Preeklamsia....................................................... 7

2.4 Tanda dan Gejala Preeklamsia.................................................................... 7

2.5 Penanganan Preeklamsi.............................................................................. 8

2.6 Asupan Gizi pada Ibu Nifas dengan Preeklamsia....................................... 9

2.7 Tabel Jenis Makanan Pada Ibu Nifas dengan Preeklamsi........................... 11

2.8 Menu Makanan Pada Ibu Nifas dengan Preeklamsia................................. 11

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan................................................................................................. 12

3.2 Saran........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13

BAB I

3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Lamanya masa
nifas 6-8 minggu. (Sinopsis Obstetric 1998, 115)

Dalam masa nifas terjadi perubahan-perubahan yang dialami ibu dan


kita harus melakukan pemantauan yang tepat pada ibu dan bayi. Apakah
perubahan-perubahan yang terjadi termasuk fisiologis atau partologis,
sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dan sesuai untuk
memberikan asuhan kebidanan.

Adapun yang harus diperiksa pada ibu nifas ialah: keadaan umum,
keadaan payudara dan putingnya, dinding perut, keadaan perineum, kandung
kencing, rektum, flour albus. Keadaan serviks, uterus dan adrexa. Adanya
erosi, radang atau kelainan-kelainan. Pre-eklampsia adalah penyakit dengan
tanda-tanda hipertensi, edema dan protein uria yang timbul karena
kehamilan.Tidak jarang walaupun pada kehamilan normal bisa saja terkena
pre-eklampsia.Pre-eklampsia bisa saja berlangsung pada saat persalinan.Untuk
itu dalam penanganannya harus lebih hati-hati dan teliti. (Sarworo 2005, 244)

1.2 Rumusan masalah


1. Apa definisi nifas dan preeklamsia ?
2. Apa saja klasifikasi preeklamsia ?
3. Apa faktor-faaktor penyebab preeklamsia ?
4. Apa tanda dan gejala preeklamsia?
5. Bagaimana penanganan pada preeklamsia ?
6. Bagaimana asupan gizi pada ibu nifas dengan preeklamsia ?

4
7. Bagaimana menu makanan pada ibu nifas dengan preeklamsia ?

1.3 Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui definisi nifas dan preeklamsia
2. Untuk mengetahui saja klasifikasi preeklamsia
3. Untuk mengetahui faktor-faaktor penyebab preeklamsia
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala preeklamsia
5. Untuk mengetahui penanganan pada preeklamsia
6. Untuk mengetahui asupan gizi pada ibu nifas dengan preeklamsia
7. Untuk mengetahui menu makanan pada ibu nifas dengan preeklamsia

BAB II

TINJAUAN MATERI
2.1 Definisi

Puerperium atau nifas adalah masa sesudah persalinan yang


diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu.

Preeklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema


dan proterinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi
dalam triwulan ke tiga kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya
pada molahidatidosa (Wiknjosastro,2002:282).

5
Preeklamsia adalah keadaan dimana hipertensi disertai dengan
proteinuria, edema, atau kedua-duanya yang terjadi akibat kehamilan setelah
minggu ke 20 atau kadang-kadang timbul lebih awal bila terjadi perubahan
hidatifornis yang luas pada vili dan korialis.

2.2 Klasifikasi Preeklamsia

Preeklamsia dibagi dalam 2 golongan yaitu ringan dan berat.


Preeklamsia dikatakan ringan apabila ditemukan tanda-tanda dibawah ini :

1. Tekanan darah 140/90 mmhg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15 mmhg
atau lebih dan kenaikan sistolik 30 mmhg atau lebih.
2. Edema umum, kaki, jari, tangan dan wajah atau kenaikan BB 1 kg atau
lebih perminggu.
3. Proteinuria kuantitatif 0,3 gram atau lebih perliter, kualitatif 1+ atau 2+
pada urina keteter/ mid stream.

Sedangkan preeklamsia dikatakan berat apabila ditemukan satu atau


lebih tanda-tanda dibawah ini :

1. Tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih


2. Proteinuria 5 gram atau lebih per liter
3. Oliguria jumlah urinnya kurang dari 500 cc per 24 jam
4. Adanya gangguan selebral, gangguan visus, dan rasa nyeri diepigastrum
5. Ada edema paru dan sianosis

2.3 Faktor - Faktor Penyebab Preeklamsia

1. Primigravida, terutama primigravida tua dan primigravida muda


2. Kelompok sosial ekonomi rendah
3. Hipertensi esensial
4. Penyakit ginjal kronis (menahan/ terus-menerus)
5. Diabetus militus
6. Multipara
7. Polihidramnion
8. Obesitas
9. Riwayat preeklamsia pada kehamilan yang lalu dalam keluarga

2.4 Tanda dan Gejala Preeklamsia

6
1. Tekanan darah
Peningkatan tekanan darah merupakan tanda peningkatan yang penting
pada preeklamsia. Tekana diastolik merupakan tanda prognostik yang
lebih pasti dibandingkan dengan tekanan sistolik. Tekanan diastolik
sebesar 90 mmhg atau lebih yang terjadi terus-menerus menunjukan
keadaan abnormal.
2. Kenaikan berat badan
Peningkatan berat badan yang tiba-tiba mendahului serangan preeklamsia
dan bahkan kenaikan berat badan (BB) yang berlebihan merupakan tanda
pertama preeklamsia pada sebagian wanita. Peningkatan BB normal adalah
0,5 kilogram per minggu. Bila 1 kg dalam seminggu, maka kemungkinan
terjadinya preeklamsia harus dicurigai. Peningkatan berat badan terutama
disebabkan karena retensi cairan dan selalu dapat ditemukan sebelum
timbul gejala edema yang terlihat jelas seperti kelopak mata yang bengkak
atau jaringan tangan yang membesar.
3. Proteinuria
Pada pre eklamsi ringan, protenuria hanya minimal positif 1, positif 2, atau
tidak sama sekali. Pada kasus berat protenuria dapat ditemukan dan dapat
mencapai 10 gr/dL. Proteinuira hampir selalu selalu timbul kemudian
dibandingkan hipertensi dan kenaikan BB yang berlebihan.

Gejala-gejala subjectif yang dirasakan pada pre-eklamsi adalah sebagai


berikut :

1. Nyeri kepala
Jarang ditemukan pada kasus ringan, tetapi akan sering terjadi pada
kasu kasus yang berat. Nyeri kepala sering terjadi pada daerah frontal
dan oksipital, serta tidak sembuh dengan pemberian dengan analgetik
biasa.
2. Nyeri epigastrium
Merupakan keluhan yang sering ditemukan pada preeklamsia berat,
keluhan ini disebabkan karena tekanan pada kapsula hepar akibat
edema dan perdarahan.
3. Gangguan penglihatan

7
Keluhan penglihatan yang tertentu dapat disebabkan oleh spasme
aterial, leukimia, dan edema, retina pada kasus-kasus yang langka
disebabkan oleh ablasio retina. Pada preeklamsi ringan tidak ditemukan
tanda-tanda subjektif (cunningham,1995:767).

2.5 Penanganan Preeklamsi

Penangan preeklamsi sebagai berikut :

1. Preeklamsi ringan
a. Istirahat yang cukup, misalnya dengan menambahkan tidur siang
dengan beberapa jam setiap hari. Dengan istirahat biasanya dapat
mengurangi tekanan darah dan edema berkurang.
b. Pantau tekanan darah dan proteinuria diulang minimal tiap
minggu.Apabila ada keluhan lain atau keadan memburuk,ibu diminta
datang lagi walaupun belum waktunya pemeriksaan.
c. Berikan obat fenobarbital 3kali sehari 30 mg, berfungsi untuk
menenangkan dan menurunkan tekanan darah
2. Preeklamsi Berat
a. Penanganan pada ibu nifas dengan pre eklamsi berat harus dirawat
dirumah sakit dengan pemberian sedativa yang kuat untuk mencagah
timbulnya kejang-kejang sesuai anjuran dokter.
b. Diharapkan tekanan darah akan menurun 20% pada hari pertama untuk
kemudian diharapkan mencapai 140/90 mmHg, kecuali pada hypertensi
kronik, tekanan darah yang diharapkan dicapai adalah 160/100 mmHg.
c. Pengobatan untuk mencegah timbulnya kejang-kejang dapat diberikan
antikonvulsan MgSO4 (Sulfas Magnesikus), klorpromazin, diazepam
yang berfungsi untuk menenangkan, menurunkan tekanan darah dan
meningkatkan diurasis sesuai dengan anjuran dokter.

2.6 Asupan Gizi pada Ibu Nifas dengan Preeklamsia

8
Diit ibu nifas dengan dengan preeklamsi harus memperhatikan asupan
garam dan protein.
Tujuan diit preeklamsi adalah :
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal.
2. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal
3. Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air
4. Mencapai keseimbangan nitrogen
5. Menjaga agar penanmbahan berat badan tidak melebihi normal
6. Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor resiko lain setelah
melahirkan

Macam diit dan indikasi pemberian pada ibu nifas dengan preeklamsi :

1. Diit preeklamsi 1
Di berikan pada ibu dengan preklamsi berat. Makanan diberikan dalam
bentuk cair yang teriri dari susu dan sari buah. Jumlah cairan yang
diberikan paling sedikit 1500 ml sehari / oral dan kekurangannya secara
parenteral. Preeklamsi 1 di berikan hanya 1-2 hari saja karena
makanannya kurang mengandung energi dan gizi.
2. Diit Preeklamsi 2
Diit preeklamsi 2 diberikan sebagai perpindahan dari diit dari diit
preeklamsi 1 yang penyakitnya tidak terlalu berat. Makanan berbentuk
saring atau lunak dan di berikan sebagai diit rendah garam. Makanan ini
cukup energi dan zat gizi lainnya.
3. Diit preeklamsi 3
Diit preeklamsi 3 diberikan sebagai makanan perpindahan dari diit
preeklamsi 2 atau preeklamsi ringan. Makanan ini mengandung protein
tinggi dan rendah garam diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
Makanan ini cukup semua zat gizi. Jumlah energi harus di sesuaikan
dengan kenaikkan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg setiap bulan.

2.7 Tabel Jenis Makanan Pada Ibu Nifas dengan Preeklamsia

Bahan Diit preeklamsi 1 Diit preeklamsi 2 Diit preeklamsi 3


Makanan Berat(gr) Urt Berat(gr) Urt Berat(gr) Urt
Beras - - 150 3 gelas 200 4 gelas tim
Telur - - 50 tim 50 1 butir

9
Daging - - 100 1 butir 100 2 ptg sdg
Tempe - - 50 2 ptg 100 4 ptg sdg
Sayuran - - 200 sdg 200 4 ptg sdg
Sari buah 1000 5 gelas 400 2 ptg 400 2 gelas
Susu 75 15 sdm 25 sdg 50 10 sdm
Gula pasir 80 8 sdm 30 4 ptg 30 3 sdm
Minyakna - - 15 sdg 25cc 2 sdm
bati 2 gelas
5 sdm
3 sdm
1 sdm

2.8 Menu Makanan Pada Ibu Nifas dengan Preeklamsia


1. Contoh menu diit preeklamsi I

Waktu Jenis Takaran


Pukul 06.00 WIB Air teh 1 gelas
Pukul 08.00 WIB Sari pepaya 1 gelas
Susu 1 gelas
Pukul 10.00 WIB Sari jeruk 1 gelas
Pukul 13.00 WIB Sari tomat 1 gelas
Sari jeruk 1 gelas
Pukul 16.00 WIB Susu 1 gelas
Teh 1 gelas
Pukul 18.00 WIB Sari jeruk 1 gelas
Sari pepaya 1 gelas
Pukul 20.00 WIB Air teh 1 gelas
Susu
1 gelas

2. Contoh menu diit preeklamsi II dan III

10
Takaran
Waktu Jenis Preeklamsi Preeklamsi
II III
Pukul 06.00 WIB Nasi Tim 50 gr 50 gr
Telur ayam 50 gr 50 gr
dadar
Sayur bayam 5 0 gr 50 gr
Tempe bacem 5o gr 50 gr
Susu 25 gr 25 gr
Air putih 250 cc 250 cc
Pukul 10.00 WIB Agar-agar 200 gr 200 gr
Jus Tomat 200 cc 200 cc
Pukul 13.00 WIB Nasi Tim 150 gr 150
Ikan patin 200 gr 200
goreng
Tempe goreng 50 gr 50
Sayur bening 100 gr 100
daun katuk
Buah 150 gr 150 gr
semangka
Air putih 250 cc 250 cc
Pukul 14.00 WIB Kroket 75 gr 75 gr
kentang
Buah pepaya 100 gr 100 gr
Pukul 16.00 WIB Nasi tim 150 gr 150 gr
Tumis kacang 100 gr 100 gr
panjang
Bergedel 100 gr 100 gr
Kentang
susu 200 cc 200 cc
Buah pisang 150 gr 150 gr
Air putih 250 cc 250 cc

11
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Puerperium atau nifas adalah masa sesudah persalinan yang


diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu.
Preeklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan
proterinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi
dalam triwulan ke tiga kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya
pada molahidatidosa (Wiknjosastro,2002:282).

Preeklamsia dibagi dalam 2 golongan yaitu ringan dan berat. Tanda


preeklamsia kenaikan berat badan, tekanan darah, dan Proteinuria. Gejala
preeklamsia nyeri kepala, nyeri epigastrium, dan gangguan penglihatan.
Asupan gizi pada ibu nifas dengan preeklamsia diit harus memperhatikan
asupan garam dan protein. Macam diit dan indikasi pemberian pada ibu nifas
dengan preeklamsi ada 3 yaitu diit preeklamsi 1, 2 dan 3.

3.2 Saran

Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memahami


isi materi. Dan pembaca dapat menambah wawasan pengetahuan dan
menjadi landasan sebagai pengetahuan tentang pendidikan kesehatan pada
ibu nifas dengan preeklamsi.

Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan


saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis khsusnya dan para pembaca pada
umumnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bari Saifuddin, Abdul.2001.Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal.Jakarta


: Tridasa Printer

Materi Pembinaan Bidan di Desa no. I-IV.1994.Pedoman Praktis Dalam Deteksi


dan Penanganan Preeklamsi

Mitayani.2009.Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta : Salemba Medika

Wiknjosastro,hanita.1991.Ilmu Kebidanan.Jakarta : PT. Gramedia

13

Anda mungkin juga menyukai