Disusun Oleh :
KELOMPOK III
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
“Preeklamsia Post Partum dan Post Partum Blues” ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa penulisan rangkuman ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan di masa mendatang
Kelompok III
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL JUDUL
A. Kesimpulan ............................................................................................
B. Saran ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terutama pada trimester III. Kehamilan dengan pre eklamsia adalah keadaan
dimana hipertensi dengan protein urine, edema atau keduanya yang terjadi
akibat kehamilan setelah 20 minggu atau kadang timbul lebih awal. Meskipun
karena kehamilan disertai protein urine atau edema, ada yang mengatakan
bahwa edema pada tangan dan muka sangat sering ditemukan pada wanita
Karena dampak Pre-klamsia ringan sangat signifikan untuk itu ibu harus
dan bermutu serta teliti, serta melakukan diet makanan tinggi protein,
karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak. Untuk itu dalam mengurangi
saat hamil dan kehadiran tenaga kesehatan yang terampil pada masa
kesehatan terdekat menjadi kunci utama dalam menurunkan AKI dan AKB.
adalah kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menggapnya, sebagai
norma sosial kultur dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat
aktivitas dan peran barunya sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-
bulan pertama setelah melahirkan, baik tetapi sebagian lainnya tidak berhasil
berbagai gejala atau sindroma yang oleh para peneliti dan klinisi disebut post-
partum blues.
Post-partum blues sendiri sudah dikenal sejak lama. Savage pada tahun
disforia ringan pasca salin yang disebut sebagai milk fewer karena gejala
blues (PPB) atau serig juga disebut maternity blues atau baby blues
dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak
gangguan tidur dan gangguan nafsu makan. Gejala-gejala ini muncul setelah
persalinan dan pada umumnya akan menghilang dalam waktu antara beberapa
jam sampai beberapa hari. Namun pada beberapa kasus gejala-gejala tersebut
terus bertahan dan baru menghilang setelah beberapa hari. Minggu atau bulan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan masa nifas yang terdiri
dan atau edema. Akan tetapi, temuan yang paling penting ialah hipertensi,
eklamsia dan gagal organ ganda pada ibu, sementara komplikasi pada
berikut :
pemeriksaan 6 jam
4) Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif plus 1-2 pada
b. Preeklamsia Berat
2) Albuminuria +3 atau +4
4) Keluhan subyektif :
a) Nyeri epigastrium
b) Gangguan penglihatan
c) Nyeri kepala
e) Gangguan kesadaran
5) Penambahan berat badan 2 pound (0,9 kg) kurang dari satu minggu
6) Oliguria
7) Pemeriksaan :
kreatinin.
a. Status Reproduksi
1) Faktor Usia
20% bayi dilahirkan dari ibu remaja yang sedikit lebih besar dari
badan 1%.
Dampak dari usia yang kurang, dari hasil penelitian di Nigeria,
2) Faktor Paritas
primigravidae.
4) Faktor Genetika
wanita kulit putih, 20% wanita Hispanik serta 22% wanita kulit
diwariskan.
b. Status Kesehatan
1) Riwayat Preeklamsia
9 (5,3%).
4) Status Gizi
jumlah darah yang berada dalam badan sekitar 15% dari berat
badan, maka makin gemuk seorang makin banyak pula jumlah
darah yang terdapat di dalam tubuh yang berarti makin berat pula
terjadinya preeklamsia.
c. Perilaku Sehat
1) Pemeriksaan Antenatal
dini hanya dapat dibuat dengan antepartum care. Jika calon ibu
3. Manisfestasi Klinis
adalah :
5) Sesak nafas
6) Berkurangnya urin
e. Menurunnya kesadaran
f. Hingga terjadinya kejang
yang mungkin terjadi pada berbagai organ penting juga dijabarkan sebagai
berikut :
a. Perubahan kardiovaskuler
1) Perubahan sub-endokardial
jantung
pertumbuhan janin
b. Perubahan hati
c. Perubahan Retina
e. Paru-paru
g. Perubahan ginjal
menimbulkan edema
3) Hemokonsentrasi darah yang menyebabkan gangguan fungsi
metabolisme tubuh
berikut :
3) Pengelolaan obstetrik :
seksio sesarea
mL/kgBB/jam
pencernaan makanan
berlebih.
1) Dosis Awal
2) Dosis Pemeliharaan
mg/jam.
jarum.
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
bayi, atau pun dengan dirinya sendiri. Ketika plasenta dikeluarkan pada
gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah
persalinan atau pada saat fase taking in, cenderung akan memburuk pada
hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari
pascapartum pada seorang ibu yang baru melahirkan terbagi dalam tiga
fase, yaitu :
a. taking in dimana pada fase ini ibu ingin merawat dirinya sendiri,
b. taking hold dimana pada fase ini ibu mulai fokus dengan bayinya yang
ini belum diketahui. Namun, banyak faktor yang diduga berperan terhadap
bayinya.
dirawat.
Gejala – gejala post partum blues ini bisa terlihat dari perubahan sikap
seorang ibu. Gejala tersebut biasanya muncul pada hari ke-3 atau 6 hari
b. Tidak sabar
c. Penakut
i. Tidak bergairah
saja dilahirkan
dan juga teman dekatnya. Cara mengatasi gangguan psikologi pada nifas
dengan postpartum blues ada dua cara yaitu “Dengan Cara Pendekatan
Komunikasi Terapeutik”.
keluarga diantaranya :
a. Sekali-kali ibu meminta suami untuk membantu dalam mengerjakan
melahirkan
Selain hal diatas, penanganan pada klien postpartum blues pun dapat
c. Berolahraga ringan
g. Bersikap fleksibel
klien sadar terhadap kondisi ini. Apabila terjadi, maka klien akan
terbaik dengan makan dan tidur yang cukup. Keduanya penting selama
c. Olahraga
diderita.
e. Beritahukan perasaan
atau orangtua Anda, atau siapa saja yang bersedia menjadi pendengar
yang baik. Yakinkan diri Anda, bahwa mereka akan selalu berada di
h. Senam Hamil
dihindari.
i. Dukungan emosional
PENUTUP
A. Kesimpulan
timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai protein urine dan
Baby blues atau postpartum blues adalah keadaan di mana seorang ibu
hubungannya dengan si bayi, atau pun dengan dirinya sendiri. Ketika plasenta
B. Saran
sehari-hari. Dan untuk para tim medis agar dapat meningkatkan dan