Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

ASPEK IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN (HDK) PRE


EKLAMSIA

DISUSUN OLEH :

Sundari Riska Sutopo

Putri Erlina martin

Ega Zelly Winanda

Novi Trianto

DOSEN PENGAMPU:

Ns. Nurmukhoromatis, S. Kep, M. Kep

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ASPEK IBU HAMIL
DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN (HDK) PRE EKLAMSIA ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen
Pengampu Bunda Ns. Nurmukhoromatis, S. Kep, M. Kep pada mata kuliah Keperawatan
Maternitas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Askep ibu
hamil dengan hipertensi dalam kehamilan (HDK) pre eklamsia bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu bunda Ns. Nurmukhoromatis,
S. Kep, M. Kep, selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan Maternitas yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi ebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
1.4 Manfaat..................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................6
2.1 Pengertian Preeklamsia..........................................................................................................6
2.2 Ciri-ciri preekamsia................................................................................................................6
2.3 Faktor resiko..........................................................................................................................7
2.4 Penyebab dan gejala preeklamsia..........................................................................................8
2.5 askep

BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
3.2 Saran.....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Preeklampsia merupakan keadaan meningkatnya tekanan darah wanita hamil diatas 160/110
mmHg disertai proteinuria pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih. Preeklampsia dengan
komplikasi dikenal pula sebagai the disease of theory dikarenakan belum terdapatnya teori yang
mampu menjelaskan etiologi dan patogenesis penyakit ini secara jelas(Sultana, 2017).

Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada
maternal dan neonatal di seluruh dunia. Preeklampsia adalah hipertensi (tekanan darah sistolik >
140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg) disertai proteinuria (> 30 mg/liter urin atau > 300 mg/24
jam) dan terjadi sesudah usia kehamilan lebih dari 20 minggu, dimana pada preeklampsia terjadi
gangguan berbagai sistem yang mempengaruhi fungsi vaskuler ibu dan pertumbuhan janin
(Padmini 2011).

Penyebab preeklampsia tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan banyak
faktor yang menyebabkan penyakit preeklampsi dan eklampsi (multiple causation). Riwayat
Preeklampsi, status sosial ekonomi, paritas, Diabetes Mellitus, mola hidatidosa, kehamilan
ganda, hidrops fetalis,

Etiologi preeklampsia sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti. Sehingga langkah
pencegahan dan alat skrining kurang, perawatan diarahkan pada manajemen manifestasi klinis
yang jelas, dan persalinan tetap menjadi terapi pilihan (Mandy, 2010). Preeklampsia merupakan
satu dari tiga penyebab utama kematian ibu didunia. Preeklampsia menyebabkan kegagalan
beberapa organ. Salah satu penyebab preeklampsia yaitu adanya gangguan plasentasi. Banyak
penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi beberapa faktor risiko preeklampsia yaitu
primigravida, obesitas, diabetes, hipertensi dan multiparitas. Dan beberapa penelitian
menunjukkan morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi pada preeklampsia early onset
dibandingkan dengan late onset (Adisorn,2013).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan preeklamsia ?

1.2.2 Bagaimana penderita preeklamsia ?

1.2.3 Apa saja faktor resiko preeklamsia ?

1.2.4. Apa sajakah penyebab dan gejala dari preeklamsia ?

1.2.5. Bagaimana pencegahan preeklamsia ?

1.3 Tujuan
1.3.1. Unttuk mengetahui pengertian preeklamsia.

1.3.2. Untuk mengetahui ciri ciri preeklamsia.

1.3.3. Untuk mengetahui penyebab dan gejala .

1.3.4. Untuk memgetahui pencegahan preeklamsia.

1.3.5. Untuk mengetahui macam diet bagi penderita preeklamsia.

1.4 Manfaat
 Untuk mendapat pengetahuan tentang penyakit preeklamsia dan bagaimana pencegahan
serta bagaimana diet penderita preeklamsia.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian hipertensi dalam kehamilan/preeklamsia


Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu kondisi dalam kehamilan dimana tekanan darah sistol
diatas 140 mmHg dan diastol diatas 90 mmHg atau adanya peningkatan tekanan sisstolik sebesar 30
mmHg atau lebih atau peningkatan diastolik sebesar 15 mmHg atau lebih diatas nilai dasar yang mana
diukur dalam dua keadaan, minimal dalam jangka waktu 6 jam (Reeder dkk, 2011). Hipertensi dalam
kehamilan ialah tekanan darah sistolik dan sistolik ≥140/90 mmHg pengukuran tekanan darah sekurang-
kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam. Kenaikan tekanan darah sistolik ≥ 30 mmHg dan kenaikan
tekanan darah diastolik ≥ 15 mmHg sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi (Prawirohardjo,
2013).

Preeklamsia adalah tekanan darah tinggi yang berkembang selama kehamilan. Masalah kesehatan
serius ini biasanya berkembang setelah minggu ke-20 kehamilan. Penyebab utama terjadinya komplikasi
preeklampsia pada ibu hamil adalah terjadinya gangguan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
plasenta. Kondisi ini menyebabkan terganggunya sirkulasi darah menuju ke tubuh ibu dan janin.

A. Ciri-ciri preekamsia
Ciri-ciri preeklampsia lainnya dilansir dari WebMD termasuk:

 Kelebihan protein urine pada ibu hamil (proteinuria) atau tanda-tanda lain masalah ginjal.
 Sakit kepala parah.
 Gangguan penglihatan, termasuk melemahnya daya penglihatan sementara, penglihatan
kabur atau sensitivitas cahaya.
 Nyeri perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk di sisi kanan.
 Mual atau muntah.
 Pengeluaran urine menurun.
 Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).
 Gangguan fungsi hati.
 Sesak napas, yang disebabkan oleh cairan dalam paru-paru.
 Kenaikan berat badan secara tiba-tiba dan pembengkakan (edema) khususnya di wajah
dan tangan sering kali menyertai preeklampsia. Tapi ciri ini juga terjadi pada kebanyakan
kehamilan normal, sehingga tidak bisa dianggap gejala utama preeklamsia.

Preeklampsia dapat terjadi sedini 20 minggu setelah kehamilan, tetapi itu jarang terjadi.
Gejala sering dimulai setelah 34 minggu dan dalam beberapa kasus, gejala berkembang setelah
lahir, biasanya dalam 48 jam setelah melahirkan dan cenderung menghilang dengan sendirinya.
B. Faktor resiko
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seorang ibu hamil alami
preeklamsia, antara lain:

 Riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya.


 Hipertensi kronik (riwayat tekanan darah tinggi sebelum usia 20 minggu kehamilan).
 Kehamilan pertama.
 Kehamilan pertama dengan pasangan baru.
 Usia > 40 tahun.
 Ras.
 Obesitas.
 Kehamilan ganda/lebih.
 Jarak yang terlalu lama dari kehamilan sebelumnya (>10 tahun).
 Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes tipe 2, penyakit ginjal, atau lupus.
 Kehamilan yang terjadi dengan bantuan (inseminasi atau bayi tabung).

C. Penyebab dan gejala preeklamsia.


Penyebab Preeklamsia

Penyebab dari preeklamsia dapat dihubungkan kepada beberapa faktor. Para ahli
mempercayai bahwa preeklampsia disebabkan oleh plasenta. Ibu hamil dengan preeklamsia
memiliki pembuluh darah yang tidak berfungsi dengan normal, akibat bentuknya yang lebih
sempit dan memiliki reaksi terhadap hormon yang berbeda, sehingga menyebabkan aliran darah
dapat masuk ke plasenta menjadi terbatas.

Penyebab dari pembentukan yang abnormal ini antara lain adalah:


 Tidak cukupnya aliran darah menuju rahim.
 Kerusakan pada sel-sel darah.
 Masalah pada sistem imunitas.
 Beberapa gen.
Gejala Preeklamsia

Preeklampsia dapat muncul dengan gejala maupun tanpa gejala. Tekanan darah tinggi
biasanya muncul secara perlahan-lahan, sehingga ibu hamil biasanya tidak sadar dan tidak
mengetahuinya hingga ia memeriksakan dirinya dalam kontrol rutin antenatal care baik ke bidan
maupun ke dokter. Beberapa gejala dan tanda yang dapat muncul pada ibu hamil dengan
preeklamsia, antara lain:

 Nyeri kepala.
 Gangguan penglihatan (menjadi buram).
 Nyeri perut kanan atas.
 Mual dan muntah.
 Produksi urin menurun.
 Penurunan jumlah trombosit pada pemeriksaan darah.
 Gangguan fungsi hepar.
 Sesak napas.

D. Pencegahan preeklamsia.

Ada beberapa langkah yang bisa di lakukan untuk mencegahnya;


 Kurangi konsumsi garam selama kehamilan
 Minum air 6 sampai 8 gelas per hari
 Hindari gorengan dan junk food
 Istirahat cukup
 Olahraga teratur
 Angkat dan istirahatkan kaki beberapa kali dalam sehari
 Hindari konsumsi alkohol
 Hindari minuman yang mengandung kafein. Konsumsi rutin vitamin dan obat-
obatan yang diresepkan oleh dokter Anda.

2. Etiologi
Prawirohardjo (2013), menjelaskan penyebab hipertensi dalam kehamilan belum diketahui secara
jelas. Namun ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya hipertensi dan
dikelompokkan dalam faktor risiko.
Beberapa faktor risiko sebagai berikut :
a. Primigravida, primipaternitas
b. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel,diabetes melitus, hidrops
fetalis, bayi besar.
c. Umur
d. riwayat keluarga pernah pre eklampsia/ eklampsia
e. penyakit- penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
f. obesitas

3. Patofisiologi
Prawirohardjo (2013), menjelaskan beberapa teori yang mengemukakan terjadinya hipertensi
dalam kehamilan diantaranya adalah :
a. teori kelainan vaskularisasi plasenta

kehamilan normal, rahim dan plasenta mendapat aliran darah dari cabang-cabang arteri uterina
dan arteri ovarika. Kedua pembuluh darah tersebut menembus miometrium berupa uteri arkuarta
dan memberi cabang arteri radialis. Arteri radialis menembus endometrium menjadi arteri basalis
dan artrei basalis memberi cabang arteri spiralis. Kehamilan normal akan terjadi invasi trofoblas
ke dalam lapisan otot arteri spiralis yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut sehingga
terjadi dilatasi arteri spiralis. Invasi trofoblas juga memasuki

B. Teori stimulus inflamasi

Reeder (2011), menjelaskan patofisiologi hipertensi dalam kehamilan terjadi karena adanya
vasokonstriksi arteriol, vasospasme sistemik, dan kerusakan pembuluh darah merupakan
karakteristik terjadinyahipertensi dalam kehamilan. Sirkulasi arteri terganggu karena adanya
segmen yang menyempit dan melebar yang berselang-seling. Kerja vasospastik tersebut merusak
pembuluh darah akibat adanya penurunan suplai darah dan penyempitan pembuluh darah di area
tempat terjadinya pelebaran. Apabila terjadi kerusakan pada endotelium pembuluh darah,
trombosit, fibrinogen, dan hasil darah lainnya akan dilepaskan ke dalam interendotelium.
Kerusakan pembuluh darah akan mengakibatkan peningkatan permeabilitas albumin, dan akan
mengakibatkan perpindahan cairan dari ruang intravaskuler ke ruang ekstravaskuler yang terlihat
secara klinis sebagai edema (Reeder, 2011).

4. Manifestasi Klinis

Jhonson (2014), menjelaskan beberapa manifestasi klinis dari hipertensi dalam kehamilan
adalah sebagai berikut :
Gejala yang timbul akan beragam, sesuai dengan tingkat PIH dan organ yang dipengaruhi.

1. Spasme pembuluh darah ibu serta sirkulasi dan nutrisi yang buruk
2. dapat mengakibatkan kelahiran dengan berat badan dan kelahiran
3. prematur.
4. Mengalami hipertensi diberbagai level.
5. Protein dalam urin berkisar dari +1 hingga +4.
6. Gejala neurologi seperti pandangan kabur, sakit kepala dan hiper
7. refleksia mungkin akan terjadi.
8. Berpotensi gagal hati.
9. kemungkinan akan mengalami nyeri di kuadran kanan atas.
10. meningkatnya enzim hati.
11. jumlah trombosit menurun.

5. Pemeriksaan diagnostik
Manuaba dkk (2013) dan Purwaningsih & Fatmawati(2010) menyebutkan pemeriksaan
diagnostik yang dilakukan pada ibu hamil dengan hipertensi diantaranyana :
a. Uji urin kemungkinan menunjukkan proteinuria
b. Pengumpulan urin selama 24 jam untuk pembersihan kreatinin dan protein.
c. Fungsi hati : meningkatnya enzim hati (meningkatnya alamine aminotransferase atau
meningkatnya aspartate ).
d. Fungsi ginjal: profil kimia akan menunjukkan kreatinin dan elektrolit abnormal, karena
gangguan fungsi ginjal.
e. Tes non tekanan dengan profil biofisik.
f. USG seri dan tes tekanan kontraksi untuk menentukan status janin
g. Evaluasi aliran doppler darah untuk menentukan status janin dan ibu.

6. Penatalaksanaan

Manuaba dkk(2013), menjelaskan beberapa penatalaksanaan yang dapat dilaukan pada pasien
dengan hipertensi dalam kehamilan diantaranya :

a. Hipertensi ringan
Kondisi ini dapat diatasi dengan berobat jalan. Pasien diberi nasehat untuk menurunkan gejala
klinis dengan tirah baring 2x2 jam/hari dengan posisi miring. Untuk mengurangi darah ke vena
kava inferior, terjadi peningkatan darah vena untuk meningkatkan peredaran darah menuju
jantung dan plasenta sehingga menurunkan iskemia plasenta, menurunkan tekanan darah,
meningkatkan aliran darah menuju ginjal dan meningkatkan produksi urin.Pasien juga
dianjurkan segera berobat jika terdapat gejala kaki bertambah berat (edema), kepala pusing,
gerakan janin terasa berkurang dan mata makin kabur.
b. Hipertensi Berat

Dalam keadaan gawat, segera masuk rumah sakit, istirahat dengan tirah baring ke satu sisi dalam
suasana isolasi. Pemberian obat-obatan untuk menghindari kejang (anti kejang), antihipertensi,
pemberian diuretik, pemberian infus dekstrosa 5%, dan pemberian antasida.
c. Hipertensi kronis
Pengobatan untuk hipertensi kronis adalah di rumah sakit untuk evaluasi menyeluruh,
pemeriksaan laboratorium lengkap serta kultur, pemeriksaan kardiovaskuler pulmonal.

7. Komplikasi

beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi dalam kehamilan pada ibu dan
janin.Pada ibu :
a. Eklampsia
b. Pre eklampsia berat
c. Solusio plasenta

d. Kelainan ginjal
e. Perdarahan subkapsula hepar
f. Kelainan pembekuan darah
g. Sindrom HELLP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low platellet count).

h. Ablasio retina.

Pada janin :
a. Terhambatnya pertumbuhan janin dalam uterus
b. Kelahiran prematur
c. Asfiksia neonatorum
d. Kematian dalam uterus
e. Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.

Konsep Asuhan Keperawatan pada Kasus Hiperensi dalam Kehamilan

dang
Pengkajian
a. Anamnesa
Pengkajian pada pasien dengan kasus hipertensi dalam kehamilan meliputi :
1) Identitas umum ibu, seperti:nama, tempat tanggal lahir/umur, pendidikan, suku bangsa,
pekerjaan, agama, dan alamat rumah
2) Data Riwayat Kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang :
Biasanya ibu akan mengalami: sakit kepala di daerah frontal, terasa sakit di ulu hati/ nyeri
epigastrium, bisa terjadi gangguan visus, mual dan muntah, tidak nafsu makan, bisa terjadi
gangguan serebral, bisa terjadi edema pada wajah dan ekstermitas, tengkuk terasa berat, dan
terjadi kenaikan berat badan 1 kg/ minggu.
b) Riwayat kesehatan Dahulu:Biasanya akan ditemukan riwayat: kemungkinan ibu menderita
penyakit hipertensi pada kehamilan sebelumnya, kemungkinan ibu mempunyai riwayat
preeklampsia dan eklampsia pada milan terdahulu, biasanya mudah terjadi pada ibu dengan
obesitas, ibu mungkin pernah menderita gagal ginjal kronis.
c) Riwayat Kesehatan Keluarga

Kemungkinan mempunyai riwayat kehamilan dengan hipertensi dalam keluarga.

3) Riwayat Perkawinan
Biasanya terjadi pada wanita yang menikah di bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun.
4) Riwayat Obstetri

Biasanya hipertensi dalam kehamilan paling sering terjadi pada ibu hamil primigravida,
kehamilan ganda, hidramnion, dan molahidatidosa dan semakin semakin tuanya usia kehamilan

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan mengalami kelemahan.
TD : Pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan tekanan darah darah sistol diatas 140
mmHg dan diastol diatas 90 mmHg.
Nadi : Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan denyut nadi yang meningkat,
bahkan pada ibu yang mengalami eklampsia akan ditemukan nadi yang semakin cepat.
Nafas : Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemuksn nafas pendek, dan pada ibu
yang mengalami eklampsia akan terdengar bunyi nafas yang berisik dan ngorok.
Suhu : Ibu hamil yang mengalami hipertensi dalam kehamilan biasanya tidak ada gangguan pada
suhunya, tetapi jika ibu hamil tersebut mengalami eklampsia maka akan terjadi peningkatan
suhu.

BB: Biasanya akan terjadi peningkatan berat badan lebih dari 0,5 kg/minggu, dan pada ibu hamil
yang mengalami preeklampsia akan terjadi peningkatan BB lebih dari 1 kg/minggu atau
sebanyak 3 kg dalam 1 bulan
Kepala : Biasanya ibu hamil akan ditemukan kepala yang berketombe dan kurang bersih dan
pada ibu hamil dengan hipertensi akan mengalami sakit kepala.

Wajah : Biasanya pada ibu hamil yang mengalami preklampsia/eklampsia wajah tampak edema.
Mata : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan konjungtivasub anemis, dan bisa
juga ditemukan edema pada palvebra. Pada ibu hamil yang mengalami preeklampsia atau
eklampsia biasanya akan terjadi gangguan penglihat yaitu penglihatan kabur.

Hidung : Biasanya pada ibu hamil tidak ditemukan gangguan


Bibir : Biasanya akan ditemukan mukosa bibir lembab
Mulut : Biasanya terjadi pembengkakan vaskuler pada gusi, menyebabkan kondisi gusi menjadi
hiperemik dan lunak, sehingga gusi bisa mengalami pembengkakan dan perdarahan
Leher : Biasanya akan ditemukan pembesaran pada kelenjer tiroid
Thorax :
1) Paru-paru : Biasanya akan terjadi peningkatan respirasi, edema paru dan napas pendek
2) jantung : Pada ibu hamil biasanya akan terjadi palpitasijantung, pada ibu yang mengalami
hipertensi dalam kehamilan,khususnya pada ibu yang mengalami preeklampsia beratakan terjadi
dekompensasi jantung.
Payudara : Biasanya akan ditemukan payudara membesar, lebih padat dan lebih keras, puting
menonjol dan areola menghitam dan membesar dari 3 cm menjadi 5 cm sampai 6 cm, permukaan
pembuluh darah menjadi lebih terlihat.
Abdomen :Pada ibu hamil akan ditemukan umbilikus menonjol keluar, danmembentuk suatu
area berwarna gelap di dimding abdomen, serta akanditemukan linea alba dan linea nigra. Pada
ibu hamil dengan hipertensibiasanya akan ditemukan nyeri pada daerah epigastrum, dan
akanterjadi anoreksia, mual dan muntah

Pemeriksaan janin : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi bisa terjadi bunnyi jantung janin yang
tidak teratur dan gerakan janin yang melemah (Mitayani, 2011).
Ekstermitas : Pada ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan bisa ditemukan edema pada
kaki dan tangan juga pada jari-jari.
Sistem persarafan : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi bisa ditemukan hiper refleksia, klonus
pada kaki

Genitourinaria : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan didapatkan oliguria dan proteinuria,
yaitu pada ibu hami dengan preeklampsia
Pemeriksaan Penunjang

beberapa pemeriksaan penunjang hipertensi dalam kehamilan yang dapat dilakukan

1. Pemeriksaan laboratorium

a) Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah


1) Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar normal untuk wanita hamil adalah 12-14 gr
%)
2) Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol%)
3) Trombosit menurun (nilai rujukan 150-450 ribu/mm3
b) Urinalisis

Untuk menentukan apakah ibu hamil dengan hipertensi tersebut mengalami proteinuria atau
tidak. Biasanya pada ibu hipertensi ringan tidak ditemukan protein dalam urin.

2. Radiologi
a) Ultrasonografi : bisa ditemukan retardasi pertumbuhan janin intrauterus, pernapasan
intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit
b) Kardiotografi Diketahui denyut jantung janin lemah

3. Data sosial ekonomi

Hipertensi pada ibu hamil biasanya lebih banyak terjadi pada wanita dengan golongan ekonomi
rendah, karena mereka kurang

4. Data Psikologis
Biasanya ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan berada dalam kondisi yang labil dan
mudah marah, ibu merasa khawatir akan keadaan dirinya dan keadaan janin dalam
kandungannya, dia takut anaknya nanti lahir cacat ataupun meninggal dunia, sehingga ia takut
untuk melahirka

Diagnosis keperawatan
diagnosa yang terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi diantaranya adalah:
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kurang suplai oksigen ke
jaringan
3. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis
4. Resiko cedera dengan faktor resiko internal ( disfungsi integrasi sensori)
5. Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
6. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
7. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi

Rencana keperawatan

N DIAGNOSA NOC NIC


O KEPERAWATAN
1 Ketidakefektifan pola NOC: Setelah dilakukan NIC:
. nafas berhubungan tindakan keperawatan, a. monitor vital sign
dengan sindrom diharapkan partisipan Tindakan keperawatan:
hipoventilasi menunjukkan keefektifan 1) Memonitor tekanan
Defenisi : dalam bernafas dan dengan darah, nadi, suhu, dan
Inspirasi dan / atau indikator : status pernafasan,
ekspirasi yang tidak a. Satus Pernafasan 2) Memonitor denyut
memberi ventilasi Kriteria hasil: jantung
adekuat. 1) frekunsi pernapasan 3) Memonitor suara
Batasan normal paruparu
Karakteristik: 2) irama pernafasan 4) Memonitor warna kulit
a) Dispnea normal 5) Meniai CRT
b) Fase ekspirasi 3) tidak ada dispnea b. monitor pernafasan
memanjang pada saat istirahat Tindakan keperawatan:
c) Penggunaan otot 4) tidak ada suara 1) Memonitor tingkat,
bantu pernapasan mendengkur irama, kedalaman, dan
d) Penurunan kesulitan bernafas
kapasitas vital 2) Memonitor gerakan
e) Penurunan tekanan dada
ekspirasi 3) Monitor bunyi
f) Penurunan tekanan pernafasan
inspirasi 4) Auskultasi bunyi paru
g) Penurunan 5) Memonitor pola nafas
ventilasi semenit 6) Monitor suara nafas
h) Pola napas tambahan
abnormal c. Pengaturan posisi
i) takipnea 1) Poposisikanpasien
untuk
mengurangi dispnea,
misalnya posisi semi
fowler
2 Ketidakefektifan NOC: Setelah dilakukan NIC:
. perfusi jaringan tindakan keperawatan, a. Oxygen therapy (terapi
perifer berhubungan diharapkan partisipan oksigen)
dengan kurang suplai menunjukkan keefektifan 1)Monitor kemampuan
oksigen ke jaringan. perfusi jaringan perifer pasien dalam
dengan indikator : mentoleransi kebutuhan
Defenisi : penurunan a. Perfusi jaringan oksigen saat makan
sirkulasi darah ke perifer 2)Monitor perubahan
perifer yang dapat Kriteria hasil : warna
mengganggu 1) Pengisian kapiler jari kulit pasien
kesehatan normal 3)Monitor posisi pasien
Batasan 2) Pengisian kapiler jari untuk membantu
kakinormal masuknya oksigen
Karakteristik: 3) Kekuatan denyut nadi 4)Memonitor penggunaan
Edema karotisnormal oksigen saat pasien
Nyeri ekstermitas 4) Edema perifer tidak beraktivitas
Penurunan nadi ada b. Peripheral
perifer sensationManagement
Perubahan (menajemen sensasi
karakteristik kulit perifer)
(misalnya warna, 1) Memonitor perbedaan
elastisitas, rambut, terhadap rasa
kelembapan, kuku, tajam,tumpul,panas atau
sensasi, dan suhu). dingin
Perubahan tekanan 2) Monitor adanya mati
darah rasa,rasa geli.
Waktu pengisian 3) Diskusikan tentang
kapiler > 3 detik adanya kehilangan
Warna tidak kembali sensasi atau perubahan
ke tungkai 1 menit sensasi
setelah tungkai diturunkan 4) Minta keluarga untuk
memantau perubahan
warna kulit
3 Nyeri akut NOC : Setelah dilakukan NIC :
. berhubungan dengan tindakan keperawatan, Manajemen nyeri :
agen cedera biologis diharapkan partisipan 1) Lakukan pengkajian
Defenisi : pengalaman mampu menangani nyeri secara
sensori dan emosional masalah nyeri dengan komprehensif yang
yang tidak indikator : meliputi lokasi,
menyenangkan yang 1)mengenali kapan nyeri karakteristik, durasi,
muncul akibat terjadi frekwensi,, kualitas
kerusakan jaringan yang 2) menggunakan tindakan ntensitas dan faktor
aktual atau pencegahan pencetus
potensial atau 3) mengenali gejala yang 2) Observasi adanya
digambarkan dalam terkait dengan nyeri petubjuk non verbal
hal kerusakan 4) melaporan nyeri mengenai
sedemikian rupa terkontrol ketidaknyamanan
(International kepuasan klien 3) Gunakan strategi
Association for the manajemen nyeri komunikasi terapeutik
Study of Pain ); 1) nyeri terkontrol untuk mengetahui
awitan yang tiba-tiba 2) mengambil tindakan pengalaman nyeri
atau lambat dari untuk mengurangi 4) Kaji pengetahuan pasien
intensitas ringan nyeri megenai nyeri
hingga berat dengan 3) mengambil tindakan 5) Tentukan akibat dari
akhir yang dapat untuk memberikan pengalaman nyeri
diantisipasi atau kenyamanan terhadap kualitas hidup
diprediksi dan 4) informasi disediakan seperti tidur, nafsu
berlangsung kurang untuk mengurangi makan, perasaan, dll
dari 6 bulan nyeri 6) Gali bersama faktor
Batasan tanda-tanda vital yang dapat menurunkan
Karakteristik: 1) tingkat atau memperberat nyeri
a) Bukti nyeri dengan pernapasannormal 7) Berikan informasi
menggunakan 2) tekanan darah mengenai nyeri
standar daftar sistoliknormal 8) Ajarkan prisip-prinsip
periksa nyeri untuk 3) tekanan darah manajemen nyeri
pasien yang tidak diastoliknormal 9) Ajarkan teknik
dapat 4) tekanan nadi normal nonfarmakologi seperti
mengungkapkanny teknik relaksasi, terapi
a musik
b) Ekspresi wajah
nyeri (mis: mata
kurang bercahaya,
tampak kacau,
gerakan mata
berpencar atau
tetap pada satu
fokus, meringis)
c) Hambatan
kemampuan
meneruskan
aktivitas
sebelumnya
d) Laporan tentang
perilaku/ nyeri
perubahan aktivitas
(mis: anggota
keluarga,
pemberian asuhan)
e) Perubahan pola
tidur
f) Keluhan tentang
intesitas dan
karakteristik nyeri
menggunakan
standar skala nyeri
(mis: skala Wong
Baker FACES dan
skala penilaian
numerik)
4 Resiko cedera dengan NOC :Setelah dilakukan NIC :
. faktor resiko internal ( tindakan keperawatan, a.Manajemen lingkungan
disfungsi integrasi diharapkan resiko cedera 1) Ciptakan lingkungan
sensori) teratasi dengan indikator : yang
Defenisi : Kejadian jatuh aman bagi pasien
rentan Kriteria hasil : 2) Lindungi pasien dengan
mengalami cedera 1) Tidak ada jatuh pegangan pada sisi/
fisik akibat kondisi saat sendiri bantalan pada sisi
lingkungan yang 2) Tidak ada Jatuh ruangan yang sesuai
berinteraksi dengan saat berjalan 3) Letakkan benda yang
sumber-sumber 3) Tidak ada Jatuh sering digunakan dalam
adaptif dan sumber saat kekamar jangkauan pasien
defenisi individu, mand 4) Anjurkan keluarga atau
yang dapat orang terdekat tinggal
mengganggu dengan pasien
kesehatan b. Perawatan
kehamilan resiko
tinggi
1) Kaji kondisi medis
aktual yang
berhubungan dengan
kondisi kehamilan
(misalnya diabetes,
hipertensi, dll)
2) Kaji riwayat kehamilan
dan kelahiran yang
berhubungan dengan
faktor resiko
kehamilan(misalnya
premature preeklampsia,
dll)
3) Kenali faktor resiko
sosio demografi yang
berhubungan dengan
kondisi
kehamilan(misalnya
usia kehamilan,
kemiskinan, ketiadaan
pemeriksaan kehamilan,
dll)
4) Kaji pengetahuan klien
dalam mengidentifikasi
faktor resiko
5 Intoleran aktifitas NOC: Setelah dilakukan NIC:
. berhubungan dengan tindakan keperawatan, a. terapi aktifitas
ketidakseimbangan antara diharapkan partisipan Aktivitas keperawatan :
suplai dan kebutuhan menunjukkan toleransi dalam 1) Bantu klien
oksigen beraktivitas dengan mengidentifikasi aktivitas
Defenisi: indikator : yang mampu dilakukan.
ketidakcukupan energi a. toleransi terhadap aktifitas 2) Bantu klien untuk
psikologis atau fisiologis Kriteria hasil : memilih aktivitas yang
untuk mempertahankan 1) Saturasi oksigen dengan sesuai dengan kemampuan
atau menyelesaikan beraktivitasnormal fisik, psikologi, dan sosial.
aktivitas keidupan sehari 2) frekuensi nadi ketika
hari yang harus atau yang beraktivitasnormal 3) Bantu untuk
ingin dilakukan. 3) frekuensi pernapasan bila mengidentifikasi dan
Batasan Karakteristik: beraktivitasnormal mendapatkan sumber yang
a) Dispnea setelah 4) Warna kulitnormal diperlukan untuk aktivitas
beraktifitas. 5) Tekanan darah ketika yang diinginkan.
b) Keletihan. beraktifitas normal 4) Bantu untuk
c) Ketidaknyamanan b. tingkat kelelahan mengidentifikasi aktivitas
setelah beraktifitas. Kriteia hasil: yang disukai.
d) Respon frekwensi 1) kelelahan sedang 5) Bantu pasien atau
jantung abnormal terhadap 2) Gangguan konsentrasi keluarga untuk
aktivitas. menurun tidak ada mengidentifikasi
e) Respon tekanan darah 3) Tingkat stres sedang kekurangan dalam
abnormal terhadap 4) Sakit kepala tidak ada beraktivitas.
aktivitas. 5) Kualitas tidur sedang 6) Bantu pasien untuk
6) Kegiatan sehari-hari mengembangkan motivasi
normal diri dan penguatan
7) Kualitas istirahat normal 7) Monitor respon fisik,
c. tanda – tanda vital emosi, sosial, dan spiritual.
Kriteria hasil:
1) Tingkat pernapasan normal

2) Irama pernapasan normal


3) Tekanan nadi normal
4) Kedalaman inspirasi
normal
6 Ansietas berhubungan NOC : Setelah dilakukan NIC :
. dengan ancaman pada tindakan keperawatan, a.Pengurangan kecemasan
status terkini. diharapkan partisipan 1) Gunakan pendekatan
Definisi : Perasaan tidak menunjukkan tidak ada rasa yang menenangkan.
nyaman atau kekhawatiran ansietas dengan indikator : 2) Nyatakan dengan jelas
yang samar disertai respon Tingkat kecemasan Kriteria harapan terhadap prilaku
autonom (sumber sering hasil : pasien.
kali tidak spesifik) 1) Perasaan gelisah sedang. 3) Berikan informsi faktual
perasaan takut yang 2) Tidak ada rasa cemas yang terkait diagnosis,
disebabkan oleh antisipasi disampaikan. perawatan dan prognosis.
terhadap bahaya. Perasaan 3) Tidak ada peningkatan 4) Berikan aktivitas yang
ini merupakan isyarat tekanan darah. lain untuk mengurangi
kewaspadaan yang 4) Tidak ada peningkatan tekanan.
memperingatkan bahaya frekuensi nadi tidak ada Terapi relaksasi:
yang akan terjadi dan gangguan pada pola tidur. 1) Gambarkan
memampukan individu Kontrol kecemasan diri rasionalisasi dan manfaat
melakukan tindakan untuk Kriteria hasil : relaksasi serta jenis
menghadapi ancaman. 1) Dapat mengurangi relaksasi yang tersedia
Batasan Karakteristik penyebab kecemasan. (misalnya musik, meditasi
Perilaku : 2) Dapat mencari informasi dan bernafas dalam).
a) Penurunan produktivitas. untuk mengurangi 2) Berikan deskripsi terkait
b) Mengekspresikan kecemasan. intervensi yang dipilih.
kekhawatiran akibat 3) Dapat menggunakan 3) Ciptakan lingkungan
perubahan dalam peristiwa strategi koping yang efektif. yang nyaman.
hidup. 4) Menggunakan teknik 4) Dorong klien untuk
c) Gerakan yang tidak relaksasi mengurangi mengambil posisi yang
relevan. kecemasan. nyaman.
d) Gelisah. 5) Mengendalikan respon 5) Dapatkan prilaku yang
e) Memandang sekilas. kecemasan. menunjukkan terjadinya
f) Insomnia. Penerimaan status kesehatan: relaksasi.
g) Kontak mata buruk. Kriteria hasil : 6) Dorong pengulangan
h) Resah. 1) Menyesuaikan perubahan teknik praktek tertentu
i) Menyelidik dan tidak dalam status kesehatan. secara berkala.
waspada. Afektif 2) Mencari informasi tentang 7) Evaluasi dan
a) Gelisah. kesehatan. dokumentasi respon
b) Kesedihan yang 3) Membuat keputusan terhadap teknik relaksasi.
mendalam. tentang kesehatan. Perawatan kehamilan
c) Distress. resiko tinggi:
d) Ketakutan. 1) Kaji kondisi medis
e) Perasaan tidak adekuat. aktual yang berhubungan
f) Fokus pada diri sendiri. dengan kondisi kehamilan
g) Peningkatan (misalnya diabetes,
kekhawatiran. hipertensi, dll).
h) Gugup. 2) Kaji riwayat kehamilan
i) Nyeri dan peningkatan dan kelahiran yang
ketidakberdayaan yang berhubungan dengan
persisten. faktor resiko kehamilan
j) Perasaan takut. (misalnya premature
Fisiologis preeklampsia, dll).
a) Wajah tegang. 3) Kenali faktor resiko
b) Peningkatan keringat. sosio demografi yang
c) Peningkatan ketegangan. berhubungan dengan
kondisi kehamilan
(misalnya usia kehamilan,
kemiskinan, ketiadaan
pemeriksaan kehamilan,
dll).
4) Kaji pengetahuan klien
dalam mengidentifikasi
faktor resiko.
5) Berikan pendidikan
kesehatan yang membahas
faktor resiko, pemeriksaan
dan tindakan yang biasa
dilakukan.
6) Ajarkan klien mengenai
penggunaan obat-obat
yang diresepkan.
7) Monitor status fisik dan
psikologis selama
kehamilan.
7 Defisiensi pengetahuan NOC : NIC :
. berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Pendidikan kesehatan.
kurang informasi. keperawatan, diharapkan Tindakan keperawatan :
Defenisi : ketiadaan atau partisipan menunjukkan 1) Identitafikasi faktor
defisiensi informasi kogniti peningkatan pengetahuan internal maupun eksternal
yang berkaitan dengan dengan indikator : yang dapat meningkatkan
topik tertentu. 1. Pengetahuan keselamatan atau mengurangi motivasi
Batasan karakteristik : diri. untuk perilaku sehat.
a) Ketidak akuratan Kriteria hasil: 2) Identifikasi (pribadi,
melakukan tes. 1) Menggambarkan untuk ruang dan uang) yang
b) Ketidak akuratan mengurangi risiko cedera. diperlukan untuk
melakukan perintah. 2) Menggambarkan perilaku melaksanakan program
c) Kurang pengetahuan. yang berisiko tinggi. kesehatan.
d) Prilaku tidak tepat. 2. Status nutrisi. 3) Prioritaskan kebutuhan
Kriteria hasil: pasien.
1) Status nutrisi. 2. Fasilitasi pembelajaran
2) Asupan gizi. Tindakan keperawatan :
3) Asupan makanan. 1) Mulai instruksi hanya
4) Asupan cairan. setelah pasien
5) Energi. menunjukkan kesiapan
6) Berat badan. untuk belajar.
2) Sediakan lingkungan
yang kondusif untuk
belajar.
3) Atur informasi dalam
urutan yang logis.
4) Sediakan lisan petunjuk
atau pengingat, yang
sesuai
3. Pengurangan kecemasan
Tindakan keperawatan :
1) Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan.
2) Berusaha untuk
memahami perspektif
pasien dari situasi stress.
3) Anjurkan pasien dalam
menggunakan teknik
relaksasi.
4) Tentukan pasien dalam
pengambilan keputus.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan adanya
disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi sistemik dengan aktivasi
endotel dan koagulasi. Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi
spesifik yang disebabkan kehamilan disertai dengan gangguan sistem organ lainnya pada usia
kehamilan diatas 20 minggu.

3.2 Saran
Preeklampsia adalah hipertensi yang terjadi pada ibu hamil dengan usia kehamilan 20
minggu atau setelah persalinan di tandai dengan meningkatnya tekanan darah menjadi 140/90
mmHg. Oleh karena itu perlu menjaga pola makan dengan mengurangi garam selama kehamilan,
minum air 6-8 gelas per hari, isrirahat yang cukup serta olaraga teratur.
DAFTAR PUSTAKA

https://nanangadress.blogspot.com/2017/12/makalah-kematian-sel-dan-jaringan.html

http://yunitaekawati.blogspot.com/2015/01/makalah-tahap-kematianjaringan-

dan.html?m=1

https://images.app.goo.gl/HzS5qvwBJ7oUiwKp6

http://kebengen.blogspot.com/2013/08/makalah-mekanisme-kematian-jaringan-dan.html?
m=1
12

Anda mungkin juga menyukai