Anda di halaman 1dari 5

PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN

“gangguan keseimbangan asam basa tubuh”

NAMA : Vela Gustia Sari

NPM : F0H021091

KELAS : 1C

PRODI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AJARAN

2022/2023
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA PADA TUBUH

Gangguan keseimbangan asam basa (pH) adalah kondisi ketika kadar asam dan basa dalam
darah tidak seimbang. Kondisi ini dapat mengganggu kerja berbagai organ tubuh.
Kadar asam basa darah berperan penting dalam membantu berbagai fungsi tubuh, seperti
pencernaan, metabolisme, dan produksi hormon. Oleh sebab itu, kadar asam basa harus selalu
seimbang agar fungsi tubuh bekerja dengan baik (homeostasis).

Kadar asam basa dalam darah diukur dengan skala pH, dari 0 (sangat asam) hingga 14
(sangat basa). Normalnya, kadar pH darah normal berkisar antara 7,35–7,45.
Darah seseorang dinilai terlalu asam bila pH kurang dari 7,35. Kondisi tersebut
dinamakan asidosis. Sementara itu, darah dengan nilai pH lebih besar dari 7,45 dikategorikan
terlalu basa dan disebut dengan alkalosis.

A. Jenis Gangguan Keseimbangan Asam Basa


Tubuh menggunakan mekanisme yang beragam dalam mengatur keseimbangan asam basa
dalam darah. Mekanisme ini melibatkan paru-paru, ginjal, dan sistem penyangga (buffer)
Pengaturan keseimbangan pH darah di paru-paru terjadi pada proses pernapasan. Manusia
bernapas dengan menghirup oksigen (O2) dan membuang karbondioksida (CO2). CO2 adalah
zat yang bersifat asam sehingga jumlah CO2 yang keluar akan memengaruhi keseimbangan
pH darah, baik asidosis maupun alkalosis.
Asidosis dan alkalosis yang disebabkan oleh gangguan pada paru-paru atau pernapasan
disebut dengan asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik.
Asidosis dan alkalosis juga dapat terjadi jika produksi asam dan basa dalam tubuh tidak
seimbang. Kondisi tersebut terjadi bila ginjal tidak bisa membuang kelebihan asam atau basa
dari dalam tubuh. Asidosis dan alkalosis akibat salah satu dari dua kondisi di atas disebut
asidosis metabolik dan alkalosis metabolik.

1. Penyebab Gangguan Keseimbangan Asam Basa


Penyebab gangguan keseimbangan asam basa tergantung pada jenisnya. Asidosis respiratorik
dan alkalosis respiratorik disebabkan oleh gangguan pada paru-paru. Sementara, asidosis
metabolik dan alkalosis metabolik dipicu oleh gangguan pada organ ginjal. Berikut adalah
penjelasannya:
Asidosis respiratorik
Asidosis respiratorik disebabkan oleh penyakit paru-paru atau kondisi lain yang
memengaruhi fungsi paru-paru dalam membuang karbondioksida (CO 2). Dengan kata lain,
asidosis respiratorik terjadi ketika tubuh hanya dapat membuang sedikit CO2.
Asidosis respiratorik dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau berlangsung dalam jangka
panjang (kronis). Sejumlah kondisi yang bisa memicu asidosis respiratorik akut adalah:
 Gagal jantung
 Asma
 Penyakit paru obstruktif kronis
 Gangguan pada sistem saraf dan otot, misalnya myasthenia gravis, sindrom Guillain-
Barré, atau distrofi otot
 Gangguan pada sistem saraf atau kelemahan pada otot pernapasan akibat penggunaan
obat-obatan tertentu

Sedangkan asidosis respiratorik kronis umumnya disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:

 Penyakit paru-paru, seperti asma, pneumonia, dan emfisema


 Penyumbatan pada saluran pernapasan
 Sleep apnea
 Obesity hypoventilation syndrome (OHS)
 Kelainan pada sistem otot dan saraf, seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS)

Asidosis metabolik

Asidosis metabolik terjadi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam atau saat ginjal
hanya mampu membuang sedikit asam melalui urine. Asidosis metabolik terbagi dalam
beberapa jenis, yaitu:

 Asidosis ketodiabetik atau diabetic ketoacidosis


Asidosis ketodiabetik terjadi ketika kandungan keton yang bersifat asam meningkat
dalam darah akibat tubuh kekurangan insulin. Kondisi ini lebih sering terjadi pada
pasien diabetes tipe 1 yang tidak terkontrol.
 Asidosis hiperkloremik
Asidosis hiperkloremik disebabkan oleh kurangnya kadar natrium bikarbonat dalam
tubuh akibat diare
 Asidosis laktat
Asidosis laktat terjadi ketika tubuh kelebihan asam laktat. Kondisi ini disebabkan oleh
konsumsi minuman beralkohol (ketoasidosis alkoholik), kanker, gagal jantung,
kejang, gagal hati, sepsis, atau olahraga berlebihan

Selain beberapa kondisi di atas, asidosis metabolik juga dapat disebabkan oleh penyakit
ginjal, dehidrasi berat, dan keracunan aspirin.
Alkalosis respiratorik
Alkalosis respiratorik umumnya disebabkan oleh hiperventilasi, yaitu kondisi ketika
seseorang bernapas terlalu cepat atau terlalu dalam. Akibatnya, CO2 akan banyak terhirup dan
masuk ke dalam aliran darah. Hiperventilasi dapat disebabkan oleh:

 Gangguan cemas
 Serangan panik
 Sepsis atau penyakit infeksi lainnya
 Penyakit liver
 Demam tinggi
 Kehamilan
 Stroke
Alkalosis metabolik
Alkalosis metabolik terjadi bila tubuh seseorang kekurangan asam atau kelebihan basa.
Beberapa hal yang dapat memicu kondisi tersebut adalah:

 Muntah berkepanjangan sehingga tubuh kekurangan elektrolit


 Penggunaan obat diuretik atau obat maag (antasida) secara berlebihan
 Sindrom Cushing

B. Gejala Gangguan Keseimbangan Asam Basa


Gejala gangguan keseimbangan asam basa tergantung kepada jenis gangguan yang dialami.
Berikut di bawah ini adalah gejala pada masing-masing gangguan keseimbangan asam basa,
yakni:
Asidosis respiratorik
Asidosis respiratorik dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau dalam jangka panjang (kronis).
Umumnya asidosis respiratorik kronis tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun pada
beberapa kasus, penderita dapat mengalami hilang ingatan, gangguan tidur, dan perubahan
kepribadian.
Sedangkan asidosis respiratorik akut awalnya menimbulkan keluhan sakit kepala, cemas,
gelisah, bingung, dan penglihatan kabur. Bila tidak segera ditangani, akan muncul gejala lain
seperti lemas, sesak napas, penurunan kesadaran, hingga koma.
Asidosis metabolik
Gejala asidosis metabolik cukup beragam. Beberapa penderita kondisi ini umumnya memiliki
napas yang beraroma buah. Gejala tersebut merupakan tanda ketoasidosis diabetik.
Ketoasidosis diabetik adalah asidosis metabolik yang terjadi pada pasien diabetes. Kondisi ini
termasuk berbahaya, karena dapat mengganggu fungsi hati dan ginjal.
Gejala dari asidosis metabolik meliputi:

 Pusing
 Sakit kepala
 Mudah lelah
 Mual dan muntah
 Mudah mengantuk
 Hilang nafsu makan
 Napas cepat dan dalam
 Detak jantung meningkat

a. Alkalosis respiratorik
Gejala umum alkalosis respiratorik adalah napas yang terlalu cepat atau terlalu dalam
(hiperventilasi). Gejala lain pada alkalosis respiratorik adalah:

 Pusing
 Kebingungan
 Tremor
 Kembung
 Mulut kering
 Kram otot di tangan dan kaki
 Kesemutan
 Nyeri dada
 Sesak napas
 Gangguan irama jantung

b. Alkalosis metabolik
Penderita alkalosis metabolik umumnya mengalami hipoventilasi, yaitu kondisi ketika
penderita bernapas terlalu lambat atau terlalu dangkal. Kondisi ini menyebabkan kadar
oksigen dalam darah terlalu sedikit. Sebaliknya, kadar karbondioksida dalam tubuh
meningkat.
Hipokalemia atau rendahnya kadar kalium dalam darah juga sering menyertai alkalosis
metabolik. Oleh karena itu, penderita dapat mengalami gejala seperti mudah lelah, nyeri otot,
sering buang air kecil (poliuria), atau gangguan irama jantung (aritmia).
Gejala lain pada penderita alkalosis metabolik meliputi:

 Kulit atau kuku membiru


 Napas melambat
 Kram dan kejang otot
 Linglung
 Mudah marah
 Gangguan pernapasan

Anda mungkin juga menyukai