Dosen Pengampu :
dr. Benny Krisnanda, M.Kes.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang............................................................................................. 1
1.2 Tujuan penelitian......................................................................................... 2
1.3 Rumusan masalah........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian hipertensi................................................................................... 3
2. Klasifikasi hipertensi................................................................................... 3
3. Etiologi hipertensi dalam kehamilan........................................................... 6
4. Patofisiolaogi hipertensi dalam kehamilan.................................................. 6
5. Patogenesis................................................................................................ 10
6. Tanda dan gejala........................................................................................ 10
7. Komplikasi................................................................................................. 10
8. Prognosis.................................................................................................... 11
9. Pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan......................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian hipertensi?
2. Mahasiswa mampu menyebutkan jenis-jenis hipertensi ?
3. Mahasiswa mampu menyebutkan patofisiolaogi hipertensi dalam kehamilan?
4. Mahasiswa mampu menyebutkan patogenesis hipertensi dalam kehamilan?
5. Mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi dalam kehamilan?
6. Mahasiswa mampu menyebutkan gambaran Klinis hipertensi dalam kehamilan?
7. Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan komplikasi pada hipertensi dalam
kehamilan?
8. Mahasiswa mampu menjelaskan prognosis hipertensi dalam kehamilan?
9. Mahasiswa mampu mengerti pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.2 Preeklamsia
Pre-Eklamsi Adalah Penyakit dengan tanda-tanda Hipertensi, Odema, dan Proteinuria
yang timbul karena kehamilan. Kriteria minimum yaitu tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah
umur kehamilan 20 minggu, disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau dipstick ≥ +1
Penyakit ini biasanya timbul pada Triwulan ke-3 kehamilan tetapi dapat timbul sebelumnya,
misalnya pada Mola Hidatosa.
a. Etiologi
Penyebab preeklamsia secara pasti belum di ketahui, namun pre eklamsia sering terjadi
pada Primigravida, tuanya kehamilan, dan kehamilan ganda.
2.2.3 Eklamsia
Eklamsia merupakan preeklamsia yang disertai dengan kejang tonik-klonik disusul dengan
koma.
a. Etiologi
Dalam eklamsi berat terdapat hipoksia serebral yang disebabkan karena spasme kuat dan
oedem. Hipoksia serebral menunjukan kenaikan dysrhytmia serebral dan ini mungkin terjadi
karena konvulsi. Beberapa pasien ada yang memiliki dasar dysrhytmia serebral dan oleh karena
itu konvulsi terjadi mengikuti bentuk yang lebih kuat dari pre eklamsi.
c. Komplikasi
Komplikasi yang terberat adalah kematian ibu dan janin. Komplikasi dibawah ini biasanya
terjadi pada Preeklampsia berat dan eklampsia.
1) Solusio plasenta. Komplikasi ini terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut dan lebih sering
terjadi pada Preeklampsia.
2) Hipofibrinogenemia. Pada Preeklampsia berat
4) Perdarahan otak. Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematian maternal penderita
eklampsia.
5) Kelainan mata. Kehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlansung sampai seminggu.
6) Edema paru-paru.
7) Nekrosis hati. Nekrosis periportal hati pada Preeklampsi – eklampsia merupakan akibat
vasopasmus arteriol umum.
8) Sindrom HELLP yaitu haemolysis, elevated liver enzymes, dan low platelet.
9) Kelainan ginjal
10) Komplikasi lain. Lidah tergigit, trauma dan fraktura karena jatuh akibat kejang-kejang
pneumonia aspirasi.
2.3 Etiologi
Sampai sekarang belum diketahui penyebab hipertensi dalam kehamilan masih belum
pasti, salah satu teori yang banyak dikemukakan dewasa ini adalah iskemia yaitu pembuluh
darah terjepit sehingga terjadi gangguan aliran pembuluh darah dan kurangnya aliran darah dari
plasenta namun teori ini belum dapat menerangkan berbagai pertanyaan yang bersangkutan
tentangnya (Suara Merdeka 2003), tetapi menurut Manuaba (1998) penyebab utama hipertensi
dalam kehamilan adalah hipertensi essensial dan penyakit ginjal.
Selain pendapat tersebut terdapat pendapat lain yaitu Keturunan atau genetik, obesitas,
stress, rokok, pola makan yang salah, emosional, wanita yang mengandung bayi kembar,
ketidaksesuaian RH, sakit ginjal, hiper/hypodhiroid, koarktasi, aorta, gangguan kelenjar adrenal,
gangguan kelenjar paratiroid.(Ai Yeyeh Rukiyah, Asuhan Kebidanan 4 Patologi.Hal : 168).
7. Teori Genetik
Telah terbukti bahwa pada ibu yang mengalami pereeklampsia, maka 26% anak
perempuannya akan mengalami preeklampsia pula, sedangkan hanya 8% anak menantu
mengalami preeclampsia (Prawirohardjo, 2009).
2.5 Patogenesis
Belum diketahui dengan pasti proses istemik uteroplasenter menyebabkan vasospasmus
arteriole/kapiler secara umum sehingga menimbulkan kelainan patologis pada organ-organ
vital.
2.7 Komplikasi
Komplikasi pada Ibu:
1. Solusio plasenta
2. DIC –Disseminated Itravasculer Coagulation
3. Gagal Ginjal dan gagal hepar
4. Perdarahan CNS – Central Nervous System
5. Apopleksia serebri
Komplikasi pada Bayi:
1. PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat)
2. Prematuritas
3. Kematian perinatal
2.8 Prognosis
Wanita dengan hipertensi yang timbul dalam kehamilan harus dievaluasi pasca persalinan
dan diberikan konseling mengenai kehamilan berikutnya dan resiko kardiovaskuler. Jika setelah
12 minggu tekanan darah masih diatas normal maka disebut hipertensi kronik. Wanita dengan
riwayat preeklamsi mempunyai resiko lebih tinggi untuk timbul hipertensi dalam kehamilan
berikutnya.
Diagnosis preeklamsia sebelum 30 minggu mempunyai resiko rekurensi sebesar 40% pada
kehamilan berikutnya. Juga harus diingat bahwa wanita dengan preeklamsia early-onsep
mungkin mempuyai penyakit yang mendasari sehingga dapat mempengaruhi kesehatan jangka
panjang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa hipertensi di definisikan sebagai tekanan diastolik lebih
atau sama dengan 90 mmHg atau tekanan sistolik lebih atau sama dengan 140 mmHg dan
harus di ukur sebanyak 2x dan pengukurannya berjarak 4-6 jam.
Berdasarkan penjelasan diatas, hipertensi dapat di klasifikasikan dalam 5 bagian, antara
lain :
a. Hipertensi kronik
b. Preeklamsia
c. Eklamsia
d. Preeklamsia superimposed pada hipertensi kronik
e. Hipertensi Gestasional
Dalam pengklasifikasian hipertensi di atas terdapat tanda-tanda dan gejala serta
komplikasinya. Wanita dengan hipertensi yang timbul dalam kehamilan harus dievaluasi pasca
persalinan dan diberikan konseling mengenai kehamilannya dan resiko kardiovaskuler, dan
wanita dengan riwayat preeklamsi mempunyai resiko lebih tinggi untuk timbul hipertensi dalam
kehamilannya tersebut.
3.2 Saran
Penyusun berharap hendaknya kita sebagai mahasiswa kebidanan lebih memahami tentang
macam-macam penyakit yang terjadi pada ibu hamil terutama Hipertensi pada kehamilan. Serta
bagaiman tindakan kita untuk mengatasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Fadiun & Feryanto, Achmad. 2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.